iklan banner

✔ Pengertian Sumber, Bukti, Dan Fakta Sejarah

1.Sumber sejarah

Sumber sejarah ialah semua yang menjadi pokok sejarah. Menurut Moh. Ali, yang dimaksud sumber sejarah ialah segala sesuatu yang berwujud dan tidak berwujud serta mempunyai kegunaan bagi penelitian sejarah semenjak zaman purba hingga sekarang. Sementara Muh. Yamin menyampaikan bahwa sumber sejarah ialah kumpulan benda kebudayaan untuk menerangkan sejarah.

Ada tiga macam sumber sejarah.

a.Sumber tertulis

Sumber tertulis ialah sumber sejarah yang diperoleh melalui peninggalan-peninggalan tertulis, catatan kejadian yang terjadi di masa lampau, contohnya prasasti, dokumen, naskah, piagam, babad,surat kabar, tambo (catatan tahunan dari Cina), dan rekaman.

Sumber tertulis dibedakan menjadi dua, yaitu sumber primer (dokumen) dan sumber sekunder (buku perpustakaan).

b.Sumber lisan


Sumber verbal ialah keterangan pribadi dari para pelaku atau saksi mata dari kejadian yang terjadi di masa lampau. Misalnya, seorang anggota Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) yang pernah ikut Serangan Umum menceritakan kejadian yang dialami kepada orang lain, apa yang dialami dan dilihat serta yang dilakukannya merupakan penuturan verbal (sumber lisan) yang sanggup digunakan untuk materi penelitian sejarah.

Dapat juga berupa penuturan masyarakat di sekitar kota Yogyakarta ketika 1 Maret 1949 yang ikut menyaksikan Serangan Umum tersebut, penuturannya juga sanggup dikategorikan sebagai sumber lisan. Jika sumber verbal berupa dongeng rakyat (folklore), maka perlu dicermati kebenarannya alasannya penuh dengan banyak sekali mitos.

c.Sumber benda


Sumber benda ialah sumber sejarah yang diperoleh dari peninggalan benda-benda kebudayaan, misalnya, alat-alat atau benda budaya, ibarat kapak, gerabah,perhiasan, manik-manik, candi, dan patung. Sumber-sumber sejarah tersebut belum tentu seluruhnya sanggup menginformasikan kebenaran secara pasti. Oleh lantaran itu, sumber sejarah tersebut perlu diteliti, dikaji, dianalisis, dan ditafsirkan dengan cermat oleh para ahli.

Untuk mengungkap sumber-sumber sejarah di atas diharapkan berbaga ilmu bantu, seperti:
  •  epigrafi, yaitu ilmu yang mempelajari goresan pena kuno atau prasasti;
  • arkeologi, yaitu ilmu yang mempelajari benda/peninggalan kuno;
  • ikonografi, yaitu ilmu yang mempelajari perihal patung
  • nomismatik, yaitu ilmu yang mempelajari perihal mata uan
  • ceramologi, yaitu ilmu yang mempelajari perihal keramik;
  • geologi, yaitu ilmu yang mempelajari lapisan bumi;
  • antropologi, yaitu ilmu yang mempelajari asal-usul kejadian serta perkembangan makhluk insan dan kebudayaannya;
  • paleontologi, yaitu ilmu yang mempelajari sisa makhluk hidup yang sudah membatu;
  • paleoantropologi, yaitu ilmu yang mempelajari bentuk insan yang paling sederhana hingga sekarang;
  • sosiologi, yaitu ilmu yang mempelajari sifat keadaan dan pertumbuhan masyarakat;
  • filologi, yaitu ilmu yang mempelajari perihal bahasa, kebudayaan, pranata dan sejarah suatu bangsa sebagaimana terdapat di bahan-bahan tertulis.

2.Bukti dan fakta sejarah

Bukti peninggalan sejarah merupakan sumber penulisan sejarah. Fakta ialah hasil dari seleksi data yang terpilih. Fakta sejarah ada yang berbentuk benda konkret, misalnya, candi, patung, perkakas yang sering disebut artefak.

Fakta yang berdimensi sosial disebut sociofact,yaitu berupa jaringan interaksi antarmanusia, sedangkan fakta yang bersifat abnormal berupa keyakinan dan kepercayaan disebut mentifact.

Bukti dan fakta sejarah sanggup diketahui melalui sumber primer dan sumber 
sekunder.

a.Artefak
Artefak ialah semua benda baik secara keseluruhan atau sebagian hasil garapan tangan manusia, contohnya, candi, patung, dan perkakas.

Peralatan-peralatan yang dihasilkannya sanggup menggambarkan tingkat kehidupan masyarakat pada ketika itu (sudah mempunyai nalar dan budaya yang cukup tinggi), bahkan sanggup juga meggambarkan suasana alam, pikiran, status sosial, dan kepercayaan para penciptanya dari suatu masyarakat, hal inilah yang perlu dicermati oleh para sejarawan.

b.Fakta sosial
Fakta sosial ialah fakta sejarah yang berdimensi sosial, yakni kondisi yang bisa menggambarkan perihal keadaan sosial, suasana zaman dan system kemasyarakatan, contohnya interaksi (hubungan) antarmanusia, teladan pakaian adat, atau pakaian kebesaran raja.

Kaprikornus fakta sosial berkenaan dengan kehidupan suatu masyarakat, kelompok masyarakat atau suatu negara yang menumbuhkan kekerabatan sosial yang serasi serta komunikasi sosial yang terjaga baik.

Fakta sosial sebagai bukti sosial yang muncul di lingkungan masyarakat bisa memunculkan suatu kejadian atau kejadian. Masyarakat pembuat logam memunculkan ciri sosial yang maju, berintegritas, dan mengenal teknik. Di balik itu mereka mempunyai tradisi animisme atau dinamisme melalui benda hasil garapannya, bahkan kalau kita teliti dengan saksama masyarakat tersebut sudah mengenal persawahan dan hidup dengan ciri gotong royong.

c.Fakta mental
Fakta mental ialah kondisi yang sanggup menggambarkan suasana pikiran, perasaan batin, kerohanian dan sikap yang mendasari suatu karya cipta. Kaprikornus fakta mental bertalian dengan perilaku, ataupun tindakan moral insan yang bisa memilih baik buruknya kehidupan manusia, masyarakat, dan negara. Peristiwa yang terjadi pada masa lampau sanggup memengaruhi mental kehidupan pada masa kini bahkan ke masa depan.

Fakta mental bersahabat hubungannya antara kejadian yang terjadi dengan batin manusia, alasannya perkembangan batin pada suatu masyarakat sanggup mencetuskan munculnya suatu kejadian (ingat kejadian bom atom di kota Nagasaki dan Hirosima di Jepang yang menyisakan perubahan tabiat dan rasa takut, itu sebabnya Jepang memelopori kampanye anti bom atom).

Fakta mental merupakan fakta yang sifatnya abnormal atau kondisi yang menggambarkan alam pikiran, kepercayaan atau sikap, contohnya kepercayaan keyakinan dan kepercayaan benda yang melambangkan nenek moyang dan benda upacara, contohnya nekara perunggu di Pejeng (Bali), untuk dipuja.

Namun ada artefak yang juga menawarkan fakta sosial dan ciri fakta mental, teladan kapak perunggu atau ember perunggu ialah artefak yang merupakan fakta konkret, tetapi kalau dilihat dari hiasannya sanggup berfungsi sebagai fakta sosial, dan kalau menempatkan kapak perunggu dan ember perunggu sebagai sistem kepercayaan maka disebut fakta mental.
Sumber http://sejarah10-jt.blogspot.com

0 Response to "✔ Pengertian Sumber, Bukti, Dan Fakta Sejarah"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel