Pengalaman Investasi Return Tinggi 18% Pada Fintech P2p Lending Investree
Kami menganjurkan investasi untuk mencapai tujuan keuangan keluarga. Karena mustihal menabung akan mewujudkan mimpi keuangan Anda. Masalahnya, investasi kemana ? Salah satunya kami menyebarkan pengalaman investasi return tinggi 18% dengan modal 5 juta di Fintech P2P Lending Investree.
Apa itu Fintech P2P Lending yang ditawarkan Investree ?
P2P abreviasi dari Peer To Peer yang merupakan marketplace. Marketplace itu ibarat Bukalapak, Tokopedia, yang menyediakan platform untuk mempertemukan penjual dan pembeli untuk melaksanakan transaksi.
Dalam P2P, barang yang diperjualbelikan di marketplace ialah pinjaman. Pemilik dana dan peminjam dana saling bertemu di Investree. Yang punya uang bisa meminjamkan, yang butuh dana bisa meminjam.
Apa bedanya dengan bank ?
Di bank, pemilik dana tidak tahu kemana uang disalurkan sebagai pinjaman. Peminjam tidak tahu asal muasal dana untuk kredit yang mereka ambil.
Di platform P2P, peminjam tahu persis siapa yang mendanai pinjaman mereka, pemilik dana tahu kepada siapa mereka meminjamkan. Fungsi intermediasi dihilangkan, pemilik dan peminjam bertemu pribadi dalam satu platform.
Cara ini memberikan laba yaitu:
- Pemilik dana mendapatkan return lebih tinggi lantaran bertemu pribadi dengan peminjam tanpa perantara.
- Peminjam dana mendapatkan proses yang lebih cepat dan persyaratan lebih simpel.
Keunggulan P2P Lending
Karena ingin tau dan melihat prospeknya menjanjikan, kami menjadi salah satu investor di Investree.co.id. Ada sejumlah keunggulan yang menciptakan kami tertarik:
#1 Return Tinggi, 18-19% Setahun
Tingginya return lantaran pemilik dana pribadi bekerjasama dengan peminjam. Tidak ada fee untuk perantara, sehingga yang meminjamkan bisa mendapatkan return lebih baik, sedangkan yang meminjam memperoleh bunga lebih kompetitif.
Proses pinjam meminjam P2P Lending dilakukan secara online yang menciptakan biaya operasional relatif lebih rendah dibandingkan bank yang masih melaksanakan secara offline. Dengan rendahnya biaya operasional di P2P, laba yang bisa dibagi ke pemilik dana menjadi lebih besar.
#2 Analisa Kredit & Profil Resiko Transparan
Calon peminjam harus melewati proses penilaian dan analisa Investree. Ada profil resiko yang dibentuk untuk masing – masing peminjam.
Setiap aplikasi pinjaman melalui proses verifikasi, analisis, dan persetujuan oleh Investree sebelum ditawarkan kepada para pemilik dana di marketplace. Berdasarkan informasi tersebut, pemilik dana bisa mengevaluasi tingkat resiko sebelum menempatkan dana mereka.
#3 Jumlah Dana Investasi Terjangkau
Investasi bisa mulai dari Rp 5 juta. Ini jumlah yang cukup terjangkau.
Memang dibandingkan dengan investasi di Reksadana yang bisa mulai dari Rp 100 ribu, investasi di P2P masih lebih tinggi.
Cara Investasi
Berikut ini langkah – langkah melaksanakan investasi di Investree P2P Lending.
#1 Membuka Akun
Langkah pertama ialah membuka akun di website Investree. Syaratnya punya email dan no handphone.
Calon investor harus mengisi data secara lengkap. Diakhir, dokumen KTP harud upload.
Setelah akun dibuka, investor harus menandatangani kontrak dengan penyelenggara P2P. Kontrak ditandatangani dengan digital signature sehingga investor tidak perlu hadir untuk tanda tangan berair namun cukup secara online..
#2 Memilih Pinjaman untuk Didanai
Setelah terdaftar, investor akan mendapatkan pemberitahuan peminjam yang bisa didanai. Pemberitahuan dikirimkan secara bersiklus lewat email atau bisa dicek pribadi di dashboard investor di website.
Ini salah satu teladan penawaran yang kami terima. Terlihat jumlah total pinjaman, bunga, tenor dan profil perusahaan peminjam (termasuk grade resiko dan deskripsi usaha).
Peminjam tidak perlu meminjamkan sebesar dana yang diminta oleh kreditur (dalam hal ini Rp 188 juta). Peminjam cukup menempatkan sesuai keinginannya (dalam hal ini kami menempatkan Rp 5 juta) lantaran sisanya akan dipenuhi oleh investor lain yang tergabung dalam platform P2P lending Investree.
Peminjam atau lender yang berminat memberikan jumlah uang yang ingin dipinjamkan. Selama pendanaan pinjaman tersebut belum terpenuhi, peminjam bisa menempatkan dananya.
Pinjaman bisa saja sudah funded. Artinya, funded, ialah pinjaman sudah berhasil didanai sehingga pendanaan ditutup. Peminjam perlu menunggu pinjaman lain yang belum funded.
#3 Menyetorkan Dana
Setelah berhasil menentukan pinjaman yang akan didanai, lender perlu menyetorkan dana dalam jangka waktu yang sudah ditentukan oleh Investree, yang diberitahukan via email. Jika penyetoran tidak dilakukan pada tanggal ditentukan, pendanaan otomatis gugur dan digantikan investor lain.
Setoran dilakukan ke rekening virtual account atas nama peminjam sendiri (bukan atas nama Investree) di salah satu bank . Tujuannya semoga memastikan dana disimpan secara secured dan terpisah dari penyelenggara.
Setelah dana disetorkan, investor mendapatkan pemberitahuan bahwa pendanaan sudah efektif dan pinjaman berjalan dengan tenor dan tanggal jatuh tempo.
#4 Penarikkan Dana
Saat pinjaman lunas, dana dikembalikkan ke rekening investor. Investor bisa melanjutkan untuk memberikan pendanaan ke pinjaman lain atau mencairkan dananya.
Pencairan dana cukup mudah. Tinggal mengisi pecahan pencairan dana di dashboard website Investree.
Apa Resikonya ?
Semua investasi memiliki resiko. Tidak mungkin investasi tanpa resiko.
Namun, tidak berarti kita takut berinvestasi. Selama bisa mengelola resiko tersebut, why not kita melakukannya demi return yang lebih tinggi.
Itu sebabnya kenapa investasi memberikan return lebih tinggi dari tabungan lantaran untuk mengkompensasi jikalau terjadi resiko kerugian.
Supaya bisa mengelola resiko dengan baik, kita perlu tahu dulu apa resikonya. Investasi di Fintech P2P Lending ibarat Investree mempunyai sejumlah resiko, sebagai berikut:
#1 Pinjaman Menunggak, Uang Hilang
Resiko saat memberikan pinjaman ialah peminjam meminjam tidak mengembalikkan alias menunggak alias gagal bayar (default). Uang hilang lantaran dana yang disalurkan tidak dibayar kembali.
Yang perlu disadari bahwa ultimately resiko ditanggung pihak yang meminjamkan dana, yaitu investor atau lender. Investree tidak menanggung resiko gagal bayar pinjaman tersebut.
Namun, Investree membantu dan mempunyai keahlian dalam mengelola serta menganalisa resiko.
Resiko tersebut bisa dikelola dengan cara menganalisa tingkat kemampuan pihak yang meminjam dana. Investree melaksanakan analisa kredit dan memberikan grade level resiko untuk setiap debitur yang meminjam.
Dalam web-sitenya, Investree menyebutkan bahwa “Meskipun Investree mempunyai sistem credit-scoring yang akurat, tim penilai kredit yang kompeten, dan hanya akan memberikan pinjaman kepada tubuh atau perorangan yang mempunyai tingkat kelayakan kredit yang baik, namun risiko yang menempel pada pendanaan Anda tidak sanggup sepenuhnya dihindarkan.”
Dalam setiap acara pendanaan, Pendana selalu mempunyai potensi kehilangan seluruh pendanaannya atau mendapati pembayaran pokok dan bunga yang akan diterima terpengaruh oleh beberapa hal. Untuk menghindarinya, Anda sanggup mempelajari terlebih dahulu risiko-risiko berikut ini untuk kemudian menentukan langkah yang sempurna dalam mendanai.”
#2 Reputasi Lembaga P2P
Uang yang kita investasikan dialirkan melalui forum P2P, dalam hal ini Investree. Karena itu, keamanannya sangat ditentukan oleh dapat dipercaya dan trust forum P2P ini.
Baru – gres di Amerika Serika, Lending Club (P2P Lending terbesar di dunia) mengalami masalah. CEO dan Founder Lending Club, Renaud Laplanche, mengundurkan diri lantaran hasil pemeriksaan menemukan bahwa Renaud memberikan pinjaman yang tidak memenuhi syarat (unqualified loans) kepada para investor di Lending Club.
Untuk mengatasi resiko ini, keahlian dan trust terhadap P2P dalam melaksanakan analisa dan seleksi kredit menjadi sangat penting. Karena mereka yang memastikan bahwa peminjam punya kualifikasi dan resiko yang sesuai dengan yang sudah disampaikan dalam penawaran pinjaman.
Meskipun info soal peminjam disampaikan di website, namun siapa nama peminjam tidak diberitahukan, sehingga selain info yang disampaikan di website investor tidak bisa mencari informasi lain.
Begini keterangan di website, “Investree berkomitmen menjaga kerahasiaan identitas dan data pribadi Borrower, sehingga hanya informasi demografis dan finansial yang akan kami beritahukan kepada Lender. Informasi tersebut sanggup dipakai untuk menganalisa tingkat risiko mendanai dari pinjaman yang ditawarkan.”
Baca Juga: 10 Situs Beli Asuransi Online Terbaik Terpercaya 2019 (Diawasi OJK)
#3 Belum Ada Regulasi
Saat ini, pihak regulator, yaitu OJK, belum mengeluarkan ketentuan yang mengatur Fintech P2P Lending. Termasuk di dalamnya soal derma konsumen.
Alhasil, jikalau terjadi dispute antara konsumen dengan penyelenggara P2P, tidak bisa dibawa ke mediasi dengan OJK. Perselisihan harus diselesaikan secara pribadi antara investor dengan penyelenggara P2P Lending.
Update:
OJK sudah mengeluarkan ketentuan soal P2P Lending di Des 2016.
Baca juga: Review Koinworks, Investree, Amartha|Dimana Investasi P2P Terbaik Paling Aman 2019
Kesimpulan
P2P Lending merupakan online marketplace pinjam meminjam. Ini merupakan alternatif investasi dari Fintech dengan return lebih tinggi dan aman.
Kami menyebarkan pengalaman bagaimana melaksanakan investasi di Investree. Return-nya cukup tinggi (18% setahun) dengan minimum pendanaan yang terjangkau (mulai Rp 5 juta).
Namun, kami juga sampaikan bahwa selayaknya investasi apapun, niscaya ada resikonya. Karena ini bukan tabungan yang minim resiko dengan return rendah.
Sebelum mulai investasi di P2P Lending sangat disarankan untuk mempelajari semua resikonya dengan baik. Jika dirasa resikonya masih bisa diterima, silahkan dicoba.
Sumber https://duwitmu.com
0 Response to "Pengalaman Investasi Return Tinggi 18% Pada Fintech P2p Lending Investree"
Posting Komentar