Cara Memilih Unsur Intrinsik Puisi
Kembali lagi bersama aku . pada kesempatan ini aku akan memperlihatkan kepada sahabat mengenai Bagaimanakah Cara Menentukan Unsur Intrinsik Puisi? Saya akan memperlihatkan kepada anda Cara tersebut dengan membacanya di bawah ini
Puisi yaitu karya sastra yang di padatkan, dipersingkat, dan diberi irama dengan suara padu dan pemilihan kata-kata kias. Puisi dibuat oleh dua unsur, yaitu unsur bentuk dan unsur isi.
Menentukan Unsur Intrinsik Puisi
Unsur-unsur bentuk (ekstrinsik) puisi sebagai berikut.
- Diksi (pilihan kata)
- Unsur wujud, yaitu unsur puisi dibuat dari susunan kata, baris, bait, sampai membentuk puisi
- Unsur pertautan antarbaris atau antarbait bersifat logis imajinatif.
- Unsur musikalitas berwujud rima dan irama. Rima merupakan persamaan bunyi. Irama bekerjasama dengan pengulangan bunyi, kata, frasa, dan kalimat.
- Unsur gaya dan bahasa.
Unsur-unsur Isi (intrinsik) puisi berikut ini.
- Tema, yaitu gagasan pokok yang dikemukakan oleh penyair melelui puisi. Tema berdifat khusus, obyektif, dam lugas.
- Amanat, yaitu kesan yang ditangkap oleh pembaca sehabis membaca puisi. Cara menyimpulkan amanat puisi berkaitan dengan cara pandang pembaca terhadap suatu objek.
- Nada dan suasana puisi. Nada mengungkapkan perilaku penyair terhadap pembaca. Suasana menyangkut pengungkapan perilaku penyair.
- Perasaan menyangkut sesuatu yang diungkapkan penyair.
- Citraan, bekerjasama dengan indra manusia. Melalui citraan, pembaca sanggup mengetahui objek yang digambarkan penyair. Citraan yang sanggup ditemui dalam puisi mencakup citraan pendengaran, pengelihatan, perasaan, perabaan, penciuman, dan pengecap.
Cara Mencari Isi Puisi
Isi puisi berkaitan dengan tema. Untuk memilih isis, kau harus memaknai kata-kata dalam puisi harus diartikan secara nyata. Isi puisi merupakan dilema pokok yang dikemukakan penyair.
Majas Dalam Puisi
Majas merupakan gaya bahasa kias yang dipakai untuk memunculkan suatu efek tertentu. Majas dalam suatu karya sastra, khususnya puisi, bertujuan mewakili perasaan dan pikiran penulis. Henry Guntur Tarigan membedakan majas menjadi empat kelompok sebagai berikut.
1. Majas Perbandingan
- Metafora, majas yang membandingkan dua objek secara langsung, tanpa memakai pembanding.
- Simile, majas yang membandingkan dua objek berlainan, tetapi dianggap sama. Perbandingan tersebut ditandai dengan penggunaan kata seperti, ibarat, sebagai, bak, umpama, dan laksana.
- Personifikasi, majas yang menggambarkan benda-benda mati seakan-akan mempunyai sifat mirip manusia.
2. Majas pertentangan
- Hiperbola, majas yang mengandung pernyataan yang berlebih-lebihan.
- Litotes, majas yang menyatakan sesuatu lebih rendah daripada yang sebenarnya.
- Ironi, majas yang menyatakan makna bertentangan dengan maksud olok-olok, tetapi memakai kata-kata halus.
3. Majas Pertautan
- Sinekdoke pars pro toto, majas yang menyebutkan nama sebagaian sebagai pengganti nama keseluruhan.
- Sinekdoke totem pro parte, majas yang menyebutkan nama keseluruhan sebagai pengganti nama sebagian.
4. Majas Perulangan
- Aliterasi, majas yang memanfaatkan kata-kata yang mempunyai persamaan suara pada awal kata.
- Asonansi, majas perulangan yang berwujud perulangan vokal yang sama.
Demikian, Tulisan aku mengenai Bagaimanakah Caranya Untuk Menentukan Unsur Intrinsik sebuah Puisi, Semoga dengan anda membaca goresan pena aku ini, anda semakin gampang untuk memnentukan Unsur Intrinsik dalam puisi yang sahabat kerjakan. Nice, Semoga Bermanfaat.
TERIMA KASIH
0 Response to "Cara Memilih Unsur Intrinsik Puisi"
Posting Komentar