17 Mitos Yang Berkembang Di Masyarakat Sunda

1. Tarapti : kehidupan masyarakat sunda selalu tertib dalam hal apa pun
2. Siloka : .dalam mengungkap kan sesuatu masyarakat Sunda tidak pernah secara eksklusif tapi memakai citra atau kiasan sampai tidak menyinggung orang lain.
3. Ramah Tamah Someah Hade Kasemah : selalu menghormati tamu atau siapapun juga.
4. Teu Adigung Adiguna Luhur Kuta Gede Dunya : tidak Sombong
5. Handap Asor : Selalu menghargai orang lain
2. Siloka : .dalam mengungkap kan sesuatu masyarakat Sunda tidak pernah secara eksklusif tapi memakai citra atau kiasan sampai tidak menyinggung orang lain.
3. Ramah Tamah Someah Hade Kasemah : selalu menghormati tamu atau siapapun juga.
4. Teu Adigung Adiguna Luhur Kuta Gede Dunya : tidak Sombong
5. Handap Asor : Selalu menghargai orang lain
Dan ini hanya Sebagian saja dari karakteristik masyarakat Sunda pada umumnya.
Beberapa hal yang dihentikan di lakukan oleh Suku Sunda :
1. Ulah tatalu ti peuting _ Dilarang memukul mukul sesuatu yang mengeluarkan bunyi kata orang bau tanah nati suka banyak tikus,
Secara budi : Kalau memukul mukul sesuatu dan menimbulkan bunyi akan berisik dan mengganggu orang lain, alasannya malam hari waktunya orang untuk istirahat.
2. Ulah neukteukan kuku ti peuting
Jangan memotong kuku pada malam hari
Logika : Karena mungkin jaman dulu tidak mengenal gunting kuku, yang di gunakan untuk memotong ialah alat tajam, di tambah belum ada nya listrik, maka kalau memotong malam hari sanggup mencidrai diri kita.
Jangan memotong kuku pada malam hari
Logika : Karena mungkin jaman dulu tidak mengenal gunting kuku, yang di gunakan untuk memotong ialah alat tajam, di tambah belum ada nya listrik, maka kalau memotong malam hari sanggup mencidrai diri kita.
3. Ulah meuli uyah ti peuting
Membeli garam pada malam hari.
Membeli garam pada malam hari.
4. Ulah meuli cengek ti peuting >
Membeli cengek pada malam hari.
Logika : Kedua hal di atas ialah merupakan kepingan kebutuhan hidup sehari-hari jadi harus selalu tersedia.
Membeli cengek pada malam hari.
Logika : Kedua hal di atas ialah merupakan kepingan kebutuhan hidup sehari-hari jadi harus selalu tersedia.
5. Ulah ngaheot ti peuting > Suka ada yang mengikuti..
Jangan bersiul pada malam hari
Logika : Sebenarnya bersiul selain menunjukan kita sedang senang/ceria akan tetapi ada makna kesombongan,angkuh meskipun dilakukan pada siang hari apalagi bersahabat orang yang usianya di atas kita.
Jangan bersiul pada malam hari
Logika : Sebenarnya bersiul selain menunjukan kita sedang senang/ceria akan tetapi ada makna kesombongan,angkuh meskipun dilakukan pada siang hari apalagi bersahabat orang yang usianya di atas kita.
6. Silisiaran ti peuting > Suka dideketin mahluk alam lain
Mencari kutu rambut malam hari.
Logika : Selain makna syiar islam atau lebih baik mengerjakan yang lebih bermanfaat juga alasannya malam hari gelap,lebih baik tidur.
Mencari kutu rambut malam hari.
Logika : Selain makna syiar islam atau lebih baik mengerjakan yang lebih bermanfaat juga alasannya malam hari gelap,lebih baik tidur.
7. Meuli barang seukeut ti peuting
Membeli barang tajam pada malam hari,seperti pisau,silet.
Logika : Kemungkinan penyalahgunaan barang untuk hal negative.
Membeli barang tajam pada malam hari,seperti pisau,silet.
Logika : Kemungkinan penyalahgunaan barang untuk hal negative.
8. Ulah niup suling ti peuting > Mendatangkan Harimau gaib
Jangan meniup suling pada malam hari.
Logika : Makna syiar Islam,lebih baik membaca Al Qur’an atau tidur saja.
Jangan meniup suling pada malam hari.
Logika : Makna syiar Islam,lebih baik membaca Al Qur’an atau tidur saja.
9. Ulah kaluar imah sareupna > Bisi ku sanekala
Jangan keluar rumah menjelang malam.
Logika : makna syiar Islam,karena biasanya menjelang maghrib semua pergi ke Masjid untuk berguru baca tulis Al Qur’an kemudian sholat berjamaah.
Yang ini kini sedang digalakan oleh pemerintah dan kita harus mendukungnya.
Jangan keluar rumah menjelang malam.
Logika : makna syiar Islam,karena biasanya menjelang maghrib semua pergi ke Masjid untuk berguru baca tulis Al Qur’an kemudian sholat berjamaah.
Yang ini kini sedang digalakan oleh pemerintah dan kita harus mendukungnya.
10. Ulah mawa budak leutik kaluar imah ti peuting > Suka dideketin mahluk halus
Jangan bawa anak balita keluar rumah malam hari
Logika : Udara malam sensitive untuk anak terutama balita.
Jangan bawa anak balita keluar rumah malam hari
Logika : Udara malam sensitive untuk anak terutama balita.
11. Ulah cicing di lawang panto > bisi nongtot jodoh
Jangan membisu di muka pintu.
Logika : Selain menghalangi orang lain keluar masuk ruangan juga kenapa tidak duduk saja di bangku atau diluar saja.
Jangan membisu di muka pintu.
Logika : Selain menghalangi orang lain keluar masuk ruangan juga kenapa tidak duduk saja di bangku atau diluar saja.
12. Ulah muka paisan > Suka melaksanakan korelasi suami diluar nikah (laki-laki)
Jangan membuka bungkus pepes.
Logika : Pepes ikan atau pepes apapun lebih banyak didominasi suka,dan lebih baik di buka oleh perempuan yang biasanya sanggup membagikannya secara adil dan biasanya pria satu pepesan sanggup habis…he he he.
Jangan membuka bungkus pepes.
Logika : Pepes ikan atau pepes apapun lebih banyak didominasi suka,dan lebih baik di buka oleh perempuan yang biasanya sanggup membagikannya secara adil dan biasanya pria satu pepesan sanggup habis…he he he.
13. Ulah dahar bari di tanggeuy > Menghormati Dewi padi
Jangan makan dengan piring di tangan.
Logika : Dikhawatirkan tumpah.
Jangan makan dengan piring di tangan.
Logika : Dikhawatirkan tumpah.
14. Ulah dahar bari ngobrol > Menghormati Dewi Padi
Jangan makan sambil ngobrol.
Logika : Dikhawatirkan tersedak.
Jangan makan sambil ngobrol.
Logika : Dikhawatirkan tersedak.
15. Ulah Ngaremeh > Menghormati Dewi padi.
Jangan menyisakan nasi di piring sebutir-pun.
Logika : Belajar hidup sehat dan bersih,beryukur alasannya kita masih sanggup makan.
Jangan menyisakan nasi di piring sebutir-pun.
Logika : Belajar hidup sehat dan bersih,beryukur alasannya kita masih sanggup makan.
16. Ulah dahar bari ceceplak
Jangan makan dengan pengecap bersuara.
Logika : Mebuat jijik teman makan disekitar kita.
Jangan makan dengan pengecap bersuara.
Logika : Mebuat jijik teman makan disekitar kita.
17. Ulah dahar dina coet > Suka mendapat jodoh yang lebih bau tanah (kakek-kakek atau nenek-nenek)
Jangan makan beralaskan cobekan.
Logika : Cobekan biasanya terbuat dari kerikil dikhawatirkan kerikilnya termakan.
Jangan makan beralaskan cobekan.
Logika : Cobekan biasanya terbuat dari kerikil dikhawatirkan kerikilnya termakan.
Mungkin ini hanya sebuah budaya namun jikalau dilihat secara budi ada benarnya juga, dan ini merupakan warisan dari orang bau tanah kita yang patut di lestarikan.
semoga bermanfaat
Salam_5M
Sumber http://mynewsblogjaya.blogspot.com
0 Response to "17 Mitos Yang Berkembang Di Masyarakat Sunda"
Posting Komentar