iklan banner

✔ Kerangka Konseptual Dan Hipotesis


KERANGKA KONSEPTUAL
DAN HIPOTESIS


Baca Juga



Kajian Pustaka/Teori

Dalam penelitian kuantitatif, pencarian dan pengadaan literatur atau kepustakaan merupakan suatu hal yang penting. Kepustakaan merupakan jembatan bagi peneliti untuk mendapat landasan konstruksi teoritik sebagai ajaran atau pegangan, tolok ukur, sumber hipotesis.

Kajian pustaka / teori mempunyai peranan penting dalam hal melaksanakan penelitian kuantitatif. Dengan kajian pustaka, peneliti sanggup menjustifikasi adanya problem penelitian dan mengidentifikasikan arah penelitian. Justifikasi problem penelitian berarti peneliti memakai kepustakaan untuk menunjukkan pentingnya permasalahan penelitian untuk diteliti. Sedangkan mengidentifikasi arah penelitian berarti peneliti menelaah atau mengkaji kepustakaan dan mengidentifikasi variabel-variabel kunci yang layak dan berafiliasi serta mempunyai kecenderungan potensial yang perlu diuji dalam penelitian.

Manfaat yang diperoleh dari kajian literatur adalah: (Iskandar: 2008)

1)      Mengenali teori-teori dasar dan konsep yang telah dikemukakan oleh para andal terdahulu perihal relevan dengan variabel-variabel yang diteliti.

2)      Mengikuti perkembangan dalam penelitian dalam bidang yang akan diteliti.

3)      Memanfaatkan data sekunder

4)      Menghindarkan duplikasi.

5)      Penelusuran dan penelaahan literatur yang relevan dengan problem penelitian untuk mengungkapkan buah pikiran secara sistematis, kritis dan analitis.

Adapun fungsi kajian literatur berdasarkan Iskandar (2008: 51) yaitu sebagai berikut:

1)      Literatur meningkatkan pemahaman peneliti perihal teori-teori yang relevan terhadap problem yang diteliti.

2)      Kajian literatur perihal teori berfungsi untuk menjelaskan, membedakan, meramal dan mengendalikan suatu fenomena-fenomena atau suatu gejala-gejala yang berafiliasi dengan problem penelitian.

3)      Kajian literatur sanggup menimbulkan gagasan dan mendasari penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti.

4)      Kajian literatur menguraikan teori-teori, temuan-temuan peneliti terdahulu dan materi penelitian lainnya yang diperoleh dari acuan, yang dijadikan landasan untuk melaksanakan penelitian yang diusulkan.

5)      Kajian literatur membantu peneliti untuk menjelaskan latar belakang problem yang diteliti.

6)      Kajian literatur meningkatkan keyakinan dan motivasi bagi peneliti. Penguasaan teori yang berafiliasi dengan problem yang diteliti, sanggup mendukung keyakinan akan pengetahuan peneliti untuk termotivasi melaksanakan penelitian hingga menemukan hasil penelitian.

7)      Kajian literatur sanggup meningkatkan kemampuan pemahaman peneliti secara mendalam dalam disiplin ilmu yang diteliti.

8)      Kajian literatur sanggup peneliti gunakan untuk menyusun kerangka konseptual yang dipakai dalam penelitian.

9)      Kajian literatur mengacu kepada daftar pustaka.



Kerangka Konseptual Penelitian

Kerangka konseptual penelitian berdasarkan Sapto Haryoko dalam Iskandar (2008: 54) menjelaskan secara teoritis model konseptual variabel-variabel penelitian, perihal bagaimana pertautan teori-teori yang berafiliasi dengan variabel-variabel penelitian yang ingin diteliti, yaitu variabel bebas dengan variabel terikat.

Kerangka konseptual dalam suatu penelitian perlu dikemukakan apabila penelitian berkenaan dengan dua variabel atau lebih. Apabila penelitian hanya membahas sebuah variabel atau lebih secara mandiri, maka perlu dilakukan deskripsi teoritis masing-masing variabel dengan argumentasi terhadap variasi besarnya variabel yang diteliti.

Kerangka konseptual yang baik berdasarkan Uma Sekaran sebagaimana yang dikutip oleh Sugiyono dalam Iskandar (2008: 54) sebagai berikut:

1)      Variabel-variabel penelitian yang akan diteliti harus jelas.

2)      Kerangka konseptual haruslah menjelaskan kekerabatan antara variabel-variabel yang akan diteliti, dan ada teori yang melandasi.

3)      Kerangka konseptual tersebut lebih selanjutnya perlu dinyatakan dalam bentuk diagram, sehingga problem penelitian yang akan dicari jawabannya gampang dipahami.

Iskandar (2008:55) mengemukakan bahwa dalam penelitian kuantitatif, kerangka konseptual merupakan suatu kesatuan kerangka pemikiran yang utuh dalam rangka mencari jawaban-jawaban ilmiah terhadap masalah-masalah penelitian yang menjelaskan perihal variabel-variabel, kekerabatan antara variabel-variabel secara teoritis yang berafiliasi dengan hasil penelitian yang terdahulu yang kebenarannya sanggup diuji secara empiris.



Hipotesis Penelitian

Hipotesis diturunkan melalui teori. Hipotesis merupakan balasan sementara terhadap problem penelitian. Hipotesis yaitu suatu pernyataan yang masih harus diuji kebenarannya secara empiris. (Iskandar, 2008 : 56). Menurut Singarimbun dalam Iskandar (2008 : 56), hipotesis yaitu sarana penelitian ilmiah yang penting dan tidak bisa ditinggalkan, alasannya yaitu ia merupakan instrumen kerja dari teori.

Hipotesis merupakan adonan dari kata ”hipo” yang artinya dibawah, dan ”tesis” yang artinya kebenaran. Secara keseluruhan hipotesis berarti dibawah kebenaran (belum tentu benar) dan gres sanggup diangkat menjadi suatu kebenaran kalau memang telah disertai dengan bukti-bukti. (Suharsimi Arikunto, 2000 : 57). Dengan demikian, berdasarkan Suharsimi, Hipotesis yaitu alternatif dugaan balasan yang dibentuk oleh peneliti bagi problematika yang diajukan dalam penelitiannya. Dugaan balasan tersebut merupakan kebenaran yang sifatnya sementara, yang akan diuji kebenarannya dengan data yang dikumpulkan melalui penelitian. Dengan kedudukannya itu, berdasarkan Suharsimi hipotesis sanggup bermetamorfosis kebenaran, akan tetapi juga sanggup tumbang sebagai kebenaran.

Tujuan peneliti mengajukan hipotesis yaitu biar dalam acara penelitiannya, perhatian peneliti tersebut terfokus hanya pada gosip atau data yang diharapkan bagi pengujian hipotesis. Agar pemilihan alternatif sanggup tepat, peneliti dituntut untuk hati-hati dan cermat.

Menurut Borg dan Gall dalam Suharsimi (2000 : 64) ada empat persyaratan bagi hipotesis yang baik, yaitu:

1)      Hipotesis hendaknya merupakan rumusan perihal kekerabatan dua atau lebih variabel.

2)      Hipotesis yang dirumuskan hendaknya disertai dengan alasan atau dasar-dasar teoritik dan hasil inovasi terdahulu.

3)      Hipotesis harus sanggup diuji

4)      Rumusan hipotesis hendaknya yang singkat dan padat.

Sedangkan berdasarkan Mahsun, (Iskandar, 2008 : 57) hipotesis penelitian hendaklah mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:

1)      Hipotesis dibentuk dalam bentuk kalimat deklaratif (pernyataan)

2)      Hipotesis harus sanggup teruji.

3)      Hipotesis harus rasional, artinya mengemukakan klarifikasi yang masuk akal. Hubungan antara variabel-variabel harus terang sehingga variabel sanggup diukur.

Ditinjau dari operasi rumusannya, ada dua jenis hipotesis, (Suharsimi Arikunto, 2000 : 60) yaitu:

1)      Hipotesis nol, yakni hipotesis yang menyatakan ketidakadanya kekerabatan antara variabel. Dalam notasi, hipotesis ini dituliskan dengan ”Ho”

2)      Hipotesis alternatif atau hipotesis kerja, yakni hipotesis yang menyatakan adanya kekerabatan antar variabel. Dalam notasi, hipotesis iuni ditulis dengan ”Ha”. Hipotesis alternatif ini dibedakan menjadi dua macam, yaitu hipotesis terarah dan hipotesis tidak terarah. Bedanya adalah: dalam hipotesis terarah peneliti sudah berani dengan tegas menyatakan bahwa variabel bebas memang kuat terhadap variabel tergantung. Sedangkan dalam hipotesis tidak terarah, peneliti mencicipi adanya pengaruh, tetapi belum berani secara tegas menyatakan efek tersebut. Ia gres berani menyatakan bahwa ada pengaruh.

Ditinjau dari lingkupnya, hipotesis sanggup dibedakan menjadi: (Suharsimi Arikunto, 2000 : 62)

1)      Hipotesis mayor yaitu hipotesis mengenai kaitan seluruh variabel dan seluruh subjek penelitian.

2)      Hipotesis minor yaitu hipotesis mengenai kaitan sebagian dari variabel, dengan kata lain pecahan dari hipotesis mayor.



Sumber Referensi:

Iskandar. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial (Kuantitatif dan Kualitatif). Jakarta: Gaung Persada Press.

Sugiyono. 2010. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Suharsimi Arikunto. 2000. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Sumber http://rionbettencourtz.blogspot.com

Related Posts

0 Response to "✔ Kerangka Konseptual Dan Hipotesis"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel