✔ Metode Kultivasi Mikroba
(Artikel Metode Kultivasi Mikroba ini adalah bab dari makalah dengan judul Kultivasi Mikroba. Bila anda memerlukannya sebagai materi referensi, makalah Kultivasi Mikroba tersebut bisa anda DOWNLOAD DISINI)
Di habitat alaminya, mikroorganisme biasanya tumbuh dalam populasi yang kompleks dan terdiri dari beberapa spesies. Hal ini mengakibatkan penelitian mengenai mikroorganisme dalam banyak sekali habitat menjadi sulit untuk dilakukan. Oleh alasannya itu, diharapkan suatu teknik untuk memisahkan populasi yang kompleks ini menjadi spesies yang berbeda-beda sebagai biakan murni. Biakan murni yaitu suatu populasi sel yang ditumbuhkan dari satu sel induk.
Proses isolasi dan upaya mempertahankan keadaan murni memerlukan teknik aseptik . Oleh alasannya itu, sebelum mengkultur suatu mikroba harus dilakukan suatu proses sterilisasi.
2.4.1 Sterilisasi
Sterilisasi yang umum dilakukan dalam bidang mikrobiologi yaitu :
a. Sterilisasi secara fisik
Sterilisasi secara fisik dilakukan dengan menggunakan uap air panas dan tekanan tinggi, contohnya dengan penggunaan autoklaf pada temperatur 121oC dan tekanan 1.5 atm selama 15 sampai 20 menit.
b. Sterilisasi secara kimia
Larutan kimia yang banyak dipakai dalam proses sterilisasi yaitu larutan CuSO4, AgNO3, HgCl2, ZnO, dan alkohol ( kadar 50-75 % ) alasannya sanggup mengakibatkan koagulasi protein mikroba. Selain itu, basa besar lengan berkuasa dan asam besar lengan berkuasa juga sanggup dipakai alasannya bisa menghidrolisis mikroba. Sterilisasi pada substrat sanggup dilakukan dengan menggunakan larutan garam menyerupai NaCl (9%), KCl ( 11%), KNO3 (10%), KMnO4 (10%), dan HCl (1,1%). Khor dan senyawa khlor dipakai sebagai desinfektan, terutama pada tempat penyimpanan air. Larutan formaldehyde dengan kadar 4 – 20% juga sanggup dipakai dalam sterilisasi secara kimia.
c. Sterilisasi secara mekanik
Sterilisasi secara mekanik dilakukan dengan menggunakan filter. Jenis filter yang dipakai tergantung dari tujuan penyaringan dan materi yang akan disaring. Sterilisasi secara mekanik umumnya dilakukan pada materi yang tidak tahan pada pemanasan ataupun tekanan yang tinggi.
2.4.2 Teknik Kultivasi Mikroba
Setelah semua materi dan alat yang akan dipakai dalam proses kultivasi disterilkan, maka dimulailah proses isolasi untuk mendapat biakan murni.Bahan yang diinokulasikan pada medium disebut inokulum. Di bawah ini ada beberapa teknik inokulasi yang umum dilakukan di laboratorium mikrobiologi.
a. Teknik Penyebaran (The Spread-Plate Technique)
Teknik penyebaran yang lebih sering disebut dengan Spread-Plate yaitu teknik eksklusif dan gampang untuk mendapat suatu biakan murni. Campuran dari beberapa spesies kuman disebarkan di permukaan medium agar, sehingga setiap sel akan tumbuh menjadi koloni yang terpisah tepat dan sanggup dilihat secara makroskopis berupa kumpulan mikroba di atas medium padat. Setiap koloni yang terbentuk merupakan biakan murni. Di bawah ini yaitu gambar dari biakan murni yang diperoleh dengan menggunakan teknik Spread-Plate. (gambar terdapat di makalah, silakan did0wnl0ad)
b. Teknik Goresan (The Streak-Plate Technique)
Biakan murni juga sanggup diperoleh dengan teknik tabrakan ( Streak-Plate Technique ). Inokulum digoreskan di atas medium dengan menggunakan ose berdasarkan contoh tertentu, yaitu :
1). Goresan T
Untuk menciptakan biakan murni dangan teknik tabrakan T, ada beberapa langkah yang harus diikuti, yaitu :
1.1 Lempengan dibagi menjadi 3 bab dengan hutuf T pada bab luar dasar cawan petri
1.2 Inokulasi kawasan I sebanyak mungkin dengan gerakan sinambung.
1.3 Panaskan ose dan biarkan hambar kembali.
1.4 Gores ulang kawasan I sebanyak 3-4 kali dan teruskan tabrakan di kawasan II.
1.5 Pijarkan kembali ose dan biarkan hambar kembali.
1.6 Prosedur diatas diulang untuk kawasan III
2). Goresan Kuadran
Teknik ini sama dengan tabrakan T, hanya lempengan supaya dibagi menjadi 4, menyerupai yang terlihat pada gambar (gambar ada di makalah)
3). Goresan Radian
3.1 Goresan dimulai dari bab pinggir lempengan.
3.2. Pijarkan ose dan dinginkan kembali.
3.2 Putar lempengan supaya 90o dan buat tabrakan terputus dimulai dari bab pinggir lempengan.
3.4 Putar lempengan supaya 900 dan buat tabrakan terputus di atas tabrakan sebelumnya.
3.5 Pijarkan ose.
4). Goresan Sinambung
4.1 Ambil satu mata ose suspensi dan goreskan setengah permukaan lempengan agar.
4.2 Jangan pijarkan ose, putar lempengan 1800, gunakan sisi mata ose yang sama dan gores pada sisa permukaan lempengan agar. (Gambar di makalah)
Setelah inkubasi, sel-sel mikroba memperbanyak diri dan dalam waktu 18-24 jam akan terbentuk suatu massa sel yang disebut koloni. Koloni yang terbentuk ini yaitu biakan murni.
c. Teknik lempeng tuang (Pour Plate Technique )
Teknik pour-plate (lempeng tuang) yaitu suatu teknik di dalam menumbuhkan mikroorganisme di dalam media supaya dengan cara mencampurkan media supaya yang masih cair dengan stok kultur bakteri. Teknik ini biasa dipakai pada uji TPC (Total Plate Count). Kelebihan teknik ini yaitu mikroorganisme yang tumbuh sanggup tersebar merata pada media agar. Kultivasi mikroba dengan teknik ini dimulai dengan mengencerkan kultur kuman yang telah ada dengan aquades. Selanjutnya, diaduk sampai rata dengan cara memutar tabung reaksi dengan telapak tangan selama beberapa kali. Larutan dilusi tadi sebanyak + 1 ml dituang ke dalam cawan petri. Cawan petri diputar secara perlahan-lahan di atas meja horizontal untuk mengaduk adonan media supaya dengan dilusi kultur mikroba. Terakhir, inkubasi kultur ini pada kondisi yang sesuai. Tahapan di atas diilustrasikan pada gambar 5 di bawah ini (Gambar di makalah)
Biakan murni yang dihasilkan, jikalau disimpan dalam jangka waktu yang usang akan gampang sekali mengalami mutasi. Ini berarti, biakan murni yang disimpan terlalu usang bukan lagi biakan murni yang semula. Oleh alasannya itu, ada beberapa hal yang harus dilakukan untuk mencegah atau setidaknya mengurangi kemungkinan terjadinya mutasi, yaitu :
a). Secara periodik, biakan harus dipindahkan ke medium baru, sebaiknya pemindahan dilakukan pada fase log.
b). Biakan harus disimpan pada suhu rendah dan terhindar dari radiasi.
Mikroba diliofilisasikan, yaitu dimasukkan dalam ampul berisis susu kering bercampur CO2 kemudian disimpan pada tempat bersuhu rendah.
Sumber http://zonabawah.blogspot.com
0 Response to "✔ Metode Kultivasi Mikroba"
Posting Komentar