iklan banner

Perjalanan Menuju Kota Magetan

Merupakan perjalanan jauh pertamaku, dengan tekad yang berpengaruh dan atas pinjaman orangtua. Aku berangkat ke sana naik Kereta Api. Mulai dari :



Persiapan.


 dengan tekad yang berpengaruh dan atas pinjaman orangtua Perjalanan Menuju Kota Magetan

pexels.com


Seperti pada umumnya, sebelum melaksanakan perjalanan jauh harus mempersiapkan bekal atau barang yang akan dibawa.


Termasuk saya sebelum melaksanakan perjalanan menuju Magetan, terlebih dahulu pada hari sebelumnya sudah menyiapkan barang yang akan dibawa. Barang yang dibawa tidak sedikit, alasannya yakni tujuan ke sana bukan untuk reflesing melainkan menuntut ilmu di sebuah pondok pesantren.


Segala keperluan pribadi dipersiapkan mulai dari peralatan mandi, pakaian, laptop dan yang lainnya.


Kok mondok bawa laptop min? niscaya kau bingung.


Kalo gundah pegangan ajah gan. Hehehe…


Pondok pesantren tersebut mempunyai jadwal bisnis online, laptop menjadi sarana utama berjalannya proses pembelajaran.


Barang yang saya bawa overload sehingga mengharuskan menggunakan 2 tas. berat memang bawanya tapi apa sih yang engga buat menuntut ilmu. Eaaaa….


Barang sudah siap, tinggal menunggu hari pemberangkatan.


Berangkat dari rumah.


 dengan tekad yang berpengaruh dan atas pinjaman orangtua Perjalanan Menuju Kota Magetan

pexels.com


Pada hari Selasa tanggal 14 Agustus 2018, merupakan hari pemberangkatanku. Kota kelahiranku dan keluarga yang kucintai harus ditinggalkan demi menuntut ilmu, meraih cita-cita.


Tepat pukul 6 pagi saya berangkat menggunakan ojek online menuju Stasiun Cikarang dilanjut menggunakan KRL hingga Stasiun Pasar Senen.


Ketika naik ojek online, aku bercakap-cakap dengan driver-nya. Ternyata ojek online hanya pekerjaan sampingan saja, ia seorang engineering di salah satu pabrik daerah daerah industri Cikarang. Setelah mengantarkan saya ke stasiun, ia eksklusif berangkat kerja.


Perjalanan yang ditempuh menuju stasiun kurang lebih 45 menit, sedangkan jadwal pemberangkatan KRL pukul 06.45 , akupun meminta semoga berjalan lebih cepat. Tetapi percuma macet menghambat perjalanan.


Keburu engga ya. Dalam benakku.


Ketinggalan kereta.


 dengan tekad yang berpengaruh dan atas pinjaman orangtua Perjalanan Menuju Kota Magetan

pexels.com


Akupun tiba di stasiun, KRL masih terlihat berada di jalur. Segerelah kaki ini melangkah cepat menuju loket, malangnya diriku sehabis hingga di loket KRL nya pun sudah berangkat.


Jadwal keberangkatan berikutnya pukul 08.00 wib. Jika menunggunya kelamaan, alasannya yakni kereta api yang akan kutumpangi berangkat pukul 10.00 wib. dari Stasiun Pasar senen.


Melihat ke arah jalur kereta api lokal, banyak orang yang bangun di sana ibarat menunggu kereta. Lalu saya pergi ke loket menanyakan jadwal keberangkatan kereta arah Pasar Senen. Alhamdulillah, masih tersedia dan jikalau kereta api lokal lebih cepat dari KRL alasannya yakni tidak berhenti di stasiun kecil.


Cukup tinggi gerbong keretanya, sehingga kakiku sedikit terluka saat menaikinya.


Sangat banyak sekali orang yang pergi bekerja naik kereta tersebut dari banyak sekali daerah menuju Kota Jakarta


Berdiri saja berdesakan, menyulitkan diriku untuk menaruh barang.


Stasiun Pasar Senen.


 dengan tekad yang berpengaruh dan atas pinjaman orangtua Perjalanan Menuju Kota Magetan

pexels.com


Tibalah di Stasiun Pasar Senen, gres pertama kali saya menginjakkan kaki di stasiun tersebut. Sebelum menuju pintu pemberangkatan, saya harus pergi ke mesin pencetak tiket untuk mencetak tiket yang sudah dibeli sebelumnya lewat marketplace.


Tetapi gundah mesin itu terletak di sebelah mana, kemudian saya bertanya kepada seorang satpam dan ia menujukkan tempat yang akan dituju.


Sampai di mesin tersebut, saya bergegas mencetak tiket. Tetapi terjadi kesalahan dalam proses pencetakan tiket.


Bingung melandaku.


Tidak ada 1 orang petugas pun yang berada di situ. Akhirnya saya mencoba menggunakan mesin yang lain. Alhamdulillah pencetakan tiket berhasil.


Kenalan.


 


 dengan tekad yang berpengaruh dan atas pinjaman orangtua Perjalanan Menuju Kota Magetan

unsplash.com


Waktu memperlihatkan pukul 08.30 WIB.


Masih ada waktu sekitar 1 setengah jam menuju jadwal pemberangkatan Kereta Api Gaya Baru Malam Utara.


Aku duduk di depan minimarket sambil menikmati secangkir kopi susu, ditemani dengan sebuah roti. Hhhmmm…. Nikmat rasanya.


Tiba-tiba tiba seorang pria bertubuh tinggi kemudian duduk di sampingku. Tidak ada percakapan diantara kita, hasilnya ku mencoba memulai berkenalan. Memang terkadang orang  itu sungkan untuk memulai suatu percakapan.


Tetapi jikalau sudah dimulai ternyata asik juga.


Ia seorang mahasiswa semester 5 di sebuah kampus swasta Jakarta. Hendak pulang ke kampung halamannya di Klaten Jawa Tengah.


Ternyata kami 1 gerbong kereta namun beda tempat duduk.


Kami saling berbincang dan bertukar nomer telepon.


Pemberangkatan kereta.


Pintu pemberangkatan sudah dibuka, saya bergegas untuk masuk. Namun antrian yang kulalui sangat panjang sekali, menciptakan tangan ini terasa pegal alasannya yakni membawa banyak barang.


Sebelum masuk ke pintu para penumpang wajib memperlihatkan tiket dan kartu identitasnya kepada petugas menghindari kecurangan.


Antrian panjang pun sudah berlalu, saya masuk ke dalam kereta mencari tempat duduk sesuai yang tertera di tiket.


Ketika sudah duduk ada seorang bapak yang menghampiri diriku meminta semoga bertukar tempat duduk. Karena tempat duduknya terpisah dengan keluarganya.


Akupun menuruti permintaannya.


Aku duduk erat dengan jendela semoga dapat melihat pemandangan kemudian tiba seorang bapak bersama istri dan anaknya duduk di samping dan di depanku.


Aku merasa sedikit risih dengan anaknya yang tidak mau diam.


Berada di kereta.


 dengan tekad yang berpengaruh dan atas pinjaman orangtua Perjalanan Menuju Kota Magetan

pexels.com


Kereta hasilnya berangkat sesuai dengan jadwalnya.


Ketika berada di kereta, bapak yang duduk di sebelahku berpenampilan ibarat preman, berbadan besar, tinggi, rambut gondrong membuatku merasa takut pada awalnya. Tetapi tidak disangka-sangka, sehabis kenal lebih erat ternyata berhati baik.


Menyapa dengan bahasa yang halus dan sopan, mengatakan makanan yang mereka bawa alasannya yakni melihatku tidak makan apapun. Ini pelajaran untuk kita semua, jangan melihat seorang dari penampilannya tetapi lihatlah dari hatinya. Lihatlah keseharian yang dilakukannya.


Jika seorang itu belum dikenal, cobalah untuk mengajaknya berkenalan lebih erat tentu dengan bahasa yang sopan dan halus. Sehingga tidak menciptakan orang tersebut tersinggung.


pada siang hari kondisi masih di dalam kereta, perutku berbunyi, pertanda waktunya makan. Tetapi saya lupa tidak membawa makanan dari rumah atau membelinya saat di stasiun. Hanya roti saja yang tersisa di tas, untuk mengganjal rasa lapar, saya memakannya.


Ingin membeli makanan tetapi harganya mahal-mahal. Tapi hasilnya saya membelinya juga dikarenakan rasa lapar yang tak dapat ditahan lagi.


Bermalam di Kota Surakarta.


 dengan tekad yang berpengaruh dan atas pinjaman orangtua Perjalanan Menuju Kota Magetan

pexels.com


Perkiraan tiba di Stasiun Madiun sekitar jam 11 malam, saya belum tahu kondisi daerah di sana pada malam hari. Sehingga saya memutuskan untuk turun di Stasiun Purwosari. Kebetulan sobat ada yang kuliah di Solo, akupun berencana menginap semalam di kos-annya.


Tiba di Stasiun Purwosari jam 8 malam, saya menghubungi sobat untuk menjemput di stasiun, tetapi ia masih ada keperluan sehingga tidak dapat sempurna waktu menjemputku. Akhirnya saya menunggunya selama kurang lebih setengah jam.


Datanglah temanku menggunakan motor , kami pun eksklusif bergegas menuju kos-annya.


Baru pertama kalinya saya menginjakkan kaki di Kota Surakarta, kota tersebut memikau diriku untuk menelusuri setiap sudutnya. Tetapi sayang sekali hanya ada waktu semalam saja, besok pagi harus melanjutkan perjalanan utamaku menuju Magetan.


Aku terkejut saat membeli makanan di sana, harganya sangat murah sekali. menciptakan keinginanku menelusuri kota tersebut semakin tinggi.


Perjalanan Solo-Magetan.


 dengan tekad yang berpengaruh dan atas pinjaman orangtua Perjalanan Menuju Kota Magetan

pexels.com


Pagi hari telah tiba, akupun mempersiapkan kembali untuk melanjutkan perjalanan.


Dengan menggunakan kereta dari Stasiun Purwosari menuju Stasiun Madiun. Berangkat dari Stasiun Magetan jam 10 pagi pada hari Rabu tanggal 15 Agustus 2018.


Singkat cerita, saya tiba di Stasiun Madiun sehabis menempuh perjalanan sekitar 2 jam.


Tidak ada pilihan lagi selain naik ojek online untuk menuju pondok pesantren di Magetan. Ketika menunggu driver datang, ojek pangkalan mengejarku menanyakan diriku mau pergi kemana.


Risih rasanya, akupun menanggapi pertanyaan bahwa sudah ada yang menjemput yaitu ojek online. Hehehe….


Tidak usang perjalanan, tibalah di pondok pesantren tujuanku.




Sumber https://mefahlan.com

0 Response to "Perjalanan Menuju Kota Magetan"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel