Materi Kimia Kelas X : Minyak Bumi
IPA-Area; Senyawa hidrokarbon yang banyak dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari misalnya minyak bumi. Karena pentingnya minyak bumi bagi kelangsungan hidup kita, artikel kali ini akan membahas wacana proses terbentuknya minyak bumi, penyulingan minyak bumi, fraksi-fraksi minyak bumi, dan dampak pembakaran minyak bumi.
A. Fraksi-fraksi Minyak Bumi (LNG, LPG,Petroleum Eter, Bensin, Kerosin, Solar, Oli,Lilin, Aspal)
Sekarang ini pemakaian minyak bumi semakin meningkat dengan meningkatnya banyak sekali macam industri. Karena selain untuk rumah tangga pemakaian minyak bumi dalam industri menjadi sangat vital, bahkan menduduki peringkat pertama dalam pemakaian materi bakar. Permasalahan minyak bumi tidak lagi menjadi problem ekonomi tetapi sudah menjadi problem politik. Permasalahan yang muncul belakangan ini ialah semakin menipisnya cadangan minyak bumi di seluruh dunia. Mengapa bisa terjadi? Perlu kiranya kita tahu bagaimana proses terbentuknya minyak bumi.
Minyak bumi terbentuk dari peruraian senyawa-senyawa organik dari jasad mikroorganisme jutaan tahun yang kemudian di dasar laut. Hasil peruraian yang berbentuk cair akan menjadi minyak bumi dan yang berwujud gas menjadi gas alam. Proses peruraian ini berlangsung sangat lamban sehingga untuk membentuk minyak bumi diharapkan waktu yang sangat lama. Itulah sebabnya minyak bumi termasuk sumber materi alam yang tidak sanggup diperbarui, sehingga diharapkan kearifan dalam eksplorasi dan pemakaiannya. Untuk mendapat minyak bumi ini sanggup dilakukan dengan pengeboran.
Minyak bumi merupakan gabungan senyawa-senyawa hidrokarbon. Untuk sanggup dimanfaatkan perlu dipisahkan melalui distilasi bertingkat, yaitu cara pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi menurut perbedaan titik didihnya pada kolom bertingkat. Komponen utama minyak bumi dan gas alam ialah alkana.
Gas alam mengandung 80% metana, 7% etana, 6% propana, 4% butana dan isobutana, sisanya pentana. Untuk sanggup dimanfaatkan gas propana dan butana dicairkan yang dikenal sebagai LNG (Liquid Natural Gas). Karena pembakaran gas alam murni lebih efisien dan sedikit polutan, maka gas alam banyak dipakai untuk materi bakar industri dan rumah tangga. Dalam tabung kecil sering dipakai untuk kemah, barbekyu, dan pemantik api. LNG juga banyak dipakai untuk materi dasar industri kimia menyerupai pembuatan metanol dan pupuk.
Senyawa penyusun minyak bumi: alkana, sikloalkana, dan senyawa aromatik. Di samping itu terdapat pengotor berupa senyawa organik yang mengandung S, N, O, dan organo logam. Dari hasil distilasi bertingkat diperoleh fraksifraksi LNG, LPG, petroleum eter, bensin, kerosin, solar, oli, lilin, dan aspal.
Bensin akhir-akhir ini menjadi perhatian utama lantaran pemakaiannya untuk materi bakar kendaraan bermotor sering mengakibatkan masalah. Kualitas bensin ditentukan oleh bilangan oktan, yaitu bilangan yang mengatakan jumlah isooktan dalam bensin.
Bilangan oktan merupakan ukuran kemampuan materi bakar mengatasi ketukan saat terbakar dalam mesin. Bensin merupakan fraksi minyak bumi yang mengandung senyawa n–heptana dan isooktan. Misalnya bensin premium yang beredar di pasaran dengan bilangan oktan 80 berarti bensin tersebut mengandung 80% isooktan dan 20% n–heptana.
Bensin super memiliki bilangan oktan 98 berarti mengandung 98% isooktan dan 2% n–heptana. Pertamina meluncurkan produk bensin ke pasaran dengan 3 nama, yaitu: premium (bilangan oktan 80–88), pertamax (bilangan oktan 91–92) dan pertamax plus (bilangan oktan 95). Penambahan zat antiketukan pada bensin bertujuan untuk memperlambat pembakaran materi bakar. Untuk menaikkan bilangan oktan antara lain ditambahkan MTBE (Metyl Tertier Butil Eter), tersier butil alkohol, benzena, atau etanol.
Penambahan zat aditif Etilfluid yang merupakan gabungan 65% TEL (Tetra Etil Lead/Tetra Etil Timbal), 25% 1,2dibromoetana dan 10% 1,2-dikloro etana sudah ditinggalkan lantaran mengakibatkan dampak pencemaran timbal ke udara. Timbal (Pb) bersifat racun yang sanggup mengakibatkan gangguan kesehatan menyerupai pusing, anemia, bahkan kerusakan otak. Anemia terjadi lantaran ion Pb2+bereaksi dengan gugus sulfhidril (–SH) dari protein sehingga menghambat kerja enzim untuk biosintesis hemoglobin. Reaksinya:
Permintaan pasar terhadap bensin cukup besar maka untuk meningkatkan produksi bensin sanggup dilakukan caracara:
- Cracking (perengkahan), yaitu pemecahan molekul besar menjadi molekul-molekul kecil. Contoh: C10H22 (l) ---> C8H18 (l) + C2H4 (g)
- Reforming, yaitu mengubah struktur molekul rantai lurus menjadi rantai bercabang.
- Alkilasi atau polimerisasi, yaitu penggabungan molekul-molekul kecil menjadi molekul besar. Contoh:
a. propena + butena bensin
b. isobutana + isobutena isooktana
Dampak pembakaran bensin sanggup diatasi dengan langkah-langkah sebagai berikut:
- Produksi bensin ramah lingkungan (tanpa timbal).
- Penggunaan converter katalitik pada sistem pembuangan kendaraan.
- Penggunaan Electronic Fuel Injection (EFI) pada sistem materi bakar.
- Penghijauan atau pembuatan taman kota.
- Penggunaan energi alternatif.
B. Dampak Pembakaran Minyak Bumi
Pembakaran materi bakar minyak sanggup berlangsung dua cara yaitu pembakaran tepat dan tidak sempurna. Pembakaran tepat menghasilkan energi yang cukup besar dibandingkan pembakaran tidak sempurna. Tetapi gas CO2 yang dihasilkan sanggup mengakibatkan terjadinya green
house effect (efek rumah kaca). Reaksi pembakaran sempurna:
Gas CO2 merupakan gas tak berwarna, tak berbau,mudah larut dalam air, meneruskan sinar matahari gelombang pendek tapi menahan pantulan energi matahari gelombang panjang (sinar inframerah). Jika jumlahnya melebihi ambang batas (lebih dari 330 bpj), maka akan mengakibatkan sesak napas dan membentuk “selubung” di atmosfer. Gas CO2 memiliki kemampuan untuk menahan energi matahari gelombang panjang sehingga panas tidak sanggup dilepaskan ke ruang angkasa. Peristiwa terjebaknya sinar matahari oleh gas CO2 inilah yang disebut imbas rumah kaca. Akibatnya suhu bumi menjadi naik atau lebih dikenal dengan istilah pemanasan global. Coba bayangkan kalau suhu di seluruh permukaan bumi ini naik, apa yang terjadi? Bukankah es di kedua kutub bumi akan mencair? Dapatkan kau membayangkan apa dampak selanjutnya?
Pembakaran tidak tepat dari materi bakar minyak akan menghasilkan jelaga yang sanggup mengotori alat-alat menyerupai perkakas rumah tangga, mesin, knalpot, dan lain-lain. Sehingga mempercepat kerusakan pada alat-alat tersebut. Selain itu juga menghasilkan gas CO yang sanggup mengakibatkan keracunan. Reaksi pembakaran tak sempurna:
Gas CO merupakan gas tak berwarna, tak berbau, tak berasa, dan sukar larut dalam air. Gas CO memiliki daya ikat yang lebih tinggi dibanding gas oksigen terhadap hemoglobin, sehingga kalau terhirup insan mengakibatkan dalam darah lebih banyak mengandung CO daripada oksigen. Gejala yang timbul kalau keracunan gas CO ialah sesak napas, daya ingat berkurang, ketajaman penglihatan menurun, dan lelah jantung. Tubuh akan kekurangan suplai oksigen, kesannya badan
lemas, pingsan, bahkan sanggup mengakibatkan kematian. Reaksi:
Pembakaran materi bakar minyak juga sanggup menghasilkan zat polutan lain seperti: oksida welirang (SO2 dan SO3) ), oksida nitrogen (NO dan NO2), dan partikel-partikel debu. Gas-gas tersebut kalau masuk di udara sanggup mengakibatkan terjadinya hujan asam.
Gas SO2 merupakan gas tak berwarna tetapi berbau sangat menyengat dan larut dalam air. Gas CO2 sanggup menyesakkan napas, memedihkan mata, dan mematikan daun lantaran merupakan racun bagi klorofil. Gas SO2 dan SO3 di udara basah sanggup bereaksi dengan uap air membentuk asam. Reaksinya:
Bereaksi dengan O2 membentuk SO3 kemudian bereaksi dengan uap air membentuk asam sulfat. Reaksinya:
Asam sulfat di udara basah gampang larut dalam air hujan sehingga air hujan bersifat asam, atau dikenal dengan hujan asam. Hujan asam sanggup mengakibatkan tumbuhan dan binatang yang tidak tahan hidup dalam suasana asam akan mati, dan perabotan yang berasal dari logam terkorosi. Selain gas SO2 dan SO3, gas NO dan NO2 juga sanggup mengakibatkan hujan asam. Gas NO merupakan gas yang tak berwarna tetapi beracun. Gas NO sanggup bereaksi dengan O2 menghasilkan gas NO2. Reaksinya:
Gas NO2 berwarna merah cokelat, berbau menyengat. gampang larut dalam air, dan beracun. Gas NO2 sanggup mengakibatkan kanker lantaran bersifat karsinogenik. gas-gas tersebut juga memiliki potensi menjadi gas rumah beling yang sanggup mengakibatkan terjadinya imbas rumah kaca. Gas NO dan NO2 juga menjadi katalis pada penguraian ozon di stratosfer.
Sumber:
Ari Harnanto & Ruminten. (2009). Kimia Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta : Pusat Perbukuan
Baca Juga
Sumber http://ipa-area.blogspot.com
Baca Juga
0 Response to "Materi Kimia Kelas X : Minyak Bumi"
Posting Komentar