Rahasia Menciptakan Panen Flora Buncis Naik 10 Kali Lipat

Empat perempuan merasa kewalahan dikala melaksanakan pemanenan tumbuhan buncis di lahan seluas 500 m² yang berada di Desa Batulawang, Kec. Cipanas, Kab. Cianjur, Jawa Barat milik Siswati Musman. Empat perempuan setengah baya tersebut membutuhkan waktu selama 30 hari berturut-turut untuk memanen tumbuhan buncis di kebun Siswati. Sedangkan pada kebun petani lain yang luasnya sama, mereka hanya membutuhkan waktu selama 8 hari.

Kebun buncis siap panen

Karena sangat lebat buahnya hingga disetiap cabang pun berbuah, empat perempuan setengah baya tersebut harus membungkuk untuk memetik buah buncis tersebut. Bahkan tiang lanjaran daerah merambat tumbuhan buncis hingga roboh saking lebatnya buah buncis milik Siswati. Hasil panen budidaya buncis yang dimiliki petani lain sebanyak 1,5 – 2 kuintal,  namun panen milik Siswati ini mencapai 2 ton lebih. Padahal benih yang ditanam serta lahan dan keadaan lingkungannya sama.

Rahasia dibalik panen tumbuhan buncis yang melimpah ini yakni pemupukan hayati. Berikut klarifikasi dari Ruslanudin seorang pekerja yang dipercaya oleh Siswati untuk membantu menggarap lahannya yang seluas 500 m². Mulai dari proses pengolahan lahan sudah diberikan pupuk dasar dengan memakai pupuk organik ditambah dengan microb dan pupuk hayati. Pupuk organik mempunyai tugas yang penting dalam budidaya buncis (Phaseolus vulgaris).

Ruslan nama sapaan dari Ruslanudin mengaku bahwa selain pemupukan, pada dikala itu cuaca juga sangat mendukung untuk budidaya tumbuhan buncis. Pemupukan yang dilakukan Ruslan dalam cara tanam buncis di lahan Siswati berupa pemupukan dasar dan pemupukan susulan. Ruslan memakai pupuk organik dengan daya urai yang lambat atau slow release. Pupuk ini kaya akan nutrisi dan lengkap serta diperkaya dengan mikroorganisme yang sanggup menyuburkan tanah menyerupai Mycorrhiza sp., Bacillus sp., Azotobacter sp., Azospirillum sp., dan Trichoderma sp.

Dapat dikatakan pupuk organik dengan microb merupakan pupuk organik hayati. Menurut Ir Alridiwarsah MM, dekan dari Universitas Muhammadiyah Sumatra Utara (UMSU) Medan, pupuk hayati merupakan inokulasi mikroorganisme misal Rhozobium sp serta organisme pelarut fosfat. Dua jenis mikroorganisme tersebut mempunyai tugas sebagai penyedia unsur hara bagi tumbuhan buncis halini dan mengakibatkan produksi buah buncis pun menjadi sangat signifikan.

Pupuk yang dipakai Siswati ini merupakan sebuah mesin hidup untuk memproduksi pupuk organik yang sanggup meningkatkan kesuburan tanah pada budidaya buncis. Pupuk juga berkhasiat untuk menetralkan racun pada tanah lalu mengubahnya menjadi suatu zat organik bioaktif. Zat organik bioaktif ini berkhasiat untuk memacu pertumbuhan tumbuhan baik kesehatan maupun fisiologi tanaman.

Pupuk juga bisa menekan pertumbuhan patogen yang sanggup menjadi penyebab banyak sekali jenis penyakit pada tumbuhan buncis. Mikroorganisme pada pupuk ini juga bisa mengatur keseimbangan unsur hara dalam tanah sehingga ideal untuk dikonsumsi oleh tanaman. Selain itu mikro organisme bisa menyeimbangkan nutrisi secara organik dan alami.

Pupuk organik bisa menetralkan racun-racun dalam tanah yang terkandung pada pupuk kimia serta pestisida yang diberikan secara berlebihan. Hasilnya pertumbuhan vegetatif tumbuhan buncis serta poduksi buah sanggup maksimal. Jika Anda ingin menciptakan pupuk organik sendiri, baca artikel kami berikut ini. Klik di sini

Permintaan Tinggi

Pemakaian pupuk kimia anorganik dalam jangka panjang sanggup mengakibatkan efek negatif pada tanah. Misal, tanah menjadi masam dan menciptakan petumbuhan mikroorganisme terganggu. Selain itu pemakaian jangka panjang pupuk kimia organik juga sanggup mengakibatkan perubahan pada struktur tanah. Hal inilah yang mengakibatkan turunnya produktivitas tumbuhan buncis

Pada awal pembudidayaan tumbuhan buncis, Ruslan mengakui bahwa tumbuhan buncisnya sering terjangkit hama dan penyakit. Oleh kesannya Ruslan harus menyemprotkan fungisida sebanyak setengah takaran dari takaran proposal pemakaian. Hal ini bertujuan untuk menghindari serangan ulat buncis (bruine boon) semoga buah buncis tetap mulus. Peningkatan hasil panen budidaya buncis dengan memakai pupuk sangkar ini selaras dengan hasil riset dari Sartika Rihana, M Dawam Maghfoer dan Y B Suwasono Heddy.

Berdasarkan hasil riset dari Fakultas Pertanian di Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur pertanda bahwa setiap pemberian 40 ton/ha pupuk sangkar dari kotoran kambing sanggup meningkatkan berat kacang polong per tumbuhan buncis hingga 307,36 gram dan bobot buncis per hektar naik hingga mencapai haril 32,40 ton.

Penambahan pupuk sangkar dari kotoran kambing pada budidaya buncis ini sangat signifikan kalau dilihat dari kuantitas pemberian pupuk kandang, alasannya yakni kalau pemberian 10 ton pupuk sangkar sanggup menghasilkan berat polong buncis pertanaman sebesar 248,61 gram dan berat polong buncis perhektar mencapai berat 26,52 ton. Sedangkan dengan pemberian pupuk sangkar kambing sebanyak 20 ton sanggup menghasilkan 270,83 gram pertanaman dan 28,01 ton per hektar.

Menurut sartika beserta teman-temannya bahwa pupuk sangkar dari kotoran kambing tersebut sanggup meningkatkan unsur hara dalam tanah sehingga hasil panen pun sanggup meningkat seiring dengan pertumbuhan tumbuhan buncis yang semakin membaik.

Siswati menjual buncis di pasar lokal dengan harga 3000 rupiah per kg, sedangkan di pasar premium mencapai 20.000 rupiah per kg. Siswati menjual hasil panennya ke kedua pasar tersebut sebanyak 1 ton untuk 1 pasar. Pendapatan Siswati dari menjual hasil panen buncis ini mencapai Rp 23.000.000,00 dikurangi kemudahan (ongkos produksi) sebesar 1,5 juta maka Siswati menerima laba higienis sebesar 21,5 juta rupiah.  Ruslan menyampaikan bahwa ajakan buncis sangat tinggi bahkan hasil produksi buncis milik Siswati itupun belum bisa memenuhi ajakan konsumen.

Hasil panen tumbuhan buncis

Pasar premium sendiri minta 20-50 kg buncis perhari, sedangkan pada pasar lokal 5 kuintal pun terserap habis. Hal ini terang suatu prospek bisnis dalam dunia pertanian khususnya pada wilayah sayuran.

sumber gambar: tanamansayuran, bisnissayuran

sumber artikel:Trubus

Sumber https://www.infoagribisnis.com

Share this post