iklan banner

Proses Pembuatan Naskah Media : Naskah Media Audio, Naskah Media Audio Visual, Naskah Media Cetak, Dan Naskah Media Film Bingkai

Salam cerdas…..

PROSES PEMBUATAN NASKAH

Dalam makalah ini akan disampaikan empat naskah media pembelajaran, yaitu naskah media audio, naskah media audio visual, naskah media cetak, dan naskah media film bingkai.

1.   Naskah Media Audio

Media audio yaitu media yang menyajikan informasi dalam bentuk audio atau bunyi dan untuk mendapatkan informasi tersebut memakai indra pendengaran. Format audio yang sanggup disajikan yaitu bunyi insan (narative), musik, lagu/vocal, dan sound effect. Arif S. Sadiman mengemukakan bahwa media audio yaitu sebuah media yang hanya mengandalkan bunyi dan bunyi untuk memberikan informasi dan pesan. Program audio sanggup menjadi indah dan menarik lantaran kegiatan ini sanggup menjadikan daya fantasi pada pendengarnya. Informasi dalam media audio sanggup dikemas dalam beberapa format sajian, diantaranya adalah:

a.  Dialog atau diskusi (narrative). Format ini menyajikan dua orang atau lebih yang mempunyai kedudukan yang sama, membicarakan satu tema yang berisi bahan pelajaran.
b.  Tutorial. Ciri khas dari format ini didalamnya terlibat dua pihak, yaitu siswa yang diberi bimbingan dan tutor yang memperlihatkan bimbingan.
c.   Megazine. Informasi yang disajikan pada kegiatan audio jenis magazine lebih banyak dan bervariasi.
d.   Drama. Format ini menyajikan informasi dalam bentuk sajian drama.

Berikut beberapa petunjuk yang perlu kita ikuti dalam menulis naskah kegiatan media audio, menyerupai yang dikemukakan oleh Arif S. Sadiman. Bahasa. Bahasa yang digunakan dalam media  audio yaitu bahasa percakapan, bukan bahasa tulisan. Kalimat yang digunakan sedapat mungkin kalimat tunggal dan memakai kalimat-kalimat yang pendek.

Musik dalam kegiatan audio. Program audio hanya mengandalkan kepada bunyi saja. Agar pendengar tidak bosan mendengarkan program, maka perlu memakai musik dalam kegiatan audio. Dengan demikian perlu diperhatikan pemilihan musik yang akan digunakan dalam kegiatan media audio, diantara musik yang digunakan adalah:

a.   Musik Tema. Musik tema yaitu musik yang menggambarkan tabiat atau situasi tertentu sesuai dengan kegiatan sajian. Musik tema dibentuk secara khas, harus berbeda dengan musik yang sudah ada sehingga menjadi ikon ciri khas dari sebuah kegiatan audio. Musik transisi. Musik ini digunakan sebagai penghubung dua adegan, durasi musik ini tidak perlu panjang cukup 15 hingga 20 menit. Hal ini perlu diperhatikan lantaran perpindahan adegan tanpa disertai dengan musik transisi, membuat perpindahan menjadi kaku, dan tidak smooth.
b.   Musik jembatan (bridge). Musik ini merupakan bentuk khusus dari musik transisi, yaitu berfungsi menjembatani dua buah adegan. Musik ini digunakan apabila suasana adegan terdahulu yaitu suasana sedih sedangkan suasana berikutnya bangga dan diakhiri dengan suasana gembira.
c.   Musik latar belakang. Musik ini digunakan sebagai pengiring pembacaan teks atau percakapan dan sering juga disebut sebagai “background music”. Maksudnya supaya teks sanggup meresap kehati pendengar, lantaran musik ini sanggup memperlihatkan variasi, memperlihatkan tekanan dan membuat suasana.
d.  Musik smash. Adalah musik yang digunakan untuk membuat kejutan atau tekanan. Musik ini digunakan dengan singkat tetapi pada ketika yang tepat.

Beberapa istilah teknis yang digunakan dalam naskah audio. Sebelum membuat naskah audio dibutuhkan pengetahuan ihwal istilah-istilah teknis, yaitu:

a.  ANNOUNCER (ANN); pihak yang memperlihatkan informasi ihwal suatu kegiatan akan disampaikan. Atau dengan kata lain berfungsi untuk membuka sebuah kegiatan audio.
b.  NARRATOR (NAR); fungsinya hampir sama dengan fungsi announcer, namun perbedaannya narrator menginformasikan sajian materi. Jadi narrator sudah berada dalam program.
c.   MUSIK; musik perlu dituliskan dalam naskah, yang menerangkan bahwa pada adegan tersebut perlu disisipkan musik yang sesuai.
d.   SOUND EFFECT (FX); yaitu suara-suara yang terdapat dalam kegiatan audio untuk mendukung terciptanya suasana atau situasi tertentu. Sound effect dapat berupa bunyi alamiah, atau sengaja dibentuk dengan manifulasi tertentu.
e.   FADE IN DAN FADE OUT; yaitu simbul yang berarti bahwa pada adegan tersebut musik masuk secara perlahan (fade in) dan bila musik sedang berjalan maka hilangnya pun secara perlahan (fade out).
f.    OFF MIKE; situasi dimana bunyi ditimbulkan seakan-akan dari kejauhan. Untuk menjadikan efek ini sumber bunyi harus menjauhi mike.
g.  IN-UP-DOWN-UNDER-OUT; simbol ini menjelaskan bahwa musik masuk secara perlahan (IN), kemudian naik (UP) sehabis musik naik secara optimal maka kembali turun secara cepat (DOWN), kemudian musik perlahan rendah dan terus bertahan rendah selama beberapa menit (UNDER) hingga kesudahannya musik perlahan menghilang (OUT).

Format Naskah Audio. Pada umumnya format naskah audio memakai format dua kolom, menyerupai pola berikut ini:

No
Pelaku / jenis suara
Teks / isi suara
Kolom diisi nama pelaku dan jenis bunyi yang akan di ucapkan/disajikan pada keseluruhan kegiatan audio..
Pada kolom ini berisi teks dan isi bunyi narasi, dialog, musik, dan sound effect.

2.   Naskah Media Audio-Visual

Media video yaitu media yang menyajikan informasi dalam bentuk bunyi dan visual. Sama halnya dengan media audio, unsur bunyi yang ditampilkan berupa narasi, dialog, sound effect dan musik, sedangkan unsur visual berupa gambar/foto diam (still image), animasi dan teks[19]. Penulisan naskah secara teoritis merupakan komponen dari pengembangan media. Secara lebih praktis, hal tersebut merupakan kepingan dari serangkaian kegiatan produksi media melalui tahap-tahap perencanaan dan desain, pengembangan, serta evaluasi.

Tahapan-tahapan pembuatan naskah audio visual menyerupai yang diungkapkan oleh Arif S. Sadiman, dkk, dapat dirincikan sebagai berikut:

a.   Sinopsis

Synopsis diperlukan untuk memperlihatkan citra secara ringkas dan padat ihwal tema atau pokok bahan yang akan digarap. Tujuan utamanya yaitu mempermudah pemesan manangkap konsepnya, mempertimbangkan kesesuaian gagasan dengan tujuan yang ingin dicapai, dan memilih persetujuan.

b.   Treatment

Treatment mencoba memperlihatkan uraian ringkas secara diskriftif (bukan tematis) ihwal bagaimana suatu episode dongeng atau rangkaian kejadian instruksional (instruksional event) yang akan digarap sebagai ilustrasi pembanding.

c.   Storyboard

Merupakan rangkaian kejadian yang dilukiskan pada treatment tersebut kemudian divisualkan kedalam perangkat gambar atau denah sederhana pada kartu berukuran lebih kurang 8 x 12 cm. tujuan pembuatan storyboard adalah untuk melihat apakah tata urutan kejadian yang akan divisualkan  telah sesuai dengan garis dongeng (plot) maupun sekuens belajarnya. Serta melihat kesinambuangan (kontinuitas) arus ceritanya apakah sudah lancar.

d.   Skrip atau naskah program

Semua keterangan yang ditemukan dari hasil coba-coba dengan storyboard tersebut kemudian dituangkan dalam bentuk skrip atau naskah kegiatan berdasarkan tata urutan yang dianggap sudah benar. Format penulisan naskah film dan kegiatan video pada prinsipnya sama, yaitu dalam bentuk halaman berkolom dua, menyerupai pola dibawah ini:

No
VIDEO
AUDIO
Pada kolom video ini diisi semua kejadian/even yang dievaluasikan dalam keseluruhan isi film dari awal hingga tamat program. Apa yang kita inginkan tampak dalam layar monitor diisikan dalam kolom video ini.
Dikolom audio ini berisi semua unsur audio baik berupa bunyi insan (narrator/presenter), musik, dan sound effect.

Tujuan utama sebuah naskah kegiatan yaitu sebagai peta atau pedoman bagi sutradara dalam mengendalikan penganggaran substansi bahan kedalam suatu program. Dengan demikian skrip yang baik akan dilengkapi dengan tujuan, sasaran, synopsis, treatment. Dan yang terpenting didalam sebuah storyboard termuat unsur video dan audio yang memudahkan bagi pemain, sutradara, dan kameramen dalam kegiatan latihan dan persiapan shooting.

e.   Scenario

Skenario lebih merupakan petunjuk operasional dalam pelaksanaan produksi atau pembuatan programnya. Skenario sangat bermanfaat bagi teknisi dan kerabat yang akan melaksanakannya dengan tanggung jawab teknis operasional. Untuk memudahkan seseorang dalam penulisan naskah audio visual, perlu diketahui beberapa istilah teknis dalam pembuatan naskah audio visual, yaitu:
1)  Tipe shots (bentuk gambar). Pengambilan gambar dan gambar yang dihasilkan dari sebuah kamera sanggup dibedakan dengan memakai beberapa istilah. Sebagai basic shot terdapat tiga cara pengambilan yaitu;
a)    Close Up (CU), yaitu pengambilan yang difokuskan pada subjeknya atau kepingan tertentu.
b)   Medium Shot (MS), yaitu pengambilan yang memperlihatkan pokok sasarannya secara lebih erat dengan mengesampingkan latar belakang maupun detail yang kurang perlu.
c)   Long Shot (LS), yaitu pengambilan yang memperlihatkan latar secara keseluruhan dalam segala dimensi dan perbandingannya.
f.    Gerakan kamera. Gerakan-gerakan kamera selama proses pengambilan gambar sangat dibutuhkan lantaran dengan gerakan kamera posisi dan gerakan objek sanggup diubah-ubah sesuai dengan tuntunan naskah. Jadi, yang tampak intinya hasil dari kerja kamera video yang merekam objek dengan posisi yang berbeda-beda. Seorang pembaca naskah harus mengetahui petunjuk-petunjuk yang bekerjasama dengan gerakan kamera tersebut.
g.   Camera angle. Penempatan tinggi kamera sangat memilih titik pandang mata penonton dalam menyaksikan suatu adegan, sekaligus membangun kesan psikologis penonton terhadap objek tersebut.

3.   Naskah  Media Cetak

Media pembelajaran dalam bentuk cetakan menyerupai buku ajar, modul dan sejenisnya paling banyak digunakan dan diproduksi. Media dalam bentuk ini relative mudah dan mudah dalam pemanfaatannya. Media pembelajaran dalam bentuk cetakan banyak jenisnya, antara lain adalah:
a.   Modul atau buku ajar.
b.   Buku teks.
c.   Bahan presentasi.

Media berbasis cetakan dimaksudkan dikembangkan dalam bentuk cetakan (hard copy). Namun dengan perkembangan teknologi multimedia ketika ini, media pembelajaran tidak hanya dikemas dalam bentuk hard copy, melainkan banyak pula yang disajikan dan disimpan dalam bentuk CD.ROOM (soft copy). Bahkan buku teks banyak disajikan dalam bentuk soft copy.

Modul bimbing atau buku bimbing disusun secara sistematis untuk meningkatkan kualitas pembelajaran sesuai dengan tujuan instruksional. Buku bimbing dimaksudkan leaner-oriented,  dan bersifat sanggup berdiri diatas kaki sendiri (dapat dipelajari sendiri) oleh akseptor didik, oleh alasannya yaitu itu, modul bimbing ditulis secara lengkap, sistematis dan memakai bahasa yang gampang dipahami.

Format penulisan naskah modul ajar, komponen utamanya terdiri dari tujuan pembelajaran, kepingan pendahuluan, kepingan pembelajaran, evaluasi, dan hal ini secara terperinci disajikan dalam sebuah buku.

4.   Naskah Media Film Bingkai

Dalam hal ini tidak dibutuhkan lagi narasi atau percakapan yang panjang lantaran sudah sanggup diberikan oleh visual (gambar). Ada dua macam naskah dalam media film bingkai yaitu Storyboard script dan shooting script. Letak perbedaanya yaitu pada storyboard script, kolom visual diisi gambar, sedangkan pada shooting script, kolom visual tadi diisi dengan deskripsi atau keterangan ihwal visual yang harus diambil dengan kamera. Pada naskah storyboard tidak berupa lembar kertas yang dibagi menjadi 2 kolom melainkan sanggup berupa kartu berukuran kartu pos yang diatur secara sistematis sehingga mempermudah pemahaman bagi akseptor didik.

Berikut ini beberapa petunjuk suplemen dalam penulisan naskah film bingkai :

1)   Hal yang ingin disampaikan disajikan dalam bentuk visual terlebih hal yang yang sulit diungkapkan.
2)   Bahasa yang digunakan dalam narasi yaitu bahasa lisan.
3) Musik yang digunakan hanya pada awal dan tamat program/ digunakan sebagai selingan atau mengiringi gambar tanpa narasi.
4)   FX yang digunakan diantaranya :

Visual
1)   Istilah-istilah audio digunakan pada naskah film bingkai
2) Istilah-istilah lain menyerupai caption (tulisan grafis yang diberi penjelasan) dan credit title (sederetan caption yang menyatakan judul program, penulis naskah, sutradara, pengambil gambar dll).

Contoh Format Naskah Film Bingkai :

Topik                Media Pembelajaran
Subtopik          Penulisan Naskah Media
Judul Program  Pengertian Naskah Media
Sasaran          Para Mahasiswa Kelas B Jurusan Teknologi Pendidikan.
TIU                 :  Para Mahasiswa sanggup memahami pengertian naskah media.
TIK               :  Setelah menyaksikan kegiatan film bingkai ini akseptor ini diharapkan sanggup memahami pentingnya peranan naskah media dalam memproduksi suatu media audio, visual dan audio visual.

Demikian artikel tentang Proses Pembuatan Naskah Media : Naskah Media Audio, Naskah Media Audio Visual, Naskah Media Cetak, dan Naskah Media Film Bingkai, semoga berkah dan bermanfaat. Salam cerdas…..


Sumber http://pintubelajarcerdas.blogspot.com

0 Response to "Proses Pembuatan Naskah Media : Naskah Media Audio, Naskah Media Audio Visual, Naskah Media Cetak, Dan Naskah Media Film Bingkai"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel