✔ Pengertian Konsep Karya Tari Kreasi Lengkap

Karya tari ialah sebuah produk dari masyarakat. Dalam karya tari akan tercermin budaya masyarakat penyangganya. Berbagai tari tentunya sudah kita tonton, ada tari nelayan, tari tani, tari berburu, dan tari metik teh. Dari pengamatan itu kita sudah sanggup menduga, bahwa tari nelayan terlahir dari masyarakat pelaut dan tari tani lahir dari masyarakat petani. Tari tersebut tercipta oleh para seniman dengan stimulus lingkungan sekitarnya, sehingga mendorong untuk memalsukan gerak-gerak alami, selanjutnya diolah dengan ‘digayakan’ untuk menjadi sebuah tari.

Proses pengolahan gerak itu dilakukan dengan cara penggayaan untuk memperindah (stilatif) atau sanggup juga dengan merombak gerak sehingga berbeda dari gerak asalnya (distortif). Dari contoh tari tani dan tari nelayan, kita sanggup manarik final bahwa tari ternyata sanggup terlahir dari peniruan atau imitatif, sama halnya dengan tari merak dari Sunda dan tari Cendrawasih dari Bali, yang tercipta oleh seniman alasannya ialah ketertarikannya pada keindahan dan sikap binatang-binatang tersebut serta menjadi sumber wangsit dalam berkarya tari. Dari dua contoh tersebut terdapat dua sumber penciptaan berkarya tari yaitu: peniruan terhadap sikap insan dan peniruan sikap hewan yang selanjutnya ‘digayakan’ atau diperindah untuk keperluan tari.

Selain dari tari-tari yang bersifat imitatif, terdapat pula tari yang menggambarkan tokoh-tokoh yang terdapat dalam cerita, menyerupai Gatotkaca tokoh pendekar dalam dongeng wayang Mahabarata, atau Hanoman tokoh pendekar dalam dongeng Ramayana.

Penggambaran tokohtokoh tersebut dalam tari Sunda, Jawa, dan Bali mempunyai persamaan dalam busana dan gerak tari dengan karakternya yang gagah. Apabila disandingkan busana tari Gatotkaca Jawa dan tari Gatotkaca Sunda, tidak terlihat perbedaannya. Begitu pula busana tari Hanoman Jawa dan busana tari Hanoman Bali, busananya mempunyai kemiripan. Akan tetapi, apabila sudah bergerak akan terlihat perbedaannya. Perbedaannya bukan hanya dari iringannya saja, tetapi perpaduan komposisi geraknya juga berbeda. Dalam hal ini, terjadi perbedaan cita rasa seniman dalam mengekspresikan tokoh-tokoh pendekar tersebut dan menerjemahkannya dalam karya tari. 

Dari sisi ini kita sanggup memperoleh pembelajaran bahwa sebuah karya tari sanggup bersumber dari dongeng dan tokoh-tokoh yang terdapat dalam dongeng sanggup diwujudkan menjadi karya tari. Tentu saja mewujudkan tokoh ke dalam karya tari memerlukan pemahaman pada sifat tokoh menurut pada ceriera, kemudian diolah menjadi gerak yang ‘digayakan’ menurut persepsi penciptanya. Ternyata, dari sumber yang sama menghasilkan tari yang berbeda gaya.

Dari pengamatan terhadap tari di atas, kita sanggup memahami bahwa tari tercipta alasannya ialah banyak sekali asal stimulus (penglihatan, pendengaran, perasaan) yang tercurahkan dalam bentuk tari dengan konsep:

1) peniruan terhadap sikap alam, manusia, dan binatang;
2) perwujudan tokoh cerita; dan
3) mengacu lagu atau guru lagu.

Adakah sumber penciptaan lainnya? Silahkan kau diskusikan dengan sahabat mengenai sumber penciptaan yang terdapat di lingkungan sekitarmu.

Terdapat hal umum mengenai tari yang medianya gerak yaitu mempunyai tenaga, ruang, dan waktu. Masih ingatkah konsep tenaga, ruang, dan waktu dalam tari? Komposisi/perpaduan ruang, tenaga, dan waktu yang dikelola pencipta dalam berkarya tari akan menumbuhkan tata tari yang unik. Penafsiran yang berbeda terhadap insiden alam dan tokoh dalam sebuah cerita, melahirkan gaya tari yang berlainan. Hal tersebut dipengaruhi salah satunya pengalaman berkarya senimannya, sesuai dengan pepatah dimana bumi dipijak di situ langit di junjung. Nilai sebagai pola baik-buruk bagi sebuah masyarakat akan mewarnai produknya termasuk tari. Dengan demikian, sangat mustahil kita menilai keindahan tari Bali dengan konsep keindahan tari Jawa atau konsep keindahan yang dimiliki etnis lainnya. Di bawah ini terdapat foto tari karya mitra kalian yang menyebarkan unsur tenaga, ruang, dan waktu dari tema lingkungan. Teknik gerak kaki dari tari Papuam mewarnai karya tari ini.

 Memang sangat membanggakan Indonesia mempunyai teknik gerak tari yang berbeda antar etnis satu sama lainnya. Ada yang bergerak selalu bertepatan dengan ketukan (on beat), ada yang dilakukan dengan gerak yang mendahului ketukan atau malahan sebaliknya, ada pula gerak yang dilakukan dengan tenaga yang sedang atau kuat. Perbedaan tersebut diakibatkan oleh tenaga yang digerakkan, ruang gerak, dan waktu melakukannya yang berbeda-beda.

gerak tari mempunyai unsur tenaga yang kuat, gerak dilakukan secara rampak oleh para penari, seorang penari yang diangkat oleh penari lainnya menyerupai mengangkat sebuah benda berat, yang mempunyai arti tenaganya kuat. Tenaga yang dipakai oleh penari untuk menyangga temannya tentu lebih besar dibandingkan dengan tenaga penari yang berada di atas. Kekuatan tenaga menahan temannya tertumpu pada kedua tangan. Begitu pula dalam setiap melaksanakan gerak,

tentunya diharapkan sebuah tenaga. Penggunaan tenaga mempunyai intensitas kuat, sedang, dan lemah tergantung cara penggunaan atau penyaluran tenaga. Selain gerak memerlukan tenaga dan ruang, gerak juga memerlukan waktu. Setiap gerakan yang dilakukan membutuhkan waktu. Perbedaan cepat, lambat gerak bekerjasama dengan tempo. Jadi, tempo merupakan cepat atau lambat gerak yang dilakukan. Fungsi tempo pada gerak tari untuk menawarkan kesan dinamis sehingga tarian lezat untuk dinikmati.

Sumber http://awalilmu.blogspot.com

Share this post