iklan banner

Memahami Lebih Baik Siklus Akuntansi

Bila Anda ketika ini sedang mempelajari akuntansi untuk operasional bisnis Anda dan mengawal Memahami Lebih Baik Siklus AkuntansiBila Anda ketika ini sedang mempelajari akuntansi untuk operasional bisnis Anda dan mengawalinya dengan mulai mengulik aneka macam info dari aneka macam website yang bertebaran di dunia maya melalui Google dapat jadi ketika ini kepala Anda semakin dibentuk pusing tujuh keliling.


Bicara soal siklus akuntansi saja kebanyakan info hanya merujuk dari teori-teori murni yang bersumber dari para pakar akuntansi dunia yang selama ini bukunya menjadi literature resmi para mahasiswa akuntansi.


Kalau harus membongkar buku-buku dengan halaman tebal itu, kenapa dulu tidak kuliah akuntansi saja sekalian? Bagaimana jikalau kali ini kami mencoba membantu Anda melihat dan memahami konsep akuntansi dengan cara yang lebih mudah, setidaknya tidak terlalu teori.


Apa Itu Siklus Akuntansi?


Kata Siklus sudah niscaya menciptakan Anda berpikir soal perputaran. Pada dasarnya kata siklus sekalu berkaitan dengan jalur yang berputar, menyerupai siklus cuaca yakni perputaran pergantian cuaca yang terus terjadi dan silih berganti sepanjang tahun.


Artinya siklus akuntansi juga berkaitan dengan jalur perputaran dari info terkait dengan data akuntansi dan keuangan. Ada banyak teori yang menjelaskan pengertian dari siklus akuntansi, tetapi kami tidak berencana mengutipnya utuh, tetapi mencoba menyederhanakannya.


Dalam dunia akuntansi, siklus akuntansi yakni proses atau jalur dibuatnya sebuah laporan keuangan. Bagaimana sebuah acara keuangan dicatat kemudian di rangkum dan balasannya dilaporkan sebagai bentuk pertanggung jawaban keuangan atas roda keuangan perusahaan.


Istilah siklus dipakai alasannya data laporan keuangan yang diperoleh dari periode kini akan menjadi data awal dari periode berikutnya dan akan masuk dalam pelaporan periode berikutnya. Proses ini berlasung seterusnya, sehingga diebut sebagai siklus akuntansi.


Bagaimana menjalankan siklus akuntansi?


Semoga citra kami di atas dapat menciptakan Anda lebih sederhana melihat apa itu siklus akuntansi. Sekarang bagaiman siklus tersebut dipraktekan dalam sistem keuangan perusahaan Anda. Sebenarnya apa yang sudah Anda pahami mengenai transaksi, pencatatan, ikhtisar dan akumulasi hingga pelaporan yakni bab dari siklus akuntansi.


Berawal dari sebuah transaksi yang dicatat dan sebuah nota atau bukti transaksi. Kemudian dari bukti yang sudah diakui atau gampangnya dicap, kemudian dicatatkan dalam jurnal, beberapa waktu kemudian kami sudah pernah mengulas soal jurnal kan? Atau silahkan baca kembali artikel mengenai pembukuan keuangan dan pembukuan akuntansi keuangan.


Dari jurnal yang Anda jadikan pencatatan rutin harian untuk setiap transaksi dalam perusahaan baik itu pembelian, penjualan, hutang dan piutang lengkap dengan pelunasannya, penerimaan dan pemasukan kas lengkap dengan seluruh detil biaya yang harus Anda keluarkan. Maka kini Anda harus menciptakan ikhtisar atau perhitungan akumulasi untuk setiap akun dalam jurnal. Berapa total penjualan, pembelian, berapa total piutang dan berapa yang sudah terbayarkan, berapa total utang dan berapa yang sudah Anda bayarkan sebagai pelunasan, berapa pemasukan dan pengeluaran kas, apa saja biaya yang menjadi beban pengeluaran Anda dan berapa total nilainya masing-masing biaya.


Setelah seluruh akumulasi Anda buat, kini saatnya menyusun neraca percobaan, pada jenis perjuangan kecil bergotong-royong proses ini dapat Anda eliminasi. Cukup dengan pembiasaan terhadap biaya-biaya yang tidak tercatat sebagai utang dan pengeluaran kas menyerupai biaya penyusutan, biaya perlengkapan yang memotong jumlah perlengkapan total yang Anda sediakan periode bersangkutan dan sebagainya. Karena pada balasannya pada neraca percobaan Anda juga harus melaksanakan penyesuaian.


Dari data inilah kemudian Anda siap menyusun laporan keuangan, mulai dari laporan keuntungan rugi, laporan arus kas hingga laporan neraca keuangan. Dalam teori akuntansi, siklus akuntansi masih harus Anda tutup dengan jurnal epilog untuk mengosongkan nilai keuntungan dan beberapa pos biaya menyerupai penyusutan.


Tetapi untuk perusahaan kecil, sifat jurnal epilog tidak mutlak, Anda dapat manfaatkan neraca sebagai epilog dengan membentuk akun ikhtisar laba. Cara ini memang tidak sepenuhnya baku, tetapi menjadi lebih sederhana dan praktis dijalankan, juga cukup diterima secara umum.


Apakah kini Anda sudah dapat mendapat citra bagaimana memahami akuntansi dan bagaimana menjalankan siklus akuntansi dalam perusahaan Anda? Satu catatan penting, jangan tunda untuk menyusun sistem akuntansi untuk perusahaan Anda, sekalipun operasional perusahaan masih sangat premature, semakin awal semakin baik sebelum perusahaan Anda terlalu kompleks dan memaksa Anda mengewa tenaga akuntansi khusus untuk mengawalinya.


sumber gambar: accountingcycle.org



Sumber https://www.pojokbisnis.com

0 Response to "Memahami Lebih Baik Siklus Akuntansi"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel