iklan banner

Penjelasan Hak Guna Bangunan (Hgb)



Hak untuk mendirikan dan memiliki bangunan diatas tanah yang bukan miliknya sendiri dalam jangka waktu tertentu (pasal 35 ayat 1 UUPA). 30 tahun sanggup perpanjang 20 tahun.

Sifat/Ciri-ciri HGB
  • Tergolong hak yang wajib didaftarkan (PP No. 24/1997)
  • Dapat beralih
  • Jangka waktu terbatas
  • Dapat dilepaskan oleh HGB sehingga menjadi Tanah Negara 
  • Dapat dijadikan jaminan hutang dengan Hak Tanggungan

Dasar HGB

UUPA
  • Pasal 35 s/d 40; pasal 50 jo. 52, pasal 55
  • Ketentuan Konversi pasal I (3) dan (4), pasal II, V, VIII (1)

Luar UUPA
  • PP No. 10/1961 ihwal Pendaftaran Tanah
  • UU No. 1/1967 ihwal Penanaman Modal Asing
  • Peraturan Mneteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan No. 9/1999 ihwal tata cara pinjaman dan peniadaan hak atas tanah negara dan hak pengelolaan yang menggantikan PMDN No. 5/1973 ihwal ketentuan mengenai tata cara pinjaman hak atas tanah
  • PMDN No. 2/1984 ihwal penyediaan dan pinjaman hak atas tanah untuk keperluan perusahaan pembangunan perumahan dengan akomodasi KPR dari Bank Tabungan Negara
  • PP No. 40/1996 ihwal Hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan dan Hak Pakai atas Tanah Negara
  • UU No. 4/1996 ihwal Hak Tanggungan atas Tanah Besera Benda-benda yang berkaitan dengan tanah.

Jangka Waktu HGB
  • Untuk HGB diatas Tanah Negara/Tanah Hak Pengelolaan, maksimum 30 tahun dan sanggup diperpanjang 20 tahun ( pasal 35 ayat 1 UUPA jo pasal 25 PP 40/1996)
  • Untuk HGB diatas Tanah Hak Milik, maksimum 30 tahun (pasal 29 ayat 1 PP 40/1996)

Subjek HGB
  • WNI
  • Badan Indonesia
  • Perusahaan Patungan (PMA), (Kepres No.35/1992)

Sesudah jangka waktu dan perpanjang tersebut berakhir, pemegang HGB diatas Tanah Negara sanggup mengajukan pembaharuan hak.

Syarat :
  • Tanahnya masih diusahakan dengan baik sesuai dengan keadaan, sifat dan tujuan pinjaman hak tersebut
  • Syarat-syarat pinjaman hak tersebut masih dipenuhi dengan baik oleh pemegang hak
  • Pemegang hak masih memenuhi syarat sebagai pemegang HGU
  • Masih sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah 
  • Diajukan selambat-lambatnya 2 tahun sebelum berakhirnya jangka waktu HGU tersebut

Kewajiban Pemegang HGB
  • Membayar uang pemasukan kepada negara
  • Menggunakan tanah sesuai peruntukan
  • Memelihara dengan baik tanah dan bangunan yang ada diatasnya serta menjaga kelestarian hidup
  • Memberikan jalan keluar atau jalan air atau kemudahan lain bagi pekarangan atau bidang tanah yang terkurung lantaran keadaan geografis atau lantaran lain
  • Menyerahkan kembali tanah yang diberikan dengan HGB kepada Negara, pemegang Hak Pengelolaan atau pemegangan Hak Milik sehabis HGB tersebut hapus
  • Menyertakan akta HGB yang telah hapus kepada kepala Kantor Pertanahan
  • Memberi kemudahan bagi pekarangan yang terkurung oleh tanah HGB

Hak Pemegang HGB
  • Menguasai dan mempergunakan tanahnya selama waktu tertentu untuk mendirikan dan memiliki bangunan untuk keperluan langsung / usahanya
  • Mengalihkan hak tersebut kepada pihak lain dan membebaninya dengan Hak Tanggungan

Luas tanah tidak ada pembatasan, tetapi diadaptasi dengan kebutuhan hanya ada ketentuan bahwa apabila satu keluarga telah memiliki 5 akta tanah maka untuk setiap perubahannya harus mendapat izin dari BPN.
  • HGB terjadinya melalui permohonan hak (jika asal tanah yakni Tanah Negara)
  • HGB terjadi melalui perjanjian (jika berasal dari tanah yang telah dikuasai dengan hak tertentu).

Peralihan Hak Guna Bangunan
  • Jual beli
  • Tukar menukar
  • Penyertaan dalam modal
  • Hibah
  • Pewarisan\Hapusnya Hak Guna Bangunan
  • Jangka waktu berakhir
  • Dibatalkan lantaran syarat tidak terpenuhi
  • Dilepaskan secara sukarela oleh pemegang haknya sebelum jangka waktu berakhir
  • Dicabut untuk kepentingan umum (UU No.20/1961)
  • Tanahnya ditelantarkan
  • Tanahnya musnah
  • Pemegang hak tidak memenuhi syarat sebagai pemegang HGB


Sumber http://jubahhukum.blogspot.com

0 Response to "Penjelasan Hak Guna Bangunan (Hgb)"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel