iklan banner

✔ Ranah Kognitif Taksonomi Bloom Revisi


Pada artikel sebelumnya telah dipaparkan perihal Pengertian Hasil Belajar, dimana hasil berguru tersebut dikelompokkan menjadi tiga ranah yaitu ranah kognitif, apektif, dan psikomotor. Pada artikel ini saya fokus membahas perihal ranah kognitif; yaitu perihal pengertian dan penilaian kognitif.

Pengertian Kognitif
Istilah Cognitive berasal dari kata Cognition artinya yaitu pengertian, mengerti. Menurut Gagne (1976: 71) menjelaskan pengertian kognitif yaitu proses yang terjadi secara internal di dalam sentra susunan syaraf pada waktu insan sedang berpikir. Seiring waktu berjalan, istilah kognitif ini menjadi populer sebagai salah satu wilayah psikologi insan atau satu konsep umum yang meliputi semua bentuk pengenalan yang meliputi setiap sikap mental yang bekerjasama dengan kasus pemahaman, memperhatikan, memberikan, menyangka, pertimbangan, pengolahan informasi, pemecahan masalah, kesenjangan, membayangkan, memperkirakan, berpikir dan keyakinan. Selain itu juga pengertian dari kognitif yaitu sebuah istilah yang dipakai oleh psikolog untuk menjelaskan semua aktifitas mental yang bekerjasama dengan persepsi, pikiran, ingatan, dan pengolahan warta yang memungkinkan seseorang memperoleh pengetahuan, memecahkan masalah, dan merencanakan masa depan. Desmita (2006: 103) menyampaikan bahwa kognitif sering disebut juga intelek.

Secara umum kognitif sanggup diartikan sebagai kemampuan intelektual. Kognitif diartikan juga sebagai kemampuan yang meliputi kegiatan mental (otak). Jean Piaget (dalam Asrori, 2007: 48) menyampaikan Inteligensi diartikan sama dengan "Kecerdasaan" yaitu seluruh kemampuan berpikir dan bertindak secara adaptif termasuk menganalisis, mensintesis, mengevaluasi, dan menuntaskan persoalan-persoalan.

Tujuan ranah kognitif berorientasi kepada kemampuan “berfikir”, meliputi kemampuan intelektual yang lebih sederhana, yaitu mengingat, hingga pada kemampuan memecahkan kasus yang memilih siswa untuk menghubungkan dan menggabungkan gagasan, metode atau mekanisme yang sebelumnya dipelajari untuk memecahkan kasus tersebut. Sehingga sanggup disimpulkan bahwa daerah kognitif yaitu subtaksonomi yang mengungkapkan perihal kegiatan mental yang sering berawal dari tingkat “remember” hingga ke tingkat yang paling tinggi yaitu “create”.

Penilaian Kognitif
Penilaian sanggup kita artikan sebagai upaya atau tindakan untuk mengetahui sejauh mana tujuan yang telah ditetapkan itu tercapai atau tidak. Artinya, penilaian ini berfungsi sebagai alat untuk mengetahui keberhasilan proses dan hasil berguru siswa. Bloom menyampaikan segala upaya yang menyangkut acara otak yaitu termasuk dalam ranah kognitif. Ranah kognitif ini termasuk didalamnya kemampuan mengingat, memahami, mengaplikasikan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Adapun klarifikasi masing-masing ranah kognitif yang terdiri dari enam tingkatan dengan aspek berguru yang berbeda-beda.

Mengingat (Remember)
Mengingat (remember) merupakan mengambil pengetahuan dari memori jangka panjang, terdiri atas dua proses kognitif, yaitu, mengenali dan mengingat kembali. Remember di sini menuntut siswa untuk bisa mengingat kembali (recall) warta yang telah pernah dipelajari, diterima sebelumnya dan dingat kembali. Misalnya: metode, kaidah, fakta, terminologi, rumus, taktik pemecahan masalah, dan sebagainya.

Memahami (Understand)
Memahami (understand) bearti mengkonstruksi makna dari bahan pembelajaran, baik yang bersifat lisan, tulisan, ataupun grafis. Pemahaman di sini dihubungkan dengan kemampuan untuk menjelaskan pengetahuan, warta mata pelajaran yang telah dipelajai, diketahui. Kemampuan ini dinyatakan dengan menguraikan pokok yang telah dipelajai dengan kata-kata sendiri. Dalam hal ini siswa diperlukan sanggup didengar dengan kata-kata sendiri.

Mengaplikasikan (Apply)
Proses kognitif mengaplikasikan melibatkan penggunaan prosedur-prosedur tertentu untuk mengerjakan soal latihan atau menuntaskan masalah. Kategori mengaplikasikan terdiri dari dua proses kognitif, yaitu mengeksekusi dan mengimplementasikan.
Mengaplikasikan merupakan kemampuan untuk memakai atau menerapkan warta yang telah dipelajari ke dalam situasi yang baru, serta memecahkan aneka macam kasus yang timbul dalam hal-hal, sepeti aturan, metode, konsep, teori, prinsip dan lain sebagainya. Misalnya mengaplikasikan suatu konsep yang dalam situasi yang baru, mengaplikasikan hukum gres yang telah ditetapkan, mendemonstrasikan penggunaan metode, mekanisme yang benar.

Menganalisis (Analize)
Proses kognitif menganalisis melibatkan proses-proses memecah-mecah bahan jadi bagian-bagian kecil dan memilih bagaimana kekerabatan antar bab dan antara setiap bab dari struktur keseluruhannya. Menganalisis meliputi proses-proses kognitif membedakan, mengorganisasi, dan mengatribusikan.
Analisis juga merupakan kemampuan untuk mengidentifikasi, memisahkan, membedakan, dan memilah dalam bagian-bagian atau komponen-komponen atau elemen suatu fakta, konsep, pendapat, asumsi, hipotesi atau kesimpulan, dan menyidik setiap komponen tersebut untuk melihat ada tidaknya pertentangan atau menuntaskan sesuatu yang kompleks ke bab yang lebih sederhana sesuatu yang kompleks ke bab yang lebih sederhana sehingga struktur-strukturnya sanggup dipahami. Misalnya, siswa diperlukan sanggup mengidentifikasi bagian-bagian, membedakan fakta dan kesimpulan atau teori dengan praktik.

Mengevaluasi (Evaluate)
Proses kognitif mengevaluasi didefinisikan sebagai menciptakan standar keputusan berdasarkan kriteria dan standar tertentu. Kategori mengevaluasi meliputi proses kognitif menyidik dan mengkritik. Proses mengevaluasi ini mengharapkan siswa bisa menciptakan penilaian dan keputusan perihal nilai suatu gagasan, metode, produk atau benda dengan memakai kriteria tertentu. Kaprikornus penilaian di sini lebih condong ke bentuk penilaian biasa daripada sistem evaluasi.

Mencipta (Create)
Mencipta merupakan proses kognitif yang melibatkan penyusunan elemen-elemen menjadi sebuah keseluruhan yang koheren dan fungsional. Create atau mencipta diartikan sebagai kemampuan seseorang dalam meletakkan, mengaitkan dan menyatukan aneka macam elemen dan unsur pengetahuan dalam bentuk keseluruhan sehingga tercipta bentuk contoh gres yang lebih menyeluruh. Hasil berguru pada penjabaran mencipta ini merupakan penitikberatan pada kreativitas dengan penitikberatan kepada rumusan pola-pola gres atau struktur sehingga terbentuk suatu yang utuh atau menyeluruh. Misalnya, perencanaan suatu kegiatan berguru mengajar atau kegiatan sosial.

Aspek kognitif dalam sistem pendidikan kini ini pada umumnya masih menerapkan beberapa aspek kognitif tingkat rendah, menyerupai mengingat, memahami, dan mengaplikasikan. sedangkan tingkat mengevaluasi dan mencipta jarang sekali diterapkan. Apabila semua tingkat kognitif diterapkan secara merata dan terus menerus maka hasil pembelajaran akan lebih baik.

Bentuk penilaian atau pengukuran hasil berguru ranah kognitif dilakukan dengan tes tertulis, yaitu:

  • tes lisan
  • tes objektif/pilihan ganda
  • tes uraian/esai
  • tes isian singkat
  • tes menjodohkan
  • portofolio
  • performans.
Cakupan yang diukur dalam ranah kognitif adalah:
  • mengingat (C1)
  • memahami (C2)
  • mengaplikasikan (C3)
  • menganalisis (C4)
  • mengevaluasi (C5)
  • mencipta (C6)
Penjelasan perihal cakupan yang diukur dalam ranah kognitif anda sanggup membaca artikel selanjutnya perihal Kata Kerja Operasional Ranah Kognitif.

Sumber http://pendidikandanteknolog.blogspot.com

0 Response to "✔ Ranah Kognitif Taksonomi Bloom Revisi"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel