iklan banner

✔ Sistem Reproduksi Serangga

(Artikel Sistem Reproduksi Serangga ini ialah bab dari makalah dengan judul Kajian Fisiologi Serangga. Bila anda memerlukannya sebagai materi referensi, makalah Fisiologi Serangga  tersebut sanggup anda DOWNLOAD DISINI)

Reproduksi serangga terjadi secara internal. Dalam proses menuju kedewasaannya dikenal ada pergantian bentuk yang disebut metamorfosis. Insecta adakala mengalami partenogenesis maupun paedogenesis.

Partenogenesis ialah perkembangan embrio tanpa dibuahi oleh spermatozoid, contohnya lebah. Sedangkan paedogenesis ialah partenogenesis yang berlangsung di badan larva, contohnya Diptera.Dalam perkembangan menuju dewasa, Insecta mengalami perubahan bentuk luar dan dalam dari fase telur ke tingkat berakal balig cukup akal yang disebut metamorfosis. Fertislisasinya internal, artinya pembuahan sel telur pleh spermatozoid berlangsung di dalam badan induk betina.

Organ Perkembangbiakan Betina
Ovarium terdiri dari beberapa tabung ovariol, yang pada bab ujungnya menggulunh dan diselaputi oleh jaringan ikat sehingga tampak dari luar sebagai bulatan. Lalat tsetse hanya memiliki satu ovariol, sedangkan rayap memiliki 2000 buah ovariol. Bagian-bagian ovariol ialah sebagai berikut:

1. Filamen terminal: jaringan ikat yang meletakkan ovariol ke dinding tubuh.

2. Germarium: sekumpulan sel uang belum terdeferensiasi. Sel ini tumbuh menjadi bakal sel telur atau oogonium dan sel pembantu (nurse cell).

3. Vitelarium : bab terbesar ovariol, berisi suatu urutan oosit (bakal telur). Tiap oosit dibungkus oleh satu lapis epitelium yang disebut lapisan folikel. Makin ke bawah, perkembangan telur makin lanjut.

4. Tangkai ovariol: suatu kanal pendek yang lalu bergabung dengan pasangannya menjadi satu kanal telur yang disebut oviduct.

Berdasarkan susunan sel pembantu pada sel telur, ovariol sanggup dibagi ke dalam beberapa   golongan:
1. Panoistik: ovariol tidak memiliki sel pembantu, sel telur diberi makan secara eksklusif oleh sel folikel.
2. Meroistik : ovariol memiliki sel pembantu yang juga turut memberi makan sel telur.

Ovariol jenis ini masih di bagi lagi dalam:
a. Politrofik : Tiap oosit memiliki beberapa sel pembantu dan kedua kumpulan sel ini dibungkus oleh sel folikel sehingga merupakan suatu kesatuan.
b. Teletrofik : sel pembantu tidak terdapat pada tiap telur, tetapi terkumpul pada bab ujung ovariol. Tiap oosit dihubungkan oleh saluran-saluran dengan kumpulan sel pembantu ini.

Pelengkap Organ Reproduksi Betina
a. Reseptakulum seminis, disebut juga spermateka, suatu tempat untuk menyimpan sperma. Dengan adanya bab ini, sperma sanggup disimpan untuk beberapa usang antara waktu kawin dan waktu telur dibuahi.

b. Bursa kopulatrik, juga merupakan suatu tempat penyimpanan sperma. sperma disimpan di sini dulu sebelum dipindahkan ke resepatakulum seminalais.

c. Kelenjar pelengkap, satu atau dua pasang, disebut juga kelenjar ‘colleterial’ yang sanggup mengeluarkan materi koriol (pembungkus telur)

Organ Perkembangbiakan Jantan
Testes yang merupakan organ perkembangbiakan pada serangga jantan, terdiri dari beberapa tabung. tabung ini tidak panjang dan tidak tergulung menyerupai ovariol. Tiap tabung atau folikel sanggup dibagi ke dalam beberapa bab berdasarkan tingkat pertumbuhan sel kalamin, yaitu:

1. Germarium: merupakan kawasan terujung yang mengandyng sel spermatogonium, yaitu sel yang belum terdeferensiasi.

2. Daerah spermatosit: Tiap spermatogonium sesudah berpindah dari germarium dibungkus oleh selapis sel somatik dan berbelah berulang-ulang. Dengan ii terbentukslah siste yang di dalamnya mengandung sel spermatosit yang berjumlah sekitar 100. kesemuanya berasal dari satu sel spermatogonium.

3. Daerah pemasakan dan reduksi.Tiap spermartosit membagi menjadi 2 spermatid dan lalu 4.  Pembelahan pertama merupakan merupakan pembelahan reduksi dengan jumlah kromosom dibagi 2.

4. Daerah perubahan. spermatid yang lingkaran berkembang menjadi lingkaran dan berekor. Sekarang sel kelamin ini dinamakan spermatozoa. sel inikemudian memecah dinding sista dan keluar.

5. Vasa deferensia. sepasang kanal yang lalu bersatu menjadi satu kanal yang disebut kanal ejakulatori.

Alat pembantu sanggup berupa pertumbuhan semacam p3enis yang disebut aedeagus dan klasper atau alat penjepit. Terdapat juga kelenjar pembantu yang bermuara di pangkal kanal ejakulatori.

Reproduksi secara internal. Dalam proses menuju kedewasaannya dikenal ada pergantian bentuk yang disebut metamorphosis

Ada tiga bentuk metamorfosis pada serangga yaitu :.
a. Ametabola, tidak ada pergantian bentuk dan hanya sanggup dilihat pertambahan besar ukuran saja. Misalnya Colembola, Thysanura dan Lepisma.

b. Hemimetabola (metamorfosis tidak sempurna), fase dimulai dari telur - larva (nimfa) – berakal balig cukup akal (imago). Tanpa fase pupa. Misalnya Orthoptera, Hemiptera dan Odonata.

c. Holometabola (metamorfosis sempurna), dimulai dari fase telur – larva – pupa - imago. Misalnya: Coleoptera, Diptera, Hymenoptera, dan  Lepidoptera.

(DOWNLOAD makalah lengkapnya, untuk melihat klarifikasi dilengkapi gambar)


Sumber http://zonabawah.blogspot.com

0 Response to "✔ Sistem Reproduksi Serangga"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel