Pengertian Cerpen, Struktur Dan Kaidahnya Dibahas Tuntas
Pengertian cerpen – Dalam pelajaran bahasa Indonesia pada ketika masa sekolah, sang guru akan memperlihatkan kepada kau berupa kiprah menciptakan cerpen yang anggun dan juga unik.
Tentu hal tersebut mewajibkan kau untuk mengetahui terlebih dahulu apa itu cerpen dan bagaimana cara membuatnya.
Nah, kali ini situs blog yang berjulukan mefahlan ini akan memberitahukan kepadamu terkait pengertian cerpen, unsur cerpen, struktur dan kaidahnya.
Semua itu akan mendukungmu dalam menciptakan cerpen yang singkat dan mendapat nilai terbaik di sisi guru.
Langsung saja simak dengan baik klarifikasi berikut ini.
Contents
- 1 Pengertian Cerpen Secara Umum
- 2 Pengertian Cerpen Menurut KBBI
- 3 Pengertian Cerpen Menurut Para Ahli
- 3.1 Menurut Suyanto
- 3.2 Menurut A. Bakar Hamid
- 3.3 Menurut Saini
- 3.4 Menurut Jacob
- 3.5 Menurut Suharianto
- 3.6 Menurut Turayev
- 3.7 Menurut H. B. Jassin
- 3.8 Menurut Sayuti
- 3.9 Menurut Tarigan
- 3.10 Menurut J.S. Badudu
- 3.11 Menurut Kosasih
- 3.12 Menurut Priyatni
- 3.13 Menurut Nugroho Notosusanto
- 3.14 Menurut Sumardjo
- 3.15 Menurut Aoh K.H.
- 3.16 Menurut Allan Poe
- 3.17 Menurut The Liang dan A. Widyamartaya
- 4 Unsur-Unsur Dalam Cerpen
- 5 Struktur Pembuatan Cerpen
Pengertian Cerpen Secara Umum
Cerpen merupakan abreviasi dari dongeng pendek yang berisi karangan bersifat fiktif berbentuk prosa yang menceritakan suatu tokoh secara singkat disertai dengan banyak sekali konflik dan solusi dalam memecahkan persoalan yang dihadapinya.
Pengertian Cerpen Menurut KBBI
Sebelumnya sudah dibahas mengenai pengertian cerpen secara umum. Selanjutnya kau juga harus mengetahui apa itu cerpen berdasarkan kamus besar bahasa Indonesia.
Cerpen yaitu sebuah kisah yang dijelaskan secara singkat kurang dari 10.000 kata yang memperlihatkan kesan mayoritas dan memusatkan pada satu tokoh dalam suatu keadaan.
Pengertian Cerpen Menurut Para Ahli
Agar lebih paham terkait makna dari cerpen, yuk simak klarifikasi cerpen berdasarkan para jago bahasa dan sastra.
Menurut Suyanto
Suyanto menyimpulkan bahwa arti dari cerpen sanggup dilihat dari namanya yaitu dongeng yang berbentuk prosa pendek. Ukuran pendek yang dimaksud di sini relatif.
Menurut A. Bakar Hamid
Ia menjelaskan bahwa yang dimaksud cerpen yaitu di dalamnya terdapat plot, satu huruf dan berisi sebuah kesan dan dilihat dari kuantitas kata yang dipakai yakni kisaran 500 hingga 1000 kata.
Menurut Saini
Saini menyimpulkan bahwa cerpen yaitu dongeng pendek yang berisi kisah fiksi atau benar-benar tidak terjadi, namun sanggup terjadi di mana saja dan kapan saja.
Menurut Jacob
Definisi berdasarkan Jacob, ia mengartikan bahwa cerpen merupakan dongeng fiksi pendek yang dibaca sekali duduk dalam menyelasaikannya.
Pengarang cerpen hanya ingin melampirkan suatu hal secara tajam biar para pembaca mendapat satu efek, satu arti dan satu krisis dalam cerpen tersebut.
Menurut Suharianto
Suharianto mendefinisikan cerpen sebagai dongeng fiksi yang berbentuk pendek dengan ruang lingkup permasalahan yang dituju hanya sebagian kecil saja dari kehidupan tokoh yang menarik perhatian penulis. Di dalamnya terdapat kesan tunggal.
Menurut Turayev
Arti cerpen berdasarkan Turayev yaitu sebuah bentuk karya sastra naratif yang mengisahkan cerminan dari sebuah episode dalam kehidupan sang tokoh.
Menurut H. B. Jassin
H. B. Jassin beropini bahwa arti cerpen yaitu sebuah dongeng singkat yang di dalamnya terdapat bab penting yakni perkenalan, pertikaian dan solusi penyelesaiannya.
Menurut Sayuti
Sayuti beropini bahwa teks cerpen harus memperlihatkan kualitas yang bersifat pemusatan, pendalaman dan pemadatan. Semua itu berkaitan dengan kuantitas dongeng dan kualitas struktural yang diisyaratkan oleh panjangnya cerita.
Menurut Tarigan
Tarigan menyimpulkan bahwa cerpen merupakan suatu rekaan yang masalahnya singkat, jelas, padat dan fokus pada suatu insiden yang sedang berlangsung.
Menurut J.S. Badudu
Badudu mengartikan bahwa cerpen yaitu sebuah dongeng yang fokus pada suatu insiden saja.
Menurut Kosasih
Menurut pakar bahasa kosasih cerpen sanggup diartikan sebagai karangan pendek berbentuk prosa, di dalamnya mengisahkan sepenggal kehidupan sang tokoh yang penuh dengan pertikaian, insiden yang mengharukan, menyenangkan dan membawakan kesan yang tidak pernah terlupakan oleh pembaca.
Menurut Priyatni
Pendapat Priyatni wacana cerpen yaitu sebuah karya fiksi yang melampirkan dalam bentuk serba pendek baik jumlah pelaku, penggunaan jumlah kata, isi dongeng dan insiden yang terjadi. Perbandingan tersebut dihubungkan dengan prosa lain yaitu novel.
Menurut Nugroho Notosusanto
Menurutnya cerpen merupakan sebuah dongeng dengan jumlah kata berkisar 5000 atau asumsi 17 halaman kuarto spasi rangkap atau terpusat pada dirinya sendiri.
Menurut Sumardjo
Sumardjo beropini sama dengan Saini bahwa yang dimaksud cerpen yaitu dongeng fiktif atau benar-benar tidak terjadi, namun sanggup terjadi kapanpun dan di mana pun.
Menurut Aoh K.H.
Aoh K.H. menyimpulkan bahwa cerpen merupakan sebuah karangan fiksi yang biasa disebut juga dengan dongeng prosa pendek.
Menurut Allan Poe
Allan Poe mendefinisikan cerpen sebagai bentuk dongeng yang sanggup dibaca dalam sekali duduk dengan rentan waktu kurang lebih 1-2 jam. Genrenya mempunyai plot, imbas tunggal, huruf dan setting yang terbatas tidak bermacam-macam dan tidak kompleks.
Menurut The Liang dan A. Widyamartaya
Bahwa cerpen merupakan kisah khayalan berbentuk pendek dengan jumlah kata kurang dari 10.000, tujuannya menghasilkan kesan yang sangat berefek kepada pembaca dan mengandung unsur-unsur drama. Oleh lantaran itu alurnya disebut konflik dramatik.
Itulah beberapa pengertian cerpen berdasarkan para pakarnya.
Setelah kau paham apa yang dimaksud dengan cerpen, kau sanggup memulai membuatnya dengan unsur, struktur dan kaidah yang harus diperhatikan.
Unsur-Unsur Dalam Cerpen
Ada beberapa unsur penting yang harus ada dalam sebuah cerpen biar cerpen yang kau buat terlihat menarik dan mengundang para pembaca.
Unsur dalam cerpen dibagi menjadi 2 yaitu unsur intrinsik dan ekstrinsik. Apa perbedaan dari kedua unsur tersebut? kau sanggup membedakannya sesudah menyimak klarifikasi di bawah ini.
Unsur Intrinsik
Unsur intrinsik merupakan unsur yang berasal dari dalam cerpen itu sendiri, ia mempunyai kiprah sebagai pembangun sebuah cerpen.
Tanpa unsur ini maka cerpen tersebut tidak akan terlihat menarik. Imbasnya tidak ada pengunjung yang ingin membacanya.
Jika diibaratkan sebuah bangunan, unsur intrinsik yaitu pondasi utama yang menjadikan bangunan itu terlihat kokoh, bila ada satu saja komponen yang hilang maka bangunan itu akan roboh.
Unsur intrinsik dalam cerpen mencakup tema, tokoh, alur cerita, latar, gaya bahasa, sudut pandang dan amanat.
Kita akan membahasnya aa persatu, biar kau lebih gampang dalam memahaminya.
1. Tema
Tema merupakan unsur pertama yang harus kau persiapkan sebelum menciptakan sebuah cerpen, tanpa tema unsur-unsur berikutnya tidak akan terang arahnya.
Karena tema merupakan nyawa dalam setiap karya cerpen, dalam arti lain tema yaitu gagasan atau inspirasi yang melatarbelakangi isi karangan dalam sebuah cerpen.
Kalian sanggup menciptakan tema dengan cara melihat situasi dari lingkungan sekitar, permasalahan yang ada, sejarah, pendidikan, romansa, persahabatan dan kisah pribadi dari si pengarang.
2. Tokoh atau Penokohan
Setelah tema berhasil kau tentukan, maka unsur intrinsik yang kedua yaitu tokoh atau penokohan
Tokoh dan penokohan mempunyai arti yang berbeda, tokoh merupakan orang yang berperan di dalam dongeng yang dikisahkan sedangkan penokohan merupakan tabiat yang ditentukan oleh sang pengarang pada seorang tokoh.
Ada 4 jenis tokoh yang berperan dalam sebuah dongeng diantaranya:
- Protagonis, berperan sebagai pemeran utama yang mempunyai sifat baik.
- Antagonis, berperan sebagai musuh dari protagonis. Ia mempunyai sifat yang tidak baik mirip iri, dengki, sombong dan lain-lain.
- Tritagonis, berperan sebagai tokoh penengah dari protagonis dan antagonis, ia mempunyai sifat cerdik dan sulit.
- Pemeran Pembantu, tokoh ini berperan sebagai pendukung dalam sebuah cerita.
Ada 2 cara penyampaian penokohan dari keempat tokoh di atas yakni:
- Analitik, disampaikan eksklusif oleh sang penulis pada awal dongeng mirip keras kepala, pemalu, pemberani, penakut dan lain sebagainya.
- Dramatik, disampaikan secara tersirat oleh sang tokoh pada ketika memerankannya.
3. Alur (Plot)
Unsur yang ketiga dalam pembuatan cerpen yaitu alur. Ia merupakan urutan jalannya dongeng yang disampaikan oleh sang penulis.
Sang penulis memberikan alur dongeng dengan 5 tahapan diantaranya:
- Perkenalan
- Penanjakan
- Klimaks
- Anti Klimaks
- Penyelesaian
Biasanya para penulis memberikan tahapan tersebut dengan alur dongeng yang berbeda ada yang memakai alur maju yaitu menceritakan sesuai dengan tahapannya secara urut.
Ada juga yang menyampaikannya secara tidak urut disebut alur mundur.
4. Latar
Latar yaitu kawasan terjadinya sebuah insiden pada sebuah cerpen. Tempat tersebut juga mencakup waktu dan suasana terjadinya peristiwa.
Tanpa latar, maka para pembaca akan kesulitan dalam memahami isi cerpen tersebut.
5. Gaya Bahasa
Gaya bahasa dalam cerpen memperlihatkan ciri khas sang penulis dalam menyajikan karyanya kepada publik, baik dari penggunaan diksi maupun majas.
6. Sudut Pandang
Sudut pandang dalam sebuah cerpen sering dipakai oleh para pengarang dalam memilih orang pertama, kedua dan ketiga dalam cerpen tersebut.
7. Amanat
Amanat merupakan pesan moral atau pelajaran yang sanggup kita ambil dari cerpen tersebut. Baik dari insiden maupun konflik yang terjadi.
Unsur Ekstrinsik
Unsur ekstrinsik yaitu unsur yang berperan sebagai pendukung unsur intrinsik yang berasal dari luar cerpen. Unsur ini tidak begitu besar lengan berkuasa pada kualitas cerpen.
Unsur ekstrinsik mencakup latar belakang masyarakat, latar belakang penulis dan latar belakang cerpen. Mari kita bahas satu persatu.
1. Latar Belakang Masyarakat
Latar belakangan masyarakat pada sebuah cerpen yaitu faktor lingkungan masyarakat yang menghipnotis sang penulis dalam menciptakan cerpen. Bisa berbentuk politik, ekonomi, sosial dan lain sebagainya.
2. Latar Belakang Penulis
Latar belakang penulis merupakan faktor yang berasal dari dalam diri sang penulis yang mendorong dirinya untuk menciptakan karangan cerpen tersebut. Meliputi kondisi sang penulis baik dari segi sikologi maupun kesehatan jasmaninya, biografi penulis dan lain-lain.
3. Latar Belakang Kandungan Cerpen
Latar belakang kandungan cerpen sanggup diambil dari unsur intrinsik yang terkandung mirip tema, alur, latar dan sudut pandang lalu diringkas dan diambil kesimpulannya.
Struktur Pembuatan Cerpen
Jika sebelumnya kita sudah membahas mengenai pengertian cerpen dan unsurnya maka kedua pembahasan tersebut tidak akan berfungsi jikalau tidak disertai dengan strukturnya.
Struktur cerpen meliputi:
1. Abstrak
Abstrak merupakan struktur cerpen yang mempunyai arti citra awal dari suatu cerpen. Abstrak pada cerpen sifatnya opsional, boleh diadakan maupun ditiadakan.
2. Orientasi
Orientasi pada cerpen mencakup waktu, kawasan dan suasana pada sebuah cerpen. Yang akan menjadikan sebuah pertanyaan mirip kapan, mengapa dan bagaimana.
3. Komplikasi
Struktur ketiga yaitu komplikasi yang mempunyai arti urutan insiden yang terhubung dengan alasannya dan akibat. Watak dan karakteristik pada tokoh akan terlihat pada struktur ini.
4. Evaluasi
Evalusi merupakan struktur cerpen yang keempat, pengertian dari penilaian pada cerpen yaitu permasalahan yang terjadi menuju titik akhir. Pada struktur penilaian akan timbul solusi untuk menuntaskan suatu masalah.
5. Resolusi
Resolusi pada cerpen berarti pengarang mengungkapkan solusi terhadap suatu permasalahan yang dialami oleh tokoh pada sebuah cerpen. Pada struktur ini konflik yang ada sudah diselesaikan.
6. Koda
Struktur yang terakhir yaitu koda merupakan amanat atau pesan yang sanggup diambil oleh para pembaca dari sebuah cerpen.
Demikianlah pembahasan pada kesempatan kali ini dibentuk biar sanggup bermanfaat untuk kita semua.
Sumber https://mefahlan.com
0 Response to "Pengertian Cerpen, Struktur Dan Kaidahnya Dibahas Tuntas"
Posting Komentar