iklan banner

Ini Beliau Cara Lengkap Budidaya Udang Windu | Wajib Baca!

Budidaya Udang Windu – Udang merupakan salah satu jenis binatang air payau yang tergolong ikan konsumsi. Kelebihan udang ialah seluruh badannya dilapisi kerangka di bab luar (eksosketelon). Kerangka tersebut berbentuk ruas-ruas sebanyak 13 ruas. Lima ruas di bab kepala dan selebihnya di bab tubuh hingga ekor. Udang yang beredar di pasaran rata-rata udang laut. Hanya sebagian kecil yang berjenis udang air tawar.


Udang ini termasuk dalam family Palaemonidaeoleh. Oleh karenanya para jago menyebut udang air tawar dengan sebutan udang palaemonid. Sedangkan udang bahari termasuk keluarga Penaeidae, sehingga dikenal dengan sebutan udang penaeid.


Udang mempunyai kandungan protein bermutu tinggi dan rasa yang gurih. Tak heran jikalau undangan masyarakat dunia akan udang melonjak tinggi. Klasifikasi udang secara umum meliputi:



  1. Klas : Crustacea (binatang berkulit keras)

  2. Sub-klas : Malacostraca (udang-udangan tingkat tinggi)

  3. Superordo : Eucarida

  4. Ordo : Decapoda (binatang berkaki sepuluh)

  5. Sub-ordo : Natantia (kaki dipakai untuk berenang)

  6. Famili : Palaemonidae, Penaeidae


Ada banyak jenis udang, salah satunya ialah udang windu. Seperti yang telah ditulis pada artikel kami sebelumnya yang berjudul analisis lengkap perjuangan udang windu, harga 1 kg udang windu bisa mencapai harga 150 rb lebih dengan isi rata-rata 10-15 ekor perkilonya. Fenomena ini nampaknya cukup menarik banyak pelaku budidaya udang untuk melaksanakan budidaya udang windu. 


 Udang merupakan salah satu jenis binatang air payau yang tergolong ikan konsumsi Ini Dia Cara Lengkap Budidaya Udang Windu | Wajib Baca!
budidaya udang windu

Syarat lokasi habitat udang windu terbilang cukup unik, yaitu;



  1. Tambak udang windu idealnya berada di akrab pantai atau tempat sepanjang bibir pantai. Suhu rata-rata sekitar 26-28 derajad C. Artinya udang windu menyukai tempat dingin.

  2. Tambak udang windu yang ideal berada pada tempat bertanah liat atau tanah berpasir, alasannya tanah tersebut sanggup menahan absorpsi air dan tekstur tanah sangat ideal untuk menjaga suhu air.

  3. Pada tambak udang windu tanah bab dasarnya harus bertekstur lumpur liat dan batas jumlah pasir hanya 20% dihentikan lebih, lantaran sanggup menyebabkan bab dasar tambak prorous (ngrokos).

  4. Tekstur tanah dasar tambak jangan hingga porous (ngrokos) lantaran air dengan gampang meresap dalam tanah yang menciptakan air jadi surut dan berakibat suhu air menjadi naik.

  5. Daerah yang paling mendukung untuk tambak udang windu adalah tempat yang mempunyai pasang surut. Fluktuasi surutnya berada pada kisaran 2-3 meter


Sebagai parameter fisik, tambak udang windu membutuhkan suhu/temperatur sebesar 26 hingga 30 derajat C. Salinitas atau kadar garam yang dibutuhkan udang windu adalah 0 – 35 permil, dan optimalnya 10 – 30 permil. Sedangkan kecerahan air sanggup diukur memakai secchi disk dengan kisaran 25-30 cm. Parameter kimia pada tambak udang adalah;



  1.  pH = 7,5 – 8,5

  2. DO = 4 – 8 mg/liter

  3. Amonia (NH3) < 0,1 mg/liter

  4. H2S < 0,1 mg/liter

  5. Nitrat (NO3-) = 200 mg/liter

  6. Nitrit (NO3-) = 0,5 mg/liter

  7. Mercuri (Hg) = 0 – 0,002 mg/liter

  8. Tembaga (Cu) = 0 – 0,02 mg/liter

  9. Seng (Zn) = 0 – 0,02 mg/liter

  10. Krom Heksavalen (Cr) = 0 – 0,05 mg/liter

  11. Kadmiun (Cd) = 0 – 0,01 mg/liter

  12. Timbal (Pb) = 0 – 0,03 mg/liter

  13. Arsen (Ar) = 0 – 1 mg/liter

  14. Selenium (Se) = 0 – 0,05 mg/liter

  15. Sianida (CN) = 0 – 0,02 mg/liter

  16. Sulfida (S) = 0 – 0,002 mg/liter

  17. Flourida (F) = 0 – 1,5 mg/liter

  18. Klorin bebas (Cl2) = 0 – 0,003 mg/liter


Syarat konstruksi tambak untuk budidaya udang windu yaitu:



  1. Kontruksi tambak untuk budidaya udang windu harus bisa menahan hamparan ombak, banjir dan angin kencang. Memiliki jarak minimum dari pantai sejauh 50 meter dan jarak dari sungai mimimal 50 meter.

  2. Memiliki lingkungan dan perairan yang mendukung budidaya udang windu, semoga pertumbuhannya dari awal tebar hingga panen normal.

  3. Tanggul pada tambak untuk budidaya udang windu haruslah kuat, padat dan tidak ada kebocoran serta bisa menahan abrasi .

  4. Memiliki desain yang sesuai sehingga gampang untuk operasionalnya dan menghemat tenaga.

  5. Bentuk dari tambak untuk budidaya udah windu harus menyesuaikan daya dukung. Seperti lahan yang tersedia haruslah terjaga kebersihannya semoga kesehatan hasil produksi tetap berkualitas.

  6. Saluran air masuk harus dipisahkan dengan susukan pembuangan. Misalnya jikalau susukan air masuk di sebelah kiri tambak maka susukan pembuangan di sebelah kanan tambak


Ada beberapa sistem yang perlu diketahui dalam pembuatan tambak untuk budidaya udang windu. Teknik pembangunan tambak mempunyai beberapa sistem dan semua sistem tergantung letak, biaya, dan juga operasinya. Sistem tersebut yaitu:


Tambak Tradisional (ekstensif) Untuk Budidaya Udang Windu 


Biasanya tambak untuk budidaya udang windu dibangun di tempat pasang surut dan berupa rawa bersemak, rawa bakau dan rerumputan. Bentuk serta ukuran petakan tidak beraturan, dengan luas antara 3 hingga 10 ha perpetak. Setiap petakan dibentuk susukan yang mengelilingi petakan (caren) dan dibentuk di sepanjang petakan dengan jarak 5 hingga 10 meter. Pada bab tengah tambak juga dibentuk susukan air yang terhubung dari sudut satu ke sudut lainnya (diagonal). Saluran tersebut dibentuk dengan kedalaman antara 30 hingga 50 cm, berada lebih dalam daripada bab yang berada di sekitarnya (pelataran). Pada bab pelataran memilki kapasitas sedalam 30 hingga 40 cm.


Bagian tengah petakan tambak dibentuk petakan kecil yang dangkal. Petakan tersebut untuk mengipur bibit udang windu yang masih baru. Diamkan selama 1 bulan hingga anak udang windu bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru. Ada beberapa model atau tipe tambak ekstensif yang biasa dipakai untuk budidaya udang windu. Misalnya: model corong dan model taman yang ketika ini banyak dikembangkan masyarakat Sidoarjo, Jawa Timur. Model tambak mirip ini tidak memakai sistem pemupukan.


Tambak Semi Intensif Untuk Budidaya Udang Windu 


Bentuk dari tambak ini pada umumnya berbentuk persegi panjang dan biasanya di buat dengan luas 1 hingga 3 ha setiap petakan tambak. Dalam setiap petakan mempunyai susukan air masuk dan susukan air keluar hal ini diaksutkan supaya air selalu mengalir, kemudian dalam setiap petakan dibuatlah kolam kecil dalam petakan yang mempunyai kegunaan untuk tebar benih dan persiapan untuk pemanenan. Buatlah curen diagonal selebar 5 hingga 10 m dengan posisi menyerong dari arah pintu masuknya air kearah pintu keluarnya air.


Pada bab dasar curen dibentuk miring kearah susukan keluarnya air supaya memudahkan dalam pengeringan air dan juga memudahkan dalam pengumpulan udang windu pada ketika pemanenan. Pembuatan curen dilakukan pada kedalaman 30-50 cm dibawah pelataran. pada pelataran, kedalaman air berkisar antara 40 hingga 50 cm, namun ada pula sebagian petani tambak udang windu yang meletakkan atau memposisikan curen pada sekeliling pelataran.


Tambak intensif Untuk Budidaya Udang Windu 


Pada tambak intensif luasan petakan dibentuk dengan ukuran 0,2 – 0,5 ha / petakan. Hal ini semoga pengawasan dan pengelolaan air lebih mudah. Dinding tambak bisa bervariasi tergantung selera. Dapat berupa petakan atau kolam dengan bentuk dinding beton secara keseluruhan, sanggup juga terbuat dari tanah tanpa cor atau tanpa beton, dan juga sanggup memakai model dinding beton namun dasarnya tanah. Semua model sama fungsinya. Hanya tergantung selera . Petakan biasanya dibentuk memakai bantuk bujur sangkar, dengan pintu pembuangan berada ditengah serta pintu untuk pemanenan memakai model monik di bab pematang susukan pembuangan.


Bentuk tambak mirip bentuk tambak semi intensif, model bujur sangkar. Pembuatan tambak model ini kebanyakan memakai lantai tanah yang dipadatkan hingga keras, kemudian diisi pasir/ watu untuk menjaga suhu semoga tetap dingin. Tanggul atau dinding tambak terbuat dari beton. Pencampuran air bahari dengan air tawar dilakukan pada kolam pencampur, sebelum akibatnya dipindahkan ke tambak. Saluran yang dipakai untuk membuang air hujan dan kotoran dari luar tambak yang tertiup angin hingga masuk kedalam tambak. Pemasangan susukan pembuangan dipantenkan di sudut petakan tambak. Jangan lupa diberi airasi supaya meningkatkan kadar oksigen ( 02) dalam air. Penggantian air sangat dimungkinkan memakai pompa air .


Sarana yang dibutuhkan Dalam Budidaya Udang Windu Ialah :


Petakan Tambak Untuk Budidaya Udang Windu 


Petakan sebaiknya terangkai dalam bentuk per unit. Dalam satu unit tambak sistem pengairannya tersalurkan dari satu susukan besar yang biasa disebut laban (pintu air besar). Setiap unit tambak terdiri dari tiga petakan yaitu; petakan pendederan, petakan buyaran/ glondongan dan petakan pembesaran dengan memakai perbandingan luas1:9:90. Selain itu petakan untuk membagi air ke masing-masing petakan. Setiap petakan harus mempunyai susukan air sendiri yang biasa dinamakan pintu petakan atau pintu sekunder. Setiap petakan umumnya hanya terdiri caren dan pelataran.


Pematang atau Tanggul Untuk Budidaya Udang Windu 


Ada dua jenis pematang untuk budidaya udang windu ini, yaitu pematang utama serta pematang antara. Pematang utama mengelilingi unit dan melindungi unit dari kotoran dan dampak dari luar. Ketinggiannya 0,5 meter di atas permukaan air pada ketika pasang tertinggi. Lebar bab ataskurang kurang lebih 2 m. Sisi bab luar dibentuk miring dengan perbandingan kemiringan 1:1,5. Sisi bab dalam kemiringannya 1 : 1.


Pematang dipakai sebagai pembatas antar petakan dalam 1 unit. Ukuran pematang untuk budidaya udang windu ini tergantung kondisi lingkungan. Misal: tinggi 1 – 2 meter, lebar pada bab atas 0,5 – 1,5. Sisi – sisinya dibentuk agak miring dengan perbandingan kemiringan 1:1. Biasanya pematang dibentuk dengan cara menggali susukan keliling. Jarak yang dibutuhkan sekitar 1 meter antara pematang dengan susukan keliling. Jarak tersebut dinamakan berm.


Saluran dan Pintu air Untuk Budidaya Udang Windu 


Saluran air harus cukup lebar dan mempunyai kedalaman cukup. Sesuaikan keadaan sekitaran dan lebar berkisar 3 hingga 10 meter. Dalamnya jikalau mungkin buatlah sejajar dengan permukaan air ketika tambak surut hingga batas terendah. Di sepanjang tepian tambak tanami pohon bakau yang mempunyai kegunaan sebagai pelindung.


Pintu air mempunyai kegunaan sebagai susukan masuk dan keluarnya air dalam tambak yang masih termasuk dalam unit. Ada 2 macam pintu air yang bisa Anda gunakan dalam melaksanakan budidaya udang windu ini, yaitu pintu air utama (laban) dan pintu air sekunder (pintu air petakan/ tokoan). Pintu utama mempunyai lubang selebar 0,8 hingga 1,2 meter, panjang dan tingginya menyesuaikan lebar dan tinggi pematang. Dasar pintu air lebih rendah dibandingkan dengan dasar susukan keliling dan harus sejajar susukan air masuk.


Bahan yang dibutuhkan dalam pembuatannya ialah pasangan semen atau kayu (kayu jati, kayu besi, kayu siwalan,dll). Pada setiap pintu harus dilengkapi 2 gugusan papan sebagai epilog dan di antaranya diisi tanah (lemahan). Pintu air biasa dilengkapi saringan pada bab luar menghadap ke susukan air. Pada bab dalam menghadap ke petakan. Saringan umumnya terbuat dari tirai bambu. Saringan bab dalam dilapisi ijuk atau plastik.


Pelindung Untuk Budidaya Udang Windu 


Pelindung berfungsi untuk melindungi pemeliharaan budidaya udang windu di dalam tambak. Pelindung sanggup memakai rumpon dari daun kering atau ranting kayu. Pohon peneduh yang berada di sepanjang pematang sanggup juga menjadi pelindung. Pada tambak, pemasangan rumpon setidaknya berjarak antara 6 hingga 15 meter. Rumpon mempunyai kegunaan untuk mencegah lumut atau kelekap tidak hanyut, sehingga menyebabkan penumpukan pada salah satu sudut lantaran tiupan angin.


Pemasangan kincir Air Untuk Budidaya Udang Windu 


Sara yang terahkir untuk budidaya udang Windu adalah pemasangan kincir air. Pemasangan kincir air dibutuhkan untuk pengadukan air dan menambah kadar oksigen di dalam air. Kincir umumnya dipasang sehabis udang windu berumur 1,5 hingga 2 bulan. Hal untuk menjaga supaya benih udang windu sudah cukup berpengaruh dengan pengadukan dan tekanan air akhir perputaran kincir. Kincir biasanya dipasang 3 hingga 4 unit /ha. Dengan daya kelarutan oksigen dalam air mencapai 70 hingga 90 %.


Artikel lainya: 



Nah, demikianlah cara budidaya udang windu yang bisa kami sampaikan, semoga sanggup menunjukkan manfaat untuk Anda semua. Ada yang mau ditanyakan?


sumber gambar budidaya udang windu : wikipedia.org




Sumber https://www.infoagribisnis.com

0 Response to "Ini Beliau Cara Lengkap Budidaya Udang Windu | Wajib Baca!"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel