iklan banner

√ Filsafat : Pengertian, Ciri – Ciri, Tujuan Dan Cabangnya Terlengkap

√ Filsafat : Pengertian, Ciri – Ciri, Tujuan dan Cabangnya Terlengkap Hallo para pencari ilmu,jumpa kembali dalam artikel di seputarilmu.com. Kali ini akan membahas mengenai Filsafat. Ada yang sudah mengenal atau pernah mendengar mengenai Filsafat? Oke, mari simak klarifikasi secara lengkapnya dibawah ini ya.


 


 Kali ini akan membahas mengenai Filsafat √ Filsafat : Pengertian, Ciri – Ciri, Tujuan dan Cabangnya Terlengkap
√ Filsafat : Pengertian, Ciri – Ciri, Tujuan dan Cabangnya Terlengkap

 


Pengertian Filsafat


 


Filsafat ini disebut pula sebagai ilmu pengetahuan yang bersifat eksistensial, artinya sangat bersahabat hubungannya dengan kehidupan kita sehari-hari.


Bahkan filsafat juga menjadi dasar bagi motor pelopor kehidupan, baik sebagai makhluk individu atau langsung maupun makhluk kolektif dalam masyarakat.


Pengertian filsafat secara etimolgi ialah sebanding dengan kata falsafah yang dalam bahasa arab yang berasal dari bahasa yunani yaitu philein (mencintai) atau philia (prsahabatan) dan Sophos (kebijaksanaan, keterampilan, pengalaman simpel dan integensi).


Filsafat ialah suatu ilmu pengetahuan yang memakai logika, metode, dan sistem untuk sanggup mengkaji masalah umum dan mendasar mengenai aneka macam persoalan, menyerupai pengetahuan, akal, pikiran, eksistensi, dan bahasa.


 


 


Pengertian Filsafat Menurut Para Ahli


 


1. Cicero


Filsafat merupakan ibu dari semua seni, selain itu beliau juga mengartikan sebuah filsafat sebagai seni kehidupan.


 


2. Aristoteles


Filsafat merupakan hal yang harus mempunyai kewajiban dalam memeriksa alasannya ialah dan asas semua benda. Maka dari itu filsafat juga bersifat ilmu umum.


 


3. Ibnu sina


Filsafat merupakan sesuatu pertama yang dihadapi oleh seorang filsuf bahwa ada yang berbeda beda ada di yang hanya “mungkin ada”.


 


4. Al Farabi


Filsafat itu ialah salah satu ilmu pengetahuan perihal alam yang maujud dan bertujuan memeriksa hakekatnya yang sebenarnya.


 


5. Thomas Hobbes


Filsafat ialah suatu ilmu pengetahuan yang menerangkan perhubungan hasil dan alasannya ialah atau alasannya ialah dari hasilnya, dan oleh lantaran itu senantiasa ialah suatu perubahan.


 


6. Plato


Filsafat ialah serangkaian ilmu pengetahuan perihal segala yang ada (ilmu pengetahuan yang berminat mencapai kebenaran yang asli).


 


7. Al-Kindi


Filsafat ialah suatu ilmu pengetahuan benar mengenai hakikat segala yang ada sejauh mungkin bagi manusia.


 


8. Johann Gotlich Fickte


Filsafat merupakan sebuah ilmu dari ilmu-ilmu, yakni ilmu umum, yang jadi dasar segala ilmu. Filsafat juga membicarakan seluruh bidang dan seluruh jenis ilmu untuk mencari kebenaran dari seluruh kenyataan.


 


9. Paul Nartorp


Filsafat sebagai ilmu dasar yang hendak memilih kesatuan pengetahuan insan dengan menerangkan dasar simpulan yang sama, yang memikul sekaliannya.


 


10. Harold H. Titus


Harold membagi pengertian filsafat sebagai berikut ini :



  • Filsafat ialah sekumpulan sikap dan kepecayaan terhadap suatu kehidupan dan alam yang biasanya diterima secara tidak kritis.

  • Filsafat ialah suatu proses kritik atau pemikiran terhadap sebuah kepercayaan dan sikap yang dijunjung tinggi;

  • Filsafat ialah suatu usaha untuk sanggup memperoleh suatu pandangan keseluruhan;

  • Filsafat ialah suatu analisis logis dari bahasa dan klarifikasi perihal arti kata dan pengertian ( konsep );

  • Filsafat ialah kumpulan masalah yang mendapat suatu perhatian insan dan yang dicirikan jawabannya oleh para hebat filsafat.


 


11. Imanuel Kant


Filsafat ialah aneka macam ilmu pengetahuan yang menjadi pokok dan pangkal dari segala pengetahuan yang didalamnya tercakup empat dilema yaitu metafisika, tabiat agama dan antropologi yaitu antara lain :



  • Apakah yang sanggup kita ketahui? (dijawab oleh metafisika)

  • Apakah yang boleh kita kerjakan? (dijawab oleh etika)

  • Sampai dimanakah pengharapan kita? (dijawab oleh agama)

  • Apakah yang dinamakan manusia? (dijawab oleh anthroposlogi)


 


12. Stephen R. Toulmin


Filsafat ialah sebagai salah satu cabang ilmu, filsafat ilmu juga akan mencoba pertama-tama menjelaskan unsur-unsur yang terlibat dalam proses suatu penyelidikan ilmiah prosedur-prosedur pengamatan, pola-pola perbinacangan, metode-metode penggantian dan perhitungan, pra-anggapan metafisis, dan seterusnya dan selanjutnya juga menilai landasan-landasan bagi kesalahannya dari sudut-sudut tinjauan budi formal, metodologi praktis, dan metafisika.


 


13. Bertrand Russel


Filsafat ialah sesuatu hal yang berada di tengah-tengah antara teologi dan sains. Sebagaimana teologi , filsafat ini berisikan sebuah pemikiran-pemikiran mengenai masalah-masalah yang pengetahuan definitif tentangnya, hingga sebegitu jauh, tidak bisa dipastikan. Namun, menyerupai sains pula filsafat lebih menarik perhatian budi insan daripada otoritas tradisi maupun otoritas wahyu.


 


14. Dr. A. C Ewing


Mengatakan bahwa suatu kebenaran, materi, dan budi, kekerabatan materi serta ruang dan waktu, sebab, kemerdekaan, monisme lawan fluarlisme dan yang kuasa ialah termasuk pertanyaan-pertanyaan poko filsafat.


 


15. Francis Bacon


Filsafat ialah sebuah induk agung dari ilmu-ilmu dan filsafat menangani semua pengetahuan sebagai bidangnya.


 


16. Rene Descartes


Filsafat ialah suatu kumpulan segala pengetahuan, dimana Tuhan, alam dan insan menjadi pokok penyelidikannya.


 


17. John Dewey


Filsafat juga haruslah bisa dipandang sebagai suatu pengungakap mengenai usaha insan secara terus meners dalam upaya melaksanakan adaptasi aneka macam tradisi yang membentuk budi insan terhadap suatu kecenderungan-kecenderungan ilmiah dan harapan politi yang gres dan tidak sejalan dengan suatu wewenang yang diakui.


 


18. Dr. M. J. Langeveld


Pengertian Filsafat sebagai ilmu satu kesatuan yang terdiri atas tiga lingkungan masalah yakni ” lingkungan masalah keadaan (metafisika manusia, alam dan seterusnya) ” lingkungan masalah pengetahuan (teori kebenaran, teori pengetahuan, dan logika) ” atau  lingkungan masalah nilai (teori nilai etika, estetika yang bernilai berdasarkan religi).


 


19. Fichte


Menyebut filsafat sebagai Wissenschafslehre yaitu ilmu dari ilmu-ilmu, yakni ilmu yang umum, yang menjadi dasar segala ilmu.


 


20. Kattsoff


Bahwa pengertian filsafat berdasarkan Kattsoff ialah sebagai berikut ini :



  • Filsafat ialah cara berpikir secara kritis.

  • Filsafat ialah cara berpikir dalam bentuk yang sistematis.

  • Filsafat untuk menghasilkan sesuatu yang runtut.

  • Filsafat ialah cara berpikir secara rasional.

  • Filsafat yang bersifat komprehensif.


 


21. Henderson


Filsafat sanggup diartikan sebagai suatu pandangan kritis yang sangat mendalam hingga ke akar akarnya mengenai segala sesuatu yang ada. “philosophy can means the attempt to conceive and present inclusive and systematic view of universe and man’s in it”.


 


22. Roger Garaudy


Bahwa pengertian filsafat yang berbeda beda itu sangat wajar, akan tetapi filsafat tidak memberi sarana sarana, akan tetapi mengajukan pertanyaan perihal tujuan dan perihal makna makna.


 


23. Verhoeven


Filsafat ialah sesuatu hal yang meradikalkan keheranana ke segala penjuru.


 


24. Anton Bakker


Bahwa filsafat ini mempunyai daerah dan kedudukan yang khusus. Filsafat juga mencakup semua dimensi ilmu ilmu lain, tidak hanya sebatas satu bidang saja atau lapisan kenyataan. Oleh lantaran itu, filsafat ini bersifat total. Filsafat juga mempelajari sesuatu yang menjadi objek formalnya berdasarkan sebab-sebab yang mendasar (per ultima causas).


 


25. Berling


Pengertian filsafat ialah sebuah pemikiran yang bebas, di ilhami oleh rasio, mengenai segala sesuatu yang muncul dari pengalaman pengalaman (experience).


 


26. Walter Kuffman


Bahwa pengertian filsafat ialah suatu pencarian akan kebenaran dengan pinjaman fakta-fakta dan argumentasi argumentasi, tanpa memerlukan kekerasan dan tanpa mengetahui hasilnya terlebih dahulu.


 


27. John Brubacher


Bahwa filsafat yang berasal dari kata Yunani filos dan sofia yang berarti yakni cinta kebijaksanaan atau belajar. Lebih dari itu sanggup diartikan juga sebagai cinta berguru pada umumnya, dalam proses pertumbuhan ilmu pengetahuan (sains) hanya terdapat dalam apa yang kita kenal dengan filsafat. Untuk alasan ini juga sering kita katakan bahwa filsafat ialah induk atau ratu ilmu pengetahuan.


 


28. Soetrionon dan Rita Hanafie


Pengertian filsafat secara umum ialah sebagai ilmu pengetahuan yang memeriksa hakikat segala sesuatu untuk memperoleh kebenaran. Ilmu pengetahuan perihal suatu hakikat yang menanyakan apa hakikat atau sari atau inti atau esensi segala sesuatu.


 


29. Dogobel Runes


Bahwa filsafat ini berasal dari kata Yunani philein, Cinta; sophia, kebijaksanaan (Gr. philein= to love, sophia=wisdom) yang asalnya klarifikasi secara rasional dari sesuatu (=the most general science) prinsip prinsip umum yang menerangkan segala fakta, dalam pengertian ini tidak dibedakan dengan sains.


 


30. Notonegoro


Filsafat juga menelaah hal-hal yang dijadikan objeknya dari sudut pada dasarnya yang mutlak, yang tetap tidak berubah, yang disebut hakekat.


 


31. Prof. Dr. N Driyarkara S. J


Filsafat sebagai perenungan yang sedalam-dalamnya perihal sebab-sebabnya yang ada dan berbuat, perenungan perihal kenyataan yang sedalam-dalamnya hingga mengapa hingga yang penghabisan.


 


32. Harun Nasution


Filsafat ialah cara berfikir berdasarkan tata tertib (logika) dengan bebas (tak terikat tradisi, kepercayaan atau agama) dan dengan sedalam-dalamnya sehingga hingga ke dasar-dasar persoalan.


 


33. Prof Drs. Hasbullah Bakry, S.H


Ilmu Filsafat ialah suatu ilmu yang memeriksa segala sesuatu dengan mendalam mengenai Ke-Tuhanan, alam semesta dan insan sehingga sanggup menghasilkan sebuah pengetahuan perihal bagaimana sikap insan itu sebetulnya sehabis mencapai pengetahuan itu.


 


34. Koento Wibisono


Bahwa filsafat sanggup didefinisikan dalam satu segi ialah sebagai ilmu pengetahuan yang berusaha memahami hakikat dari sesuatu ‘ada’ yang dijadikan sebagai objek sasarannya, sehingga filsafat ini merupakan ilmu yang berusaha untuk bisa memahami apakah hakikat ilmu pengetahuan itu sendiri.


 


35. Sidi Gazalba


Berfilsafat ialah untuk sanggup mencari suatu kebenaran dari kebenaran untuk kebenaran, perihal segala sesuatu yang dipermasalahkan, dengan berfikir radikal, sistematik dan universal.


 


36. Pudjo Sumedi AS., Drs.,M.Ed. & Mustakim, S.Pd.,MM


Istilah ini dari filsafat berasal bahasa Yunani: ”philosophia”. Seiring dari perkembangan jaman hasilnya dikenal juga dalam aneka macam bahasa, menyerupai pada ”philosophic” dalam kebudayaan bangsa Jerman, Belanda, dan juga Perancis “philosophy” dalam bahasa Inggris; “philosophia” dalam bahasa Latin serta “falsafah” dalam bahasa Arab.


 


37. Prof. Dr. Ismaun, M.Pd.


Filsafat ialah salah satu bentuk usaha pemikiran dan renungan insan dengan budi dan qalbunya secara sungguh-sungguh , yakni secara kritis sistematis, fundamentalis, universal, integral dan radikal untuk sanggup mencapai dan menemukan kebenaran yang sangat hakiki (pengetahuan, dan kearifan atau kebenaran yang sejati).


 


38. Prof. Dr. Fuad Hasan


Filsafat ialah suatu ikhtiar untuk bisa berpikir radikal, artinya mulai dari radiksnya suatu gejala, dari akarnya suatu hal yang hendak dimasalahkan. Dan dengan jalan penjajakan yang sangat radikal itu filsafat berusaha untuk hingga kepada kesimpulan-kesimpulan yang universal.


 


39. Ir. Putjowijatno


Filsafat sebagai ilmu yang berusaha untuk mencari alasannya ialah yang sedalam-dalamnya bagi segala sesuatu berdasarkan atas pikiran bela.


 


40. Imam Barnadib


Bahwa arti filsafat ialah sebagai suatu pandangan menyeluruh dan sistematis. Disebut juga menyeluruh, lantaran pandangan filsafat bukan hanya sekedar pengetahuan, melainkan suatu pandangan yang sanggup juga menembus di balik pengetahuan itu sendiri.


 


41. Darmodihardjo


Filsafat sebagai suatu pemikiran dalam usahanya mencari kebijaksanaan dan kebenaran yang sedalam-dalamnya hingga keakar-akarnya (radikal, radik-akar), eratur (sistematis) dan menyeluruh (universal).


 


42. Prof. Mr. Mumahamd Yamin


Filsafat ialah salah satu pemusatan pikiran , sehingga insan menemui kepribadiannya seraya didalam kepribadiannya itu dialamiya kesungguhan.


 


 


Visi Filsafat


 



  • Pencegah (memberikan suatu citra yang sangat niscaya mengenai ilmu filsafat).

  • Pengasah (untuk mengasah diri kita untuk bisa berpikir secara realitas).

  • Penggerak (menggerakkan diri kita untuk sanggup melaksanakan sesuatu hal yang bernilai positif dan bermanfaat).


 


 


Misi Filfasat


 



  • Mengembangkan suatu ilmu filsafat dan teologi.

  • Menyelenggarakan pendidikan akademik yang unggul di dalam bidang filsafat dan teologi dalam obrolan dalam ilmu-ilmu yang terkait.

  • Menjadi sentra pengembangan suatu pemikiran yang sanggup dipertanggung jawabkan.

  • Melibatkan diri dalam suatu kehidupan intelektual, cultural, dan spiritual bangsa.


 


 


Metodologi Filsafat


 


1. Metode Krirts : Socrate, Plato

Bersifat analisis istilah dan pendapat yang sanggup menjelaskan keyakinan dan menunjukkan pertentangan.


 


2. Metode Intuitif: Plotinus, Bergson

Dengan jalan institutif sedang dengan pemakaian simbol simbol sanggup diusahakan pencucian intelektual atau bersama dengan penyucian mortal sehingga tercapainya suatu penerangan pemikiran.


 


3. Metode Skolastik: Aristoteles, Thomas Aquinas, Filsafat Abad Pertengahan

Filsafat sintertis ini deduktuif. Dengan bertitik tolak dari definisi atau prinsip yang sangat terperinci dengan sendirinya.


 


4. Metode Geometris : Rene Descartes Dan Pengikutnya

Melalui suatu analisis mengenai hal-hal yang sangat kompleks dicapai intuisi akan hakikat-hakikat sederhana dari hakikat itu dideduksikan secara matematis segala pengertian lainnya.


 


5. Metode Empeirisis : Hobbes, Locke, Berkeley, David Hume

Hanya pengalamanlah yang sanggup menyajikan pengalaman benar maka semua pengertian dalam instropekdisi bagikan dengan serapan-serapan kemudian disusun bersamaan secara geometris.


 


6. Metode Transendental : Immanuel Kant, Neo-Skolastik

Bertitik tolak dari tempatnya pengertian edwngan jalan analisisnya pada syarat-syarat bagi pengertian sedemikian.


 


7. Metode Fenomologis : Husser, Eksistensialisme

Dengan jalan beberapa pemotongan yang sistematis ( reduction ) revleksi atas fenomin dalam kesadaran untuk mencapai penglihatan hakikat hakikat murni.


 


8. Metode Dialegtis : Hegel, Marx

Dengan jalan untuk mengikuti dimanis pemikiran atau alam sendiri berdasarkan triade tesis, anti tesis sintesis dicapai hakiakat kenyataan.


 


9. Metode Neo Positive

Kenyataan di pahami berdasarkan kenyataannya dengan jalan mempergunakan suatu hukum aturan menyerupai ilmu pengetahuan posistif.


 


10. Metode Analitika Bahasa : Wittgension

Dengan jalan analisis pemakainan bahasa sehari-sehari sanggup di tentukan sah atau tidaknya ucapan ucapan filosofis.


 


 


Tujuan Filsafat


 



  • Mendalami sebuah unsur-unsur pokok ilmu, sehingga secara menyeluruh kita sanggup memenuhi sumber, hakikat, dan tujuan ilmu

  • Memahami suatu sejarah pertumbuhan, perkembangan, dan kemajuan ilmu diberbagai bidang, sehingga kita sanggup citra perihal proses ilmu kontemporer secara histories

  • Menjadi sebuah anutan bagi para dosen dan mahasiswa dalam mendalami study diperguruan tinggi, terutama sanggup membedakan dilema yang alamiah dan nonalamiah

  • Mendorong pada calon ilmuan dan ilmuwati untuk bisa konsisten dalam mendalami ilmu dan mengembangkannya

  • Mempertegas dalam suatu bentuk dilema sumber dan tujuan antara ilmu dan agama tidak ada pertentangan.

  • Agar setiap insan menjadi lebih terdidik dan mempunyai pengetahuan, serta bisa menilai hal-hal di sekitarnya secara objektif.

  • Agar setiap insan akan menjadi lebih bijaksana dalam menjalani kehidupannya.

  • Agar setiap insan juga mempunyai pandangan yang luas dan terhindar dari sifat egosentrisme.

  • Agar semua insan sanggup berpikir sendiri, juga mempunyai pendapat sendiri, sanggup bangun diatas kaki sendiri secara rohani, dan sanggup bersikap kritis.

  • Agar semua insan sanggup mendalami unsur-unsur pokok ilmu sehingga sanggup memahami sumber, hakikat, dan tujuan ilmu.

  • Agar semua insan bisa memahami sejarah pertumbuhan, perkembangan, dan kemajuan ilmu pengetahuan di aneka macam bidang.

  • Agar semua tenaga pengajar dan siswa mempunyai suatu anutan dalam mendalami suatu ilmu pengetahuan, khususnya untuk membedakan dilema ilmiah dan non-ilmiah.

  • Agar para ilmuwan terdorong untuk sanggup mendalami dan menyebarkan ilmu pengetahuan.


 


 


Cabang – Cabang Filsafat


 


1. Epistemologi


Epistemologi ialah salah satu cabang filsafat yang membahas perihal pengetahuan. Misalnya saja yaitu asal mula, validitas, metodologi, bentuk atau struktur, yang secara gotong royong untuk membentuk pengetahuan insan (Ensiklopedia Indonesia).


 


2. Metafisika


Metafisika ialah salah satu cabang filsafat yang berkaitan dengan proses analitis atas hakikat mendasar mengenai keberadaan dan realitas yang menyertainya.


Kajian ini mengenai metafisika umumnya berporos pada pertanyaan mendasar mengenai keberadaan dan sifat-sifat yang mencakup realitas yang dikaji (Wikipedia).


 


3. Logika


Logika (logike episteme) ialah salah satu cabang filsafat yang mempelajari perihal kecakapan dalam berpikir secara teratur, lurus, dan sempurna (Wikipedia).


 


4. Etika


Etika ialah salah satu cabang filsafaat yang mempelajari perihal norma atau hukum yang dipakai sebagai anutan berperilaku di dalam masyarakat terkait dengan sifat baik dan buruk.


 


5. Estetika


Estetika ialah salah satu cabang filsafat yang mempelajari dan membahas perihal keindahan, bagaimana keindahan sanggup terbentuk, dan bagaimana keindahan tersebut sanggup disadari dan dirasakan oleh manusia.


 


6. Filsafat Ilmu


Filsafat ilmu ialah salah satu cabang filsafat yang mempelajari dan menjawab aneka macam pertanyaan terkait hakikat ilmu, dan penerapan aneka macam metode filsafat dalam upaya untuk mencari akar dilema dan menemukan asas realitas yang dipersoalkan oleh bidang ilmu tersebut untuk mendapat suatu kejelasan.


 


Demikianlah klarifikasi mengenai √ Filsafat : Pengertian, Ciri – Ciri, Tujuan dan Cabangnya Terlengkap. Semoga bermanfaat dan sanggup menambah ilmu pengetahuan bagi para pencari ilmu. Terima Kasih.


 


Baca Juga Artikel :


Baca Juga :  √ Komunisme : Pengertian, Ciri - Ciri, Sejarah, Tokoh dan Negara Terlengkap


Baca Juga :  √ Pengertian Politik, Tujuan, Macam Dan Perilakunya Terlengkap


Baca Juga :  √ Reformasi : Pengertian, Tujuan, Faktor Pendorong dan Latar Belakang Terlengkap


Baca Juga :  √ Gotong Royong : Pengertian, Manfaat, Nilai dan Contoh Terlengkap



Sumber aciknadzirah.blogspot.com

0 Response to "√ Filsafat : Pengertian, Ciri – Ciri, Tujuan Dan Cabangnya Terlengkap"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel