✔ Kerangka Konseptual
KERANGKA KONSEPTUAL
Dosen: Farida, M.Si.

Disusun oleh:
1. toro NPM: 14.0102.0081
2. Azwar NPM:-
3. Ari
4. Sanjaya
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG
JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
TAHUN 2014/2015
1. PENGERTIAN KERANGKA KONSEPTUAL
Menurut FASB kerangka kerja konseptual (conceptual framework) didefinisikan sebagai suatu sistem koheren yang terdiri dari tujuan dan konsep mendasar yang saling berhubungan, yang menjadi landasan bagi penetapan standar yang konsisten dan penentuan sifat, fungsi, serta batas- batas dari akuntansi keuangan dan laporan keuangan.
2. FUNGSI KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI :
FASB merumuskan 4 manfaat dari kerangka konseptual akuntansi :
1. Sebagai pedoman dalam menentukan standar akuntansi
2. Sebagai kerangka acuan untuk memecahkan duduk kasus akuntansi apabila standar yang kini tidak mengatur info gres yang timbul
3. Sebagai dasar menciptakan pertimbangan dalam menyajikan laporan keuangan
4. Meningkatkan daya banding dengan cara mengurangi aneka macam alternative metode akutansi yang ada.
3. PERUMUSAN KERANGKA KONSEPTUAL
Komponen kerangka konseptual
SFAC NO | JUDUL | ISI | Tahun | Level |
1 | Objectives of financial reporting by business enterprise | Tujuan yang akan dicapai dalam pelaporan keuangan | 1978 | I |
2 | Qualitative characteristics of accounting information | Kualitas informasi yang harus dipenuhi dalam pelaporan keuangan supaya bermanfaat | 1980 | II |
3 | Elements of financial statements of business enterprise | Definisi dan karakteristik elemen laporan keuangan | 1980 | II |
4 | Objectives of financial reporting by nonbusiness organizations | Tujuan yang akan dicapai dalam pelaporan keuangan organisasi nirlaba | 1980 | I |
5 | Recognition and measurement in financial statement of business enterprise | Kriteria pengukuhan dan atribut pengukuran elemen laporan keuangan | 1984 | II |
6 | Elements of financial statements. A replacement of fasb concept statement no 3 | Mengganti sfac no 3 dan berlaku bagi organisasi nirlaba | 1985 | III |
A. LEVEL 1 : TUJUAN PELAPORAN KEUANGAN
Tujuan dari pelaporan keuangan berdasarkan SFAC NO. 1 (Statement of Financial Accounting Concepts) disebutkan bahwa tujuan pelaporan keuangan tidak terbatas pada isinya laporan keuangan tetapi juga media pelaporan lainya. Yang berkaitan pribadi atau tidak pribadi dengan informasi yang disediakan oleh sistem akuntansi yaitu informasi ihwal sumber-sumber ekonomi, hutang, laperiodik dan lain-lain.
B. LEVEL 2 : KARAKTERISTIK KUALITATIF DAN ELEMEN LAPORAN KEUANGAN
1) Karakteristik Kualitatif dari Informasi
FASB dalam SFAC NO. 2, karakteristik kualitatif dimaksudkan untuk menunjukkan kriteria dasar dalam menentukan :
· alternatif metode akuntansi dan pelaporan keuangan
· persyaratan peng-ungkapan (disclosure)
Kegunaan bagi pengambilan keputusan, dari dua yang terpenting, kemudian sekunder dan yang lainnya :
· relevan
· Keandalan(Reliability)
· Daya Banding dan konsistensi
· Pertimbangan cost-Benefit
· Materialitas
2) Element laporan keuangan dalam sfac no.3, terdiri dari :
· Aktiva (assets)
· Hutang (liabilities)
· Ekuitas (equity)
· Investasi oleh pemilik (investment by owners)
· Distribusi pada pemilik (distribution to owners)
· Laba komprehensive (comprehensive income)
· Pendapatan (revenue)
· Biaya (expenses)
· Keuntugan (gains)
· Kerugian (losses)
3) Pengakuan dan pengukuran.
Dalam SFAC NO. 5 dibedakan antara keuntungan periodik (earning) dan keuntungan komprehensif (comprehensive income).
· Earning berbeda dengan income, lantaran dalam earning tidak diperhitungkan penyesuaian-penyesuaian periode sebelumnya yang tidak diakui pada periode sekarang. Seperti efek kumulatif perubahan prinsip akuntansi tidak dimasukkan dalam earnings.
· Sedangkan comprehensive income, mengakui dua pos yang dikeluarkan dari earning, mengakui efek perubahan atas pembiasaan akuntansi periode sebelumnya yang diakui pada periode kini dan perubahan lainnya dalam aktiva netto perusahaan (holding gains and losses) yang diakui pada periode berjalan, misalnya, perubahan dalam nilai pasar investasi surat berharga diklasifikasikan sebagai aktiva tidak lancar dan pembiasaan penjabaran atas mata uang absurd dimasukkan sebagai keuntungan komprehensif.
5 dasar pengukuran yang sanggup dipakai untuk menentukan nilai aktiva dan hutang :
· cost historis (historical cost),
· Cost penggantian terkini (current replacement cost)
· Nilai pasar terkini (current market value)
· Nilai higienis yang sanggup direalisasi (net realisable value)
· Nilai kini anutan kas mendatang (present value of future cash flow)
C. LEVEL 3 : POSTULATE, PRINSIP DAN KETERBATASAN
1) Postulate akuntansi (asumsi / konsep dasar) yaitu pernyataan atau aksioma yang kebenarannya terbukti dengan sendirinya, dan menggambarkan lingkungan ekonomi, politik, sosiologi dan aturan daerah akuntansi dipraktekkan.
· The economic entity
· Going concern
· Monotary unit (unit moneter/mata uang)
· The accounting period prostulade (Periodisasi Pelaporan)
·
2) Accounting principles (prinsip pendapatan) the historical cost principle
· The historical cost principle (harga Pertukaran/costhistories)
· The revenue principle
· The matching principle
ü Hubungan alasannya yaitu akibat
ü Alokasi Sistematis dan rasional
ü Pembebanan segera
· The full disclosure principle
3) Constraint
· Cost benefit relationship
· The materiality principle
ü Pendekatan Ukuran
ü Pendekatan Kriteria Perubahan
§ Industri practice
§ The conservatism Principle
4) KERANGKA KONSEPTUAL INDONESIA
Di Indonesia, kerangka konseptual dikenal pada September 1994. IAI mengadopsi kerangka konseptual dari IASC sebagai dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Kebijakan tersebut disetujui oleh Komite Prinsip Akuntansi Indonesia pada tanggal 24 Agustus 1994 dan disahkan oleh Pengurus Pusat IAI pada tanggal 7 September 199 4. IAI menanamkan kerangka konseptual Indonesia dengan istilah “Kerangka Dasar Penyususnan dan penyajian Laporan Keuangan”.
- Tujuan dan Ruang Lingkup
Tujuan kerangka konseptual (kerangka dasar) yaitu untuk membantu aneka macam pihak dalam mencapai tujuan tertentu berkaitan dengan duduk kasus akuntansi yang muncul. Kerangka konseptual sanggup dipakai sebagai contoh aneka macam pihak (1990: p. 1) dalam menjalankan aktivitas berikut ini:
1. Komite penyususnan standar akuntansi keuangan dalam pelaksanaan tugasnya.
2. Penyusunan laporan keuangan, dalam menanggulangi masalah-masalah akuntansi yang belum diatur dalam standar akuntansi keuangan.
3. Auditor
4. Para pemakai laporan keuangan
- Tujuan dan Pemakai Laporan Keuangan
Menurut IAI tujuan tujuan laporan keuangan yaitu untuk menyediakan informasi yang berkaitan dengan posisi keuangan, prestasi (hasil usaha) perusahaan, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi pemakai dalam pengambilan keputusan. Para pemakai tersebut yaitu
ü Investor
ü Kreditur
ü Pemasok
ü Karyawan
ü Pelanggan
ü Pemerintah
ü masyarakat
- Asumsi Dasar
1. Dasar akrual: transaksi diukur dan diakui/ dicatat dalam laporan keuangan pada dikala terjadinya meskipun tidak ada keluar masuknya kas.
2. Kelangsungan hidup: dalam penyusunan laporan keuangan diasumsikan bahwa perusahaan akan hidup terus dan akan melanjutkan usahanya dimasa mendatang.
- Karakteristik Kualitatif dan Kendala Informasi
Karakteristik yang dipakai IAI yaitu Dapat Dipahami (Understandability), Relevan, Keandalan (Reliability), dan Daya Banding (Comparability).
- Elemen Laporan Keuangan
Berbeda dengan FASB, IAI hanya mengakui 5 elemen laporan keuangan, yaitu aktiva, kewajiban, ekuitas, pendapatan, dan beban.
- Pengakuan dan Pengukuran
Pengakuan merupakan proses pembentukan pos yang memenuhi definisi elemen laporan keuangan serta kriteria pengakuan. Menurut IAI, pos yang memenuhi definisi elemen laporan keuangan harus diakui apabila:
· ada kemungkinan manfaat ekonomi yang akan mengalir dari atau kedalam perusahaan,
· pos tersebut memiliki nilai/biaya yang sanggup diukur dengan andal.
Pengukuran yaitu proses penentuan jumlah rupiah untuk mengakui dan memasukkan setiap elemen laporan keuangan kedalam neraca atau laporan keuntungan rugi. Dasar pengukurannya, yaitu:
1. Biaya historis:
ü aktiva dicatat sebesar pengeluaran kas yang dibayar.
ü Kewajiban dicatat sebesar jumlah yang diterima
2. Biaya Terkini (current cost):
ü aktiva dinilai dalam jumlah kas yang dibayar atau sebesar nilai masuk akal dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh aktiva tersebut pada dikala sekarang.
ü Kewajiban dinyatakan dalam jumlah kas yang tidak didiskontokan (undiscounted) yang mungkin akan diharapkan untuk menuntaskan kewajiban (obligation) sekarang.
3. Nilai Realisasi/Penyelesaian (Realizable/Settlement Value):
ü aktiva dinyatakan dalam jumlah kas yang sanggup diperoleh kini dengan menjual aktiva dalam pelepasan normal (orderly disposal).
ü Kewajiban dinyatakan sebesar nilai pembiasaan , yaitu: jumlah kas yang tidak didiskontokan yang diharapkan akan dibayarkan untuk memenuhi kawajiban dalam pelaksanaan perjuangan normal.
4. Nilai Sekarang (present value):
ü aktiva dinyatakan sebesar arus kas masuk higienis dimasa depan yang didiskontokan kenilai kini dari pos yang diharapkan sanggup menunjukkan hasil dalam pelaksanaan perjuangan normal.
ü Kewajiban dinyatakan sebesar arus kas keluar higienis dimasa depan yang didiskontokan kenilai kini yang diharapkan akan diharapkan untuk menuntaskan kewajiban dalam pelaksanaan perjuangan normal.
0 Response to "✔ Kerangka Konseptual"
Posting Komentar