iklan banner

✔ Federasi Serikat Guru Indonesia Nilai Larangan Pakai Motor Ke Sekolah Sulit Diterapkan

Jakarta -  Siswa DKI Jakarta dihentikan memakai kendaraan bermotor ke sekolah.  Sekjen Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Retno Listyarti menilai hukum tersebut sulit diterapkan alasannya ialah persoalannya tidak bangkit sendiri. 

''Kebijakan Pemprov DKI Jakarta mengubah jam masuk sekolah lebih pagi menjadi 6.30 WIB mendorong para siswa memakai motor,'' ujar Retno kepada Republika, Jumat (13/9).

Menurut Retno, banyak anak sekolah yang terpaksa berangkat memakai motor. Karena, di jam sekolah tersebut  jarang ada angkot yang beroperasi. Bahkan, mungkin belum ada angkot yang beroperasi alasannya ialah terlalu pagi. 

''Jadi, motor menjadi alternatif yang paling memungkinkan biar mereka tidak terlambat tiba di sekolah,'' katanya. 

Selain itu, kata dia, polisi kemudian lintas di pagi hari belum ada di jalan. Jadi, para siswa ini kerap tidak memakai kelengkapan kendaraan dan juga ngebut alasannya ialah mengejar waktu.
''Hal ini juga sangat berisiko tinggi mengalami kecelakaan kemudian lintas,'' kata Retno.

Selain itu, berdasarkan Retno, pihak sekolah juga menerapkan eksekusi bagi para siswa yang tiba terlambat ke sekolah. Hal ini, memicu para siswa menentukan naik kendaraan bermotor roda dua dengan alasan kepraktisan. 

''Kalau naik angkot kan sering ngetem dan menciptakan para siswa terlambat tiba di sekolah,'' katanya.

Retno mengatakan, para orang bau tanah siswa juga mendorong anak-anaknya naik motor alasannya ialah mereka rata-rata bekerja. Jadi,  tak sempat mengantar anak-anaknya ke sekolah. ''Ya pilihannya,  mereka membelikan anak-anknya kendaraan bermotor roda dua,'' imbuhnya. [ROL]

Sumber http://magister-pendidikan.blogspot.com

0 Response to "✔ Federasi Serikat Guru Indonesia Nilai Larangan Pakai Motor Ke Sekolah Sulit Diterapkan"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel