Cara Mengatasi Hama Utama Pada Budidaya Bawang Merah
Sedulurtani.com Cara Mengatasi Hama Utama Pada Budidaya Bawang Merah
Bawang merah merupakan tumbuhan herba dua demam isu yang tumbuh sebagai tumbuhan semusim (kecuali untuk produksi benih).
Bawang mempunyai perakaran yang dangkal yang berkembang pada kedalaman sekitar 30 cm dari permukaan tanah. Baca juga : Klasifikasi dan Morfologi Lengkap Bawang Merah (Allium cepa L.)
Bawang merah diperkirakan berasal dari Iran Pakistan barat dan Syira. Bawang merah menyebar ke India pada tahun 600 SM.
Kemudian pada kala ke-7 tumbuhan ini menyebar ke Eropa Barat, Eropa Timur, Spanyol, dan kala pertengahan menyebar ke Eropa Utara.
Selanjutnya Bawang merah menyebar ke Amerika, Asia Timur, dan Asia Tenggara. Hingga pada kala ke-19 bawang merah tercatat sebagai komoditas hortikultura komersil di aneka macam negara.
Sedangkan negara produsen terbesar bawang merah, yakni Jepang, Amerika, Italia, Rumania, dan Meksiko.
Bawang merah merupakan komoditas hortikultura termasuk sayuran rempah yang berguna sebagai bumbu untuk menambah cita rasa dan kenikmatan pada masakan.
Selain dipakai sebagai bumbu kuliner bawang merah ini juga berguna sebagai obat tradisional, contohnya obat demam, masuk angin, diabetes melitus, disentri dan akhir gigitan serangga.
Bawang merah merupakan salah satu tumbuhan hortikultura yang banyak dibudidayakan oleh petani di Indonesia. Pasalnya, budidaya bawang merah mempunyai prospek yang cukup anggun untuk dijadikan suatu usaha. Baca juga : Mari Simak Cara Budidaya Bawang Merah Supaya Berproduksi Maksimal
Akan tetapi, dibalik perospeknya yang anggun petani bawang merah harus mempunyai wawasan yang luas dalam melaksanakan budidaya. Salah satu hal yang penting untuk diperhatikan pada budidaya bawang merah, yakni penanganan hama utama bawang merah.
Kehadiran hama pada budidaya bawang merah menimbulkan bahaya yang serius bagi petani. Banyak petani bawang yang produksinya berkurang bahkan hingga kehilangan hasil dikarenakan serangan hama.
Pada pertemuan kali ini Sedulurtani.com ingin mengembangkan isu terkait Cara Mengatasi Hama Utama Pada Budidaya Bawang Merah. Dengan kita mengetahui jenis hama utama beserta pengendalianya, maka kita sanggup menanggulagi kerugian yang disebabkan oleh hama pada budidaya tersebut.
1. Lalat penggorok daun (Liriomyza chinensis Kato)
Lalat penggorok merupakan jenis hama yang meyerang tumbuhan hortikultura, menyerupai sawi, gambas, mentimun, melon dan lain sebagainya.
Hama Lalat penggorok daun menyerang tumbuhan bawang merah dengan cara menusukan telurnya pada daun tanaman. Serangan ini dicirikan adanya bintik-bintik putih kecil akhir bacokan ovipositor lalat betina.
Selang beberapa hari bintik-bintik tersebut tampak menjadi garis lurus dan lama-lama akan mengering. Pada serangan berat mengakibatkan seluruh helaian daun menjadi kering berwarna coklat, bahkan hingga potongan akar amis dan mengeluarkan belatung.
Cara pengendalianya, untuk membasmi lalat gunakan insektisida berbahan aktif imidakloprit dengan takaran 2 sendok makan atau 25 gram/ 12 liter air. Atau anda sanggup juga gunakan Abamectin dengan takaran ½ sendok teh / 17 liter air.
Sedangkan untuk membasmi larvanya gunakan insektisida berbahan aktif Abamectin (Demolish, Agrimec) dengan takaran ½ sendok teh/ 17 liter air.
2. Ulat tanah (Agrotis ipsilon Hufnagel)
Hama ini mempunyai warna coklat renta hingga kehitaman pada potongan punggungnya, sedangkan potongan perut berwarna lebih muda. Pada potongan punggung terdapat garis-garis coklat, dan mempunyai panjang sekitar 3,5 cm.
Hama ulat tanah biasa menyerang tumbuhan yang berusia 2-3 minggu. Hama ini menyerang dan memotong leher potongan tanaman, lalu potongan tersebut sering kali dibawa ke daerah persembunyianya, yakni dalam tanah.
Hama ini mulai menyerang tumbuhan pada waktu matahari mulai tenggelam, antara jam 5 sore hingga jam 7 malam.
Apabila waktu siang hari tumbuhan ini bersembunyi di dalam tanah untuk menghindari terik matahari. Tanaman yang terjangkit hama ulat tanah akan tampak layu dan pada kesannya mati.
Cara pengendalian hama ini, yakni pada waktu persiapan lahan bersihkan tumbuhan usang dengan cara dibakar dan genagi lahan dengan air. Gunakan musuh alami Apanteles ruficrus, Metarrihizium sp, dan Botrytis sp.
Selain itu berikan insektisida tabur yang berbahan karbofuron (Furadan, Regent) dengan cara ditaburkan pada tanah bersamaan pemupukan. Gunakan dengan takaran sebijak mugkin.
3. Ulat daun (Spodoptera exigua)
Hama ulat daun ini mempunyai ciri-ciri berwarna hijau renta pada dikala usia muda. Ulat ini akan bermetamorfosis warna coklat renta dan bergaris- garis putih sesudah usianya bertamabah tua. Ulat daun yang biasa menyerang bawang merah ini mempunyai panjang sekitar 2,5 cm.
Ulat daun ini menyerang daun yang masih muda maupun yang sudah tua. Gejala tumbuhan yang terjangkit hama ini mempunyai ciri timbulnya bercak berwarna putih transparan pada daun.
Bercak disebabkan oleh larva yang menggerek potongan dalam daun dan hanya menyisakan lapisan epidermis, sehingga daun tampak menerawang tembus cahaya.
Pada serangan yang parah mengakibatkan daun-daun mengering bahkan sanggup menyerang potongan umbi bawang merah.
Cara pengendalian hama ini, yakni sanitasi lahan, pengaturan jarak tanam, dan mengumpulkan kelompok telur pada daun lalu dimusnahkan secara dibakar.
Selain itu, lakukan penyemprotan insektisida berbahan aktif tunggal Chlorfenapyr dan Flufenoxuron.
4. Thrips (Thrips tabaci Lind.)
Hama trips mempunyai ciri warna kuning pucat, coklat, ataupun hitam, dimana semakin rendah suhu pada lingkungan maka akan berwarna semakin gelap. Hama trips remaja mempunyai ukuran kurang lebih 1 mm.
Hama trips jantan tidak mempunyai sayap, sedangkan yang betina mempunyai dua sayap yang halus.
Nimfa dan imigo trips menyerang pada potongan pucuk dan daun-daun yang muda dengan cara menghisap cairan selnya. Pada potongan daun-daun yang terjangkit maka akan berubah warna menjadi putih mengkilap, dan lalu akan bermetamorfosis coklat berbintik hitam.
Serangan berat pada tumbuhan bawang merah, yakni daun menjadi putih dan pertumbuhan umbi pun akan terganggu menjadi kecil.
Pengendalianya dengan cara memanfaatkan musuh alami trips yakni predator kumbang macan Coccinellidae. Gunakan juga insektisida sistemik berbahan aktif imadikoplorid, menyerupai besvidor, interprid, dan confidor. Aplikasikan pada waktu sore hari dengan takaran yang bijak.
5. Ulat grayak (Spodeptora litura)
Ulat grayak merupakan salah satu jenis hama utama yang aktif pada waktu malam hari dan bersembunyi pada siang hari.
Serangan ulat grayak ditandai dengan daun berlubang tidak rata, dan abnormal, serta daun menguning hingga kehitaman tampak busuk. Kemudian daun menjadi layu dan mengering, serta terkadang terdapat bercak kehitaman berwarna pekat.
Pengendalian hama utama ini sanggup dilakukan dengan cara sanitasi lahan, yakni membersihkan gulma secara teratur. Penerapan contoh tumbuhan yang baik dengan cara mengatur jarak tanam, waktu tanam, rotasi tanaman, dan penanaman secara serempak.
Mengumpulkan telur atau larva beserta daun yang terjangkit lalu dimusnahkan dengan cara dibakar. Bisa memakai musuh alami Eriborus argenteopilosus, Apenteles sp. Telenomeus sp, Brachymeria sp, dan Bacillus thuringensi.
Selain itu sanggup memakai insektisida berbahan aktif, menyerupai Sipermetrin, Siromezin, Fenfvalerat, dan BPMC. Baca juga : Cara Mengatasi Penyakit Bawang Merah Secara Lengkap
Cara Mengatasi Hama Utama Pada Budidaya Bawang Merah
Demikian artikel tentang, Cara Mengatasi Hama Utama Pada Budidaya Bawang Merah supaya bermanfaat bagia anda.
Follow juga Facebook saya di Facebook.
Baca juga :
- 10 Jenis Hama dan Penyakit Utama Cabai Beserta Cara Pengendalianya
- Hama dan Penyakit Tomat Beserta Cara Pengendalianya
- Cara Mengatasi Hama dan Penyakit Pada Budidaya Tanaman Kentang
Sumber https://www.sedulurtani.com
0 Response to "Cara Mengatasi Hama Utama Pada Budidaya Bawang Merah"
Posting Komentar