Waspada! 6 Kesalahan Influencer Marketing Yang Wajib Dihindari
Menggunakan jasa influencer cukup di gandrungi oleh pemilik merk untuk mengenalkan produk mereka kepada khalayak luas. Namun, memakai influencer tidak lah semudah dengan apa yang kita kira. Ada beberapa kesalahan influencer marketing yang harus diketahui oleh para pebisnis.
Dengan adanya influencer, maka pemasaran menjadi lebih terbantu. Hal ini disebabkan lantaran influencer tersebut mempunyai followers dan fans yang secara sukarela siap untuk mengikuti apa yang sang influencer tersebut sampaikan.
Apalagi kalau influencer tersebut mempunyai kemampuan yang baik dalam berpromosi secara natural, kasual, santai, otentik dan berkesan. Pasti akan banyak para pengikut yang mengikutinya.
Strategi influencer marketing tampaknya gampang untuk dilakukan, namun faktanya tidak selalu demikian. Agar memuaskan, influencer dituntut bisa untuk membawakan merk dengan baik dan menghindari kesalahan-kesalahan yang bisa merugikan merk itu sendiri. Berikut ini beberapa kesalahan influencer marketing yang perlu Anda ketahui, biar sanggup menghindarinya.
Kesalahan Influencer Marketing
Meskipun terkesan simpel, namun menjadi influencer marketing tidak selalu mudah. Hal tersebut dikarenakan penyampaiannya yang secara kasual dan informal, maka kiprah tersebut membutuhkan daya kreatifitas.
Bahkan kalau tidak dipikirkan secara cerdas bisa membawa imbas jelek dan menjadi boomerang. Oleh lantaran itu, 6 kesalahan influencer marketing berikut ini wajib untuk dihindari.
1. Influencer yang tidak sesuai dengan merk value bisnis Anda
Menggunakan metode marketing memakai influencer, Anda perlu menentukan serta mendapat influencer yang sesuai dengan image brand bisnis yang Anda jalankan. Mengapa? Karena influencer akan merepresentasikan ‘wajah’ dari merk bisnis Anda. Makara kalau Anda salah dalam menentukan influencer, maka bisa berdampak jelek pada image brand Anda. Tentu saja ini merupakan dilema serius, sehingga kesalahan menentukan influencer marketing ini wajib Anda hindari.
2. Harga Tak Sesuai
Banyak sekali influencer yang bermunculan, sehingga cukup sulit untuk menentukan pilihan. Jika menentukan influencer yang boleh dibilang baru, maka harga yang ditawarkan bisa murah dan terkesan terlalu murah.
Hal tersebut kemudian menjadi materi pertanyaan apakah dengan harga yang terlalu murah tersebut hasil yang akan didapat juga sesuai dengan harapan? Apakah influencer tersebut bonafit dan terpercaya bisa mengemban amanah atau tidak?
Sementara kalau influencer tersebut sudah mempunyai jam terbang yang tinggi dan followers yang banyak sekali, biasanya mereka membandrol dengan harga yang tinggi dan bahkan beberapa dianggap terlalu tinggi.
Apalagi kalau influencer tersebut memakai jasa agensi. Makara secara tidak langsung, Anda yang hendak memakai jasa influencer tersebut juga perlu membayar ‘upeti jasa’ kepada agensi tersebut. Alhasil, bayaran menjadi mahal dan cenderung membengkak.
Lalu bagaimana solusi terbaiknya? Nampaknya belum ada solusi terbaik dalam hal ini kecuali Anda memberikan imbalan kepada influencer dalam bentuk produk atau jasa dan bukan berupa uang sebagaimana biasanya. Terlebih kalau kolaborasi ini dilakukan pada tahap awal. Kesalahan menentukan influencer marketing ini wajib Anda hindari.
3. Cold Outreach
Cold outreach merujuk pada cara melaksanakan kontak dengan orang lain (outreach) memakai pesan yang membosankan, cenderung kaku, tidak personal, tidak menjiwai dan cenderung menyerupai copy-paste. Cara menyerupai ini dianggap kuno dan tidak efektif untuk dilakukan.
Terlebih kalau Anda hingga lupa mengganti nama penerima, sudah niscaya akibat email tidak akan pernah datang. Pastikan Anda mengganti nama penerima, biar email Anda dibaca, apalagi kalau ditujukan kepada seorang influencer popular yang dalam waktu sehari saja bisa mendapat puluhan hingga ratusan email.
Jika Anda ingin mengontak influencer marketing, pastikan lakukan dengan cara yang lebih personal, dengan bahasa yang ramah dan santai. Meskipun demikian, hindari untuk bicara yang bertele-tele, lantaran Anda akan nampak tidak professional. Intinya, buatlah yang berkesan dan to the point.
Tidak hanya Anda, could outreach juga termasuk salah satu kesalahan influencer marketing yang wajib dihindari. Makara kalau Anda menentukan influencer untuk brand Anda, pastikan influencer tersebut mempunyai kemampuan dalam memberikan kelebihan brand milik Anda.
Atau kalau Anda ialah seorang influencer yang hendak memberikan jasa endorsement kepada perusahaan, pastikan Anda tidak mengirim pesan copy-paste dan perhatikan tata bahasa. Bahasa harus yang mengena, berkesan, anggun dan to the point, lantaran point-point tersebut akan memperlihatkan keseriusan Anda.
4. Konten Kaku dan Terkesan Terlalu dibuat-buat
Seorang influencer juga perlu menciptakan konten pemasaran. Konten di sini menyerupai testimoni atau review pengguna, Makara jujur ialah daya tarik yang perlu ditunjukkan secara natural di sini. Jika tidak atau konten terkesan kaku dan terlalu dibuat-buat, maka terlihat tidak jujur. Hal tersebut bisa menciptakan influencer kehilangan kredibilitas. Uniknya, konsumen di kala digital internet yang sangat pesat ini mengetahui influencer mana yang ikhlas dan jujur dan mana yang tidak.
Dalam hal ini kalau Anda selaku seorang pebinsis yang ingin memakai jasa seorang influencer, Anda perlu memberikan kebebasan terhadap influencer pilihan Anda, biar kesalahan influencer marketing tersebut sanggup dihindari.
Biarkan sang influencer menjadi diri sendiri dan berkreasi sebebas mungkin dalam menyusun konten dengan menyesuaikan personal branding yang ia bangun. Seorang influencer yang berkualitas dan profesional niscaya akan memakai brand Anda sebagai landasan dalam pembuatan konten.
5. Salah Metric dan Ekspektasi
Seorang influencer tiba dari bermacam-macam profesi, personal dan spesialisasi. Anda perlu menentukan tipe influencer apa yang terbaik untuk merk Anda, apakah celebrities, ambassadors ataupun employees, high quality content creators dan buzz builders.
Dalam hal ini Anda perlu menyesuaikan dengan ekspektasi dan tujuan dilakukannya pemasaran. Masing-masing influencer tersebut mempunyai keahlian masing-masing. Buzz builder cocok dipakai untuk menjangkau banyak audiens. Sementara selebritas dan creator konten di rekomendasikan lantaran kredibel.
Usahakan Anda jangan terjebak pada vanity metric berupa angka page view, jumlah pengunjung, follower dan lain sebagainya, lantaran hal ini dianggap kurang bermanfaat.
Sebaliknya, Anda perlu fokus pada actionable metric atau metric yang bisa memberi Anda dorongan untuk melaksanakan suatu perbuatan yang berkaitan dengan pertanyaan, ”Apa yang harus saya lakukan?” Sehingga kesalahan influencer marketing bisa dihindari.
6. Human error
Memang tidak ada insan yang bisa lepas dari kesalahan dan dosa. Tak terkecuali seorang influencer. Salah satu kesalahan influencer marketing berupa human error ini meskipun terlihat sepele, namun kalau dilakukan secara terus menerus dan berulang maka akan berdampak pada tingkat kepercayaan audiensnya.
Oleh lantaran itu seorang influencer yang professional haruslah bisa menghindari human errors, menyerupai salah ketik, salah post gambar, salah akun, dan bahkan salah copy-paste.
Memang tidak gampang mendapat influencer. Anda perlu jeli dalam memilihnya. Mengetahui rekam jejak influencer incaran sangat diperlukan. Jangan hingga kesalahan-kesalahan influencer marketing menyerupai yang dijelaskan di atas sering ia lakukan, lantaran hal tersebut sanggup membawa merk Anda terpuruk. Padahal dengan Anda memakai jasa influencer, itu artinya Anda sedang berinvestasi. Jadi, cerdaslah dalam memilih.
Sumber http://solusiukm.com
0 Response to "Waspada! 6 Kesalahan Influencer Marketing Yang Wajib Dihindari"
Posting Komentar