✔ Teladan Teks Editorial / Opini Beserta Pengertian, Kaidah, Struktur
Contoh Teks Editorial atau Opini – Halo sahabat, jumpa lagi dengan saya, kali ini saya akan mengupas tuntas wacana teks editorial atau opini. Mulai dari struktur teks editorial, kaidah teks editorial, dan contoh teks editorial. Mulai daari contoh teks editorial wacana kesehatan, contoh teks editorial wacana sampah, contoh teks editorial wacana penidikan, contoh teks editorial wacana kecelakaan, dan contoh teks editorial yang lainnya.
Namun sebelum kita masuk ke struktur, kaidah, contoh teks editorial dan yang lainnya, apakah kau tahu apa itu yang dimaksud dengan teks editorial? Kalau kau belum tahu mengenai teks editorial, yuk eksklusif saja simak ulasannya berikut ini.
Pengertian Teks Editorial atau Opini
Yang dimaksud dengan teks editorial ialah teks yang berisi wacana pendapat pribadi seseorang kepada suatu isu atau problem aktual. Isu itu mencakup problem politik, sosial maupun problem ekonomi yang mempunyai hubungan secara signifikan dengan politik.
Walaupun biasanya teks editorial muncul di media masa, tetapi teks editorial tidak selalu harus demikian. Segala bentuk teks yang berisi mengenai fakta dan gagasan ataupun fakta itu sanggup dikategorikan sebagai editorial. Biasanya bentuk dari teks editorial ini ialah esai.
Ciri-ciri Teks Editorial atau Opini
Pada umumnya ada tujuh ciri-ciri teks editorial, yakni:
- Teks editorial bersifat analisis.
- Teks editorial berisi fakta umum dan juga pendapat pribadi penulis.
- Teks editorial di tulis dalam perspektif tertentu untuk mengungkapkan kebenaran pendapat sehingga kalau diamati dari perspektif yang berbeda, kebenaran itu sanggup bermakna lain atau justru sebaliknya.
- Teks editorial bersifat argumentatif sehingga teks ini bisa saja disebut dengan teks argumentatif atau berisi pemaparan argumen/pendapat/gagasan.
- Teks editorial dimulai dari pemaparan umum terlebih dulu kemudian di susul dengan pemaparan pendapat. Hal ini sanggup terjadi sebaliknya. Untuk lebih jelasnya simak pada pecahan klarifikasi mengenai struktur teks editorial atau opini.
- Teks editorial menggunakan pemikiran yang logis dalam memberikan pendapat.
- Teks editorial menggunakan kaidah kebahasaan tertentu sebagaimana yang akan dijelaskan pada pecahan berikutnya.
Kaidah Kebahasaan Teks Editorial atau Opini
Ada lima kaidah kebahasaan teks editorial, yakni:
- Teks editorial menggunakan kalimat aktif dan pasif.
- Teks editorial ditulis dalam bentuk paragraf dan dalam satu teks berisi beberapa paragraf.
- Teks editorial cenderung di tulis dalam bahasa formal sebagai penjelasannya dan sanggup juga non formal dalam ranah pemaparan fakta lapangan, contohnya teks editorial ini mengambil fakta yang berasal dari ucapan narasumber di lapangan yang ditulis apa adanya (bahasa lisan).
- Teks editorial sanggup disisipkan kutipan sekaligus catatan kaki atau rujukan dengan format tertentu.
- Sebagaimana jenis goresan pena yang lainnya, teks editorial pastinya menggunakan adverbia, konjungsi, kata sifat, kata kerja, kata benda, dan juga banyak sekali jenis tanda baca pada umumnya.
Struktur Teks Editorial atau Opini
Sebenarnya teks editorial ini tidak mempunyai struktur yang niscaya alasannya ialah pada faktanya teks editorial yang sanggup dibaca di mesia massa tidak sanggup dikategorikan di dalam satu jenis struktur tunggal. Namun di sekolah pada umumnya diajarkan wacana struktur dasar dari teks editorial yang tersusun menjadi tiga bagian, yaitu:
1. Pernyataan Pendapat
Pernyataan pendapat berisi mengenai pendapat umum yang didapatkan dari fakta/fenomena/yang sedang hangat diperbincangkan.
2. Argumentasi atau Opini
Pada pecahan argumentasi ini lebih kental dengan ulasan, analisism dan juga gagasan pribadi penulis dengan sudut pandang tertentu sehingga terasa lebih tajam kalau dibandingkan dengan pendapat umum yang sudah dipaparkan pada pecahan sebelumnya.
3. Pernyataan Ulang Pendapat (Penutup)
Bagian pernyataan ulang pendapat ini lebih sempurna dikaitkan sebagai penutup. Biasanya disertai dengan pernyataan ulang pendapat penting yang sudah dipaparkan pada pecahan sebelumnya.
Dengan begitu, pernyataan pendapat itu kerkesan lebih utama, penting, dan juga bisa diserap dengan mudah oleh pembaca.
Walaupun demikian, sangat banyak teks editorial yang strukturnya tidak runut menyerupai yang telah disebutkan di atas, adakalanya argumentasi ditulis di awal teks yang disusul dengan pernyataan pendapat. Pernyataan ulang pendapat dan penutup, atau bahkan teks editorial diawali dengan sebuah abstraksi yang memaparkan lerlebih dulu fakta-fakta yang dipakai.
Fungsi Teks Editorial atau Opini
Secara umum ada lima fungsi teks editorial, yakni:
- Teks editorial berfungsi untuk sarana edukatif bagi publik pembaca.
- Teks editorial yang bermutu sanggup menjadi contoh untuk memperbaiki keadaan sosial, politik, budaya, agama, dan juga segala aspek kemanusiaan yang sedang menjadi permasalahan hangat di kalangan masyarakat.
- Untuk memberikan aspirasi/pendapat kepada publik melalui jalur intelektual yang bersifat dialektis dan tanpa kekerasan.
- Tidak jarang teks editorial berisi kritik dan solusi sebagai tindak lanjut dari analisis yang terangkum dlam pernyataan gagasan/pendapat.
- Pendapat/gagasan di dalam teks editorial bersifat analitik menurut fakta dan logika pemikiran sehingga teks ini lebih dari sekedar berita.
Cara Membuat Teks Editorial atau Opini
Kalau kau bahagia menulis, niscaya membuat teks editorial tidaklah sulit alasannya ialah intinya teks editorial ini hanyalah tulisan. Yang membedakan teks editorial dengan teks lain barangkali ialah isi di dalam goresan pena itu dan cara menuliskannya.
Ciri utama dari teks editorial ialah gagasan/opini pribadi penulis. Pasti dalam membuat teks editorial, hal yang pertama diharapkan ialah opini.
Lalu darimana datangnya opini tersebut? Pastinya opini tidak eksklusif muncul tanpa ada sebabnya.
Opini hadir untuk respon kepada suatu fenomena faktual (fakta) tertentu (politik, sosial, pendidikan, budaya, kesehatan, sains, seni, lingkungan, dan yang lainnya).
Maka, alangkah lebih baik lagi kalau dalam mebuat teks editorial, langkah pertama yang harus kita lakukan ialah memetakan/menentukan fenomena faktual yang menjadi pemicu lahirnya opini kita.
Nah, di bawah ini ialah langkah-langkah sederhana mengenai bagaimana cara membuat teks editorial:
- Memetakan/menentukan fenomena faktual yang akan kita jadikan sebagai rujukan.
- Memetakan/menentukan permasalahan tertentu dalam fenomena faktual itu.
- Mencari bacaan mengenai fenomena itu (dapat dari isu dari banyak sekali sumber dan opini mengenai yang sudah dipublikasikan).
- Waktunya untuk berfikir, apa yang sedang kau pikirkan sehabis memperoleh banyak sekali jenis wacana itu? tuliskan poin-poin pemikiran kamu.
- Pilah dan juga pilih banyak sekali jenis pemikiran yang sudah kau tulis dalam poin-poin. Barangkali tidak semuanya akan dipakai.
- Contohnya kau sudah memperoleh satu buah pemikiran yang sudah kau tulis dalam bentuk kalimat, (contoh: Anggaran yang diajukan dewan perwakilan rakyat untuk membangun sebuah apartemen gres dengan alasan gedung dewan perwakilan rakyat kini ini sudah miring ialah sebuah perencanaan yang tidak bijaksana mengingat anggaran yang diajukan itu cukup besar dan juga kebutuhan gedung bukanlah kebutuhan yang penting dan mendesak untuk realisasikan). Setelah itu kau bisa mencari wacana yang lain sanggup mendukung gagasan itu (Contoh: Fakta kalau gedung dewan perwakilan rakyat kini ini masih sanggup difungsikan dengan baik, negara sedang memerlukan banyak anggaran untuk pembangunan di seluruh pelosok tanah air, khususnya pada daerah-daerah yang tertinggal menyerupai di Indonesia pecahan timur, dewan perwakilan rakyat masih mempunyai banyak permasalahan yang lebih penting, mendesak, dan juga belum terselesaikan daripada urusan gedung yang baru, dll).
- Saatnya merangkai kalimat menjadi sebuah paragraf, dan juga paragraf menjadi satu rangkaian paragraf utuh di dalam sebuah teks. Pakai struktur teks editorial menyerupai yang sudah dibahas pada pecahan sebelumnya untuk mempergampang kau menulis teks editorial.
- Jangan terburu-buru untuk menuntaskan teks editorial. Teks editorial yang baik memerlukan waktu yang cukup usang untuk proses penulisannya alasannya ialah bagaimanapun juga penulis memerlukan banyak sumber dan juga fakta untuk menguatkan sekaligus untuk mempertajam opininya. Untuk itu, sebaiknya kau melaksanakan riset terlebih dulu sebelum memulai menyusun tulisan.
Membandingkan Teks Opini Editorial
Di bawah ini ialah dua jenis teks editorial yang berbeda.
Namun sebelum kita membandingkan kedua teks opini editorial ada baiknya kalau kita lihat persamaan juga perbedaannya, ada baiknya kita lihat terlebih dulu dua petilan teks editorial di bawah ini:
Ancaman di Jalan Raya
Pernyataan Pendapat
Setiap tahun jumlah kendaraan bermotor di Pulau Jawa selalu mengalami peningkatan seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk juga bertambahnya jumlah seruan atas kendaraan bermotor baik kendaraan roda dua maupun kendaraan roda empat.
Tiap beberapa tahun sekali jalan raya tidak hanya diperbaharusi aspalnya, tetapi juga diperlebar menginat jumlah kendaraan yang lewat semakin banyak.
Bukan hanya hingga disitu saja, jalan raya yang dahulu sanggup dua arah kini kini banyak yang dibentuk searah mengingat kemacetan yang terjadi sudah sulit untuk ditangani.
Perkara jumlah kendaraan yang semakin bertambah setiap tahunnya tidak hanya berdampak kepada kemacetan saja, tetapi juga berdampak pada peningkatan jumlah kecelakaan yang terjadi di jalan raya.
Secara psikologis, kemacetan yang terjadi membuat para pengendara habis kesabaran dan cenderung ingin saling mendahului supaya cepat hingga ke tempat tujuan.
Pada lampu merah terutama, sering dijumpai banyak sepeda motor yang berhenti melebihi batas yang sudah disediakan. Tidak jarang juga sebelum lampu berubah warna menjadi hijau, beberapa kendaraan sudah melaju dahulu. Hal itu pastinya sangat berbahaya dan juga tidak jarang kecelakaan terjadi.
Menurut data yang sudah dihimpun oleh Polri, setiap tahun angka kecelakaan selalu mengalami peningkatan.
Di tahun 2015, korban yang meninggal dunia akbiat dari kecelakaan berjumlah 22.158 jiwa dan di tahun 2016 angka kecelakaan itu naik sekitar tiga persen dari tahun sebelumnya, yaitu 23.683 jiwa.
Sementara itu, jumlah total kecelakaan yang terjadi di tahun 2015 ialah 87.878 kali dan juga di tahun 2016 jumlahnya mencapai 96.6365 kali.
Argumentasi
Pastinya angka itu menjadikan kerugian yang tidak terkira jumlahnya.
Lalu apa solusi untuk megurangi resiko kecelakaan yang sangat mengerikan tersebut?
Sementara ini pemerintah sudah meningkatkan jumlah dan juga mutu pelayanan transportasi umum menyerupai kereta, pesawat, dan juga bus.
Tetapi walaupun demikian, alat transportasi darat menyerupai bus dan juga angkot masih belum menjadi pilihan masyarakat untuk mereka bepergian alasannya ialah memang tidak sepraktis dan seekonomis kendaraan pribadi menyerupai kendaraan motor.
Hal tersebut masih menjadi PR untuk pemerintah untuk mengusahakan keselamatan masyarakat di dalam melaksanakan mobilitas.
Sebenarnya masyarakat tidak hanya pasif di dalam hal ini saja, sejumlah solusi dan juga pendapatpun sudah disuarakan sebagai kritik, contohnya pemerintah selalu menambah kuota jumlah kendaraan yang sanggup dipasarkan di Indonesia dan juga tidak secepatnya memperbaharui dan juga mempercanggih alat transportasi umum.
Bahkan untuk ketika ini, untuk memperoleh kendaraan bermotor sangat mudah dengan cara kredit yang bahkan tanpa uang muka.
Hal tersebut bahwasanya terlihat sangat mengerikan alasannya ialah minset masyarakat tidak akan pernah berubah dan menentukan kendaraan umum sebagai sarana transportasi utama. Meskipun pemerintah berusaha meredam pemakaian kendaraan bermotor dengan cara menaikkan harga materi bakar dan juga menaikkan taraf pajak, hal itu tidak akan berdampak banyak.
Seharusnya, pemerintah membuat kebijakan yang baru, yaitu mempersulit atau mengurangi pembelian kendaraan bermotor yang diimbangi dengan penambahan jumlah, mutu, juga jalur bagi kendaraan umum sehingga situasinya bisa menyerupai zaman dulu, yaitu warga pada zaman dahulu lebih menentukan kendaraan umum untuk bepergian.
Pernyataan Ulang Pendapat
Kemacetan yang sedang terjadi di jalan raya akhir dari banyaknya jumlah kendaraan yang melintas tidak hanya berdampak sepele.
Ancaman yang terjadi di jalan raya bukanlah mitos kalau resiko keselamatan mengendarai kendaraan pribadi untuk bepergian hanyalah mencapai 50 % saja.
Untuk cara berhati-hati saja terkadang hal itu bukanlah menjadi sebuah jaminan, alasannya ialah terkadang banyak pengendara yang ugal-ugalan dalam berkendara.
Mudik Macet Khas Lebaran
Pernyataan Pendapat
Lebaran yang terjadi di Indonesia selalu dihiasi dengan kemacetan di banyak sekali wilayah khususnya di Pulau Sumatra dan Pulau jawa.
Walaupun pemerintah sudah menyediakan banyak sekali jenis alat transportasi tambahan, namun masih banyak pemudik yang menentukan menggunakan kendaraan pribadi untuk pulang kampung alasannya ialah dengan demikian mereka sanggup bersilaturahmi kepada sahabatnya, keluarganya dengan mudah tanpa harus memikirkan kendaraan yang lainnya.
Tetapi, resiko kemacetan yang sedang dihadapi juga tidak sanggup di anggap remeh. Bukan hanya itu saja, kecelakaan yang terjadi di jalan raya juga menjadi resiko yang sangat menyeramkan.
Lebaran seharusnya menjadi momen yang menyenangkan alasannya ialah umat muslim bukan hanya bisa berkumpul dan juga bersilaturahmi dengan keluarga, kerabat, ataupun orang terdekatnya, tetapi juga sebagai media untuk mempererat tali persaudaraan dan tali kasih sayang.
Namun sayang seribu sayang lebaran juga kerapkali diliputi dengan suasana sedih yang tak lain sebabnya ialah dengan kasus meninggal yang disebabkan kecelakaan di jalan.
Angka ajal yang terjadi akhir kecelakaan di tahun 2017 sanggup dibilang menurun menurut data yang telah dihimpun oleh POLRI. Yang mana pada tahun 2016 berjumlah 1.262 jiwa menjadi 744 jiwa di tahun 2017.
Hal ini menjadi prestasi bagi pemerintah dan polri dalam upaya mengurangi angka ajal yang diakibatkan lantaran kecelakaan.
Namun kalau hal ini disikapi kembali, apakah setiap tahunnya harus selalu terdapat korban jiwa.
Bagaimanapun juga angka 744 jiwa yang meninggal akhir kecelakaan bukanlah hal yang sepele saja.
Argumentasi
Lalu langkah apa yang harus dilakukan oleh pemerintah untuk semakin meminimalisir angka ajal yang mengerikaan akhir dari kecelakaan yang terjadi di jalan?
Kalau ditinjau lagi, ketika ini banyak masyarakat yang menentukan menggunakan kendaraan pribadi untuk mereka mudik. Pasti alasannya lantaran mereka ingin sanggup bepergian ke rumah kerabatya tanpa harus resah dengan kendaraan, sarana transportasi yang sudah di sediakan oleh pemerintah tetap kurang memadai.
Dari sini kita sanggup mengamati penumpang yang jumlahnya banyak yang terdapat pada kendaraan umum hal itu juga akan beresiko. Ya, apa boleh buat, masyarakat tidak mempunyai pilihan yang lainnya.
Mudik pada ketika lebaran ialah suatu kewajiban yang wajib dilakukan oleh sebagian besar warga umat muslim.
Sebenarnya budaya pulang kampung ini ialah budaya yang sudah turun temurun yang sudah ada bahkan sudah ada pada masa kolonial Belanda.
Tetapi pada tahun sebelumnya yang namanya lebaran tidak identik dengan kemacetan menyerupai yang terjadi ketika ini. Hal ini lantaran disamping masyarakat menentukan menggunakan kendaraan umum, kendaraan yang ada pada ketika itu tidak begitu banyak menyerupai ketika ini.
Nah bagimanakah dengan pulang kampung yang selanjutnya pada ketika jumlah kendaraan dan juga jumlah masyarakat yang bertambah? akankah jalanan muat untuk dilewati semua jumlah kendaraan yang ada ketika ini?
Untuk mengatasi hal itu rekayasa kemudian lintas, penambahan armada, dan juga pembagian arus juga harus ditingkatkan oleh pemerintah yang mana tujuannya ialah untuk menekan jumlah angka ajal yang diakibatkan lantaran kecelekaan.
Bagaimanapun juga, disini masyarakat harus dikonsisikan untuk menentukan kendaraan umum untuk transportasi mudik. Pasti hal itu juga harus diimbangi dengan kualitas pelayanan, contohnya semua penumpang sanggup duduk dengan nyaman, dan yang lainnya.
Pernyataan Ulang Pendapat
Sangat disayangkan kalau lebaran dihiasi dengan kabar sedih lantaran kecelakaan pada ketika pergi mudik.
Masyarakatpun juga harus menyadari sepenuhnya kalau hal ini sudah semestinya untuk membantu memikirkan solusi untuk mengatasi kecelakaan dan menyelamatkan diri mereka. Langkahnya bisa dilakukan dengan cara mereka harus disiplin dalam berkendara, mematuhi hukum juga melaksanakan himbauan pemerintah juga Polri. Contohnya menyerupai beristirahat pada ketika pemudik merasa lelah..
Kalau kita bandingkan, kedua contoh teks opini editorial tersebut mempunyai berbedaan juga mempunyai persamaan. Di bawah ini analisanya:
Persamaan :
- Dua teks itu sama-sama membahas mengenai mobilitas yang terjadi di jalan raya.
- Dua teks itu menyinggung mengenai jumlah kendaraan pribadi yang semakin tahun semakin bertambah.
- Dua teks itu sama-sama membahas mengenai kecelakaan juga angka ajal yang terjadi akhir kecelakaan yang terjadi di jalan raya.
- Dua teks itu sama-sama menyinggung mengenai kurangnya perjuangan pemerintah di dalam menawarkan kemudahan transportasi, khususnya untuk transportasi darat yang memadai, layak, dan nyaman bagi masyarakat.
Perbedaan:
- Untuk teks yang pertama membahas wacana kemacetan juga kecelakaan yang terjadi di jalan raya secara umum, sementara untuk teks yang kedua lebih membahas kepada kemacetan dan juga kecelakaan ketika arus pulang kampung lebaran.
- Teks yang pertama menekankan petingnya perjuangan pemerintah di dalam meminimalisir jumlah kendaraan pribadi, namun untuk teks yang keduah lebih menekankan pentingnya perjuangan pemerintah untuk menekan jumlah angka ajal yang diakibatkan lantaran kecelekaan di jalan.
Read: Contoh Ceramah Singkat, Sholat, Ibu, Sabar, Ilmu Lengkap
Contoh Singkat Teks Editorial atau Opini Tentang Kesehatan
Judul: Pelayanan Rumah Sakit dan Mutu Kesehatan Harus Ditingkatkan
Pada tahun lalu, terdapat sekitar 269 pengaduan mengenai sedikitnya pelayanan kesehatan pada banyak sekali rumah sakit di Indonesia. Jumlah tersebut yang dilaporkan juga diterima di kemenkes.
Dan yang belum dilaporkan pastinya lebih banyak lagi. Salah satu yang menjadikan mutu pelayanan dokter kurang memuaskan ialah mengenai penanganan kepada pasien.
Dokter banyak yang belum mengetahui penyakit pasien yang bahwasanya sehingga terkadang obat yang diberikan kepada pasien tidak tepat.
Seharusnya pemerintah terutama pada bidang kesehatan selalu meningkatkan mutu para dokter yang ada di seluruh Indonesia secara bertahap.
Contoh Singkat Teks Editorial atau Opini Tentang Pendidikan
Judul: Cara Meningkatkan Mutu Pendidikan
Pendidikan yang kita kenal ketika ini sudah menjadi kebutuhan dasar setiap insan alasannya ialah pendidikan menjadi kunci kemajan daan juga kunci keberhasilan sebuah bangsa. Dengan tingkat pendidikan yang tinggi maka kita akan mempunyai kesempatan untuk sejajar dengan bangsa-bangsa besar yang lainnya. tetapi pada kenyataannya kualitas pendidikan di negara kita ini tidak sebaik menyerupai negara yang lainnya.
Sangat banyak forum pendidikan yang perupaya keras untuk membuat lulusan-lulusan yang mempunyai kuallitas dan juga daya juang yang tinggi di masyarakat. Hal tersebut tujuannya ialah untuk menghadapi tantangan akan dengan mudah mencari penyelesaian. Usaha untuk meningkatkan tingkat dan juga mutu pendidikan menjadi hal yang sangat penting sebagai cara untuk menghadapi tantangan globalisasi yang sedang terjadi.
Argumentasi
Untuk meningkatkan mutu dan juga kualitas pendidikan maka dilakukan banyak sekali upaya, diantaranya ialah melaksanakan diagnisis permasalahan. Dengan mengetahui permasalahan pastinya akan dengan mudah mencari penyelesaian. Usaha untuk meningkatkan tingkat dan juga mutu pendidikan menjadi sangat penting sebagai cara untuk menghadapi sebuah tantangan globalisasi yang sedang terjadi.
Pada zaman teknologi menyerupai ketika ini, seorang guru bukan hanya menjadi satu-satunya sebagai sumber informasi untuk siswanya. Tetapi kiprah seorang guru sudah berubah dan juga sudah bermetamorfosis seorang motivator, administrator, dan fasilitator. Di samping guru, siswa bisa mencari dan memperoleh sumber materi dari banyak sekali media menyerupai media internet.
Tetapi intinya di dalam keadaan menyerupai ketika ini guru diharapkan bisa menawarkan kiprah aktif alasannya ialah intinya kiprah guru sebagai pendidik tidak bisa tergantikan. Untuk mencapai tujuan dan juga kiprah itu maka perlu dilakukan peningkatan kualitas mengajar dan pastinya usaha-usaha yang jelas. Menciptakan perjuangan yang bisa meningkatkat kualitas pendidik intinya ialah sebuah tantangan untuk pemerintah.
Contoh Teks Editorial atau Opini Tentang Sampah
Judul: Kebiasaan Membuang Sampah Sembarangan
Pernyataan Pendapat
Kebiasaan membuang sampah secara sembarangan sudah tertanam di benak masyarakat Indonesia semenjak mereka masih kecil. Bagaimana tidak, orang bau tanah mereka secara tidak eksklusif mengajarkan bagamana cara membuang sampah yang tidak benar kepada belum dewasa mereka. Misalnya bisa kita lihat orang bau tanah dengan mudahnya melemparkan sampah dapur ke sungai atau depan rumah yang mereka anggap wajar.
Yang lebih parah lagi kebiasaan itu dianggap tidak sebagai sesuatu yang salah. Padahal sampah yang tertumpuk di sungai akhir membuang sampah sembarangan akan menyumbat fatwa air dan juga dengan curah hujan sedikit maka banjir banjir tidak sanggup dielakan lagi.
Kurangnya kesadaran masyarakat di Indonesia memerlukan waktu yang sangat usang supaya kesadaran akan kebersihan di bisa diciptakan.
Argumentasi
Menurut pendapat saya, bukan hanya orang miskin saja yang membuang sampah secara sembarangan, namun orang kaya juga demikian, menyerupai contohnya kita sering menjumpai botol minuman kosong yang melayang keluar dari pintu beling kendaraan beroda empat di jalan raya.
Yang menjadi pertanyaan di sini ialah, mengapa orang yang mempunyai mobil, sanggup menjaga kebersihan mobilnya akan tetapi mereka tidak memperdulikan kebersihan di jalan raya? Botol kosong yang mereka buang secara sembarangan, bukan hanya menjadikan sampah di jalan raya tetapi dampaknya akan membahayakan pengendara lain.
Yang diharapkan kini ini ialah kesadaran diri masing-masing untuk hidup sehat dan bersih.
Pernyataan Ulang Pendapat Ulang
Diharapkan untuk pemerintah menyediakan tong sampah gratis untuk semua masyarakat yang tidak bisa dan masyarakat tidak dipungut biaya iuran sampah.
Marilah bagi kita semua, memperbaiki kebiasaan jelek kita, dan mulailah untuk membuang sampah pada tempatnya.
Itulah sedikit ulasan yang kami sampaikan mengenai teks editorial atau opini untuk pembaca beserta pengertian teks editorial, kaidah kebahasaan teks editorial, fungsi teks editorial, ciri-ciri teks editorial, dan contoh teks editorial. Mulai dari contoh teks editorial wacana sampah, contoh teks editorial wacana pendidikan, contoh teks editorial wacana kesehatan, dan contoh teks editorial yang lainnya. Semoga apa yang kami sampaikan kali ini menambah ilmu dan wawasan bagi kamu. Terima Kasih.
Kunjungi artikel lainnya disini: https://organicvolunteers.com
Sumber https://organicvolunteers.com
0 Response to "✔ Teladan Teks Editorial / Opini Beserta Pengertian, Kaidah, Struktur"
Posting Komentar