√ Rangkuman, Teladan Soal Pembahasan Momentum Impuls
RANGKUMAN MOMENTUM DAN IMPULS
style="display:block"
data-ad-client="ca-pub-7930840207405626"
data-ad-slot="5411244982"
data-ad-format="link"
data-full-width-responsive="true">
Momentum
Momentum merupakan besaran vektor yang mempunyai arah sama dengan arah kecepatan benda. Momentum ialah hasil kali antara massa benda dengan kecepatan gerak benda tersebut. Sehingga momentum sanggup dirumuskan sebagai berikut:
p = m.v
Keterangan:
p = momentum (kg.m/s)
m = massa benda (kg)
v = kecepatan benda (m/s)
Semakin besar massa benda, semakin besar momentumnya. Demikian pula jikalau semakin cepat benda bergerak, semakin besar pula momentumnya.
Momentum merupakan besaran vektor yang searah dengan kecepatan benda. Penjumlahannya mengikuti aturan penjumlahan vektor. Apabila penjumlahan vektor p1 dan p2 yang membentuk sudut α ialah p, maka persamaannya sebagai berikut:
Impuls
Momentum yang dimiliki suatu benda tidak selamanya sama. Perubahan kecepatan mengatakan bahwa momentum berubah. Perubahan momentum terjadi lantaran adanya impuls. Impuls merupakan hasil kali antara gaya dengan waktu selama gaya tersebut bekerja pada benda. Sehingga impuls sanggup dirumuskan sebagai berikut:
F = m . a
Keterangan:
F = gaya (N)
m = massa (kg)
a = percepatan (m/s2)
Impuls juga termasuk besaran vektor. Sehingga impuls sanggup dirumuskan sebagai berikut:
I = F.Δt
Keterangan:
F = gaya (N)
Δt = selisih waktu (s)
I = impuls (Ns)
Hubungan Momentum dan Impuls
Hubungan momentum dan impuls dinyatakan dalam persamaan sebagai berikut:
I = Δp
F.Δt = m(vt – v0)
Keterangan :
I = impuls (Ns)
Δp = perubahan momentum (Ns)
m = masa benda (kg)
vt = kecepatan simpulan (m/s)
v0 = kecepatan awal (m/s)
Hukum Kekekalan Momentum
Hukum kekekalan momentum menyatakan bahwa jikalau gaya luar yang bekerja pada suatu sistem ialah nol maka momentum linear total sistem tersebut akan tetap konstan. Dengan demikian, momentum benda sebelum tumbukan sama dengan momentum benda setelah tumbukan. Jika pada sistem interaksi bekerja gaya luar (gaya-gaya yang diberikan oleh benda lain di luar sistem) dan total sistemnya tidak nol, maka momentum total sistem tidak kekal. Secara matematis aturan kekekalan momentum sanggup ditulis:
Psebelum = Psetelah
P1 + P2 = P1’ + P2’
m1v1 + m2v2 = m1v1’ + m2v2’
Keterangan:
p sebelum = momentum sebelum tumbukan
p setelah = momentum setelah tumbukan
m1 = massa benda pertama
m2 = massa benda kedua
v1 = kecepatan awal benda pertama
v2 = kecepatan awal benda kedua
v1’ = kecepatan simpulan benda pertama
v2’ = kecepatan simpulan benda kedua
Koefisien Restitusi (e)
Koefisien restitusi ialah negatif perbandingan antara kecepatan relatif sesaat sehabis tumbukan dengan kecepatan relatif sesaat sebelum tumbukan. Koefisien restitusi jikalau dituliskan dalam persamaan matematis sebagai berikut:
Nilai koefisien restitusi ialah terbatas, yaitu 0 ≤ e ≤ 1
style="display:block; text-align:center;"
data-ad-layout="in-article"
data-ad-format="fluid"
data-ad-client="ca-pub-7930840207405626"
data-ad-slot="8126346735">
Jenis-jenis Tumbukan
Tumbukan Lenting (Elastis) Sempurna
Tumbukan lenting tepat terjadi antara dua benda atau lebih yang energi kinetiknya setelah tumbukan tidak ada yang hilang dan momentum linear totalnya tetap. Untuk tumbukan lenting sempurna, kecepatan relatif sesaat sehabis tumbukan sama dengan minus kecepatan relatif sesaat sebelum tumbukan.- Berlaku aturan kekekalan momentum
m1v1 + m2v2 = m1v1’ + m2v2’ - Berlaku aturan kekekalan energi kinetik
½ m1(v1)2 + ½m2(v2)2 = ½ m1(v1’ )2 + ½m2(v2’ )2 - Koefisien restitusi (e) = 1
- Berlaku aturan kekekalan momentum
Tumbukan Tidak Elastis/ Tidak Lenting Sama Sekali
Tumbukan ini terjadi antara dua benda atau lebih yang energi kinetiknya setelah tumbukan hilang lantaran menjelma panas, bunyi, atau bentuk energi lainnya. Tumbukan tidak lentur terjadi apabila partikel-partikel yang bertumbukan melekat tolong-menolong setelah terjadi tumbukan. Momentum benda sebelum dan sehabis tumbukan ialah tetap (konstan).- Berlaku aturan kekekalan momentum, dengan V1’= V2’ = V
m1v1 + m2v2 = (m1+ m2)v’ - Koefisien restitusi (e) = 0
- Berlaku aturan kekekalan momentum, dengan V1’= V2’ = V
Tumbukan Lenting (Elastis) Sebagian
Pada tumbukan lenting sebagian terjadi antara dua benda atau lebih yang sebagian energi kinetiknya hilang setelah terjadi tumbukan lantaran menjelma panas, bunyi, atau bentuk energi lainnya. Tumbukan lenting sebagian terjadi apabila partikel-partikel yang bertumbukan tidak melekat tolong-menolong setelah terjadi tumbukan. Momentum benda sebelum dan sehabis tumbukan ialah tetap (konstan).- Berlaku aturan kekekalan momentum
m1v1 + m2v2 = m1v1’ + m2v2’ - Koefisien restitusi (e) = 0 < e < 1
- Berlaku aturan kekekalan momentum
Koefisien Restitusi Benda Jatuh
Sebuah bola dijatuhkan dari ketinggian h1 ke lantai. Setelah hingga di lantai, bola dipantulkan hingga mencapai ketinggian h2, dengan h2 < h1. Pemantulan ini berlangsung berulang-ulang dengan ketinggian yang semakin berkurang.
DOWNLOAD RANGKUMAN & CONTOH SOAL MOMENTUM & IMPULS DALAM BENTUK PDF KLIK DISINI
style="display:block; text-align:center;"
data-ad-layout="in-article"
data-ad-format="fluid"
data-ad-client="ca-pub-7930840207405626"
data-ad-slot="8126346735">
CONTOH SOAL & PEMBAHASAN
PEMBAHASAN :
Benda yang terikat pada pegas pada mulanya tidak mempunyai kecepatan. Terjadi tumbukan, kedua benda saling melekat dengan tumbukan tidak lenting sama sekali. Adapun kecepatan setelah tumbukan sebagai berikut:
Persamaan 1:
m1v1 + m2v2 = (m1 + m2)v’
v + m(0) = (m + m)v’
v’ = v/2
Persamaan 2:
Untuk benda pegas terjadi kekerabatan aturan kekekalan energi mekanik:
Em1 = Em2
Ep1 + Ek1 = Ep2 + Ek2
0 + ½mv2 = ½ky2 + 0
½ m(v/2)2 = ½ ky2
Menghitung besarnya amplitudo → Hubungan penjumlahan energi kinetik dan energi potensial sehingga memperoleh besar energi mekanik.
Em = Em2
½kA2 = ½ mv2 + ½ ky2
Nilai ½ ky2 = ½ mv2 + ½ ky2
Dari persamaan 2 dan persamaan 1 diperoleh persamaan sebagai berikut:
½kA2 = ½ m(v/2)2 + ½ m(v/2)2
Jawaban : D
- 0,24
- 0,12
- 0,08
- 0,06
- 0,04
PEMBAHASAN :
Diketahui:
m = 20 gram = 0,02 kg
v1 = 4 m/s ke kiri = – 4 m/s
v2 = 2 m/s ke kanan
Ditanyakan: Besarnya impuls (I)?
I = Δp
I = m(v2 – v1)
I = 0,02(2 – (-4)) = 0,12 Ns
Jawaban : B
SEBAB
Energi kinetik suatu benda berbanding lurus dengan massa dan berbanding terbalik dengan momentum.
PEMBAHASAN :
Rumus untuk menghitung energi kinetik sebagai berikut:
Dari rumusan di atas, diketahui bahwa energi kinetik berbanding lurus dengan kuadrat momentum (p2) dan berbanding terbalik dengan massa (m). Oleh lantaran itu, pernyataan dan alasan salah.
Jawaban : E
- 1/2
- 2/3
- 3/4
- 4/3
- 5/4
PEMBAHASAN :
Diketahui:
h0 = 200 cm
h1 = ¼ h0 = ¼ (200) = 50 cm
m = 150 gram
Ditanyakan: koefisien restitusi bola?
Jawaban : A
- 6 m/s
- 5 m/s
- 4 m/s
- 3 m/s
- 2 m/s
PEMBAHASAN :
Diketahui:
m1 = m1’ = 0,3 kg
m2 = m2’ = 0,2 kg
v1 = 2 m/s
v2 = v1’ = 0
Ditanyakan: Kecepatan bola kedua setelah tumbukan (v2’)?
m1v1 + m2v2 = m1v1’ + m2v2’
(0,3)(2) + (0,2)(0) = (0,3)(0) + (0,2)v2’
0,6 + 0 = (0,2)v2’
v2’ = 3 m/s
Jawaban : D
style="display:block; text-align:center;"
data-ad-layout="in-article"
data-ad-format="fluid"
data-ad-client="ca-pub-7930840207405626"
data-ad-slot="8126346735">
- 60
- 70
- 100
- 125
- 150
- 5
- 7
- 12
- 13
- 17
PEMBAHASAN :
Diketahui:
m1 = 5 kg
m2 = 6 kg
v1 = 1 m/s
v2 = 2 m/s
Sudut = 900 (arah tegak lurus)
Ditanyakan: Besarnya impuls (I)?
Nilai momentum yang sanggup dihitung ketika kedua benda yang akan bergerak dan membentuk arah tegak lurus dengan rumus
karena Impuls mempunyai nilai sama dengan perubahan momentum.
Hubungan impuls dengan momentum:
Jawaban : D
- 2,5
- 20
- 25
- 30
- 40
- 5
- 10
- 15
- 20
- 25
PEMBAHASAN :
Diketahui:
m = 3 kg
Ditanyakan: Kecepatan simpulan benda (vt)?
Impuls merupakan perubahan momentum, maka I = Δp → F Δt = m Δv
Gerakan benda membentuk bidang trapesium, sehingga:
Luas Trapesium = m Δv
30 = 3Δv
Δv = 10 m/s
vt – v0 = 10 m/s
vt – 0 = 10 m/s
vt = 10 m/s
Jawaban : C
- 44
- 9,6
- 8,0
- 5,4
- 4,8
PEMBAHASAN :
Pada gambar (i) sebuah bola dijatuhkan dari ketinggian tertentu, sehingga kecepatan sebelum pantulan sebagai berikut:
Diketahui:
g = 10m/s2
h = 7,2 m
Pada gambar (ii) bola memantul secara vertikal ke bawah sehingga kecepatan setelah pantulan sebagai berikut:
Diketahui:
g = 10m/s2
h = 5 m
v1 arahnya ke bawah maka nilainya negatif, v1 = – 12 m/s
v2 arahnya ke atas maka nilainya positif, v2 = 10 m/s
m = 2 kg
Sehingga besarnya impuls sebagai berikut:
I = m(v2 – v1)
I = (2)(10 – (-12))
I = 44 Ns
Jawaban : A
(4). energi kinetik benda 5780 Joule
Diketahui:
m = 2,5 kg
F = 80 + 5t
t = 2 sekon
Pembuktian:
Pernyataan 1
Dengan benda mula-mula membisu (v0 = 0) dan (t = 2 sekon) sehingga kecepatannya:
vt = 32t + t2 + v0 = 32(2) + (2)2 + 0 = 68 m/s → Pernyataan benar
Pernyataan 3
p = mv = (2,5)(68) = 170 kg m/s → Pernyataan benar
Pernyataan 4
EK = ½ mv2 = ½ mv2 = 5780 J → Pernyataan benar
Jawaban : E
- 4
- 6
- 8
- 10
- 12
PEMBAHASAN :
Diketahui:
mA = 4 kg
mB = 2 kg
vA = 6 m/s
vA’ = 1 m/s
vB’ = 6 m/s
Ditanyakan:
kelajuan B sebelum tumbukan (vB)?
vB = arahnya ke kiri maka nilainya negatif
mAvA + mBvB = mAvA’ + mBvB’
(4)(6) + (2)(- vB) = (4)(-1) + (2)(6)
24 – 2vB = – 4 + 12
2vB = 16
vB = 8 m/s
Jawaban : C
- p = p1 + p2
- p = p1 – p2
- p = p2 – p1
- p = (p12 + p22)1/2
- p = (p12 + p22)
PEMBAHASAN :
Besarnya perubahan momentum ketika hasil tumbukan dalam arah saling tegak lurus maka rumusan yang sanggup kita peroleh ialah sebagai berikut:
Jawaban : D
- 1,6
- 1,5
- 1,0
- 0,8
- 0,6
PEMBAHASAN :
Diketahui:
m = 200 gram = 0,02 kg
h = 80 cm
v2 = 1 m/s
Ditanyakan: Impuls (I) ?
Untuk menghitung kecepatan sebelum tumbukan (v1):
v1 = bernilai negatif lantaran arahnya ke bawah, jadi v1 = – 4m/s
Sehingga besarnya impuls sanggup dihitung sebagai berikut:
I = ∆p
I = m(V2 – V1)
I = (0,2)(1-(-4)) = 1,0 Ns
Jawaban : C
- 1 : 1
- 2 : 1
- 1 : 3
- 5 : 1
- 7 : 5
PEMBAHASAN :
Diketahui:
m1 : m2 = 1:2 → m2 = 2m1 dengan mula-mula diam.
Hukum kekekalan momentum yang berlaku ialah sebagai berikut:
0 = m1 v1’ + m2v2’
0 = m1 v1 + 2m1 v2’
-m1 v1 = 2m1 v2’
-v1 = 2v2’
v1 = -2v2’ → v1’ dan v2’ berlawanan arah
Maka perbandingan Ek1 dan Ek2 sebagai berikut:
Jawaban : B
- 4,5 m.s-1 ke kanan
- 4,5 m.s-1 ke kiri
- 1,0 m.s-1 ke kiri
- 0,5 m.s-1 ke kiri
- 0,5 m.s-1 ke kanan
PEMBAHASAN :
Diketahui:
mA = mB = 1,5 kg
vA = 4 m.s-1 ke kanan, bernilai positif
vB = 5 m.s-1 ke kiri, bernilai negatif
Tumbukan tidak elastis, rumusan yang sesuai:
mAvA + mBvB = (mA + mB) v’
1,5(4) + 1,5(-5) = (3) v’
6 – 7,5 = 3v’
v’ = – 0,5 m.s-1
Sehingga vA = vB = v’ = – 0,5 m.s-1 (bernilai negatif lantaran arahnya ke kiri)
Jawaban : D
- 2p
- -2p
- -3p
- 4p
- p
PEMBAHASAN :
Diketahui:
pA = p
pA’ = 3p
Ditanyakan: Perubahan momentum bola B (pB’ – pB)?
Hukum kekekalan momentum yang berlaku sebagai berikut:
pA + pB = pA’ + pB’
pB’ – pB = pA + pA’
pB’ – pB = p – 3p = -2p
Jawaban : B
Dari pernyataan dibawah ini!
- Jika tumbukan lenting tepat maka A membisu dan B bergerak dengan kecepatan 5 m/s.
- Jika tumbukan lenting tepat maka B tetap membisu dan A bergerak dengan kecepatan berlawanan arah (-5m/s)
- Jika tumbukan tidak lenting sama sekali maka vA = vB = 2,5 m/s
Pernyataan yang benar berkaitan dengan gerak benda A dan B setelah tumbukan ialah …
- (1) saja
- (2) saja
- (3) saja
- (1) dan (3)
- (2) dan (3)
PEMBAHASAN :
Diketahui:
mA = mB
vA = 5 m/s
vB = 0 (diam)
Persamaan 1:
Hukum kekekalan momentum
mAvA + mBvB = mAvA’ + mBvB’
5 + 0 = vA’ + vB’
vA’ + vB’ = 5
Persamaan 2:
Koefisien restitusi e = 1
vA’ – vB’ = – 5
Dari persamaan (1) dan (2) diperoleh nilai:
vA’ = 0 (diam ), vB’ = 5 m/s → hal ini mengambarkan bahwa pernyataan (1) benar.
Apabila tumbukan tidak lenting sama sekali, maka:
mAvA + mBvB = (mA + mB ) v’
5m + 0 = (2m) v’
v’ = 2,5 m/s
Jadi besarnya kecepatan setelah tumbukan diketahui sebesar:
vA = vB = v’= 2,5 m/s
Jawaban : D
- 2mv
- -2mv
- 3mv
- -4mv
- 4mv
PEMBAHASAN :
Diketahui:
pA = mv
pA’ = -3mv
Ditanyakan: pertambahan momentum bola B (pB’ – pB)?
Hukum kekekalan momentum yang berlaku sebagai berikut:
pA + pB = pA’ + pB’
pB’ – pB = pA – pA’
pB’ – pB = mv – (-3mv) = 4mv
Jawaban : E
- 7 m.s-1
- 9 m.s-1
- 13 m.s-1
- 15 m.s-1
- 17 m.s-1
PEMBAHASAN :
Diketahui:
m1 = m2
V1 = 8 m.s-1
V2 = -10 m.s-1
V2‘ = 5 m.s-1
Ditanyakan: kecepatan benda (1) setelah tumbukan (v1’) ?
Hukum kekekalan momentum
m1v1 + m2v2 = m1v1’ + m2v2’
8 + (-10) = v1’+ 5
v1’ = -7 m.s-1 (ke arah kiri)
Jawaban : A
SEBAB
Dua benda yang bertumbukan tidak lenting sama sekali tunduk pada aturan kekekalan momentum.
PEMBAHASAN :
- Pernyataan di atas benar lantaran dua benda yang bertumbukan dengan tumbukan tidak lenting sama sekali akan menjadikan benda saling berimpit setelah tumbukan sehingga kedua benda tersebut menjadi mempunyai kecepatan yang sama.
- Alasan benar lantaran dari ketiga jenis tumbukan, yaitu tumbukan lenting sempurna, tumbukan lenting sebagian, dan tumbukan tidak lenting sama sekali selalu berlaku aturan kekekalan momentum.
- Penjelasan di atas, pernyataan dan alasan tidak mempunyai kekerabatan alasannya ialah akibat.
Jawaban : B
- 8 kg.m.s-1
- 6 kg.m.s-1
- 5 kg.m.s-1
- 4 kg.m.s-1
- 2 kg.m.s-1
PEMBAHASAN :
Diketahui:
m = 0,5 kg
v1 = 2 m/s
v2 = 6 m/s
Ditanyakan: Perubahan momentumnya (Dp)?
Perubahaan momentum sanggup dihitung dengan persamaan berikut:
∆p = m∆v
∆p = m(V2 – V1)
∆p = 0,5(6 – 2)
∆p = 2kg.m.s-1
Jawaban : E
Sebuah benda yang mula-mula membisu di tumbuk oleh benda lain. Bila massa kedua benda sama dan tumbukkan lenting tepat maka …
- Setelah tumbukkan pada kecepatan benda yang menumbuk menjadi nol dan benda kedua kecepatannya sama dengan benda pertama sebelum menumbuk.
- Koefisien restitusinya satu .
- Jumlah momentum linear kedua benda, sebelum dan sehabis tumbukkan sama besar.
- Sebelum dan sehabis tumbukkan, jumlah energi kinetik kedua benda itu sama besar.
PEMBAHASAN :
Jika benda mengalami tumbukkan lenting tepat maka berlaku aturan kekekalan momentum dan aturan kekekalan energi kinetik, dengan koefisien restitusi (e = 1). Sedangkan ketika dua benda mempunyai massa yang sama maka setelah tumbukkan yang kecepatan benda yang menumbuk sama dengan nol dan benda yang ditumbuk menjadi bergerak dengan kecepatan yang sama dengan kecepatan benda pertama sebelum menumbuk.
Jawaban : E
- 0 m/s
- v1’= 0 m/s dan v2’ = 2 m/s searah
- v1’= 4 m/s dan v2’= 6 m/s berlawanan arah
- v1’= 6 m/s dan v2’ = 3 m/s berlawanan arah
- v1’= 12 m/s dan v2’ = 0 m/s berlawanan arah
PEMBAHASAN :
Diketahui:
m1 = 6 kg
m2 = 4 kg
v1 = 4 m/s (arah ke kanan)
v2 = – 6 m/s (arah ke kiri)
Ditanyakan: Kecepatan benda sesaat setelah tumbukan (v’)?
Persamaan untuk tumbukan tidak lenting sama sekali:
m1v1 + m2v2 = (m1 + m2)v’
6(4) + 4(-6) = (6 + 4)v’
10 v’ = 0
Maka v’ = 0 m/s
Jawaban : A
- 0,25 m/s searah dengan gerak benda A semula
- 0,33 m/s berlawanan arah dengan gerak benda A semula
- 0,45 m/s searah dengan gerak benda A semula
- 0,45 m/s berlawanan arah dengan gerak A semula
- 0,55 m/s searah dengan gerak benda A semula
PEMBAHASAN :
Diketahui:
mA = 5 kg
vA = 2 m/s
mB = 1 kg
vB = – 12 m/s
Ditanyakan: Kecepatan sesaat setelah benda bertumbukkan (V’)?
Hukum kekekalan momentum untuk benda saling melekat sebagai berikut :
mAvA + mB vB = (mA + mB)v’
(5)(2) + (1)(-12) = (5+1)V’
-2 = 6 V’
v’ = – 1/3 = – 0,33 m/s
Jawaban : B
- sistem ialah 30 kg m/s
- balok kedua 30 kg m/s jikalau kelajuan balok pertama menjadi nol
- balok kedua 20 kg m/s jikalau kelajuan balok pertama 5 m/s ke kiri
- balok pertama 30 kg m/s ketika kelajuan balok kedua nol
PEMBAHASAN :
Diketahui:
m1 = 2 kg
m2 = 4 kg
v1 = 5 m/s
v2 = – 10 m/s
Pernyataan (1) sistem ialah 30 kg m/s
Hukum kekekalan momentum:
P = m1v1 + m2v2
P = (2)(5) + (4)(-10) = -30 kg m/s ⇒ pernyataan benar
Pernyataan (2) balok kedua 30 kg m/s jikalau kelajuan balok pertama menjadi nol
Jika p1’ = 0 maka besarnya momentum balok kedua setelah tumbukan:
p = p1’ + p2’
-30 = 0 + p2’
p2’ = – 30 kg m/s ⇒ pernyataan benar
Pernyataan (3) balok kedua 20 kg m/s jikalau kelajuan balok pertama 5 m/s ke kiri
p = p1’ + p2’
P = m1v1’ + p2’
-30 = (2)(-5) + p2’
p2’= – 20 kg m/s ⇒ pernyataan benar
Pernyataan (4) balok pertama 30 kg m/s ketika kelajuan balok kedua nol
Jika p2’ = -0 sehingga besarnya momentum balok pertama setelah tumbukan:
p = p1’ + p2’
-30 = p1’ + 0
p1’ = – 30 kg m/s ⇒ pernyataan benar
Jawaban : E
- 302 m/s
- 282 m/s
- 240 m/s
- 202 m/s
- 101 m/s
PEMBAHASAN :
Diketahui:
mpeluru = 0,01 kg
mbalistik = 1 kg
h = 0,2 m
g = 10 m/s2
Ditanyakan: Kecepatan peluru yang ditembakkan (vpeluru) ?
Berlaku aturan kekekalan energi mekanik pada bencana ini:
v = 2 m/s ⇒ kecepatan peluru dan balistik setelah bertumbukan
Kejadian ini termasuk tumbukan tidak lenting sama sekali lantaran peluru bersarang pada balistik, dengan vb = 0 (diam) maka berlaku:
mpeluruvpeluru + mbalistikvbalistik = (mpeluru + mbalistik) v
0,01 vp + 0 = (1,01) 2
Sehingga, vp = 202 m/s
Jawaban : D
- 10%
- 20%
- 40%
- 60%
- 80%
PEMBAHASAN :
Diketahui:
mA = mB = m = 2kg
vA= 15i + 30j m/s
vB = -10J + 5j m/s
vA’ = -5i + 20j m/s
Ditanyakan: Persentase energi kinetik yang hilang setelah tumbukan (∆Ek/Ek x100%)?
Hukum kekekalan momentum:
mA vA + mB vB = mA vA‘ + mB vB‘
(m)(15i + 30j) + (m)(-10i + 5j) = (m)(-5i + 20j) + mvB’
VB = 10i + 5j
Energi kinetik sebelum terjadi tumbukan:
Ek = EkA + EkB
Ek = ½ m vA2 + ½ m vB2
Ek = ½ (2)[(152 + 302) + (102 + 52)] = 1250J
Ek setelah tumbukan
Ek = EkA + EkB
Ek = ½ mvA2 + ½ mvB2
Ek = ½ m(vA2 + vB2)
Ek = ½ (2)[(52 + 202) + (102 + 152)]
Ek = 750 J
Maka persentase energi yang hilang
Jawaban : C
- 2 m/s arah ke kanan
- 4 m/s arah ke kanan
- 2 m/s arah ke kiri
- 4 m/s arah ke kiri
- 0
PEMBAHASAN :
Diketahui:
mA = mB = 2 kg
vA = 6 m/s
vB = – 2 m/s
Ditanyakan: Kecepatan kedua benda setelah tumbukan (v’) ?
mAvA + mBvB = (mA + mB) v’
2(6) + 2(-2) = (2+2) v’
4v’ = 8 m/s
v’ = 2 m/s ⇒ nilainya positif mengatakan pergerakan setelah tumbukan arahnya ke kanan
Jawaban : A
DOWNLOAD RANGKUMAN & CONTOH SOAL MOMENTUM & IMPULS DALAM BENTUK PDF KLIK DISINI
style="display:block"
data-ad-client="ca-pub-7930840207405626"
data-ad-slot="5411244982"
data-ad-format="link"
data-full-width-responsive="true">
Sumber aciknadzirah.blogspot.com
0 Response to "√ Rangkuman, Teladan Soal Pembahasan Momentum Impuls"
Posting Komentar