iklan banner

Ini Beliau Analisis Lengkap Budidaya Tanaman Kedelai

Perlu Anda ketahui sebelumnya bahwa artikel analisis budidaya flora kedelai ini merupakan pengembangan dari artikel kami sebelumnya yang berjudul “Peluang Budidaya Tanaman Kedelai, Peringkat Teratas Pasar Dunia”  Apa jikalau Anda ingin membacanya kami persilahkan Anda untuk membacanya terlebih dahulu. Baiklah kita pribadi saja ya:


Perlu Anda ketahui sebelumnya bahwa artikel analisis budidaya flora kedelai ini merupaka Ini ia Analisis Lengkap Budidaya Tanaman Kedelai


Sebagai salah satu jenis tanamanya yang menghasilkan protein nabati, seruan kedelai pada tinggkatan lokal ataupun nasional semakin terus meningkat. Bahkan ketika ini kedelai telah menjadi salah satu produk komoditas yang pasukannya untuk dalam negeri sendiri masih sangat kurang. Sampai-sampai Indonesia telah menjadi salah satu negara peng inpor kedelai.


Melihat tingginya impor kedelai ke Indonesia sanggup menjadi indikator gres bagi Anda bahwa peluang pasar untuk budidaya flora kedelai masing terbuka lebar. Fakta ini haru sanggup Anda tangkap menjadi sebuah peluang bisnis yang sanggup mendatangkan banyak keuntungan setiap bulannya.


Konsumen kacang kedelai

Pada dasarnya kedelai atau kacang kedelai telah dikenal oleh publik Indonesia semenjak lama. Biasanya kedelai diolah oleh masyarakat Indonesia menjadi minuman atau makanan pokok sehari-hari. Tidak hanya itu, sumber protein nabati ini juga diolah untuk memenuhi kebutuhan akan materi baku indsutri, menyerupai tempe, tahu, kecap, tauco, susu kedelai dan tauge ataupun untuk industri non makanan menyerupai pembuatan cat, kertas, tinta cetak, industri farmasi, minyak kedelai serta industri perternakan yang memerlukan batang dan daun flora kedelai untuk dipakai sebagai pakan ternak ataupun sebagai materi pembuatan pupuk kompos.


Info Bisnis Budidaya Tanaman kedelai

Saat ini budidaya flora kedelai telah menyebar hampir diseluruh kawasan di Indonesia. Mulai dari Provinsi Jawa Tengah mencakup Kabupaten Grobogan yang merupakan salah satu sentral penghasil kedelai, hingga menyebar hingga ke Kabupaten Surakarta, Kedu, Tegal, Pekalongan, Rembang, Jepara, hingga ke Provinsi Yogyakarta dan Jawa Timur khususnya kabupaten Jember kemudian Provinsi Lombok, Bali, Sumatera Selatan, Aceh, Lampung, Sulawesi Utara (Gorontalo), Kalimantan Barat, hingga di pelosok pecahan timur Indonesia yaitu Provinsi Papua.


Teknik Budidaya Tanaman Kedelai



  1. Langkah yang pertama dalam perjuangan budidaya flora jagung yaitu mempersiapkan bibit yang berkualitas baik, bibit kedelai yang baik yaitu bibit yang mempunyai ukuran besar, warnanya putih kekuningan dan tidak cacat. Untuk luasan lahan 1 ha, kurang lebih membutuhkan bibit kedelai sekitar 40 hingga 50 kg.

  2. Langkah kedua yaitu sawah atau lahan yang Anda persiapkan harus dibersihkan dari jerami dan menambahkan dolomit atau kapur kurang lebih 200-300 kg/ha untuk pH tanah yang rendah (pH yang ideal yaitu 5,8 – 7). Alternatif lainya Anda juga sanggup menambahkan pupuk flora SP-36 sebanyak 100 kg/ha. Pastikan lahan yang Anda gunakan mempunyai udara dan draince yang baik dengan curah hujan berkisar antara 100-400 mm/bulan, ketinggian kurang lebih 600 mdpl dan suhu kurang lebih 23°-30°C

  3. Pada ketika Anda telah simpulan mengolah tanah, selanjutnya Anda harus menciptakan lubang memakai tugal sedalam kurang lebih 5 cm dengan ukuran 20 cm x 30 cm. Selanjutnya, masukan bibit yang sudah disiapkan ke lubang yang sudah dibentuk dimana satu lubang berisi 2-3 biji. Setelah itu, tutup lubang dengan tanah yang gembur tanpa dipadatkan.

  4. Setelah 6-7 hari, flora kedelai sudah mulai tumbuh dan segeralah mulai proses penyulaman. Untuk benih yang tidak tumbuh Anda sanggup menggantinya dengan benih gres (sebaiknya dilakukan pada sore hari)

  5. Selanjutnya pada ketika flora berusia 30-35 hari Anda sanggup melaksanakan proses penyiangan dan pemupukan. Kemudian tambahkan pupuk urea 50 kg/ha dan pupuk KCL 50 kg/ha. Apa jikalau kondisi flora kurang baik, Anda sanggup menunda proses penyiangan hingga flora berusia 55 hari.

  6. Apa jikalau lahan yang Anda gunakan kekurangan air, tambahkan pengairan terutama pada usia tanam 1-50 hari. Pada umumnya kondisi tanah yang diperlukan flora kedelai yaitu tanah yang tidak terlalu becek. Sebaliknya, apa jikalau sudah memasuki masa panen kondisi tanah harus dalam kondisi kering.

  7. Masa panen dari flora kedelai yaitu pada ketika umur flora 80-110 hari. Anda juga sanggup memanennya pada usia 75-100 hari apa jikalau biji kedelai akan Anda gunakan untuk komoditas konsumsi dan umur 100-110 apa jikalau ingin Anda mengakibatkan biji kedelai sebagai bakal bibit. Tanaman kedelai yang sudah siap panen mempunyai ciri-ciri: buahnya menguning kecoklatan, daunya kering dan buah polong terlihat sudah tua. Untuk proses pemanenan Anda sanggup pribadi mencabut semua batang flora kemudian menjemurnya hingga benar-benar dirasa kering. Apa jikalau biji kedelai sudah benar-benar kering sempurna, masukan kedalam karung dan biji kedelai siap dipasarkan.


Artikel terkait budidaya flora kedelai : Tips dan Trik Jitu Meningkatkan Hasil Panen Kedelai Hingga 50%


Kelebihan Bisinis Budidaya Tanaman Kedelai

Seperti yang kami telah tuliskan diawal artikel ini, bawah kebutuhan akan biji kedelai dalam negeri masih sangat tinggi. Tercatat pemerintah Indonesia masih melaksanakan import biji kedelai dari beberapa negara tetangga sebesar 40% dari total kebutuhan biji kedelai dalam negeri. Fakta ini menjadi bukti bawah tinggkat kebutuhan pasar akan biji kedelai masih sangat tinggi sekali. Dengan demikian, budidaya flora kedelai mempunyai prospek bisnis yang sangat strategis.


Kekurangan Bisinis Budidaya Tanaman Kedelai

Sejauh ini teknik para petani dalam budidaya flora kedelai masih sangat tradisional. Baik dalam pemupukan, pengolahan lahan hingga dengan pemberantasan penyakit dan hama. Kondisi ini menciptakan hasil produksi biji kedelai menjadi sangat rendah, alasannya yaitu banyak yang mati oleh penyakit dan pengelolaan lahan yang kurang baik. 


Baca Juga: 11 Cara Ampuh Tumpang Sari Budidaya Tanaman Kedelai dan Jagung


Strategi Pemasaran Budidaya kacang Kedelai

Anda sanggup menjual hasil panen Anda ke koperasi unit desa (KUD), Anda juga sanggup menjualnya ke tengkulak yang nantinya akan diteruskan ke pedagang besar atau pengepul dan ahkirnya hingga ke pelaku-pelaku industri besar yang memerlukan materi baku biji kedelai. Anda juga sanggup menjual hasil panen Anda ke pelaku industri rumah tangga yang ada disekitaran Anda. Intinya Anda tidak perlu terlalu kawatir hasil panen Anda tidak laku, menggingat tingginya seruan pasar akan komoditi tanama ini.


Analisa Ekonomi Budidaya Tanaman Kedelai



  1. Asumsi

    Luas lahan 1 ha

    Sistem monokultur (penanaman tunggal)

    Diperkirakan hasil kedelai yaitu 2 ton atau 2.000 kg/ha

    Harga jual biji kedelai per kg yaitu Rp 5.500,00

    Periode tanam kurang lebih 75-100 hari (3 bulan)

  2. Modal awal budidaya flora kedelai

    Sewa lahan/tahun yaitu Rp 20.000.000,00

    Peralatan (cangkul, sprayer, dll) yaitu Rp 1.500.000,00

    Harga Benih kedelai yaitu Rp 9.000/kg x 50 kg : Rp 450.000,00+

    Total modal: Rp 21.950.000,00

  3. Peralatan mengalami penyusutan sesudah pemakaian 5 tahun :

    1/60 bulan x Rp 1.500.000,00 : Rp 25.000,/bulan

  4. Biaya operasional per waktu tanam (3 bulan)

    Bibit Kedelai : 50 kg x Rp 9.000,00/kg = Rp 450.000,00



    Pupuk SP-36: 100 kg x Rp 2.000 = Rp 200.000,00

    Pupuk urea: 50 kg x Rp 1.800,00/kg = Rp 75.000,00

    Pupuk KCl: 50 kg x Rp 5.000 = Rp 250.000,00

    Pestisida: 5 kg x Rp 50.000,00 = Rp 250.000,00

    Dolomit/kapur: 200 kg x Rp 1.500 = Rp 300.000,00

    Biaya transport = Rp 450.000,00

    Upah tenaga kerja 3x Rp 900.000,00 = Rp 2.700.000,00

    Sewa lahan per bulan: Rp 20.000.000,00 / 12 bulan = Rp 1.666.700,00

    Biaya penyusutan = Rp 5.000,00+

    Total pengeluaran = Rp 6.366.700,00

  5. Omset per bulan budidaya flora kedelai

    Hasil penjualan biji kedelai per waktu tanam (3 bulan) :

    2.000 kg x Rp 5.600 = Rp 11.200.000,00

  6. Laba higienis per bulan budidaya flora kedelai

    Laba higienis :Rp 11.200.000,00 – Rp 6.366.700,00 = Rp 4.833.300,00

    Laba higienis per bulan : Rp 4.833.300,00 : 3 bulan = Rp 1.611.100,00


BEP ( Break Event Poin )

Anda sanggup menggitungnya dengan membagi modal awal anda dengan keuntungan higienis per bulan ( Modal awal: keuntungan higienis per bulan = ± 13 bulan atau 4x panen). Semoga artikel analisis budidaya flora kedelai ini sanggup memberi ide dan pemanis wawasan untuk Anda semua, sekian dulu yang sanggup kami berikan dan apa jikalau ada hal-hal yang mau ditanyakan jangan sungkan-sungkan untuk menanyakanya.


sumber gambar budidaya flora kedelai : bbppketindan.bppsdmp.pertanian.go.id




Sumber https://www.infoagribisnis.com

0 Response to "Ini Beliau Analisis Lengkap Budidaya Tanaman Kedelai"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel