Hasta Brata - Filosofi Kepemimpinan Jawa
Hasta Brata merupakan tuntunan laris pada seorang yang satria pinilih (pemimpin yang terpilih).
Hasta berarti delapan sedangkan Brata berarti laku, tabiat atau sifat utama yang diambil dari sifat alam. Dapat diartikan juga bahwa Hasta Brata ialah delapan laku, tabiat atau sifat utama yang harus dipegang teguh dan dilaksanakan oleh seorang pemimpin atau siapa saja yang terpilih menjadi pemimpin, seorang pemimpin utama.
Delapan tabiat utama tersebut diambil dari tabiat para Dewa bangsa kita yang merupakan manifestasi dari Gusti Kang Murbeng Dumadi, dan masing-masing mewakili sifat dari alam raya, yaitu: bumi, angin, air, bulan, matahari, angkasa, api, dan bintang.
Kedelapan Dewa tersebut ialah :
- Batara Wisnu : simbol bumi/ tanah (earth)
- Batara Bayu : simbol angin/ maruto (wind/ hurricane)
- Batara Baruna : simbol air/ maritim (water/ sea)
- Batari Ratih/ Chandra : simbol bulan (moon)
- Batara Surya : simbol matahari (sun)
- Batara Indra : simbol langit/angkasa (sky)
- Batara Brama : simbol api/ dahana (fire)
- Batara Kartika/ Ismaya : simbol bintang (star)
Batara Wisnu ialah Dewa Keabadian dan Kesejahteraan
Batara Wisnu yang tugasnya ialah memelihara dan membangun peradaban di bumi ini, perlambang dari Kebijaksanaan.
Sifat Bumi ialah sentosa, suci, pemurah, menunjukkan segala kebutuhan yang diharapkan makhluk yang hidup di atasnya. Menjadi acuan bagi hidup dan pertumbuhan benih dari seluruh makhluk hidup.
Sebagaimana Bumi, seorang pemimpin seharusnya bersifat sentosa, suci hati, pemurah serta selalu berusaha memperjuangkan kehidupan rakyat yang tergambar dalam tutur kata, tindakan serta tingkah laris sehari-hari.
Batara Bayu ialah Dewa Angin yang merupakan perlambang kekuatan
Batara Bayu bisa masuk ke mana saja ke seluruh penjuru dunia tanpa kesulitan. Segala sikap baik atau buruk garang atau rumit di dunia sanggup diketahui olehnya tanpa yang bersangkutan mengetahuinya. Ia melihat keadaan sekaligus menunjukkan kesejahteraan yang dilaluinya. Perwatakannya gagah berani, kuat, teguh santosa, bersahaja, pendiam dan dahsyat.
Sifat Angin adalah, meskipun tidak tampak tetapi sanggup dirasakan berhembus tanpa henti, merata ke seluruh penjuru dan tempat.
Sebagaimana Angin, seorang pemimpin seharusnya bersifat teguh dan bersahaja, selalu sanggup mencermati setiap permasalahan dari bangsa yang terjadi, menyuarakan dengan lantang kepentingan rakyat sebagai bab dari kekuatan berkebangsaan.
Batara Baruna adalah Dewa Laut atau Samudera
Sifat Samudera bisa menampung seluruh air sungai dengan segala sesuatu yang ikut mengalir di dalamnya, namun samudera tidak tumpah, sanggup menampung apa saja yang buruk ataupun baik, tetap sabar dan berwawasan sangat luas, seluas samudera.
Sifat Laut ialah Luas, tidak pernah menolak apapun yang tiba memasukinya, mendapatkan dan menjadi wadah apa saja.
Sebagaimana Lautan, seorang pemimpin hendaknya luas hati dan kesabarannya.
Tidak gampang tersinggung bila dikritik, tidak terlena oleh sanjungan dan bisa menampung segala aspirasi rakyat dari golongan maupun suku mana-pun serta bersifat pemaaf.
Batari Ratih ialah Dewi Bulan
Sifat Bulan ialah selalu berbuat lembut, ramah dan sabar kepada siapa saja; sebagai planet pengiring matahari, bulan bersinar di kala gelap malam tiba, dan menunjukkan suasana tenteram dan teduh.
Sebagaimana Bulan, seorang pemimpin hendaknya selalu rendah hati, berbudi luhur serta menebarkan suasana tentram kepada rakyat.
Batara Surya ialah Dewa Matahari
Sifat Matahari ialah terang benderang memancarkan sinarnya tiada pernah berhenti, segalanya diterangi, diberinya sinar cahaya tanpa pandang bulu.
Sebagaimana Matahari, seorang pemimpin harus bisa menunjukkan pencerahan kepada rakyat, berhati-hati dalam bertindak menyerupai jalannya matahari yang tidak tergesa-gesa namun niscaya dalam menunjukkan sinar cahayanya kepada semua makhluk tanpa pilih kasih.
Batara Indra ialah Dewa Langit
Sifat Langit kadang sangat indah, kadang menakutkan, tetapi jikalau sudah menjelma hujan merupakan berkah serta sumber penghidupan bagi semua makhluk hidup.
Sebagaimana Langit, seorang pemimpin harus berwibawa dan menyeramkan bagi siapa saja yang berbuat salah dan melanggar peraturan. Namun di samping itu selalu berusaha juga untuk menunjukkan kesejahteraan.
Batara Brama ialah Dewa Api
Sifat Api ialah panas membara, jikalau disulut akan ber kobar membakar, menghangus kan dan memusnahkan apa saja tanpa pandang bulu, tetapi juga sangat diharapkan dalam kehidupan.
Sebagaimana Api, seorang pemimpin harus berani menindak siapapun yang bersalah tanpa pilih kasih dengan berpijak kepada kebenaran dan keadilan .
Batara Kartika ialah Dewa Bintang
Sifat Bintang ialah menyinari, menghiasi langit di malam hari, menjadi kiblat dan sumber ilmu perbintangan.
Sebagaimana Bintang, seorang pemimpin harus bisa menjadi kiblat kesusilaan, budaya dan tingkah laris serta memiliki konsep berpikir yang jelas. Bercita-cita tinggi mencapai kemajuan bangsa, teguh, tidak gampang terombang-ambing, bertanggung jawab dan sanggup dipercaya.
Sifat Laut ialah Luas, tidak pernah menolak apapun yang tiba memasukinya, mendapatkan dan menjadi wadah apa saja.
Sebagaimana Lautan, seorang pemimpin hendaknya luas hati dan kesabarannya.
Tidak gampang tersinggung bila dikritik, tidak terlena oleh sanjungan dan bisa menampung segala aspirasi rakyat dari golongan maupun suku mana-pun serta bersifat pemaaf.
Batari Ratih ialah Dewi Bulan
Batari Ratih bertugas menerangi dunia ini gotong royong dengan Batara Kartika, menunjukkan sinar kesegaran pada perasaan dan pandangan makhluk di bumi pada malam hari.
Sifat Bulan ialah selalu berbuat lembut, ramah dan sabar kepada siapa saja; sebagai planet pengiring matahari, bulan bersinar di kala gelap malam tiba, dan menunjukkan suasana tenteram dan teduh.
Sebagaimana Bulan, seorang pemimpin hendaknya selalu rendah hati, berbudi luhur serta menebarkan suasana tentram kepada rakyat.
Batara Surya ialah Dewa Matahari
Batara Surya memiliki kiprah menerangi dunia, memberi perkembangan hidup dan kesehatan kepada semua makhluk yang terjadi di siang hari; wataknya pelan, tidak tergesa-gesa, sabar, belas kasih dan bijaksana.
Sebagaimana Matahari, seorang pemimpin harus bisa menunjukkan pencerahan kepada rakyat, berhati-hati dalam bertindak menyerupai jalannya matahari yang tidak tergesa-gesa namun niscaya dalam menunjukkan sinar cahayanya kepada semua makhluk tanpa pilih kasih.
Batara Indra ialah Dewa Langit
Batara Indra menguasai angkasa, hujan dan petir. Ia menyediakan apa yang diharapkan di dunia, menunjukkan kesejahteraan dan memberi hujan di bumi. Perwatakannya luhur, pengasih dan cinta kepada seni serta keindahan.
Sebagaimana Langit, seorang pemimpin harus berwibawa dan menyeramkan bagi siapa saja yang berbuat salah dan melanggar peraturan. Namun di samping itu selalu berusaha juga untuk menunjukkan kesejahteraan.
Batara Brama ialah Dewa Api
Batara Brama sering diutus untuk menunjukkan pahala kepada orang yang berjasa dalam kehidupannya. Seorang panglima perang yang ulung yang laksana api sanggup membasmi musuh dan segala kejahatan sekaligus bisa menjadi pelita bagi insan yang sedang dalam kegelapan.
Sifat Api ialah panas membara, jikalau disulut akan ber kobar membakar, menghangus kan dan memusnahkan apa saja tanpa pandang bulu, tetapi juga sangat diharapkan dalam kehidupan.
Sebagaimana Api, seorang pemimpin harus berani menindak siapapun yang bersalah tanpa pilih kasih dengan berpijak kepada kebenaran dan keadilan .
Batara Kartika ialah Dewa Bintang
Nama lainnya ialah Sanghyang Ismaya, yang artinya ialah kesucian yang bersinar. Bertugas menerangi dunia ini gotong royong dengan Batari Ratih, menunjukkan sinar harapan dan pencerahan kepada makhluk di bumi pada malam hari.
Sebagaimana Bintang, seorang pemimpin harus bisa menjadi kiblat kesusilaan, budaya dan tingkah laris serta memiliki konsep berpikir yang jelas. Bercita-cita tinggi mencapai kemajuan bangsa, teguh, tidak gampang terombang-ambing, bertanggung jawab dan sanggup dipercaya.
0 Response to "Hasta Brata - Filosofi Kepemimpinan Jawa"
Posting Komentar