Masih Wacana Kiamat
A. Hari Kiamat Dalam Hadits Rasulullah
Nabi Muhammad yaitu rasul penutup, memperlihatkan bahwa hari final zaman kemungkinan tak jauh lagi dari sekarang. Nabi bersabda: “kedua tangan saya sebagai isu bahwa final zaman telah menjelang.” (h.r Tirmidzi)
Beberapa hadits Nabi yang merupakan peringatan ihwal hari kiamat:[1]
1. Hafizah bin Ausad, meriwayatkan dari Rasulullah saw ihwal gejala datangnya hari kiamat
a. Dajjal akan muncul yang merupakan penguasa bejat, menjadi musuh dari kebenaran dimana saja. Dia akan memegang kekuasaan besar dengan kekuatan yang mengagumkan. Dia memiliki nirwana dan neraka. Surga bagi orang yang mengikuti kejahatannya dan neraka bagi mereka yang menentangnya. Dia bisa menghidupkan orang yang telah mati.
b. Dabt al-ardh. Akan muncul makhluk aneh di muka bumi, bentuk ibarat binatang tetapi bisa berbicara ibarat manusia. (kemungkinan besar, itu yaitu hasil teknologi tinggi dari produk riset yang nampaknya mulai berkembang cukup umur ini).
c. matahari akan terbit dari barat kemudian diikuti oleh banyak sekali pergolakan besar.
d. Akan ada gempa bumi dahsyat. Akibat daya tariknya yang luar biasa bumi akan tenggelam. Peristiwa ini akan terjadi satu di Timur, satu di Barat, dan satu di Arabia.
e. Langit akan diliputi asap tebal. Bencana angin angin kencang dahsyat akan terjadi selama bertahun-tahun.
f. Bumi akan dihujani banyak sekali meteor, bagai dilempari dengan batu.
g. Manusia lambat laun akan bertingkah ibarat binatang, dan terjun kedalam kerusakan susila yang bejat.
2. Diriwayatkan oleh Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah saw bersabda: “hari final zaman belum muncul sehingga api melanda Hijaz, demikian besar dan hebatnya, hingga leher unta di bashrah (Iraq) akan nampak di malam hari dari cahaya api itu”
3. Diriwayatkan oleh Anas r.a. dari Rasulullah: “menjelang munculnya hari kiamat, waktu rasanya berjalan demikian cepat, sehingga setahun rasa sebulan, sebulan bagaikan seminggu, seminggu terasa sehari, sehari bagaikan sejam sedang sejam ibarat satu pijaran api.
4. Menjelang hari final zaman pembunuhan tanpa sebab-sebab yang terperinci menjadi biasa, sehingga seorang pembunuh tak kenal siapa yang telah ia bunuh, dan si korban tak tahu siapa yang membunuhnya dan mengapa ia dibunuh. (h.r. Bukhari). Peringatan-peringatan dari Rasulullah sudah mulai tampak terjadi. Pertanda bahwa hari final zaman sudah akan menjelang. Kita tak kuasa memutar peristiwa, tetapi kita diberi kebebasan untuk mengubah diri. Selagi kita masih bisa berbuat baik mari kita melakukannya.
Dari ayat-ayat Al-Qur’an yang mengupas problematika hari kiamat, kita sanggup simpulkan bahwa terjadinya final zaman diawali dengan terjadinya perubahan menyeluruh di alam ini. Langit retak terbelah, bumi hancur porak-poranda, dan seluruh materi rusak binasa tak satu pun yang tersisa.[2] Hal ini di ilustrasikan oleh Allah:
“Pada hari dikala bumi berganti dengan bumi yang lain dan demikian pula langit, dan mereka semua di padang mahsyar berkumpul menghadap kehadirat Allah Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa.” (QS. Ibrahim: 48)
B. Sains dan Kiamat
Satu teori menyampaikan bahwa setiap kurang lebih 26 juta tahun, hujan komet memborbardir bumi. Benturan-benturan dari sejumlah komet besar cukup untuk melemparkan reruntuhan ke atmosfir yang membinasakan makhluk hidup dan tumbuh-tumbuhan bumi, merupakan skala kecil yang hanya sepintas dari insiden final zaman yang sebenarnya. Kiamat ditandai dengan ledakan dahsyat yangg tiba-tiba, suara menggelegar yang mengejutkan insan tanpa mereka sadari.[3]
“Maka mereka dimusnahkan oleh ledakan dahsyat yang positif dan kami jadikan mereka (sebagai) sampah banjir....”. (QS. Al-Mu’minun, 23:41)
Kiamat bumi dalam pandangan sains erat hubungannya dengan kehidupan matahari. Masa final bumi erat hubungannya dengan nasib matahari. Bumi hidup dari sinar matahari, dan setiap gangguan berat yang dihadapi matahari akan menjadikan bencana. Setiap perubahan pada panas konstan matahari sanggup menjadikan ketidakseimbangan iklim bumi kemudian menjerumuskan kita ke dalam peristiwa zaman es.[4]
Umur matahari mulai memasuki kontraksi, mendesak materi di dalamnya demikian kerasnya sehingga kepadatan mencapai satu juta gram per-sentimeter kubik, pelan-pelan memudar kemudian membeku untuk menyudahi tugasnya sebagai bintang titik hitam. Matahari kini ini telah mencapai umur pertengahan bintang-bintang, ia secara sedikit demi sedikit berekspansi. Dia akan bersinar cukup untuk 5 juta tahun lagi. Setelah itu ukuran matahari akan membengkak. Temperatur di muka bumi akan meninggi hingga air bahari mencapai titik didih, menggiring bumi menjadi cair. Lalu matahari mulai membeku dan menyusut. Temperatur di bumi menurun hingga ke titik beku. Matahari akan berakhir sebagai titik hitam di angkasa.[5]
Di sinilah terdapat hakikat ilmiah yang elah dicapai ilmu pengetahuan, yaitu bahwa matahari niscaya panas dan sinarnya akan berkurang dan akan musnah sebagaimana musnahnya matahari-matahari yang lain yang akan memusnahkan alam semesta.[6]
Oleh lantaran itu sains mengakui adanya final zaman bumi sebagai realita yang benar meskipun terdapat beberapa pertanyaan ihwal cara terjadinya. Menurut teori kemtian passif matahari, bumi akan menemui kiamatnya sekitar dua hingga tiga milyar tahun. Akan tetapi, kalau kita ambil catatan kemungkinan benturan di angkasa luar di mana sains tak membantahnya, maka final zaman bisa saja terjadi sewaktu-waktu.[7]
Bahwasannya hari final zaman termasuk hal yang ghaib, yang mana agama-agama semuanya menuntut kepada kita untuk mempercayainya dan berinfak karenanya serta mempersiapkan untuknya. Hari itu niscaya akan tiba dan terjadi di masa yang akan datang, sudah akrab atau masih lama.[8] Al-Quranul Karim telah memperlihatkan perhatian terhadap hari final zaman itu dengan mengkhususkan suatu surat yakni, surat Al-Qiyamah. Bahkan Allah pun bersumpah dengannya sebagai sumpah yang dikuatkan dengan nash yang mulia:
“Aku bersumpah dengan hari kiamat.” (QS. Al-Qiyamah : 1)
Ilmu pengetahuan telah menetapkan bahwa tidur yaitu pencabutan roh untuk sementara, sedangkan mati yaitu pencabutan roh untuk selamanya. Roh itu abadi setelah seseorang mati. Adapun bukti-bukti ihwal kekalnya roh setelah matinya seseorang yaitu insan berdasarkan ilmu pengetahuan dan agama telah terbukti bahwa dengan mati ia berpindah dari suatu hidup kepada hidup yang lain, yang mana roh hidup dalam suatu kehidupn yang tepat di alam barzah. Atau oleh ilmu agama disebut hayatul atsiriyah, atau kehidupan setelah mati.[9]
0 Response to "Masih Wacana Kiamat"
Posting Komentar