Teori Evolusi Kimia
a. Karakteristik
Teori Evolusi Kimia
Teori Kimia yaitu teori yang menyatakan bahwa asal-usul kehidupan diawali oleh terbentuknya senyawa-senyawa organik di atmosfer. Dengan adanya gas-gas, mirip metana (CH4), hidrogen (H2), uap air (H2O), dan amonia (NH3) di atmosfer serta pertolongan energi dari sinar kosmis dan kilatan halilintar, sanggup terbentuk senyawa organik mirip asam amino. Senyawa organik tersebut terkumpul dalam sup primordial (sup purba). Melalui sup purba inilah kemungkinan kehidupan paling sederhana muncul. Teori Evolusi Kimia ini di jelaskan oleh beberapa ilmuan yang hebat di bidang kimia. Ilmuan- ilmuan itu adalah:
· Teori Evolusi Harold Urey
Harold Urey yaitu hebat Kimia berkebangsaan Amerika Serikat. Harold Urey menyatakan bahwa dahulu atmosfer bumi kaya akan molekul zat mirip metana (CH4), uap air (H2O), amonia (NH3), dan karbondioksida (CO2), yang semuanya berbentuk uap. Energi radiasi sinar kosmis serta ajaran listrik halilintar menjadikan terjadinya reaksi di antara zat-zat tersebut. Reaksi ini menghasilkan senyawa organic. Menurut Urey, zat hidup yang pertama kali terbentuk mempunyai susunan ibarat virus ketika ini. Zat hidup tersebut selama berjuta-juta tahun mengalami perkembangan menjadi banyak sekali jenis makhluk hidup.
· Teori Evolusi Stanley Miller
Miller yaitu murid Harold Urey yang juga tertarik terhadap duduk masalah asal permintaan kehidupan. Didasarkan info perihal keadaan planet bumi ketika awal terbentuknya, yakni perihal keadaan suhu, gas-gas yang terdapat pada atmosfer waktu itu, ia mendesain model alat laboratorium sederhana yang sanggup dipakai untuk menunjukan hipotesis Harold Urey. Pada final percobaannya dihasilkan suatu senyawa yang merupakan komponen sel.
· Teori Evolusi A.I.Oparin
Alexander Oparin beropini behwa bumi yang kaya akan senyawa mirip uap air, metana, karbondioksida, ammonia dengan dengan adanya energi yang sangat berpengaruh terutama sinar ultraviolet memungkinkan adanya reaksi dan akan membentuk senyawa-senyawa yang lebih komplek. Senyawa komplek tersebut merupakan komponen sel yang sanggup disebut Sop purba.
b. Tujuan Mempelajari Teori Evolusi Kimia
· Memahami pengertian dan sejarah Teori Evolusi Kimia
· Mengetahui tokoh- tokoh ilmuan penggagas Teori Evolusi Kimia.
· Memahami teori evolusi kimia Harold Urey
· Memahami teori evolusi kimia Stanley Miller
· Memahami teori evolusi kimia A.I.Oparin
· Mamahami proses terbentuknya spesies awal kehidupan dibumi dengan Teori Evolusi Kimia
· Mampu memilih perilaku terhadap Teori Evolusi Kimia.
c. Konsep Teori Evolusi Kimia
Ketidakpuasan para Ilmuwan terhadap apa yang dikemukakan para tokoh teori Abiogenesis maupun Biogenesis mendorong para Ilmuwan lain untuk terus mengadakan penelitian perihal asal permintaan kehidupan. Antara pakar-pakar tersebut antara lain : Harold Urey, Stanley Miller, dan A.I.Oparin. mereka beropini bahwa organisme terbentuk pertama kali di bumi ini berupa makhluk bersel satu. Selanjutnya makhluk tersebut mengalami evolusi menjadi banyak sekali jenis makhluk hidup mirip Protozoa, Porifera, Coelenterata, Mollusca, dan lain-lain.
Para pakar biologi, astronomi, dan geologi sepakat, bahwa planet bumi ini terbentuk kira-kira antara 4,5-5 miliar tahun yang lalu. Keadaan pada ketika awal terbentuknya sangat berbeda dengan keadaan pada ketika ini. Pada ketika itu suhu planet bumi diperkirakan 4.000-8.000oC. pada ketika mulai mendingin, senyawa karbon beserta abeberapa unsur logam mengembun membentuk inti bumi, sedangkan permukaannya tetap gersang, tandus, dan tidak datar. Karena adanya kegiatan vulkanik, permukaan bumi yang masih lunak tersebut bergerak dan berkerut terus menerus. Ketika mendingin, kulit bumi tampak melipat-lipat dan pecah.
Pada ketika itu, kondisi atmosfer bumi juga berbeda denagn kondisi ketika ini. Gas-gas ringan mirip Hidrogen (H2), Nitrogen (N2), Oksigen (O2), Helium (He), dan Argon (Ar) lepas meninggalkan bumi akrena gaya gravitasi bumi tidak bisa manahannya. Dia atmosfer juga terbentuk senaywa-senyawa sederhana yang mengandung unsure-unsur tersebut, mirip uap air (H2O), Amonia (NH3), Metan (CH4), dan Karbondioksida (CO2). Senyawa sederhana tersebut tetap berbentuk uap dan tertahan dilapisan atas atmosfer. Ketuika suhu atmosfer turun sekitar 100oC terjadilah hujan air mendidih. Peristiwa ini berlangsung selama ribuan tahun. Dalam keadaan semacam ini niscaya bumi ketika itu belum dihuni kehidupan. Namun, kondisi semacam itu memungkinkan berlangsungnya reaksi kimia, alasannya yaitu teredianya zat (materi) dan energi yang berlimpah.
Timbul pertanyaan, bagaimana proses terjadinya kehidupan dibumi ini?Pertanyaan inilah yang mendorong beberapa Ilmuwan untuk mengemukakan pendapat serta melaksanakan experiment. Di antara Ilmuwan tersebut antara lain Harold Urey, Stanley Miller dan A.I.Oparin:
1. Teori Evolusi Kimia Menurut Harold Urey (1893)
· Biografi Harold Urey
Urey lahir di Walkerton, Indiana, Amerika Serikat. Urey mendapatkan gelar kesarjanaan di bidang zoologi dari Universitas Montana dan doktor dalam bidang kimia alasannya yaitu mempelajari termodinamika dibawah bimbingan Gilbert N. Lewis dari Universitas California, Berkeley.
Di Berkeley, Urey dilibatkan dalam pekerjaan fisikawan Raymond T. Birge dan kemudian bergabung dengan Niels Bohr di Kopenhagen, Denmark untuk mempelajari struktur atom di Institute for Theoritical Physics Kopenhagen. Setelah kembali ke Amerika Serikat pada tahun 1924, ia mengajar di Johns Hopkins University dan di Columbia University di mana ia membentuk tim bersama Rudolph Schoenheimer, David Rittenberg dan T. I. Taylor.
Pada ketika itu, Urey mengisolasi unsur deuterium dengan berulang kali melaksanakan distilasi terhadap teladan hidrogen cair. Pada tahun 1931, ia dan timnya melaksanakan demonstrasi keberadaan air berat. Urey kemudian diberikan penghargaan Nobel pada tahun 1934 alasannya yaitu penelitian tersebut.
Selama Perang Dunia II, Urey dan timnya bekerja dalam sejumlah penelitian yang kemudian mengarah kepada proyek Manhattan untuk membuatkan bom atom untuk Amerika Serikat. Hal penting yang dicapai dari penelitiannya yaitu metode pemisahan isotop yang dipakai untuk memisahkan isotop uranium-235 dari uranium-238. Pada animo gugur 1941, Urey bersama G. B. Pegram memimpin misi diplomatik ke Britania Raya untuk membentuk kerjasama dalam pengembangan bom atom.
Setelah perang, ia menjadi profesor di bidang kimia di Institute for Nuclear Studies. Urey kemudian membantu membuatkan bidang ilmu cosmochemistry. Dia kemudian menulis buku The Planets: Their Origin and Development (1952) yang berisi hasil-hasil penelitiannya. Urey berspekulasi bahwa asal-usul atmosfer bumi terdiri atas amonia, metana dan hidrogen. Hal ini kemudian ditunjukkan oleh muridnya, Stanley L.Miller, bahwa kalau adonan tersebut dipaparkan ke radiasi ultraviolet dan air, akan menghasilkan asam amino, yaitu rantai pembangun yang akan membentuk kehidupan. Walaupun demikian ilmuwan di masa sekarang lebih mempercayai bahwa atmosfer bumi pada awalnya terdiri dari karbon dioksida dan uap air.
Urey wafat di La Jolla, California, dan dimakamkan di pemakaman Fairfield di DeKalb County, Indiana.
Selain mendapatkan penghargaan Nobel, Urey juga mendapatkan medali emas dari Royal Astonomical Society pada tahun 1966. Selain itu untuk menghargai jasa-jasanya, nama Urey juga diabadikan sebagai nama kawah di bulan (kawah Urey), nama asteroid (4716 Urey) dan penghargaan H. C. Urey yaitu penghargaan yang diberikan kepada astronom oleh American Astronomical Society.
· Teori Evolusi Harold Urey
Teori ini menyatakan bahwa senyawa organik yang ada di atmosfer mengalami perubahan bertahap membentuk senyawa organik. Senyawa organik inilah yang merupakan komponen dasar makhluk hidup. Dia menyatakan bahwa pada suatu ketika atmosfer bumi kaya akan molekul zat mirip Metana (CH4), Uap air (H2O), Amonia(NH2), dan karbon dioksida (CO2) yang semuanya berbentuk uap. Karena adanya imbas energi radiasi sinar kiosmis serta ajaran listrik halilintar terjadilah reaksi diantara zat-zat tersebut menghasilkan zat-zat hidup. Teori evolusi Kimia dari Urey tersebut biasa dikenal dengan teori Urey.
Menurut Urey, zat hidup yang pertama kali terbentuk mempunyai susunan ibarat virus ketika ini. Zat hidup tersebut selama berjuta-juta tahun mengalami perkembangan menjadi banyak sekali jenis makhluk hidup. Menurut Urey, terbentuknya makhluk hidup dari banyak sekali molekul zat di atmosfer tersebut didukung kondisi sebagai berikut :
Menurut Urey, terbentuknya makhluk hidup dari banyak sekali molekul zat di atmosfer didukung kondisi sebagai berikut:
· Tersedia molekul metana, amonia, uap air, dan hidrogen yang sangat banyak di atmosfer bumi
· Ada pertolongan energi yang timbul dari ajaran listrik halilintar dan radiasi kosmik yang menjadikan zat-zat bereaksi membentuk molekul zat yang lebih besar.
· Terbentuknya zat hidup yang paling sederhana yang susunan kimianaya sanggup disamakan dengan susunan kimia virus.
· Zat hidup yang terbentuk berubah menjadi sejenis organisme yang lebih kompleks dalam jangka waktu yang lebih usang (berjuta-juta) tahun.
2. Teori Evolusi Stanley Miller
Miller yaitu murid Harold Urey yang juga tertarik terhadap duduk masalah asal permintaan kehidupan. Didasarkan info perihal keadaan planet bumi ketika awal terbentuknya, yakni perihal keadaan suhu, gas-gas yang terdapat pada atmosfer waktu itu, ia mendesain model alat laboratorium sederhana yang sanggup dipakai untuk menunjukan hipotesis Harold Urey.
Kedalam alat yang diciptakannya, Miller memasukan gas Hidrogen, Metana, Amonia, dan Air. Alat tersebut juaga dipanasi selama seminggu, sehingga gas-gas tersebut sanggup bercampur didalamnya. Sebagai pengganti energi ajaran listrik halilintar, Miller mengaliri perangkat alat tersebut dengan loncatan listrik bertegangan tinggi. Adanya ajaran listrik bertegangan tinggi tersebut menjadikan gas-gas dalam alat Miller bereaksi membentuk suatu zat baru. Kedalam perangkat juga dilakukan pendingin, sehingga gas-gas hasil reaksi sanggup mengembun. Berikut yaitu rancangan percobaan Stanley Miller.
Pada final minggu, hasil investigasi terhadap air yang tertampung dalam perangkap embun dianalisis secar kosmografi. Ternyata air tersebut mengandung senyawa organic sederhana, mirip asam amino, adenine, dan gula sederhana mirip ribose. Eksperimen Miller ini dicoba beberapa pakar lain, ternyata hasilnya sama. Bial dalam perangkat eksperimen tersebut dimasukkan senyawa fosfat, ternyata zat-zat yang dihasilkan mengandung ATP, yakni suatu senyawa yang berkaitan dengan transfer energi dalam kehidupan. Lembaga cpenelitian lain, dalam penelitiannya menghasilkan senyawa-senyawa nukleotida. Nukleotida yaitu suatu senyawa penyusun utama ADN (Asam Deoksiribose Nukleat) dan ARN (Asam Ribose Nukleat), yaitu senaywa khas dalam inti sel yang mengendalikan acara sel dan pewarisan sifat.
Eksperimen Miller sanggup memberiakn petunjuk bahwa satuan- satuan kompleks didalam sistem kehidupan mirip Lipida, Karbohidrat, Asam Amino, Protein, Mukleotida dan lain-lainnya sanggup terbentuk dalam kondisi abiotik. Teori yang terus berulang kali diuji ini diterima para ilmuwan secara luas. Namun, sampai sekarang duduk masalah utama perihal asal-usul kehidupan tetap merupakan diam-diam alam yang belum terjawab. Hasil yang mereka buktikan barulah mengetahui terbentuknya senyawa organik secara bertahap, yakni dimulai dari bereaksinya gas-gas diatmosfer purba dengan energi listrik halilintar. Selanjutnay semua senyawa tersebut bereaksi membentuk senyawa yang lebih kompleks dan terkurung dilautan. Akhirnay membentuk senyawa yang merupakan komponen sel.
3. Teori Evolusi Kimia A.I.Oparin
A.I.Oparin yaitu orang pertama yang mengemukakan bahwa evolusi zat-zat kimia telah terjadi sebelum kehidupan ini ada. Dalam bukunya “The Origin of Life”, ia mengemukakan bahwa asal mula kehidupan terjadi bersamaan dengan evolusi terbentuknya bumi dan atmosfernya. Atmosfer bumi mula-mula mempunyai air, karbondioksida, metana, dan ammonia, namun tidak mempunyai oksigen. Dengan adanya panas dari banyak sekali sumber energi, zat-zat tersebut mengalami serangkaian perubahan menjadi banyak sekali molekul organic sederhana. Senyawa-senyawa ini membentuk semacam adonan yang kaya akan materi-materi dalam lautan yang masih panas, yang disebut primodial soup. Bahan adonan ini belum merupakan makhluk hidup, tetapi bertingkah laris mirip mirip system biologi. Primodial soup ini melaksanakan sintesis dan membentuk molekul organic kecil atau monomer.
Dalam kondisi awal bumi mirip di atas Alexander Ivanovich Oparin mengajukan hipotesis, bahwa pada atmosfer purba bumi waktu itu terdapat senyawa air (H2O), hidrogen (H2), amonia (NH3), dan metana (CH4). Dengan pertolongan energi yang ada pada ketika itu contohnya energi panas bumi, sinar matahari, sinar ultra violet, sinar kosmis, maupun loncatan petir, menjadikan bahan-bahan tersebut terurai dan terbentuklah molekul-molekul organik. Molekul organik yang terbentuk terkumpul pada permukaan perairan baik laut, danau, sungai, maupun kolam. Kumpulan materi organik yang terdapat di perairan tersebut dinamakan sup purba atau sup primordial. Di sinilah diperkirakan daerah kehidupan pertamakali muncul.
Meskipun telah mengajukan hipotesis, tetapi Oparin tetap beropini sangat sulit mempertimbangkan prosedur transformasi molekul organik sebagai benda tak hidup ke benda hidup. Percobaan yang dilakukan A.L. Herrera untuk menunjukan hipotesis Oparin, menghasilkan asam amino dan suatu pigmen. Tetapi mirip halnya Oparin, ia gagal mengkorelasikan pendapatnya dengan duduk masalah asal mula terjadinya kehidupan.
d. Sikap terhadap Teori Evolusi
Teori evolusi kimia dari Harold Urey kelompok kami menolak dengan tegas. Karena proses pencampuran senyawa organik yang ada di atmosfer mirip metana, amonia, uap air, dan hidrogen akan menghasilkan asam amino. Namun asam amino yang dihasilkan bisa jadi telah tercemar oleh imbas lingkungan luar yang berupa suhu dan cuaca ekstrim pada beberapa tahun yang lalu. Sehingga belum tentu asam amino akan menghasilkan suatu organisme, meskipun telah melalui proses evolusi berjuta-juta tahun lamanya.
Teori evolusi kimia dari Stanley Miller sanggup diterima sebagian dan ditolak sebagian oleh kelompok kami. Kami mendapatkan teori tersebut alasannya yaitu pada percobaannya telah dilengkapi oleh sebuah alat yang dipakai untuk menunjukan hipotesis dari Harold Urey. Dengan memasukkan gas hidrogen, metana, amonia, dan air, kemudian dipanaskan selama seminggu sehingga gas-gas tersebut sanggup bercampur di dalamnya. Kemudian Stanley Miller mengalirinya dengan listrik halilintar yang bertekanan tinggi sampai balasannya terbentuk senyawa organik. Selama satu ahad di dalam alat tersebut tidak tercemar oleh imbas lingkungan luar sehingga senyawa organik yang dihasilkan berupa asam amino, adenin, dan gula sederhana mirip ribose yang jernih. Namun kami menolak pernyataannya bahwa suatu organisme berasal dari asam amino tersebut.. A.I.Oparin
Teori A.I.Oparin tidak jauh berbeda dengan teori- teori yang dilakukan oleh Harold Urey dan Stanley Miller. Kami menolak dengan tegas atas pernyataan yang diajukan oleh A.I.Oparin. A.I.Oparin menyatakan bahwa molekul pembentuk sel hidup (asam amino) berasal dari air, hidrogen, metana, dan amino dengan pertolongan energi dari sinar ultra violet, kosmis, dan halilintar. Hasil percobaan tersebut belum bisa kami terima alasannya yaitu asam amino yang dihasilkan merupakan asam amino alam yang belum dibuktikan apakah sama dengan asam amino pada organisme.
0 Response to "Teori Evolusi Kimia"
Posting Komentar