Pengembangan Sumber Daya Hayati
Untuk memenuhi kehidupan hidupnya, umat insan tergantung pada sumber daya alam hayati di lingkungannya. Umat insan berbagi keanekaragaman tanaman dan fauna melalui pembudidayaan. Peningkatan pembudidayaan sumber daya hayati untuk kesejahteraan insan sanggup dilakukan melalui revolusi hijau, revolusi biru, dan revolusi putih.
Revolusi Hijau
Revolusi hijau ialah upaya peningkatan produksi di bidang pertanian, khususnya bidang produksi pangan untuk memenuhi kebutuhan karbohidrat, lemak, protein, mineral dan vitamin. Bahan pangan sumber karbohidrat contohnya padi dan jagung. Sumber lemak contohnya kelapa, kacang tanah. Sumber protein contohnya kedelai, kacang-kacangan. Sumber mineral dan vitamin contohnya buah-buahan dan sayur-sayuran. Di Indonesia, revolusi hijau dilakukan dengan berbagi teknologi pertanian. Ada dua taktik pokok yang dipakai dalam bidang pertanian, yaitu :
1. Intensifikasi
Intensifikasi pertanian ialah mengusahakan cara-cara bertani yang intensif. Salah satu kegiatan intensifikasi pertanian " Panca Usaha Tani" yang mencakup :
Ekstensifikasi pertanian ialah upaya memperluas lahan pertanian dengan jalan membuka lahan baru. Perluasan lahan tersebut sanggup berasal dari pembukaan hutan, padang rumput, rawa-rawa atau kawasan pasang surut.
Revolusi Biru
Revolusi biru ialah upaya memanfaatkan sumber daya laut, baik sumber daya hayati maupun non hayati. Pemanfaatan sumber daya hayati bertujuan untuk memenuhi kebutuhan insan terutama pangan yaitu protein. Upaya yang dilakukan mencakup pengelolaan tanaman maritim (misalnya : ganggang), binatang maritim (misalnya : ubur-ubur), pelengkap (misalnya : mutiara), perikanan maritim melalui penangkapan ikan dan pembuatan rumpon serta penambangan bawah laut.
Revolusi Putih
Revolusi putih ialah upaya pemanfaatan mikroba untuk menghasilkan produk berupa barang (makanan) atau jasa yang bermanfaat bagi kepentingan manusia. Salah satu tumpuan revolusi putih antara lain dikembangkannya Protein Sel Tunggal (PST). PST ialah bakteri, jamur atau alga bersel satu yang dikulturkan sehingga diperoleh biomassa yang besar.
Sumber http://fiskadiana.blogspot.com
Revolusi Hijau
Revolusi hijau ialah upaya peningkatan produksi di bidang pertanian, khususnya bidang produksi pangan untuk memenuhi kebutuhan karbohidrat, lemak, protein, mineral dan vitamin. Bahan pangan sumber karbohidrat contohnya padi dan jagung. Sumber lemak contohnya kelapa, kacang tanah. Sumber protein contohnya kedelai, kacang-kacangan. Sumber mineral dan vitamin contohnya buah-buahan dan sayur-sayuran. Di Indonesia, revolusi hijau dilakukan dengan berbagi teknologi pertanian. Ada dua taktik pokok yang dipakai dalam bidang pertanian, yaitu :
1. Intensifikasi
Intensifikasi pertanian ialah mengusahakan cara-cara bertani yang intensif. Salah satu kegiatan intensifikasi pertanian " Panca Usaha Tani" yang mencakup :
- penggunaan bibit uanggul
- pemupukan dengan tepat
- pemberantasan hama dan penyakit
- pengolahan tanah dengan baik
- pengaturan irigasi
Ekstensifikasi pertanian ialah upaya memperluas lahan pertanian dengan jalan membuka lahan baru. Perluasan lahan tersebut sanggup berasal dari pembukaan hutan, padang rumput, rawa-rawa atau kawasan pasang surut.
Revolusi Biru
Revolusi biru ialah upaya memanfaatkan sumber daya laut, baik sumber daya hayati maupun non hayati. Pemanfaatan sumber daya hayati bertujuan untuk memenuhi kebutuhan insan terutama pangan yaitu protein. Upaya yang dilakukan mencakup pengelolaan tanaman maritim (misalnya : ganggang), binatang maritim (misalnya : ubur-ubur), pelengkap (misalnya : mutiara), perikanan maritim melalui penangkapan ikan dan pembuatan rumpon serta penambangan bawah laut.
Revolusi Putih
Revolusi putih ialah upaya pemanfaatan mikroba untuk menghasilkan produk berupa barang (makanan) atau jasa yang bermanfaat bagi kepentingan manusia. Salah satu tumpuan revolusi putih antara lain dikembangkannya Protein Sel Tunggal (PST). PST ialah bakteri, jamur atau alga bersel satu yang dikulturkan sehingga diperoleh biomassa yang besar.
Sumber http://fiskadiana.blogspot.com
0 Response to "Pengembangan Sumber Daya Hayati"
Posting Komentar