Gopro Hero, Versi Murah Jagoan 6 Yang Tidak Murahan
Jakarta - Belum usang ini GoPro merilis kamera agresi seri Hero terbaru di Indonesia. Bernama GoPro Hero, perangkat ini menyasar kelas entry-level.
Dalam peluncurannya, GoPro menyebutkan bahwa kamera agresi terbarunya itu yakni kembaran Hero 6 dengan harga yang lebih murah. Lalu apakah versi murah ini malah menjadi kekurangan bagi Hero? Atau justru kebalikannya? Berikut ulasannya.
Desain
Foto: Raden Fadli Sumawilaga/detikINET |
Berpindah ke bab sisinya, terpasang tombol shutter dengan bundar merah di sebelah kiri atas dan tombol on/off di bab sisi kirinya. Pada sisi kanan terdapat dua slot konektivitas, yakni USB Type-C dan HDMI, sedangkan pada bab bawah terdapat slot untuk baterai dan lubang speaker. Tutup dari masing-masing slot mempunyai lapisan berbahan karet untuk menahan masuknya air ke dalam kamera.
Lanjut ke bab belakang, kamera action ini mengusung layar LCD sentuh berukuran 2 inci dengan tampilan antarmuka khas GoPro. Selain itu, terdapat lampu indikator LED super kecil di bab depan dan belakangnya.
Foto: Raden Fadli Sumawilaga/detikINET |
Kamera action ini dibentuk dengan memakai material plastik dengan berat sekitar 117 gram. Bobotnya terhitung cukup untuk ukuran kamera action dan pas di genggaman.
Kualitas Foto dan Video Mumpuni
Secara kemampuan merekam foto dan video, GoPro tidak perlu diragukan lagi. Hero mempunyai kualitas HD video recording (1440p dan 1080p) dengan frame rate 30 fps sampai 60 fps wide-angle, dan foto dengan resolusi 10 megapiksel.
Sayangnya, pada kamera ini tidak mendukung resolusi 4K. Pengoperasiannya sendiri sanggup dipakai eksklusif maupun memakai ponsel melalui aplikasi GoPro.
Untuk kondisi cahaya yang minim, hasil jepretan menampilkan gambar yang cukup baik. Namun, harus diakui masih terdapat noise. Ketika kondisi cahaya yang normal menyerupai pada siang hari, hasil foto dan videonya bisa menghasilkan warna dan kontras yang cukup tajam, terutama untuk pengambilan gambar outdoor.
Foto: Raden Fadli Sumawilaga/detikINET |
Foto: Raden Fadli Sumawilaga/detikINET |
Foto: Raden Fadli Sumawilaga/detikINET |
Kami pun menguji ketahanan baterai GoPro Hero untuk merekam video format 1440p 60 fps dan mengambil beberapa foto tanpa dimatikan. Hasilnya, Hero bertahan hinggal 1 jam 13 menit penggunaan dari kondisi baterai penuh.
Fitur Mirip HERO 6
GoPro Hero memang pantas disebut 'kembaran' dari Hero 6. Selain bentuk, terdapat fitur tahan air tanpa mounting (untuk kedalaman maksimal 10 meter) dan kendali suara. Kami mencoba 'mengajak' kamera ini untuk berenang, akibatnya HERO masih sanggup berfungsi dengan cukup baik di dalam air.
Lanjut, kami mencoba memakai fitur kendali bunyi berbahasa Inggris. Namun, kami mendapati kamera ini masih kurang responsif dalam menangkap perintah bunyi sehingga kami perlu berkali-kali mengulang perintah mengambil gambar.
Foto: Raden Fadli Sumawilaga/detikINET |
Opini detikINET
GoPro cukup percaya diri dikala meluncurkan Hero di Indonesia. Mereka yakin sanggup menjamah pasar entry-level untuk kamera action terbarunya. Hal ini mengingat, selama ini kamera Action GoPro mempunyai harga yang cukup mahal.
GoPro Hero mempunyai banyak sekali fitur menyerupai Hero 6. Selain itu, kamera ini bisa menghasilkan gambar yang cukup baik walaupun tidak mendukung resolusi 4K. Namun, alasannya yakni penggunaan resolusi 4K jarang dipakai untuk merekam video sehari-hari, banderol Rp. 3,399 juta yakni harga yang cukup murah untuk kamera action sekelas GoPro.
0 Response to "Gopro Hero, Versi Murah Jagoan 6 Yang Tidak Murahan"
Posting Komentar