Mengenal Dengan Baik Filosofi Pendidikan Stem
STEM sudah menjadi sebuah keharusan dalam mempersiapkan anak didik menghadapi dunia positif yang penuh problem biar siap dalam persaingan global. Sebab, Science, technology, engineering, and mathematics ialah mata pelajaran yang saling berkaitan dalam kehidupan positif manusia.
Keempat bidang itu, saling kait mengait dan tak bisa berdiri sendiri. Namun, selama ini keempatnya dipelajari terpisah-pisah, jadi seakan-akan hanya bisa dipahami secara teori saja. Padahal, keempat bidang studi itu wajib dikuasai oleh anak didik supaya mereka bisa memecahkan problem dalam dunia kerja, masyarakat, dan dalam semua aspek kehidupan. Dalam menghadapi era persaingan global, Indonesia pun perlu menyiapkan sumberdaya insan yang handal dalam disiplin-disiplin STEM secara kualitas dan mencukupi secara kuantitas.
Pengertian Pendidikan STEM
STEM merupakan abreviasi dari science,technology, engineering, dan mathematics. Istilah ini pertama kali diluncurkan oleh National Science Foundation (NSF) Amerika Serikat (AS) pada tahun 1990-an sebagai tema gerakan reformasi pendidikan untuk menumbuhkan angkatan kerja bidang-bidang STEM, serta membuatkan warga negara yang melek STEM (STEM literate), serta meningkatkan daya saing global Amerika Serikat dalam penemuan iptek (Hanover Research, 2011).Gerakan reformasi pendidikan STEM ini didorong oleh laporan dari banyak sekali studi yang memperlihatkan terjadinya kekurangan kandidat untuk mengisi lapangan kerja di bidang STEM, tingkat literasi sains, serta posisi capaian siswa sekolah menengah AS dalamTIMSS dan PISA (Roberts, 2012). Selain itu, AS juga menyadari pertumbuhan ekonominya berjalan secara datar dan akan tersaingi oleh China dan India alasannya ialah perkembangan sains, teknologi, enginering dan matematika dari kedua negara tersebut yang lebih maju. (Friedman, 2005).
Berdasarkan survey yang dilakukan bahwa pertumbuhan lapangan pekerjaan di bidang STEM diproyeksikan lebih tinggi dibandingkan dengan lapangan pekerjaan non-STEM. Selain itu, dari segi penghargaan, pekerjaan di bidang STEM akan memperlihatkan income yang juga lebih tinggi dibandingkan dengan bidang pekerjaan non-STEM.
Pendidikan STEM ialah pendekatan dalam pendidikan di mana Sains, Teknologi, Teknik, Matematika terintegrasi dengan proses pendidikan berfokus pada pemecahan problem dalam kehidupan sehari-hari yang positif serta dalam kehidupan profesional. Pendidikan STEM memperlihatkan kepada akseptor didik bagaimana konsep, prinsip, teknik sains, teknologi, teknik dan matematika (STEM) dipakai secara terintegrasi untuk membuatkan produk, proses, dan sistem yang bermanfaat bagi kehidupan manusia.
Sebagai komponen dari STEM, sains ialah kajian wacana fenomena alam yang melibatkan observasi dan pengukuran sebagai wahana untuk menjelaskan secara obyektif alam yang selalu berubah. Terdapat beberapa domain utama dari sains pada jenjang pendidikan dasar dan menengah, yakni fisika, biologi, kimia, serta ilmu pengetahuan bumi dan antariksa (IPBA).
Teknologi merujuk pada inovasiinovasi insan yang dipakai untuk memodifikasi alam biar memenuhi kebutuhan dan impian manusia, sehingga membuat kehidupan lebih nyaman dan lebih aman. Teknologi mengakibatkan insan sanggup melaksanakan perjalanan secara cepat, berkomunikasi eksklusif dengan orang di daerah yang berjauhan, memperoleh makanan sehat, dan alat-alat keselamatan. Rekayasa (engineering) merupakan pengetahuan dan keterampilan untuk memperoleh dan mengaplikasikan pengetahuan ilmiah, ekonomi, sosial, serta simpel untuk mendesain dan mengkonstruksi mesin, peralatan, sistem, material, dan proses yang bermanfaat bagi insan secara hemat dan ramah lingkungan. Selanjutnya, matematika berkenaan dengan pola-pola dan hubungan-hubungan, dan menyediakan bahasa untuk teknologi, sains, dan rekayasa.
Tujuan dan Hasil dari Pendidikan STEM
Penggunaan pendekatan STEM dalam bidang pendidikan mempunyai tujuan untuk mempersiapkan akseptor didik biar sanggup bersaing dan siap untuk bekerja sesuai bidang yang ditekuninya. Penelitian yang dilakukan oleh forum penelitian Hannover (2011) memperlihatkan bahwa tujuan utama dari STEM Education ialah sebuah perjuangan untuk memperlihatkan pengetahuan yang bersifat holistik antara subjek STEM.Dalam konteks pendidikan dasar dan menengah, pendidikan STEM bertujuan membuatkan akseptor didik yang STEM literate (Bybee, 2013), dengan rincian sebagai berikut.
- memiliki pengetahuan, sikap, dan keterampilan untuk mengidentifikasi pertanyaan dan problem dalam situasi kehidupannya, menjelaskan fenomena alam, mendesain, serta menarik kesimpulan berdasar bukti mengenai isu-isu terkait STEM;
- memahami karakteristik khusus disiplin STEM sebagai bentuk-bentuk pengetahuan, penyelidikan, dan desain yang digagas manusia;
- memiliki kesadaran bagaimana disiplindisiplin STEM membentuk lingkungan material, intelektual dan kultural,
- memiliki impian untuk terlibat dalam kajian isu-isu terkait STEM (misalnya efisiensi energi, kualitas lingkungan, keterbatasan sumberdaya alam) sebagai warga negara yang konstruktif, peduli, serta reflektif dengan memakai gagasan-gagasan sains, teknologi, rekayasa, dan matematika.
Sedangkan jikalau kita lihat tujuan dan hasil dari pendidikan STEM bagi siswa dan pendidik sanggup kita lihat pada tabel di bawah ini
Pendidikan STEM dan keterampilan Abad 21
Abad ke-21 ditandai dengan derasnya arus globalisasi serta cepatnya perkembangan teknologi. Berbagai sekat yang memisahkan batas-batas geografis ketika ini dengan gampang dihilangkan dengan banyak sekali kemajuan teknologi informasi dan komunikasi. Berbagai informasi dan pengetahuan gres bukanlah hal yang sulit untuk didapatkan dan dikumpulkan pada era ini. Hal ini mengakibatkan munculnya era ekonomi gres yang berbasis pengetahuan serta teknologi dimana individu yang mempunyai kemampuan untuk mendapatkan, mengolah, dan menginterpretasikan banyak sekali informasi dan pengetahuan ini akan sanggup berhasil dalam menjawab banyak sekali tantangan di masyarakat global.Hal ini memperlihatkan bahwa konsep pembelajaran yang diharapkan harus sanggup membangun keterampilan yang dibutuhkan oleh akseptor didik untuk sanggup berhasil di kala ke-21 ini yaitu pembelajaran yang sanggup berkontribusi pada pengembangan kemampuan kerjasama, memecahkan masalah, kreativitas, dan inovatif yang berpotensi menopang ekonomi. Pembelajaran berbasis STEM menjadi salah satu solusi dalam menjawab tantangan pendidikan ini.
Pendidikan STEM memberi pendidik peluang untuk memperlihatkan kepada akseptor didik betapa konsep, prinsip, dan teknik dari STEM dipakai secara terintegrasi dalam pengembangan produk, proses, dan sistem yang dipakai dalam kehidupan sehari-hari mereka. Oleh alasannya ialah itu, definisi pendidikan STEM diadopsi sebagai pendekatan interdisiplin pada pembelajaran (Reeve, 2013).
Dalam pembelajaran berbasis STEM akseptor didik memakai sains, teknologi, rekayasa, dan matematika dalam konteks positif yang menghubungkan sekolah, dunia kerja, dan dunia global guna membuatkan literasi STEM yang memungkinkan akseptor didik bisa bersaing dalam kala ke-21.
Dengan begitu, kita sanggup melihat pentingnya pembelajaran berbasis STEM sebagai berikut:
- Transformasi proses pendidikan
Pendidikan STEM menghilangkan batas pemisah antara subjek sains, matematika, teknologi, dan rekayasa serta menghubungkan antara pengetahuan yang didapatkan oleh akseptor didik dengan problem di kehidupan nyata. - Peningkatan kemahiran pemahaman saintifik
Dengan mengkontektualisasikan antara banyak sekali pengetahuan saintifik yang dipelajari oleh akseptor didik dengan problem di kehidupan nyata, maka pendidikan STEM sanggup meningkatkan kompetensi literasi sains. - Pengembangan sumber daya manusia
Kriteria sumberdaya insan yang relevan dan dibutuhkan di kala ke-21 harus memenuhi tuntutan keahlian yang diharapkan menyerupai kemampuan dalam berkolaborasi, berkomunikasi, berpikir secara kritis, dan mempunyai kemampuan dalam membuatkan kreativitasnya. Proses pembelajaran berbasis STEM melatihkan banyak sekali kemampuan tersebut. - Tantangan teknologi
Kemampuan dalam rekayasa merupakan kunci dari lahirnya sebuah teknologi. Dalam pendidikan STEM, akseptor didik ditantang untuk mengaplikasikan pengetahuan mereka melalui proses desain rekayasa untuk membuat solusi teknologi dari sebuah permasalahan. - Kunci dalam kemajuan dan inovasi
Pendidikan STEM melalui banyak sekali proses pembelajaran yang dilalui oleh akseptor didik turut membuatkan kemampuan problem solving atau kemampuan dalam memecahkan permasalahan. Berbekal kemampuan ini akan muncul banyak sekali penemuan dalam pengembangan teknologi. - Penting untuk kesejahteraan
Berbagai penemuan dalam teknologi diciptakan untuk mempermudah kita dalam menjalani kehidupan dan pada hasilnya mendorong peningkatan kesejahteraan
(Stohlmann, Moore & Roehrig, 2012) mengidentifikasi 4 faktor yang perlu dipertimbangkan bagi pendidik sehingga pembelajaran STEM sanggup berlangsung dengan sukses. Keempat faktor tersebut sanggup dilihat pada gambar di bawah.
Aspek teaching atau pembelajaran menitikberatkan pada persiapan pembelajaran dan implementasi pembelajaran di kelas.
Aspek efficacy terkait dengan kepercayaan diri pendidik dalam mengimplementasikan pembelajaran STEM yang sanggup dipengaruhi oleh tingkat penguasaan bahan pembelajaran serta pedagogik, serta komitmennya dalam melaksanakan pembelajaran.
Aspek materials terkait dengan kesiapan sarana dan prasarana penunjang pembelajaran.
Untuk melengkapi klarifikasi Mengenal Dengan Baik Filosofi Pendidikan STEM di atas, sanggup di download dan dipelajari beberapa file berikut:
- Filosofi Pendidikan STEM (*download disini)
- Penilaian Autentik (*download disini)
- Unit Pembelajaran STEM Mata PElajaran IPA Sekolah Menengah Pertama (*download disini)
- Eksplorasi Aktivitas STEM Untuk Siswa Sekolah Menengah Pertama (*download disini)
Video pilihan khusus untuk Anda 💗 Siswa-siswa kreatif ini berkreativitas melalui PBB;
0 Response to "Mengenal Dengan Baik Filosofi Pendidikan Stem"
Posting Komentar