iklan banner

√ 10 Film Dokumenter Indonesia Yang Sayang Kalau Dilewatkan

Kita tak pernah kehabisan film tanah air yang mempunyai kualitas terbaik.  Film-film itu berasal dari aneka macam genre. Salah satunya yaitu dokumenter.


Film dokumenter merupakan film yang mendokumentasikan kehidupan nyata. Dari Indonesia, jenis film ini sering kali mendapat kebanggaan dari dunia internasional dan bahkan menyabet penghargaan paling bergengsi.


Makanya, sayang sekali kalau kau tidak tahu mengenai hal tersebut. Untuk itu, bawah ini, Bacaterus telah menentukan 10 film dokumenter Indonesia terbaik yang patut kau tonton.


10 Film Dokumenter Indonesia


1. Heaven for Insanity (2008)


Kita tak pernah kehabisan film tanah air yang mempunyai kualitas terbaik √ 10 Film Dokumenter Indonesia yang Sayang Bila Dilewatkan

* sumber: iffr.com


Heaven for Insanity yaitu film dokumenter wacana forum kejiwaan (a documentary about a mental institution). Bercerita wacana Watmo, laki-laki yang hidup sesuai kemauannya. Dilihat sekilas, ia terlihat ibarat orang gila. Ia bisa teriak di mana dan ke siapa saja. Tetangganya sedikit galau dan benar-benar menganggap Watmo gila.


Sehingga, seorang berjulukan Bakti yang merupakan ketua manajemen lingkungan di sekitarnya menyarankan semoga Watmo dibawa ke forum kejiwaan di pinggiran Jakarta.


Ketika hidup di forum tersebut, Watmo benar-benar terkekang. Jauh dari kehidupan sebelumnya. Ia harus menuruti peraturan lembaga. Mengikuti segala cara semoga terlihat hidup lebih normal. Bahkan, sesekali ia harus dirantai semoga diam.


Setelah satu minggu, ia pun dianggap sembuh dan diperbolehkan untuk meninggalkan daerah yang berbanding terbalik dengan imajinasinya.


Karena dongeng Heaven for Insanity yang memukau, film garapan Dria Soetomo ini pun diganjar penghargaan film dokumenter pendek di Festival Film International Anuu-ru Aboro 2011 di New Caledonia, Prancis.


Tak hanya itu, film ini juga telah diputar di aneka macam pameran film internasional ibarat Rotterdam International Film Festival, IDFA Amsterdam dan sebagai official selection di Melbourne International Film Festival.


2. Jagal (The Act of Killing) (2012)


Kita tak pernah kehabisan film tanah air yang mempunyai kualitas terbaik √ 10 Film Dokumenter Indonesia yang Sayang Bila Dilewatkan


Film yang satu ini cukup sensasional ketika pertama kali diputar. Bagaimana tidak, Jagal atau The Act of Killing ini menceritakan bagaimana kisah pelaku pembunuhan anti-PKI pada tahun 1965 – 1966. Kejadian itu yaitu insiden pembantaian ratusan warga sipil yang diduga sebagai anggota Partai Komunis Indonesia.


Film yang menyoroti pelaku pembantaian ini, menampilkan Anwar Congo sebagai tokoh utama pendiri organisasi paramiliter sayap kanan Pemuda Pancasila (PP) pada masa itu.


Meski begitu tabu bagi masyarakat Indonesia, namun Jagal berhasil masuk penghargaan bergengsi dunia, Academy Awards, untuk nominasi film dokumenter terbaik. Selain itu, sejumlah penghargaan berhasil disabetnya, ibarat dalam British Academy Film and Televisions Art 2013.


3. Senyap (The Lock of Silence) (2014)


Kita tak pernah kehabisan film tanah air yang mempunyai kualitas terbaik √ 10 Film Dokumenter Indonesia yang Sayang Bila Dilewatkan


Setelah Jagal, sang sutradara asal Amerika Serikat berjulukan Joshua Oppenheimer kembali melanjutkan film dokumenternya. Kali ini, film itu diberi judul Senyap atau The Lock of Silence. Jika film sebelumnya mengambil sisi dari pelaku pembunuhan, sementara Senyap dari sisi sebaliknya.


Senyap menampilkan kisah salah satu korban berjulukan Adi. Ia yaitu penyitas dan keluarga yang dituduh belahan dari PKI.


Untuk penghargaan, Senyap tak kalah dengan Jagal. Sejumlah penghargaan untuk film dokumenter berhasil disabet. Bahkan, Senyap menjadi film pertama Indonesia yang masuk dalam nominasi Oscar. Senyap diputar untuk pertama kalinya pada tanggal 10 Desember 2014 untuk memperingati hari HAM sedunia.


4. Jalanan (2013)


Kita tak pernah kehabisan film tanah air yang mempunyai kualitas terbaik √ 10 Film Dokumenter Indonesia yang Sayang Bila Dilewatkan

* sumber: www.dewimagazine.com


Jalanan yaitu film dokumenter yang menceritakan wacana tiga pemusik jalanan atau pengamen di Jakarta. Film garapan Daniel Ziv ini menyoroti wacana potret kehidupan tiga pengamen Ibu kota yang menyambung hidupnya dengan susah payah.


Siapa sangka, film tahun 2013 ini mendapat banyak penghargaan, ibarat Magnolia Award di Shanghai International Film Festival 2014, Macenant Award di Busan International Film Festival 2013, Edmonton International Film Festival, dan juga Melbourne International Film Festival.


5. Tarling is Darling (2017)


Kita tak pernah kehabisan film tanah air yang mempunyai kualitas terbaik √ 10 Film Dokumenter Indonesia yang Sayang Bila Dilewatkan

* sumber: www.screendaily.com


Dangdut bisa dikatakan music rakyat Indonesia. Di aneka macam wilayah sanggup ditemukan dendangannya, termasuk di Indramayu, Jawa Barat. Namun untuk jenisnya, dangdut ini disebut tarling yang kental akan tarian erotis dari penyanyi dan pakaian yang mini.


Film ini menyoroti seorang penulis lagu tarling dangdut berjulukan Jaham dan Ipung yang merupakan seorang produser musik. Keduanya telah banyak mengorbitkan artis baru. Rata-rata, mereka yaitu perempuan muda yang ingin menjadi terkenal.


Karena tarian dan pakaiannya, tarling mendapat saingan dari para ulama. Mereka menganggap anutan music tersebut tidak benar. Menyalahi hukum Islam. Jaham pun ditantang untuk menulis lagu tarling bernuansa islami, sehingga bisa menjadi sarana dakwah. Pada intinya, film ini menunjukkan Jaham yang pertama kalinya menulis lagu islami melalui pinjaman seorang penyanyi erotis.


6. Turah (2016)


Kita tak pernah kehabisan film tanah air yang mempunyai kualitas terbaik √ 10 Film Dokumenter Indonesia yang Sayang Bila Dilewatkan

* sumber: www.layar.id


Turah berdurasi 79 menit. Film ini bercerita wacana Jagad, si pemabuk dari desa miskin berjulukan Desa Tirang. Jagad menganggap kemiskinan yang menimpa desanya itu diakibatkan pemimpinnya yang telah zalim dan tidak berlaku adil.


Hasilnya, tuduhan itu pun menjadikan keributan antar warga. Karena ciri khas yang begitu lekat, Turah berhasil memenangkan Silver Screen Award kategori Asian Feature Film Competition pada Singapore Media Festival tahun 2016.


7. Sepanjang Jalan Satu Arah (2016)


Kita tak pernah kehabisan film tanah air yang mempunyai kualitas terbaik √ 10 Film Dokumenter Indonesia yang Sayang Bila Dilewatkan


Bani Nasution membikin film yang bisa dikatakan terbaik yang mempunyai durasi singkat, yakni 16 menit saja. Ceritanya begitu sederhana. Sepanjang Jalan Satu Arah bercerita wacana seorang anak yang disuruh untuk menentukan gubernur berdasarkan agama yang dianut ibunya. Nah, ibunya meminta anggota keluarganya untuk menentukan pemimpin sesuai keinginannya.


Sepanjang Jalan Satu Arah merupakan film pertama Bani, yang kemudian mengantarkannya mendapat special mention dari juri di Sea Short Film Festival Kuala Lumpur. Selain itu, film ini memperoleh penghargaan Piala Citra sebagai Film Dokumenter Pendek Terbaik di ajang Festival Film Indonesia pada tahun 2017.


8. Banda The Dark Forgotten Trail (2017)


Kita tak pernah kehabisan film tanah air yang mempunyai kualitas terbaik √ 10 Film Dokumenter Indonesia yang Sayang Bila Dilewatkan


Banda the Dark Forgotten Trail, mengambil latar di Maluku yang populer akan rempah yang sangat diminati para kolonial dari Eropa. Film berdurasi 99 menit ini menuai kontroversial. Bahkan sempat tidak boleh pemutarannya sebab dianggap sanggup memicu konflik. Terutama konflik antarsuku di Maluku.


Sejumlah orang beropini jikalau film ini memutarbalikkan sejarah yang terjadi sekitar 350 tahun yang lalu. Yang menjadi kontroversial, yaitu ketika bercerita wacana terjadinya pembantaian massal terhadap warga lokal dan perbudakan pertama di Nusantara, tepatnya di Kepulauan Banda, Maluku.


Pembantaian terjadi sebab perseturuan antar bangsa dalam memperebutkan rempah yang berharga ketimbang emas, yakni pala. Pala kemudian menjadi komoditas melimpah dari Banda.


9. Negeri Dongeng (2017)


Kita tak pernah kehabisan film tanah air yang mempunyai kualitas terbaik √ 10 Film Dokumenter Indonesia yang Sayang Bila Dilewatkan


Para pendaki niscaya tidak pernah terlewat menonton film yang satu ini. Negeri Dongeng bercerita wacana pendakian tujuh gunung tertinggi di Indonesia. Memang, mendaki gunung di tanah air selain menikmati keindahannya, rasanya bisa membangkitkan nasionalis seseorang. Tak heran, semboyan pada film ini “Mencintai Indonesia lewat Negeri Dongeng”.


Gunung-gunung yang ditaklukkan yaitu Gunung Carstensz di Papua, Gunung Bukit Raya di Kalimantan, Gunung Binaiya di Ambon, Gunung Rinjani di Lombok, Gunung Semeru di Jawa, dan Gunung Latimojong di Sulawesi.


Penggarapan film Negeri Dongeng cukup memakan waktu yang lama, sekitar tiga tahun. Tak hanya itu, film ini juga merupakan hasil ekspedisi tujuh sinematografer yang terdiri dari Anggi Frisca, Teguh Rahmadani, Rivan Haggarai, Jogie KM Nadeak, Yohanes Pattiasina, dan Wihana Erlangga.


Perjalanan dimulai dari Gunung Kerinci di Jambi pada bulan November 2014. Menurut Anggi dkk. Lewat film ini kita akan lebih mengasihi tanah air Indonesia, tak hanya itu kita juga akan lebih berguru wacana pentingnya sebuah proses dan perjuangan.


10. Songbird: Burung Berkicau (2017)


Kita tak pernah kehabisan film tanah air yang mempunyai kualitas terbaik √ 10 Film Dokumenter Indonesia yang Sayang Bila Dilewatkan


Film ini bercerita wacana dunia bisnis burung di Indonesia. Kita tahu, Indonesia begitu kaya akan spesies burung. Makanya, perburuan, penangkapan, dan pelatihannya menjadi bisnis menjanjikan. Ditambah, adanya kompetisi langgar bunyi burung. Kalau menjuarai kompetisi, harganya eksklusif membumbung tinggi.


Film ini menyoroti anak muda berjulukan Agok. Ia mulai terjun ke dunia bisnis ini dikala mengikuti mentornya berjulukan Edi. Edi tahu kalau untuk melatih burung tidaklah mudah. Makanya, ia begitu berharap kepada Agok untuk meneruskan mimpinya dalam dunia tersebut.


Bagaimana? Apakah kau sudah menonton salah satu dari kesepuluh film di atas? Setelah menonton film-film tersebut, kau niscaya lebih peduli terhadap Indonesia.



Sumber https://bacaterus.com

0 Response to "√ 10 Film Dokumenter Indonesia Yang Sayang Kalau Dilewatkan"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel