Pengolahan Teh Hijau (Green Tea Processing)
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 LATAR BELAKANG
Tanaman teh merupakan tumbuhan tahunan yang di berinama camellia tehifera, teha sintesis, camellia teha dan camellia sintesis. Tanaman teh terdiri dari banyak spessies yang tersebar di Asia Tenggara, India, Cina Selatan, Laos Barat Laut, Muangthai Utara, Burma.
Teh merupakan salasatu minuman yang paling popular didunia, dan posisinya berada pada urutan ke dua sesudah air. Teh sudah dikenal sejak berabad-abad kemudian sebagai minuman penghilang dahaga dan rasa tegang. Awalnya minuman teh diseduh eksklusif dari daun tehnya dan lebih dikenal sebagai obat bukan sebagai minuman ringan biasa ibarat kini ini. Tanaman teh berasal dari India dan menyebar hampir keseluruh Asia, Australia, Amerika dan Eropa. (Emma. S. Wirakusumah 2009).
Saat ini sudah banyak jenis makanan dan minuman teh yang bermunculan. Yang dimulai sebagai pemacu popularitas minum teh dipasar global dalam beberapa tahun terakhir yaitu hasil-hasil riset manca negara yang menyangkut kekasiat atau manfaat, minum teh, khususnya teh hijau. Senyawa aktif yang menjadi referensi keunggulan teh dalam pemeliharaan kesehatan konsumen yaitu “Cafechins” suatu kelompok polyphonol yang bersifat anti oksidan.(Anonim 2007). Hasil pemi;ihan negara maju telah memanjangkan daftar fungsi kesehatan dan pencegahan penyakit oleh cafechins yang ada pada daun teh.Untuk lebih mengenal proses pembuatan teh hingga ketangan kita. Proses pembuatan yang akan dibahas yaitu proses pembuatan teh hijau.
BAB II
PEMBAHASAN
II.1 BENTUK DAN JENIS TANAMAN
• Jenis tumbuhan : termasuk jenis rumput - rumputan (graminae )
Bentuk tanaman
• Batang
o Tinggi kurus, tidak bercabang dan tumbuh tegak ;
o Tinggi tumbuhan 3 - 5 m ;
o Batang beruas (panjang ruas 10 - 30 cm/ruas).
• Daun
o Merupakan daun tidak lengkap ;
o Helaian daun berbentuk garis sepanjang 1-2 m dan lebar 4-7 cm ;
o Ujung daun meruncing, pecahan tepi bergerigi, permukaan daun kasap.
• Akar
o Merupakan akar serabut ;
o Panjang akar mencapai 1 m ;
• Bunga
o Merupakan bunga majemuk, tersusun atas malai ;
o Sumbu utama bercabang, makin keatas makin kecil ;
o Panjang bunga 70 - 80 cm
II.2 SYARAT TUMBUH
• Tanah/lahan
o Jenis tanah : alluvial, regosol, mediteran, latosol, gromosol, podzolik merah kuning, litosol.
• Tekstur dan struktur
o Tekstur sedang s/d berat ;
o Struktur baik dan mantap ;
o Tanah cukup subur kedalaman minimal 50 cm ;
o Tidak tergantung air
• Ketinggian tempat ; 0 - 500 m dpl
• Kemiringan lahan : maksimal 15 %
• PH. 5,7 - 7.
II.3 SYARAT TUMBUH
II.2 JENIS-JENIS TEH
Teh dikelompokkan menurut cara pengolahannya. Daun Teh yang dipetik cepat layu dan mengalami oksidasi jikalau tidak segar dikeringkan. Proses penyaringan akan menciptakan daun berwarna hitam jawaban ada nya pemecahan klorofil dan terlepasnya tasiin. Selanjutnya dilakukan pemanasan bahasa dengan uap panas supaya kandungan air dari daun teh menguap dan proses oksidasi bisa dilarang pada tahap yang sudah ditentukan. Proses pengolahan teh dilakukan dengan proses fermentasi. Berdasarkan pengolahannya teh dibedakan menjadi 3 jenis :
1. Teh hitam (black tea).Sebagaian besar teh di dunia ini diolah menjadi teh hitam dan merupakan salah satu teh yang sangat digemari di Indonesia, Amerika dan Eropa. Daun teh ini mengalami proses fermentasi sempurna. Dimulai dengan proses pelayuan, penggilingan hingga pengeringan. Teh jenis ini mempunyai aroma, cita rasa dan warna yang menarik, sesudah diseduh cairan berwarna coklat bau tanah kehitaman dan rasanya agak pahit.
2. Teh hijau (green tea). Merupakn jenis teh tertua. Teh ini tidak mengalami proses fermentasi enzyme yang ada dalam daun teh yang mengakibatkan perubahan warna dinonaktifkan dengan proses pengukusan selama beberapa menit. Warna teh yang dihasilkan berwarna hijau alasannya yaitu tamin yang mengakibatkan warna gelap tidak teroksidasi. Air seduhannya berwarna hijau. Jenis teh ini sangat popular di cina, jepang dan negara-negara Islam.
3. Teh oolong. Adalah teh peralihan antara teh hitam dan teh hijau. Teh ini mengalami proses fermentasi yang tidak tepat sesudah diseduh cairannya berwarna kuning keemasan.
Ketiga jenis teh ini mempunyai khasiat kesehatan alasannya yaitu mengandung ikatan biokimia yang disebut polyfenol termasuk didalamnya flavonoid. Flavonoid yaitu kelompok anti oksidan yang secara alamiah ada dalam sayuran, buah-buahan dan minumnan ibarat teh dan anggur.
Selain ketiga jenis teh diatas masih ada jenis teh lain yaitu :
1. Flavored tea. Adalah teh yang dicampurkan dengan banyak sekali materi lain ibarat rempah-rempah (jahe, kayu manis), buah (jeruk nipis, kulit jeruk) atau banyak sekali jenis bunga (melati, gardenia, mawar) dengan komposisi tertentuk untuk mendapat cita rasa dan aroma yang diinginkan.
2. Teh instan. Merupakan jenis teh yang mengalami proses lebih lanjut (direndam dalam air panas dan dievaporasi) sebagai bentuk bubuk. Jenis ini sangat popular di Amerika Serikat semenjak tahun 1950 dan balasannya mulai digemari diseluruh dunia termasuk jepang.
3. Decaffeinated tea (teh bebes kafein). Teh yang telah mengalami proses penghilangan kafein (satu alkaloid pada teh yang disebut tehine).
4. Teh herbal. Teh yang tidak berasal dari daun teh, tetapi dari tumbuhan lain yang produk selesai dan cara penyajiannya sama dengan teh, ibarat teh benalu, chamomile dll.
5.
II.3 CARA MENYEDUH TEH YANG BENAR
Menyeduh teh yang tidak benar sanggup menjadikan zat yang terkandung didalamnya hilang. Sehingga tidak akan member manfaat bagi peminumnya. Menyeduh teh yang benar yaitu dengan memakai air mendidih bersuhu 80oC, suhu air yang melebihi 80oC sanggup menciptakan teh kehilangan manfaat bagi tubuh. Teh bisa dicampur dengan susu bisa mengurangi imbas stimulan dari teh, alasannya yaitu kalsium susu akan mengikat zat-zat stimulan pada teh. Cara lain yaitu menambahkan lemon yang sering kita kenal dengan sebutan lemon tea. Lemon akan menunjukkan pertolongan bagi pencernaan alasannya yaitu asam sitrat dalam lemon mencegah timbulnya kerak pada dinding usus perut.
II.4 ZAT GIZI TEH YANG BERMANFAAT UNTUK TUBUH
Teh merupakan sumber alami kafein, teofilin dan anti oksidan dengan kadar lemak, karbohidrat atau protein mendekati nol persen. Teh juga mengandung polifenol yang berupa katekin (catechins) dan flavanol. Senyawa ini berfungsi sebagai anti oksidan yang menangkap radikal bebes dalam tubuh juga sanggup mencegah berkembangnya sel kanker dalam tubuh. Vitamin yang terkandung dalam teh yaitu A, C dan E yang berfungsi menjaga kesehatan mata, jantung, daya tahan tubuh dan menciptakan kulit halus.
Berdasarkan hasil penilitian tradisi minum teh selain menyegarkan tubuh sanggup mencegah aneka penyakit degeneratif ibarat penyakit jantung koroner, stroke dan kangker sanggup dicegah dengan minum teh secara rutin. (Emma S. Wirakusumah 2009). Adanya polyphenol dan catechine sebagai anti oksidan pada teh bisa memperkuat dinding sel darah merah dan mengatur permiabilitasnya, mengurangi kecendrungan thrombosis, sanggup menvegah oksidasikolesterol LDL dalam darah sehingga mengurangi terjadinya proses artehrosklerosis dipembuluih darah yang akan mengurangi resiko ke matian jawaban penyakit jantung koroner.
Teanin yang terdapat dalam teh sanggup menurunkan neurotrans miter serotonin sehingga dipercaya sanggup menurunkan tekanan darah, selain itu teamin juga mempunyai imbas yang lembut terhadap mental dan emosi, alasannya yaitu menunjukkan imbas singnifiserotonin. Pelepasan dopamine akan menunjukkan persaan bahagia dan memperbaiki suasana hati sehingga sanggup menghilangkan stres. Dopamin dan serotonin sangat bekerjasama dengan kemampuan mengingat olehnya mengkomsumsi teh juga sanggup meningkatkan daya ingat.
Dalam suatu penelitian ditemukan bahwa perempuan yang minum teh dua cangkir atao lebih setiap harinya mempunyai resiko 50% lebih kecil terkena kanker ovarium, dibandingkan dengan mereka yang tidak mengkomsumsi teh. Olehnya itu teh dianggap sebagai minuman pencegah kanker ibarat kanker kulit, kanker paru, esophagus, lambung, hati, usus halus, pangkreas, kolon, katung kemih, prostat dan ovarium. Selain itu teh juga bermanfaat memelihara kecantikan tubuh ibarat melangsingkan tubuh. Hasil penelitian Teh American Journal Of Climical Nutrition menemukan khasiat teh, terutama teh hijau untuk melangsingkan tubuh. Paduan kafein dan catechine bisa memperabukan 4% kalori lebih banyak, catechine juga menghambat absorpsi vitamin B1 yang mengurangi metabolisme gula darah yang selanjutnya besar lengan berkuasa pada pengurangan betrat badan.
Catechine dan polyphenol bisa menvegah serangan radikal bebas yang sanggup mengurangi kerusakan sel sehingga proses penuaan dini bisa di cegah. Polyphenol sebgai anti oksidan mempunyai kekuatan 100 kali lebih efektif dibandingkan vitamin C dan 25 kali dibandingkan dengan vitamin E. ekstrat daun teh sanggup membantu mengecilkan pori-pori, menyamarkan flek (noda hitam), mengatasi jerawat, juga menunjukkan nutrisi pada kulit. Teh juga mengandung senyawa astringent yang bisa membantu mengatasi dan menyegarkan mata yang sembab dan menghilangkan bulat di bawah mata. Secara alami teh juga mengandung kalsium fluoride yang sanggup mencegah pertumbuhan karies pada gigi, mencegah radang gusi dan gigi berlubang. Kandungan gizi teh per 100gr teh kering ibarat terlihat pada Tabel 2 pada halaman berikutnya:
Zat Gizi Teh Hijau Teh Hitam Teh Melati
Engergy (K.Kal) 300 293 299
Protein (gram) 28,3 24,5 24,1
Lemak (gram) 4,8 2,8 3,5
Karbo Hidrat (gram) 53,6 58,8 59
Serat (gram) 9,6 8,7 9,7
Kalsium (mg) 245 327 320
Fosfor (mg) 415 313 185
Zat Besi (mg) 18,9 24,3 31,6
Vitamin A (mg) 8400 2700 8400
Vitamin B (mg) 0,3 0,07 0,07
Vitamin C (mg) 230 9 85
Kadar Air (mg) 7,7 8 8,1
Tabel komposisi Pangan Indonesia, Persegi 2009
II.5 PROSES PENGOLAHAN TEH HIJAU
Teh bukan lagi sekedar minuman tetapi kini sudah dikemas secara modern. Di gerai minuman bukan dilihat dari kemasan saja tetapi juga cita rasa. Saat ini ada sekitar 17 cita rasa teh yang ditawarkan, ibarat teh yang segar dan beraroma mawar, moroccant mint yang agak pahit dan sejuk di pengecap hingga char tea yang rasanya ibarat rempah-rempah. Meningkatnya kesadaran akan gaya hidup sehat di kota besar memberi peluang untuk mengemas teh sebagai minuman yang menyehatkan (Prawoto, I 2007).
Modernisasi teh menjadi gaya hidup merupakan revitalisasi budaya dalam hal tradisi minum teh. Revitalisasi minum teh sanggup diterima di Indonesia alasannya yaitu Indonesia sudah populer semenjak masa 17 sebagai salah satu penghasil teh terbesar di dunia.
Hasil pengolahan pucuk teh menjadi teh hitam, teh hijau, teh oolong dan teh wangi, selanjutnya sanggup dibuat. (PT Perkebunan Nusatara VIII. 2009).
Berikut proses pengolahan teh hijau :
1. Proses Pelayuan. kandungan air yang terbawa pada daun. Setelah itu daun teh dilayukan dengan melewatkan daun tersebut pada silinder panas ± sekitar 5 menit (sistim panning) atau dilewatkan beberapa dikala pada uap panas bertekanan tinggi (sistim steaming), proses pelayuan ini bertujuan untuk mematikan acara enzim sehingga akanSetelah penerimaan pucuk dari kebun, daun teh ditebar dan diaduk-aduk untuk mengurangi penghambat timbulnya proses fermentasi. Menurunkan kadar air menjadi sekitar 60 - 70 %.
2. Proses Pendinginan. Bertujuan untuk mendinginkan daun sesudah melalui proses pelayuan.
3. Proses Penggulungan daun. Menggunakan mesin Jackson, bertujuan untuk memecah sel-sel daun sehingga teh yang dihasilkan akan mempunyai rasa yang lebih sepet. Proses ini hampir sama dengan proses penggilingan pada proses pembuatan teh hitam, tetapi untuk proses pembuatan teh hijau daun yang dihasilkan sedapat mungkin tidak remuk / hanya tergulung, dan mempunyai rasa yang lebih sepet. Proses penggulungan berkisar antara 15 - 30 menit.
4. Proses Pengeringan. Proses pengeringan yang pertama dilakukan yaitu dengan memakai ECP drier, kemudian sesudah itu eksklusif dilanjutkan dengan pengeringan menggunaka rotary drier.
5. Proses pengeringan pertama akan menurunkan kadar air menjadi 30 - 35 %,dan akan memperpekat cairan sel. Proses ini dlakukan pada suhu sekitar 110° - 135° C selama ± 30 menit.Proses pengeringan kedua akan memperbaiki bentuk gulungan daun, suhu yang dipergunakan berkisar antara 70° - 95° C dengan waktu sekitar 60 - 90 menit. Produk teh hijau yang dihasilkan mempunyai kadar air 4 - 6 %.
6. Proses sortasi. Proses ini bertujuan untuk mendapat teh hijau dengan banyak sekali kualitas mutu :Peko (daun pucuk),Jikeng (daun bawah / tua),Bubuk / kempring (remukan daun),dan Tulang.
BAB III
PENUTUP
III.1 KESIMPULAN
1. Teh disamping sebagai minuman penyegar, penghilang dahaga dan rasa tegang yang banyak disukai orang juga merupakan minuman kesehatan. Teh merupakan sumber alami kafein, teofilin dan anti oksidan dengan kadar lemak, karbohidrat atau protein yang mendekati nol, teh mengandung polyphenol berupa catechine dan flaponal, zat ini berupa anti oksidan yang sanggup mencegah banyak sekali penyakit.
2. Minum teh secara teratur dua kali sehari sanggup menekan timbulnya penyakit jantung, kanker, selain itu minum teh sanggup menurunkan berat badan, mencegah pertumbuhan karies pada gigi serta mencegah radang gusi dan gigi berlubang.
III.2 SARAN
Proses pengolahan teh sangat bermacam-macam sehingga menghasilkan banyak sekali macam kharakteristik rasa, aroma, dan kepekatan warna sehingga pebisnis harus bisa membaca kebutuhan konsumen secara detail menurut waktu pemasaran teh itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim 2007. Rebutan Popularisasi Teh Hijau, Teh Hitam. Siram Tani Edisi 3-9 Oktober 2007 Tahun XXX VIII.
Dedi Soleh Effendi, M. Syakir dan M. Yusran. 2001. Budi Daya dan Pasca Panen Teh. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementrian Pertanian.
Emma. S. Wirakusumah. 2009. Cra Tepat dan Manfaat Minum Teh. Surat Kabar Koki. Edisi 159 1-15 Oktober 2009.
Johan, M.E., dan 3.L. Daliomoenth. 2009. Penelitian Pada Tanaman Teh. PPTK, Gambung.
Prawoto, I. 2007. Teh Minuman Bangsa-Bangsa Di Dunia. Powon Publisling PT. Anungtah Tiara Mustika. Kelapa Gading, Jakarta.
PT. Perkebunan Nusantara VIII . 2009. N8 Tea. Products Catelogue. PTPN, Bandung.
OLEH
A.AKMAL IKHTISAR
TAUFIQ WALHIDAYAH
ANDI ARIYANDI SYAMSURYA
FAK.PERTANIAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR
Sumber http://agronomiunhas.blogspot.com
PENDAHULUAN
I.1 LATAR BELAKANG
Tanaman teh merupakan tumbuhan tahunan yang di berinama camellia tehifera, teha sintesis, camellia teha dan camellia sintesis. Tanaman teh terdiri dari banyak spessies yang tersebar di Asia Tenggara, India, Cina Selatan, Laos Barat Laut, Muangthai Utara, Burma.
Teh merupakan salasatu minuman yang paling popular didunia, dan posisinya berada pada urutan ke dua sesudah air. Teh sudah dikenal sejak berabad-abad kemudian sebagai minuman penghilang dahaga dan rasa tegang. Awalnya minuman teh diseduh eksklusif dari daun tehnya dan lebih dikenal sebagai obat bukan sebagai minuman ringan biasa ibarat kini ini. Tanaman teh berasal dari India dan menyebar hampir keseluruh Asia, Australia, Amerika dan Eropa. (Emma. S. Wirakusumah 2009).
Saat ini sudah banyak jenis makanan dan minuman teh yang bermunculan. Yang dimulai sebagai pemacu popularitas minum teh dipasar global dalam beberapa tahun terakhir yaitu hasil-hasil riset manca negara yang menyangkut kekasiat atau manfaat, minum teh, khususnya teh hijau. Senyawa aktif yang menjadi referensi keunggulan teh dalam pemeliharaan kesehatan konsumen yaitu “Cafechins” suatu kelompok polyphonol yang bersifat anti oksidan.(Anonim 2007). Hasil pemi;ihan negara maju telah memanjangkan daftar fungsi kesehatan dan pencegahan penyakit oleh cafechins yang ada pada daun teh.Untuk lebih mengenal proses pembuatan teh hingga ketangan kita. Proses pembuatan yang akan dibahas yaitu proses pembuatan teh hijau.
BAB II
PEMBAHASAN
II.1 BENTUK DAN JENIS TANAMAN
• Jenis tumbuhan : termasuk jenis rumput - rumputan (graminae )
Bentuk tanaman
• Batang
o Tinggi kurus, tidak bercabang dan tumbuh tegak ;
o Tinggi tumbuhan 3 - 5 m ;
o Batang beruas (panjang ruas 10 - 30 cm/ruas).
• Daun
o Merupakan daun tidak lengkap ;
o Helaian daun berbentuk garis sepanjang 1-2 m dan lebar 4-7 cm ;
o Ujung daun meruncing, pecahan tepi bergerigi, permukaan daun kasap.
• Akar
o Merupakan akar serabut ;
o Panjang akar mencapai 1 m ;
• Bunga
o Merupakan bunga majemuk, tersusun atas malai ;
o Sumbu utama bercabang, makin keatas makin kecil ;
o Panjang bunga 70 - 80 cm
II.2 SYARAT TUMBUH
• Tanah/lahan
o Jenis tanah : alluvial, regosol, mediteran, latosol, gromosol, podzolik merah kuning, litosol.
• Tekstur dan struktur
o Tekstur sedang s/d berat ;
o Struktur baik dan mantap ;
o Tanah cukup subur kedalaman minimal 50 cm ;
o Tidak tergantung air
• Ketinggian tempat ; 0 - 500 m dpl
• Kemiringan lahan : maksimal 15 %
• PH. 5,7 - 7.
II.3 SYARAT TUMBUH
II.2 JENIS-JENIS TEH
Teh dikelompokkan menurut cara pengolahannya. Daun Teh yang dipetik cepat layu dan mengalami oksidasi jikalau tidak segar dikeringkan. Proses penyaringan akan menciptakan daun berwarna hitam jawaban ada nya pemecahan klorofil dan terlepasnya tasiin. Selanjutnya dilakukan pemanasan bahasa dengan uap panas supaya kandungan air dari daun teh menguap dan proses oksidasi bisa dilarang pada tahap yang sudah ditentukan. Proses pengolahan teh dilakukan dengan proses fermentasi. Berdasarkan pengolahannya teh dibedakan menjadi 3 jenis :
1. Teh hitam (black tea).Sebagaian besar teh di dunia ini diolah menjadi teh hitam dan merupakan salah satu teh yang sangat digemari di Indonesia, Amerika dan Eropa. Daun teh ini mengalami proses fermentasi sempurna. Dimulai dengan proses pelayuan, penggilingan hingga pengeringan. Teh jenis ini mempunyai aroma, cita rasa dan warna yang menarik, sesudah diseduh cairan berwarna coklat bau tanah kehitaman dan rasanya agak pahit.
2. Teh hijau (green tea). Merupakn jenis teh tertua. Teh ini tidak mengalami proses fermentasi enzyme yang ada dalam daun teh yang mengakibatkan perubahan warna dinonaktifkan dengan proses pengukusan selama beberapa menit. Warna teh yang dihasilkan berwarna hijau alasannya yaitu tamin yang mengakibatkan warna gelap tidak teroksidasi. Air seduhannya berwarna hijau. Jenis teh ini sangat popular di cina, jepang dan negara-negara Islam.
3. Teh oolong. Adalah teh peralihan antara teh hitam dan teh hijau. Teh ini mengalami proses fermentasi yang tidak tepat sesudah diseduh cairannya berwarna kuning keemasan.
Ketiga jenis teh ini mempunyai khasiat kesehatan alasannya yaitu mengandung ikatan biokimia yang disebut polyfenol termasuk didalamnya flavonoid. Flavonoid yaitu kelompok anti oksidan yang secara alamiah ada dalam sayuran, buah-buahan dan minumnan ibarat teh dan anggur.
Selain ketiga jenis teh diatas masih ada jenis teh lain yaitu :
1. Flavored tea. Adalah teh yang dicampurkan dengan banyak sekali materi lain ibarat rempah-rempah (jahe, kayu manis), buah (jeruk nipis, kulit jeruk) atau banyak sekali jenis bunga (melati, gardenia, mawar) dengan komposisi tertentuk untuk mendapat cita rasa dan aroma yang diinginkan.
2. Teh instan. Merupakan jenis teh yang mengalami proses lebih lanjut (direndam dalam air panas dan dievaporasi) sebagai bentuk bubuk. Jenis ini sangat popular di Amerika Serikat semenjak tahun 1950 dan balasannya mulai digemari diseluruh dunia termasuk jepang.
3. Decaffeinated tea (teh bebes kafein). Teh yang telah mengalami proses penghilangan kafein (satu alkaloid pada teh yang disebut tehine).
4. Teh herbal. Teh yang tidak berasal dari daun teh, tetapi dari tumbuhan lain yang produk selesai dan cara penyajiannya sama dengan teh, ibarat teh benalu, chamomile dll.
5.
II.3 CARA MENYEDUH TEH YANG BENAR
Menyeduh teh yang tidak benar sanggup menjadikan zat yang terkandung didalamnya hilang. Sehingga tidak akan member manfaat bagi peminumnya. Menyeduh teh yang benar yaitu dengan memakai air mendidih bersuhu 80oC, suhu air yang melebihi 80oC sanggup menciptakan teh kehilangan manfaat bagi tubuh. Teh bisa dicampur dengan susu bisa mengurangi imbas stimulan dari teh, alasannya yaitu kalsium susu akan mengikat zat-zat stimulan pada teh. Cara lain yaitu menambahkan lemon yang sering kita kenal dengan sebutan lemon tea. Lemon akan menunjukkan pertolongan bagi pencernaan alasannya yaitu asam sitrat dalam lemon mencegah timbulnya kerak pada dinding usus perut.
II.4 ZAT GIZI TEH YANG BERMANFAAT UNTUK TUBUH
Teh merupakan sumber alami kafein, teofilin dan anti oksidan dengan kadar lemak, karbohidrat atau protein mendekati nol persen. Teh juga mengandung polifenol yang berupa katekin (catechins) dan flavanol. Senyawa ini berfungsi sebagai anti oksidan yang menangkap radikal bebes dalam tubuh juga sanggup mencegah berkembangnya sel kanker dalam tubuh. Vitamin yang terkandung dalam teh yaitu A, C dan E yang berfungsi menjaga kesehatan mata, jantung, daya tahan tubuh dan menciptakan kulit halus.
Berdasarkan hasil penilitian tradisi minum teh selain menyegarkan tubuh sanggup mencegah aneka penyakit degeneratif ibarat penyakit jantung koroner, stroke dan kangker sanggup dicegah dengan minum teh secara rutin. (Emma S. Wirakusumah 2009). Adanya polyphenol dan catechine sebagai anti oksidan pada teh bisa memperkuat dinding sel darah merah dan mengatur permiabilitasnya, mengurangi kecendrungan thrombosis, sanggup menvegah oksidasikolesterol LDL dalam darah sehingga mengurangi terjadinya proses artehrosklerosis dipembuluih darah yang akan mengurangi resiko ke matian jawaban penyakit jantung koroner.
Teanin yang terdapat dalam teh sanggup menurunkan neurotrans miter serotonin sehingga dipercaya sanggup menurunkan tekanan darah, selain itu teamin juga mempunyai imbas yang lembut terhadap mental dan emosi, alasannya yaitu menunjukkan imbas singnifiserotonin. Pelepasan dopamine akan menunjukkan persaan bahagia dan memperbaiki suasana hati sehingga sanggup menghilangkan stres. Dopamin dan serotonin sangat bekerjasama dengan kemampuan mengingat olehnya mengkomsumsi teh juga sanggup meningkatkan daya ingat.
Dalam suatu penelitian ditemukan bahwa perempuan yang minum teh dua cangkir atao lebih setiap harinya mempunyai resiko 50% lebih kecil terkena kanker ovarium, dibandingkan dengan mereka yang tidak mengkomsumsi teh. Olehnya itu teh dianggap sebagai minuman pencegah kanker ibarat kanker kulit, kanker paru, esophagus, lambung, hati, usus halus, pangkreas, kolon, katung kemih, prostat dan ovarium. Selain itu teh juga bermanfaat memelihara kecantikan tubuh ibarat melangsingkan tubuh. Hasil penelitian Teh American Journal Of Climical Nutrition menemukan khasiat teh, terutama teh hijau untuk melangsingkan tubuh. Paduan kafein dan catechine bisa memperabukan 4% kalori lebih banyak, catechine juga menghambat absorpsi vitamin B1 yang mengurangi metabolisme gula darah yang selanjutnya besar lengan berkuasa pada pengurangan betrat badan.
Catechine dan polyphenol bisa menvegah serangan radikal bebas yang sanggup mengurangi kerusakan sel sehingga proses penuaan dini bisa di cegah. Polyphenol sebgai anti oksidan mempunyai kekuatan 100 kali lebih efektif dibandingkan vitamin C dan 25 kali dibandingkan dengan vitamin E. ekstrat daun teh sanggup membantu mengecilkan pori-pori, menyamarkan flek (noda hitam), mengatasi jerawat, juga menunjukkan nutrisi pada kulit. Teh juga mengandung senyawa astringent yang bisa membantu mengatasi dan menyegarkan mata yang sembab dan menghilangkan bulat di bawah mata. Secara alami teh juga mengandung kalsium fluoride yang sanggup mencegah pertumbuhan karies pada gigi, mencegah radang gusi dan gigi berlubang. Kandungan gizi teh per 100gr teh kering ibarat terlihat pada Tabel 2 pada halaman berikutnya:
Zat Gizi Teh Hijau Teh Hitam Teh Melati
Engergy (K.Kal) 300 293 299
Protein (gram) 28,3 24,5 24,1
Lemak (gram) 4,8 2,8 3,5
Karbo Hidrat (gram) 53,6 58,8 59
Serat (gram) 9,6 8,7 9,7
Kalsium (mg) 245 327 320
Fosfor (mg) 415 313 185
Zat Besi (mg) 18,9 24,3 31,6
Vitamin A (mg) 8400 2700 8400
Vitamin B (mg) 0,3 0,07 0,07
Vitamin C (mg) 230 9 85
Kadar Air (mg) 7,7 8 8,1
Tabel komposisi Pangan Indonesia, Persegi 2009
II.5 PROSES PENGOLAHAN TEH HIJAU
Teh bukan lagi sekedar minuman tetapi kini sudah dikemas secara modern. Di gerai minuman bukan dilihat dari kemasan saja tetapi juga cita rasa. Saat ini ada sekitar 17 cita rasa teh yang ditawarkan, ibarat teh yang segar dan beraroma mawar, moroccant mint yang agak pahit dan sejuk di pengecap hingga char tea yang rasanya ibarat rempah-rempah. Meningkatnya kesadaran akan gaya hidup sehat di kota besar memberi peluang untuk mengemas teh sebagai minuman yang menyehatkan (Prawoto, I 2007).
Modernisasi teh menjadi gaya hidup merupakan revitalisasi budaya dalam hal tradisi minum teh. Revitalisasi minum teh sanggup diterima di Indonesia alasannya yaitu Indonesia sudah populer semenjak masa 17 sebagai salah satu penghasil teh terbesar di dunia.
Hasil pengolahan pucuk teh menjadi teh hitam, teh hijau, teh oolong dan teh wangi, selanjutnya sanggup dibuat. (PT Perkebunan Nusatara VIII. 2009).
Berikut proses pengolahan teh hijau :
1. Proses Pelayuan. kandungan air yang terbawa pada daun. Setelah itu daun teh dilayukan dengan melewatkan daun tersebut pada silinder panas ± sekitar 5 menit (sistim panning) atau dilewatkan beberapa dikala pada uap panas bertekanan tinggi (sistim steaming), proses pelayuan ini bertujuan untuk mematikan acara enzim sehingga akanSetelah penerimaan pucuk dari kebun, daun teh ditebar dan diaduk-aduk untuk mengurangi penghambat timbulnya proses fermentasi. Menurunkan kadar air menjadi sekitar 60 - 70 %.
2. Proses Pendinginan. Bertujuan untuk mendinginkan daun sesudah melalui proses pelayuan.
3. Proses Penggulungan daun. Menggunakan mesin Jackson, bertujuan untuk memecah sel-sel daun sehingga teh yang dihasilkan akan mempunyai rasa yang lebih sepet. Proses ini hampir sama dengan proses penggilingan pada proses pembuatan teh hitam, tetapi untuk proses pembuatan teh hijau daun yang dihasilkan sedapat mungkin tidak remuk / hanya tergulung, dan mempunyai rasa yang lebih sepet. Proses penggulungan berkisar antara 15 - 30 menit.
4. Proses Pengeringan. Proses pengeringan yang pertama dilakukan yaitu dengan memakai ECP drier, kemudian sesudah itu eksklusif dilanjutkan dengan pengeringan menggunaka rotary drier.
5. Proses pengeringan pertama akan menurunkan kadar air menjadi 30 - 35 %,dan akan memperpekat cairan sel. Proses ini dlakukan pada suhu sekitar 110° - 135° C selama ± 30 menit.Proses pengeringan kedua akan memperbaiki bentuk gulungan daun, suhu yang dipergunakan berkisar antara 70° - 95° C dengan waktu sekitar 60 - 90 menit. Produk teh hijau yang dihasilkan mempunyai kadar air 4 - 6 %.
6. Proses sortasi. Proses ini bertujuan untuk mendapat teh hijau dengan banyak sekali kualitas mutu :Peko (daun pucuk),Jikeng (daun bawah / tua),Bubuk / kempring (remukan daun),dan Tulang.
BAB III
PENUTUP
III.1 KESIMPULAN
1. Teh disamping sebagai minuman penyegar, penghilang dahaga dan rasa tegang yang banyak disukai orang juga merupakan minuman kesehatan. Teh merupakan sumber alami kafein, teofilin dan anti oksidan dengan kadar lemak, karbohidrat atau protein yang mendekati nol, teh mengandung polyphenol berupa catechine dan flaponal, zat ini berupa anti oksidan yang sanggup mencegah banyak sekali penyakit.
2. Minum teh secara teratur dua kali sehari sanggup menekan timbulnya penyakit jantung, kanker, selain itu minum teh sanggup menurunkan berat badan, mencegah pertumbuhan karies pada gigi serta mencegah radang gusi dan gigi berlubang.
III.2 SARAN
Proses pengolahan teh sangat bermacam-macam sehingga menghasilkan banyak sekali macam kharakteristik rasa, aroma, dan kepekatan warna sehingga pebisnis harus bisa membaca kebutuhan konsumen secara detail menurut waktu pemasaran teh itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim 2007. Rebutan Popularisasi Teh Hijau, Teh Hitam. Siram Tani Edisi 3-9 Oktober 2007 Tahun XXX VIII.
Dedi Soleh Effendi, M. Syakir dan M. Yusran. 2001. Budi Daya dan Pasca Panen Teh. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementrian Pertanian.
Emma. S. Wirakusumah. 2009. Cra Tepat dan Manfaat Minum Teh. Surat Kabar Koki. Edisi 159 1-15 Oktober 2009.
Johan, M.E., dan 3.L. Daliomoenth. 2009. Penelitian Pada Tanaman Teh. PPTK, Gambung.
Prawoto, I. 2007. Teh Minuman Bangsa-Bangsa Di Dunia. Powon Publisling PT. Anungtah Tiara Mustika. Kelapa Gading, Jakarta.
PT. Perkebunan Nusantara VIII . 2009. N8 Tea. Products Catelogue. PTPN, Bandung.
OLEH
A.AKMAL IKHTISAR
TAUFIQ WALHIDAYAH
ANDI ARIYANDI SYAMSURYA
FAK.PERTANIAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR
Sumber http://agronomiunhas.blogspot.com
0 Response to "Pengolahan Teh Hijau (Green Tea Processing)"
Posting Komentar