iklan banner

✔ Semua Tak Akan Menyerupai Dulu Lagi


Siang hari dimana waktu mentari memancarkan teriknya, sempurna di bawah pohon beringin yang rindang ketika suasana pada waktu itu sangat hening dan damai yang terdengar hanyalah bunyi dedaunan yang tertiup angin,  ada sepasang sahabat yang semenjak kecil jalan bersama, bermain dan membuatkan suka dan duka, Ana dan Eza itulah nama mereka berdua, semenjak mereka berdua masih duduk di dingklik SD sempurna di bawah pohon itu mereka selalu mampir untuk beristirahat ketika pulang sekolah.

Kini mereka sudah duduk di dingklik Sekolah Menengan Atas dan semua itu terus berlanjut walaupun mereka tidak duduk sekelas lagi. hingga pada hari itu, di siang yang panas tapi terasa rindang di bawah pohon beringin, Eza mulai bercerita soal masalalu mereka berdua dimana pada waktu ketika mereka berdua kehujanan ketika pulang sekolah dan mereka mampir sambil menunggu hujan redah dan mereka berdua pun saling menertawakan diri mereka masing-masing, pohon beringin itu seakan menjadi saksi dimana ada dua orang sahabat yang selalu membagi perhatian dan perasaan.

Ana ada yang saya mau omongin ke kamu, dengan bunyi yang agak tegang Eza pun menyampaikan, aku... aku... Aku apa? kata Ana yang pada waktu itu santai-santai saja alasannya yaitu tidak tahu apa yang akan Eza sampaikan, katakan saja kau kok kaya orang gugup gitu, dengan nanda gembir. Ada beban yang sangat berat yang tidak sanggup dipikul Eza pada ketika itu sesuatu yang akan ia sampaikan bukanlah sesuatu yang sanggup menceriakan suasana, dengan wajah yang murung Eza pun menyampaikan yang sebenarnya, kita tidak akan terus menyerupai ini lagi, suasana waktu itu pun pribadi hening tidak ada tawa tidak ada canda, saya sudah punya pacar namanya Putri, dan ia kini sedang menungguku untuk pulang sama-sama dengan dia, saya tidak akan mampir lagi di bawah pohon ini. Ana pun tidak sanggup mengungkapkan kata-kata pada ketika itu, hanya perasaan yang hampa alasannya yaitu ia tersadar tidak ada lagi seorang Eza yang menemaninya duduk di bawa pohon itu ketika pulang sekolah, dengan perasaan yang berat Eza pun pribadi pergi meninggalkan Ana sendiri duduk di bawah pohon beringin itu.

Cuaca yang cerah pun berkembang menjadi mendung tak ada yang sanggup Ana lakukan, setetes airmatapun jatuh seorang sahabat yang sanggup menciptakan ia bergembira kini tinggal hanya bayang saja, kenangan pun menghantui Ana.

Semua tak akan menyerupai dulu lagi, kini saya hanyalah kesunyian yang tak sanggup membawa suka, kata Ana di dalam hatinya dengan pikiran yang di hantui kenangan, ketika dalam perjalanan pulang Ana di langgar kendaraan beroda empat ketika menyebrang jalan, Anapun pergi dengan kesedihan.

Kini di bawah pohon beringin Eza duduk sendiri ketika putus dengan pacarnya. apa yang boleh di kata tak ada yang sanggup memutar balik waktu, semua tak akan menyerupai dulu lagi, kini Ana tinggalah bayangan dan kenangan di dalam hati Eza, maafkan saya Ana, kata Eza sambil meneteska air mata. tak ada lagi si pembuat tawa kini tinggalah kenangan.

"Ingat jangan pernah melupakan orang yang merupakan bab dalam hidupmu, alasannya yaitu ketika mereka telah tiada kita akan sulit mencarinya".

Sobat ini yaitu salah satu Cerpen pertama dari , sekaligus membuka kategori gres di blog yakni wacana Cerita Pendek. muda-mudahan ceritanya cantik ya... ^_^

Sumber http://dat-s.blogspot.com

0 Response to "✔ Semua Tak Akan Menyerupai Dulu Lagi"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel