Penetapan Standar Satuan
A. Standar Satuan Panjang
1 meter standar yaitu jarak antara dua tabrakan pada meter yang terbuat ari platina iridium pada suhu 0 derajat C (sekarang disimpan di kota Sevres bersahabat Paris).
Mulai tahun 1960, 1 meter didefinisikan sama dengan 1.650.763,73 kali panjang gelombang sinar jingga yang dipancarkan oleh atom gas Kripton-86 dalam ruang hampa.
Thun 1983, 1 meter setara dengan jarak yang ditempuh cahaya ruang hampa pada selang waktu 1/(299.792.458) sekon.
Pengukuran Panjang
Alat ukur panjang sanggup berupa mistar, rolmeter, janngka sorong dan mikrometer skrup, ibarat gambar dibawah ini :
Jangka Sorong
Untuk mengukur panjang dengan ketelitian hingga dengan 0,1 mm atan 0,01cm, dipakai jangka sorong. Jangka sorong dipakai untuk mengukur garis tengan bab luar dan dalam suatu pipa serta kedalaman suatu lubang.
Jangka sorong terdiri atas rahang tetap berskala dan sanggup digeser-geser. Rahang sorong dilengkapi dengan skala nonius. Sering dianggap skala terkecil jangka sorong yaitu 0,1 mm. Hal ini tidaklah benar.
Bila pada rahang sorong terdapat 11 garis skala, berarti setiap 9 mm skala utama dibagi menjadi 10 skala nonius. Berarti skala terkecil nonius = 9mm : 10 = 0,9 mm. Pada jangka sorong model, ketelitiannya yaitu 0,1 mm.
B. Standar Satuan Massa.
Satuan standar massa yaitu kilogram. Sejak tahun 1889, 1 kg standar massa sebuah silinder platina iridium yang ketika ini disimpan di Lembaga Berat dan Ukuran Internasional (International Bureau of Weight and Measures ) sevres Perancis.
Pengukuran Besaran Massa
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menyatakan massa benda sebagai berat benda.
Dalam fisika, pengertian antara berat dan massa harus dibedakan. Berat yaitu besarnya gaya yang dialami benda jawaban gaya tarik bumi pada benda tersebut. adapun massa benda yaitu banyaknya materi yang terkandung pada benda tersebut. Massa suatu benda tidak dipengaruhi oleh letak benda. Massa benda diukur memakai neraca atau timbangan.
Terdapat beberapa jenis neraca, ibarat neraca pasar, neraca lengan, neraca Ohauss tiga lengan, neraca Ohauss empat lengan dan neraca digital.
Pada neraca Ohauss tiga lengan, tiap lengan mempunyai skala yang dilengkapi dengan beban geser sebagai berikut :
- lengan tengah mempunyai skala 0 - 550 gram
- lengan belakang mempunyai skala 0 - 100 gram
- lengan dengan mempunyai skala 0 - 10 gram
Hasil pengukuran massa dengan neraca Ohauss tiga lengan yaitu jumlah dari hasil pembacaan pada skala ketiga lengan.
C. Standar Satuan Waktu
Satuan waktu dalam SI yaitu detik atau sekon. Sebelum tahun 1960, 1detik didefinisikan sebagai 1/60 X 1/60 X 1/24 hari rata-rata matahari atau 1/86.400 hari matahari rata-rata.
Pada tahun 1960, di pertemuan General Conference oh Weight and Measures, 1 detik didefinisikan sebagai waktu yang diharapkan oleh satu atom Cesium-133 untuk bergetar sebanyak 9.192.631.770 kali.
Pengukuran Waktu
Alat ukur waktu sanggup berupa jam (arloji) dan stop watch, ibarat tampak pada gambar berikut :
D. Satuan Standar Kuat Arus Listrik
Sumber http://fiskadiana.blogspot.com
1 meter standar yaitu jarak antara dua tabrakan pada meter yang terbuat ari platina iridium pada suhu 0 derajat C (sekarang disimpan di kota Sevres bersahabat Paris).
Mulai tahun 1960, 1 meter didefinisikan sama dengan 1.650.763,73 kali panjang gelombang sinar jingga yang dipancarkan oleh atom gas Kripton-86 dalam ruang hampa.
Thun 1983, 1 meter setara dengan jarak yang ditempuh cahaya ruang hampa pada selang waktu 1/(299.792.458) sekon.
Pengukuran Panjang
Alat ukur panjang sanggup berupa mistar, rolmeter, janngka sorong dan mikrometer skrup, ibarat gambar dibawah ini :
Mistar atau penggaris
Jangka sorong
Mikrometer sekrup
Jangka Sorong
Untuk mengukur panjang dengan ketelitian hingga dengan 0,1 mm atan 0,01cm, dipakai jangka sorong. Jangka sorong dipakai untuk mengukur garis tengan bab luar dan dalam suatu pipa serta kedalaman suatu lubang.
Jangka sorong terdiri atas rahang tetap berskala dan sanggup digeser-geser. Rahang sorong dilengkapi dengan skala nonius. Sering dianggap skala terkecil jangka sorong yaitu 0,1 mm. Hal ini tidaklah benar.
Bila pada rahang sorong terdapat 11 garis skala, berarti setiap 9 mm skala utama dibagi menjadi 10 skala nonius. Berarti skala terkecil nonius = 9mm : 10 = 0,9 mm. Pada jangka sorong model, ketelitiannya yaitu 0,1 mm.
Secara umum pembacaan skala pada jangka yaitu sebagai berikut:
P = x + nk
Keterangan:
p panjang benda yang diukur, mulai dari garis 0 skala utama hingga dengan garis 0 skala nonius.
x angka pada skala utama yang sudah pasti.
n banyaknya skala nonius disebelah kiri garis skala nonius yang berimpit dengan garis skala milimeter
k yaitu ketelitian jangka sorong
Contoh soal :
Jawab :
Garis di sebelah atas merupakan skala utama dan garis di sebelah bawah merupakan skala nonius (skala tambahan). Jangka sorong memakai satuan centimeter (cm). Jarak antara tiap garis pada skala utama = 1 cm.
Mikrometer skrup mempunyai ketelitian 0,01mm, bagian-bagian mikrometer skrup adalah, skala utama pada rahang mempunyai skala terkecil 0,5mm. Jumlah skala pada selubung luar 50 buah. Jika selubung diputar saru putaran, maka rahang geser bergerak 0,5 mm. Namun kalau selubung diputar 1 skala, rahang geser bergerak 1/50 x 5 mm atau 0,01 mm. Gambar di bawah ini membuktikan pengukuran lebar balok memakai jangka sorong. Lebar balok adalah….
Jawab :
Garis di sebelah atas merupakan skala utama dan garis di sebelah bawah merupakan skala nonius (skala tambahan). Jangka sorong memakai satuan centimeter (cm). Jarak antara tiap garis pada skala utama = 1 cm.
Hasil pengukuran memakai jangka sorong = skala utama + skala nonius.
Angka 0 dari skala nonius berada di antara 1,9 dan 2 jadinya skala utama = 1,9 cm
Garis pada skala nonius yang berhimpit dengan garis pada skala utama yaitu garis ke-8 jadinya skala nonius = 8 x 0,01 cm = 0,08 cm.
(0,01 cm = 0,1 mm merupakan batas ketelitian dari jangka sorong).
Makara hasil pengukuran memakai jangka sorong yaitu 1,9 cm + 0,08 cm = 1,98 cm.
Mikrometer sekrup
Angka 0 dari skala nonius berada di antara 1,9 dan 2 jadinya skala utama = 1,9 cm
Garis pada skala nonius yang berhimpit dengan garis pada skala utama yaitu garis ke-8 jadinya skala nonius = 8 x 0,01 cm = 0,08 cm.
(0,01 cm = 0,1 mm merupakan batas ketelitian dari jangka sorong).
Makara hasil pengukuran memakai jangka sorong yaitu 1,9 cm + 0,08 cm = 1,98 cm.
Mikrometer sekrup
Pengukuran panjang benda dengan mikrometer sekrup dinyatakan dengan persamaan :
P = x + nk
Keterangan:
p panjang benda yang diukur
x angka pada skala utama yang sudah pasti.
n banyaknya skala putar
k yaitu ketelitian mikrometer skrup
Contoh soal :
Sebuah benda ketebalannya diukur memakai mikrometer skrup ibarat gambar di bawah. Hasil pengukuran ketebalan benda yaitu ….
Sebuah benda ketebalannya diukur memakai mikrometer skrup ibarat gambar di bawah. Hasil pengukuran ketebalan benda yaitu ….
Jawab :
Garis di sebelah kiri merupakan skala utama dan garis di sebelah kanan merupakan skala tambahan. Mikrometer skrup memakai satuan milimeter (mm). Jarak antara tiap garis pada skala utama = 1 mm.
Hasil pengukuran memakai mikrometer skrup = skala utama + skala tambahan.
Skala utama = 2 mm
Garis pada skala suplemen yang berhimpit dengan garis tengah pada skala utama yaitu garis ke-37 jadinya skala suplemen = 37 x 0,01 mm = 0,37 mm.
(0,01 mm merupakan batas ketelitian dari mikrometer skrup).
Makara hasil pengukuran memakai mikrometer skrup yaitu 2 mm + 0,37 mm = 2,37 mm.
Hasil pengukuran memakai mikrometer skrup = skala utama + skala tambahan.
Skala utama = 2 mm
Garis pada skala suplemen yang berhimpit dengan garis tengah pada skala utama yaitu garis ke-37 jadinya skala suplemen = 37 x 0,01 mm = 0,37 mm.
(0,01 mm merupakan batas ketelitian dari mikrometer skrup).
Makara hasil pengukuran memakai mikrometer skrup yaitu 2 mm + 0,37 mm = 2,37 mm.
B. Standar Satuan Massa.
Satuan standar massa yaitu kilogram. Sejak tahun 1889, 1 kg standar massa sebuah silinder platina iridium yang ketika ini disimpan di Lembaga Berat dan Ukuran Internasional (International Bureau of Weight and Measures ) sevres Perancis.
Pengukuran Besaran Massa
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menyatakan massa benda sebagai berat benda.
Dalam fisika, pengertian antara berat dan massa harus dibedakan. Berat yaitu besarnya gaya yang dialami benda jawaban gaya tarik bumi pada benda tersebut. adapun massa benda yaitu banyaknya materi yang terkandung pada benda tersebut. Massa suatu benda tidak dipengaruhi oleh letak benda. Massa benda diukur memakai neraca atau timbangan.
Terdapat beberapa jenis neraca, ibarat neraca pasar, neraca lengan, neraca Ohauss tiga lengan, neraca Ohauss empat lengan dan neraca digital.
Pada neraca Ohauss tiga lengan, tiap lengan mempunyai skala yang dilengkapi dengan beban geser sebagai berikut :
- lengan tengah mempunyai skala 0 - 550 gram
- lengan belakang mempunyai skala 0 - 100 gram
- lengan dengan mempunyai skala 0 - 10 gram
Hasil pengukuran massa dengan neraca Ohauss tiga lengan yaitu jumlah dari hasil pembacaan pada skala ketiga lengan.
C. Standar Satuan Waktu
Satuan waktu dalam SI yaitu detik atau sekon. Sebelum tahun 1960, 1detik didefinisikan sebagai 1/60 X 1/60 X 1/24 hari rata-rata matahari atau 1/86.400 hari matahari rata-rata.
Pada tahun 1960, di pertemuan General Conference oh Weight and Measures, 1 detik didefinisikan sebagai waktu yang diharapkan oleh satu atom Cesium-133 untuk bergetar sebanyak 9.192.631.770 kali.
Pengukuran Waktu
Alat ukur waktu sanggup berupa jam (arloji) dan stop watch, ibarat tampak pada gambar berikut :
D. Satuan Standar Kuat Arus Listrik
Satuan berpengaruh arus listrik dalam SI yaitu ampere disingkat A. Berdasarkan Conference Generale des Poids et Measures (Konferensi Umum Timbangan dan Ukuran) ke 9 tahun 1948, ditetapkan bahwa 1 ampere yaitu nilai berpengaruh arus yang dialirkan dalam berpengaruh arus yang dialirkan dalam dua kawat sejajar yang panjangnya tak terhingga dengan tebal diabaikan dan kedua kawat terpisah sejauh 1 meter dan menjadikan gaya tarik sebesar 2 x 10 -7 N tiap meter panjang kawat.
E. Standar Satuan Suhu
Awalnya satuan standar suhu yaitu derajat celcius. Mulai tahun 1954 telah ditetapkan standar satuan gres dalam satuan Kelvin (K).
Satu kelvin didefinisikan sebagai satuan temperatur/suhu yang nilainya 1/(273,15) kali temperatur tripel air pada tekanan 1 atmosfer
F. Standar Satuan Intensitas Cahaya.
Awalnya satuan intensitas cahaya yaitu lilin Inatuaternasional, tetapi tidak bertahan lama. Kemudian semenjak tahun 1948 ditetapkan satuan standar intensitas cahaya yang gres yaitu candela disingkat cd.F. Standar Satuan Intensitas Cahaya.
Berdasarkan Konferensi Umum Timbangan dan Ukuran Tahun 1979 ditetapkan bahwa 1 candela didefinisikan sebagai intensitas cahaya suatu sumber yang memancarkan radiasi monokromatik pada frekuensi 54 x 10 13Hz dengan intensitas radiasi sebesar 1/683 watt per steradian dalam arah tersebut.
G. Standar Satuan Jumlah Zat
Satuan jumlah zat yaitu mol. 1 mol yaitu setara dengan jumlah atam Carbon-12 dalam 0,012 kg C-12. 1 mol zat terdiri dari NA partikel (NA= bilangan Avogadro). NA = 6,025 x 10 23 N
Sumber http://fiskadiana.blogspot.com
0 Response to "Penetapan Standar Satuan"
Posting Komentar