✔ Kumpulan Rujukan Puisi Untuk Guru Menyentuh Hati Lengkap
Kumpulan Contoh Puisi Untuk Guru Menyentuh Hati Lengkap
Contoh Puisi Guru – Berikut ini yaitu kumpulan teladan puisi untuk guru menyentuh hati yang lengkap, pada artikel kali ini admin akan membahas perihal banyak sekali puisi geru yang sangat cocok untuk anda jadikan referensi.
pada kesempatan kali ini admin akan menjelaskan perihal pengertian puisi, fungsi puisi dan teladan puisi yang akan kami fokuskan ke puisi untuk guru. Di sini admin telah menyediakan banyak sekali teladan puisi untuk guru yang lengkap.
Artikel ini admin buat untuk memudahkan anda dalam mencari acuan Puisi untuk guru yang anda butuhkan, untuk memudahkan anda ketika mencari judul puisi silahkan anda lihat daftar isi di bawah ini.
Pengertian puisi secara Umum
Pengertian puisi yaitu suatu karya sastra tertulis yang berisi ungkapan perasaan seorang penyair dengan memakai bahasa yang bermakna semantis serta mengandung irama, rima, dan ritma dalam penyusunan larik dan baitnya.
Puisi juga disebut sebagai suatu karya sastra yang isinya mengandung ungkapan kata-kata yang bermakna kiasan dan penyampaiannya disertai dengan rima, irama, larik dan bait, dengan gaya bahasa yang dipadatkan.
Sebuah Puisi yaitu karya sastra yang mengandung unsur irama, ritma, diksi, llirik dan memakai kata kiasan dalam setiap baitnya untuk membuat estetika bahasa yang padu.
Unsur-Unsur dalam Puisi
Pada umumnya unsur-unsur dalam puisi sanggup dibagi menurut strukturnya, sebuah puisi dibuat oleh struktu batin dan struktur fisik yang menjadi satu kesatuan. Adapun klarifikasi struktur batin dan struktur fisik dalam puisi yaitu sebagai berikut:
Struktur Fisik Puisi
Struktur fisik suatu puisi disebut juga dengan metode penyampaian hakikat suatu puisi, yang terdiri dari beberapa hal berikut ini:
Tipografi adalah struktur puisi yang didalamnya dipenuhi dengan kata, mulai dari tepi kiri atau kanan, serta tidak mempunyai pengaturan baris pada baris puisi mirip tidak selalu diawali huruf besar atau kapital dan diakhiri dengan tanda titik mirip kalimat pada umumnya.
Diksi yaitu pemilihan kata yang dipakai didalam puisinya oleh penyair. Karena puisi mempunyai bahasa yang padat maka pemilihan kata yang sesuai dengan kandung maknanya, pemiilihan kata dilakukan dengan mempertimbangkan irama, nada, dan estetika yang ada didalam puisi.
Imaji atau imajinasi yaitu unsur puisi yang melibatkan penggunaan indra manusia, seperti; penglihatan, suara, penciuman dan lain sebagainya, dalam puisi penggunaan imaji bertujuan supaya pembaca atau pendengar sanggup berimajinasi, membayangkan atau mencicipi apa yang dirasakan oleh penyair puisi.
Kata Konkret yaitu kata yang memungkinkan terjadinya imaji lantaran kata faktual sendiri bersifat imaji, teladan kata faktual contohnya mirip permata senja yang berati pantai atau daerah untuk melihat datangnya senja.
Gaya bahasa atau majas yaitu penggunaan bahasa yang bersifat seakan-akan hidup dan menjadikan makna konotasi yang disebabkan oleh bahasa figuratif. Pada umumnya gaya bahasa yang diselipkan oleh penyair pada sebuah karyanya yang berbentuk mirip majas metafora, simile, anafora, paradoks dan majas-majas lainnya.
Rima atau Irama yaitu persamaan bunyi di awal, tengah maupun selesai pada sebuah puisi. Rima atau irama dibagi beberapa bentuk yaitu;
- Onomatope, yaitu tiruan terhadap suatu bunyi. Misalnya ‘ng’ yang mengandung dampak magis.
- Bentuk intern pola bunyi, yaitu aliterasi, asonansi, persamaan akhir, persamaan awal, sajak berselang, sajak berparuh, sajak penuh, repetisi, dan sebagainya.
- Pengulangan kata, yaitu penentuan tinggi-rendah, panjang-pendek, keras-lemah suatu bunyi.
Struktur Batin Puisi
Struktur batin puisi disebut juga sebagai hakikat suatu puisi, yang terdiri dari beberapa hal, seperti:
Tema merupakan unsur utama pada puisi lantaran tema berkaitan erat dengan makna yang dihasilkan dari suatu puisi. Tanpa tema yang terang tentunya akan menghasilkan puisi yang tidak terang maknanya.
Nada yaitu tinggi rendahnya bunyi yang berkaitan dengan perilaku penyair terhadap pembacanya. Umumnya nada yang dipakai akan bervariasi mirip nada sombong, nada tinggi, nada rendah dan lain sebagainya.
Rasa yaitu perilaku sang penyair terhadap suatu duduk kasus yang diungkapkan dalam puisi. Pada umumnya, ungkapan rasa ini sangat berkaitan dengan latar belakang sang penyair, contohnya agama, pendidikan, kelas sosial, jenis kelamin, pengalaman sosial, dan lain-lain.
Amanat merupakan pesan yang terkandung didalam sebuah puisi. Amanat sanggup ditemukan dengan memaknai puisi tersebut secara langsung.
Jenis-Jenis Puisi
Jenis-jenis puisi dikelompokkan menurut jamannya yaitu Puisi Baru dan Puisi Lama berikut pembahasan perihal jenis-jenis Puisi.
Puisi Baru
Puisi terbagi menjadi dua jenis, Pengertian Puisi Baru yaitu jenis puisi yang tidak lagi terikat oleh hukum yang mempunyai bentuk lebih bebas dari puisi usang dalam segala hal mirip rima, baris, bait, diksi dan sebagainya.
Ciri-Ciri Puisi Baru
- Bersifat simetris atau mempunyai bentuk rapih.
- Memiliki sajak yang teratur.
- Lebih memakai sajak syair, atau pola pantun.
- Umumnya berbentuk empat seuntai.
- Terdiri dari kesatuan sintaksis (gatra).
- Disetiap gatara terdiri dari 4 hingga 5 suku kata.
Jenis-Jenis Puisi Baru
Puisi gres sendiri sanggup dikatogerikan menjadi beberapa macam yakni menurut isi dan menurut bentuk Jenis-Jenis Puisi Baru Berdasarkan Isinya:
- Balada adalah puisi yang berisi perihal sebuah kisah kisah rakyat yang mengharukan, yang terkadang dinyanyikan atau disajikan dalam bentuk dialog.
- Himne yaitu puisi kebanggaan atau pujuaan yang ditujukan kepada Tuhan, Negara, atau sesuatu yang dianggap begitu penting dan sakral.
- Romansa adalah puisi yang mengungkapkan perasaan yang umunya menjadikan kesan yang romantis.
- Ode yaitu puisi yang bersifat memperlihatkan sanjungan kepada orang yang sangat berjasa. Umumnya ode diberikan kepada orang tua, pahlawan, dan orang orang besar.
- Epigram yaitu puisi yang berisi tuntunan atau anutan hidup. Epigram berarti unsur pengajaran; didaktik; nasihat membawa ke arah kebenaran untuk dijadikan pedoman, ikhtibar; ada teladan.
- Elegi adalah puisi yang mengungkapkan kesedihan atau tangisan berupa ratapan diri sendiri, atau menyesali suatu peristiwa.
- Satire yaitu puisi yang didalamnya mengandung unsur sindiran atau kritikan terhadap seseorang atau sesuatu.
- Distikon, yaitu puisi yang masing-masing baitnya terdiri dari 2 baris (puisi dua seuntai).
- Terzina, yaitu puisi yang masing-masing baitnya terdiri dari 3 baris (puisi tiga seuntai).
- Kuatren, yaitu puisi yang masing-masing baitnya terdiri dari 4 baris (puisi empat seuntai).
- Kuint, yaitu puisi yang masing-masing baitnya terdiri dari 5 baris (puisi lima seuntai).
- s3ktet, yaitu puisi yang masing-masing baitnya terdiri dari 6 baris (puisi enam seuntai).
- Septima, yaitu puisi yang masing-masing baitnya terdiri dari 7 baris (tujuh seuntai).
- Oktaf/Stanza, yaitu puisi yang masing-masing baitnya terdiri dari 8 baris (puisi delapan seuntai).
- Soneta, yaitu puisi yang terdiri dari 14 baris yang dibagi menjadi 2, dimana 2 bait pertama masing-masing 4 baris dan 2 bait kedua masing-masing tiga baris.
Puisi Lama
Pengertian puisi usang yaitu jenis puisi yang masih terikat erat dengan kaidah dan aturan-aturan penulisan yang berlaku seperti:
- Jumlah kata yang terdapat pada satu baris.
- Jumlah baris kalimat yang terdapat dalam satu bait.
- Sajak atau rima.
- Banyaknya suku kata.
- Penggunaan irama.
Ciri-Ciri Puisi Lama
Puisi usang mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
Tidak diketahui siapakah nama pengarang dari puisi tersebut.
Merupakan sastra lisan lantaran disampaikan dan diajarkan dari verbal ke mulut.
Sangat terikat dengan kaidah dan aturan-aturan yang masih berlaku mirip gaya bahasa, diksi, rima, intonasi dan sebagainya.
Jenis-Jenis Puisi Lama
- Mantra adalah ucapan yang dianggap sakral dan mempunyai kekuatan gaib, umumnya antra dipakai dalam upacara tertentu mirip mantra yang dipakai untuk menolak datangnya hujan dan sebaliknya.
- Pantun yaitu jenis puisi usang yang masih bertahan hingga kini ini. puisi ini mempunyai sajak a-a-a-a atau a-b-a-b yang setiap baitnya terdiri dari empat atau delapan baris. Pantun sanggup bedakan menurut temanya yakni: pantun jenaka, Pantun anak, Pantun kehidupan dan sebagainya.
Talibun adalah pantun yang mempunyai jumlah baris yang selalu genap dalam setiap baitnya. biasanya terdiri dari enam, delapan, sepuluh baris maupun kelipatan dua lainnya. - Syair adalah puisi atau karya sastra dari arab yang mempunyai sajak a-a-a-a. Biasanya syair menceritakan sebuah kisah dan didalamnya akan terkadung amanat.
- Karmina adalah pantun yang sangat pendek atau biasa disebut dengan pantun kilat.
- Gurindam adalah puisi yang hanya terdapat dua baris kalimat saja dalam setiap baitnya, mempunyai sajak a-a-a-a dan mempunyai nasehat atau amanat.
Puisi Kontemporer
Puisi kontemporer yaitu jenis puisi yang berusaha keluar dari ikatan konvensional puisi itu sendiri. Jenis puisi ini selalu menyesuaikan dengan perkembangan zaman dan tidak lagi mementingkan perihal irama, gaya bahasa, dan hal-hal lainnya yang umumnya terdapat pada puisi usang dan baru.
Beberapa yang termasuk dalam puisi kontemporer diantaranya adalah;
- Puisi mantra, puisi yang mengambil sifat-sifat dari mantra.
Puisi mbeling, puisi yang sudah tidak mengikuti hukum dan ketentuan umum dalam puisi. - Puisi konkret, puisi yang lebih mengutamakan bentuk grafis (wajah dan bentuk lain) dan tidak sepenuhnya memakai bahasa sebagai media.
Pahlawanku yang Terbaik
Sinaran sang mentari
Tanda tuk memulai hari-harimu
Tak ada kata lelah dari dirimu
Kata semangat yang kau ingatkan kepadaku
Guruku
Jasa-jasamu yang saya ingat
saat saya berputus asa
Perjuangan besarmu yang saya kagumi
Kesabaranmu yang menjadi ciri khas mu
Ohh guruku
Senyum semangatmu
Amarahmu
Kesabaranmu
Yang menjadi tanda kedatanganmu
Ilmumu
Yang telah kau berikan kepada semua anak didikmu
Semoga akan bermanfaat untuk semua orang
Terima kasih guruku
Jasamu akan kukenang selamanya
(Nadia Ayu, Pahlawanku yang Terbaik)
2. Guru yaitu Kunci
Guru yaitu kunci
Yang membuka wawasan
Kau yang menjadi petunjuk untuk membentuk cara pikir
Kau yaitu satu-satunya
Kau kolam penggembala
Yang menjaga domba-domba tetap di jalurnya
Kau, guru, membalik halaman
Dari sebuah buku besar
Kau mendidik kami
Terima kasih guruku,
Telah mendidik kami
Dari sekumpulan manusia, engkau istimewa
(Meghana Taylor, Teacher)
3. Kau Suruh Aku
Kau suruh kudengar hatiku
Namun hatiku tak bersuara
Kau suruh kumenunggu
Namun kutak sabar
Kau suruh kumembaca
Tapi tak ada apa-apa
Kau suruh kuberhati-hati
Memangnya saya gegabah?
Kau menyuruhku jangan menangis
Memang saya harus gembira setiap saat?
Kau menyuruhku untuk menjadi pemaaf
Kau kira itu gampang?
Kau beri tahu saya banyak hal
Tapi ketika itu saya tak paham
Kini saya sudah tumbuh, tapi kau tak ada lagi
Dan saya berharap kau masih menyuruh-nyuruh aku
(Imani Miller, You Told Me)
4. Solusi
Mengapa gelap gulita menyelimuti
Mengapa saya terikat mati rasa
Kesuraman betapa biadabnya kehadiranmu!
Mengapa ada banyak kebijaksanaan busuk tanpa ada kejujuran
Pikiranku butuh cahaya!
Tuhan, bakarlah jiwaku
Bakar dengan ilmu, filosofi, dan kebijaksanaan
Bakar dan terangi wawasanku
Tuhan Berkata, “Makhlukku!”
“Pendidikan yaitu api
Yang akan membuatmu lebih tinggi
Dan guru yaitu orang
Menyinarimu dengan cahaya.”
(Aindrila Chakraboty, Guru, Sang Solusi)
5. Selalu Mendukungku
Senyum cerah yang menular
Dilengkapi dengan hati emas yang pernah redup
Sebagai panutan kau membuat standar yang tinggi
Tapi selalu kau ajarkan pantang mengalah pada kami
Sebagai sobat kau membantu
Menggapai angan yang awalnya mustahil
Sebagai guru kau memotivasi
Agar saya selalu memperlihatkan yang terbaik
Kau selalu ada membantu murid lainnya
Mendahulukan anak, mirip ibu mereka
Kau begitu dicintai,
Selalu perhatian dan ramah
Kau selalu mendampingiku
Entah saya ingin atau tidak
Dan oleh lantaran itu
Kutahu kau selalu mendukungku
Caramu membimbing ingin kutiru
Dan suatu ketika saya kan menjadi guru
Aku akan membimbing mirip dirimu
(Kristen Ottesen, Thank You Mrs Kirby)
Apakah kau mempunyai guru yang selalu tersenyum, bersemangat, dan ceria? Jika iya, mungkin sama dengan yang dirasakan penulis di atas. Guru yang selalu mendukungnya menjadi motivasi untuk menjadi guru kelak.
Jika kau juga bercita-cita menjadi guru di kemudian hari lantaran ada sosok yang dikagumi, ekspresikan perasaan itu. Misalnya dengan memperlihatkan puisi singkat perihal guru mirip teladan tadi.
Baca juga: 15 Contoh Cerpen Singkat untuk Renungan Hidup
Contoh Puisi Perpisahan untuk Guru
contoh puisi perihal guru – jadi guru
1. Rindu Guru Tercinta
Di keheningan malam yang gelap
kau beriku obor kehidupan
Meski hanya bertahan satu malam
Namun mempunyai kegunaan untuk kehidupanku
Di teriknya panas siang hari
Kau beriku keteduhan
Meski hanya sekejap kurasa
Namun selalu kurasakan dalam hidupku
Jasa yang setiap kau lakukan
Tak ubahnya kasih sayang
Tak pernah mengharap balas
Karena kau satria kehidupan
Baru kusadari
Betapa beratnya kau menjadi guru
Butuh waktu dan tenaga super
Karena muridmu kini sudah menjadi guru
Sepertimu…
(Greety Marbun, Rindu Guru Tercinta)
Mungkin kau tidak sempat mengucapkan terima kasih pada guru yang berjasa ketika kau lulus. Karena itu, cobalah kirim hadiah dengan ucapan terima kasih atas jasa beliau. Misalnya dengan mengirim puisi perihal guru mirip teladan tadi.
Guru yaitu satria kehidupan yang membuka wawasan muridnya. Mereka berjasa dan membantumu menggapai cita-cita. Jangan hingga menyesal lantaran tidak sempat mengucapkan terima kasih pada guru-guru yang berjasa bagimu.
Baca juga: Cerita Cinta Sepasang Kekasih yang Romantis dan Bikin Baper
2. Terima Kasih Guru
Terima kasih guru
Berkatmu saya tau aksara
Berkatmu saya paham logika
Berkatmu saya mengerti bahasa.
Terima kasih guru
Jasamu sudah mencerdaskanku
Jasamu sudah membuatku paham khazanah
Jasamu sudah membuatku menjadi orang yang bukan bodoh.
Terima kasih guru
Karena keringatmu
Karena suaramu yang habis
Aku menjadi manusia.
Terima kasih guru
Kami tahu rasa lelahmu mendidik kami
Kami tahu betapa nakalnya kami
Karena itulah maafkanlah kami guru.
Terima kasih guru
Guru terima kasih untuk jasamu
Terima kasih untuk semua yang telah kau beri
Semoga dewa membalas semua jasamu.
(Rayhandi, Terima Kasih Guru)
Pena sang guru
Pena guruku
Tak pernah bosan menari-nari di diriku
Menuliskan banyak warna di jiwaku
Coretan lembut, hangat menyentuh kalbuku
Pena guruku hebat
Karena penanya saya tak telat
Tugas-tugasku tak lambat
Walau panas matahari menyengat hingga hujan lebat
Pena guruku sangat mengagumkan
Aku pun terbuai angan
Dunia akan kuguncangkan
Menuju sebuah pencapaian
Kuingin penaku mirip miliknya
Menggoreskan, melukiskan dan mewarnai anak bangsa
Hasil penamu kan kujunjung penuh makna
Kaulah Sang penaku yang berjuang sepenuh jiwa.
(Oleh: Mesdiana, S. Pd)
Guru dalam sandera
Guru…
sosok insan yang begitu mulia
ia rela menghabiskan waktunya demi anak bangsa
tak mengenal lelah,
hanya semangat, asa dan doa yang keluar dari bibirnya
demi mencerdaskan anak bangsa
kini ia telah disandera
disandera akan beribu administrasi
ia jarang bercengkerama dengan siswa-siswanya
ia hanyut bahkan karam akan administrasi
demi kesejahteraan yang ingin diraihnya
kini ia telah disandera disandera akan banyak sekali aturan
hingga ia segan untuk mendidik anak bangsa
ia terbelenggu…
tak hanya itu, rayuan dilema merasuk dirinya
ketika nurani berbisik untuk mendidik dengan ikhlas
hati kecilnya pun berkata
“tak takutkah engkau dengan jeruji besi?”
oooh guru…
sampai kapankah engkau akan tetap disandera?
(Oleh: La Jumadin)
Sang pengabdi
Setiap pagi kau susuri jalan berdebu
Berpacu waktu demi waktu
Tak hirau deru kendaraan lengkingan knalpot
Tak hirau hambar memagut
Kala sang penguasa langit tuangkan cawannya
Wajah-wajah lugu haus kan ilmu
Menari-nari di pelupuk mata menunggu
Untaian kata demi kata terucap seribu makna
Untaian kata demi kata terucap penyejuk jiwa
Ruang persegi menjadi saksi bisu pengabdianmu
Menyaksikan tingkah polah sang penerus
Canda tawa penghangat suasana
Hening sepi berkutat dengan soal
Lengking bunyi kala sabung argumen
Ruang persegi menjadi saksi bisu pengabdianmu
Entah berapa tinta tergores di papan putih
Entah berapa lisan terucap sarat makna
Entah berapa lembaran tumpahan ilmu terkoreksi
Entah berapa anutan budi kau tanamkan
Waktu demi waktu dijalani hanya demi mengabdi
Berserah diri mengharap kasih Ilahi
Ilmu kau beri harap kan berarti
Satu persatu sang penerus silih berganti
Tumbuh menjadi tunas-tunas negeri
Kau tetap di sini setia mengabdi
Sampai masa kan berakhir nanti.
(Oleh: Zaniza)
Pahlawan yang terlupakan
Cermatilah sajak sederhana ini, kawan
Sajak yang terkisah dari sosok sederhana pula
Sosok yang terkadang terlupakan
Sosok yang sering tak dianggap
Ialah satria yang tak ingin disebut pahlawan
Terka-lah kiranya siapa satria ini
Ingatlah lagi kiranya apa jasanya
Ia tak paham genggam senjata api Ia tak bertarung di medan perang
Ucap, tabah dan kata hati menjadi senjatanya
Keberhasilanmu kawan, itulah jasanya
Cerdasmu dan cerdasku itu pula jasanya
Bukan ia yang diharap menang
Namun suksesmu dan suksesmulah menangnya
Dapatkah kiranya jawab siapa satria ini
Karenanyalah kudapat tulis sajak ini
Karenanyalah kau sanggup baca sajak ini
Juluknya ialah satria tanpa tanda jasa
Mungkin telah teringat olehmu kawan
Mungkin telah kau terka jawabnya
Ialah satria dan orang renta kedua
Ialah guru, sang satria yang terlupakan.
(Oleh: Ahmad Muslim Mabrur Umar)
Jangan ajari saya korupsi, guruku
Kureguk ilmumu di ketika saya dahaga akan ilmu
Kurasakan hangat kasih sayangmu kala engkau tebarkan teladan buat anakmu
Senyum sapa salammu setia menyambut kedatanganku
Tanpa kenal lelah engkau tebarkan kebajikanmu
Aku mungkin bukan anak yang pintar
Aku ingin meraup ilmu yang engkau ajar
Ilmumu saya goreskan dengan ujung pena
Di atas buku kusimpan jejak tulisanmu penuh rasa
Kuhayati tutur katamu dengan sepenuh jiwa
Aku ke sekolah bukan ingin mengumpulkan pundi-pundi angka
Aku mungkin bukan anak yang layak menyandang juara
Aku hanyalah anak negeri yang ingin melukis masa depan dengan penuh asa
Aku ingin membekali diri dengan ilmu yang kau semaikan sepanjang masa
Aku ingin guruku memberi angka apa adanya
Bukan angka basa-basi biar saya terlihat anak digdaya
Menipu diriku… orang tua… dan seluruh bangsa
Meski saya tahu guruku takut dikatakan gagal mendidik anak bangsa
Terpaksa memberi angka yang cetar membahana
Di bawah bahaya tunjangan takkan cair kalau anak diberi angka apa adanya.
Guruku… jangan ajari saya korupsi
Beri kami angka sesuai bukti yang engkau miliki
Itulah wajah kami yang masih harus berguru lebih keras lagi
Agar negeri ini kelak melahirkan generasi emas yang hakiki
Mampu berdikari taklukkan dunia yang kian berkompetisi
Bukan emas palsu yang menipu diri sendiri
Guruku… Ajarkan kami sepenuh hati dengan kejujuran dan hati.
(Oleh: Abdul Hakim)
Puisi guru singkat
Puisi guru singkat
@riansah_reza
Guruku
Engkau selalu tabah dalam menghadapi ku ..
Engkau selalu tabah memperlihatkan ilmu ..
Oh guru ku ..
Engkau selalu sayang kepada ku
Meski saya membuatmu murka ..
Oh guru ku ..
Engkau menentukan ku atau membimbing ku dijalan yang lurus ..
Engkau membuat ku sukses hingga ketika ini.
(Oleh: Ali)
3. Kutanya Dia
Kutanya ia,
Mengapa kau amat lembut?
Ia menjawab,
Agar kau damai
Kutanya ia,
Mengapa kau sangat ramah?
Ia menjawab
Agar kau berguru berteman
Kutanya ia,
Mengapa kau selalu ikut campur urusanku?
Ia menjawab,
Agar kau berguru untuk peduli!
Kutanya ia,
Mengapa kau selalu sopan?
Ia menjawab,
Agar kau berguru tata krama
Kutanya ia,
Mengapa kau selalu menyemangati?
Ia menjawab,
Agar kau percaya diri
Kutanya ia,
Mengapa kau selalu toleran?
Ia menjawab,
Agar kau berguru sabar
Kutanya ia,
Mengapa kau selalu memaafkan aku?
Ia menjawab,
Agar kau menghargai arti maaf!
Kutanya ia,
Mengapa kau percaya?
Agar kau berguru kesetiaan
Kutanya ia,
Mengapa kau selalu positif?
Ia menjawab,
Agar kau sadar bila selalu ada harapan!
Kutanya ia,
Mengapa kau selalu sempurna?
Ia menjawab,
Agar kau menjadi sempurna
Lalu kutanya lagi,
Mengapa kau meninggalkan ku?
Ia menjawab,
Agar kau berguru mandiri!
Dengan murka kubertanya,
Lalu mengapa kau membiarkanku mempunyai hubungan erat denganmu?
Ia menjawab,
Agar kau mempunyai orang yang bisa menjadi tempatmu bercerita
(Anshul Nayak, My Teacher)
Dalam bentuk tanya jawab, teladan puisi perihal guru di atas menjabarkan pelajaran moral yang didapatkan oleh murid. Bahkan saking dekatnya, murid tersebut keberatan ketika hendak berpisah dengan gurunya.
Jika kau mempunyai guru yang sangat ceriwis denganmu, mungkin puisi perihal pendidikan tadi bisa menjadi renungan. Mungkin saja itu yaitu caranya untuk menjadikanmu orang yang mandiri, tidak pernah putus asa, dan sabar. Karena itu, jangan lupa ucapkan terima kasih pada beliau.
Baca juga: Kumpulan Puisi Singkat perihal Ibu yang Membuatmu Rindu untuk Pulang
4. Kenangan Indah
Duduk kembali di dingklik dalam kelas berbau kapur dan lem,
Pikirku melayang ke masa di mana saya benci bangkit pagi
Selalu tak tabah saya menunggu waktu pulang
Awalnya saya yaitu anak yang sulit
Lalu tiba guru spesial
Yang pertama kali percaya dan membimbingku
Yang pertama kali memperlihatkan betapa serunya sekolah
dan saya pandai dan bisa berguna
Membuatku pertama kalinya menyayangi pendidikan
dan kini saya semakin renta dan semakin bijak
(Katrina, Kembali Ke Masa itu)
PUISI GURU SINGKAT 1
Puisi Guru
Puisi Guru
Pelangi tiada bisa terpancar
Dunia kan beku dan bisu
Pun kehidupan tiada pernah terlaksana
Kala puncak kegalauan terhampar
Sepercik cahaya pun nampak dariku
Yang nampak dari gerak tubuhmu
Kau sinari jalan gelapku
Dengan ilmu dan pengetahuan yang kau punya
Wahai Guru…
Kau yaitu satria tak mengharap balas
Kau satria tanpa lencana
Karna itu, kau yaitu satria tanpa tanda jasa
Kala saya mengacuhkanmu
Kau tak pernah mengeluh pun menyerah
Demi memahamkan ku perihal banyak hal
Tentang warna, nama, kata, hingga angka
Wahai Guru…
Tiada kata yang pantas kami ungkapkan
Kecuali terimakasihku tak terbatas atas semua jasamu
Jasamu kan ku semat sepanjang hidupku
PUISI GURU SINGKAT 2
Puisi Guru
Puisi Guru
Terimakasih guru…
Untuk teladan yang telah kau berikan
Ku kan selalu memikirkan
dan melaksanakan apa yang kau ajarkan
Aku ingin mirip dirimu, guru
Berpemahaman dalam juga berpengetahuan
Berilmu, berpikir dengan hati juga akal
Dengan ketulusan yang teramat dalam
Aku ingin mirip dirimu, guru
Menyalurkan bakat, energi, serta waktu
Demi masa depan kami semua
Aku ingin sepertimu, guru
Mengabdi untuk negeri tercinta
Mencerdaskan generasi bangsa
Untuk membangun, memajukan peradaban bangsa
Menjadikan bangsa yang terdidik
Menjadikan bangsa yang cerdik pengetahuan
Bangsa bisa membuka crakrawalanya dengan senyuman
Menunjukkan pada isi dunia
PUISI GURU 5 BAIT
Puisi Guru
Puisi Guru
Kau yang membekaliku dengan ilmu
Kau pula yang mendidikku
Penuh kesabaran, ketulusan hati
Dan kusadari itu sangat berarti
Sedetik peluhmu
Adalah sebuah tanda perjuangan
Perjuangan yang teramat besar
Untuk semua anak didikmu
Lalu, senyummu membawa semangat baru
Untuk kelanjutan masa depan kami nanti
Tak menyadari,
Jikalau kaulah pengantarku menuju asa
Ku hanya bisa mengucap terimakasih padamu
Walau itu kadang tak terdengar olehmu
Melalui bunyi kecil dari kalbuku
Pada setiap malam tahajudku
Sekali lagi, terimakasih guru
Karena cinta dan didikan tulusmu
Atas aliran ilmumu kepadaku
Aku bukan apa-apa, tanpamu
PUISI GURU 4 BAIT 1
Puisi Guru
Puisi Guru
Rautmu tak pernah terlihat lelah
Panas dan hujanpun kau tetap mengajar
Demi anak didikmu
Demi masa depan anak didikmu
Wahai guru
Kau yaitu pelita yang bersinar
Terang benderang kala gelap
Kau yaitu satria tanpa tanda jasa
Tuk memajukan bangsa
Kau telah mengajarkari kami banyak pengetahuan
Ilmu, kepatuhan, juga kedisiplinan
Kau ajari kami lewat lisan juga sikapmu
Kau yaitu teladan bagi kami
Terima kasih,
Wahai guru
Jasamu kan ku ukir
Dalam hati pun pikiranku
PUISI GURU 4 BAIT 2
Puisi Guru
Puisi Guru
“Jasamu, Guru.”
Oleh: KK
Guru…
Dirimu hadir kala gelap
Dengan kasih sayang dan harap
Dengan ikhas tuk sebuah pengabdian
Guru…
Yang kau lakukan itu
Bukan pengorbanan semata
Namun dedikasi pula
Guru…
Besar jasamu
Bukan tuk muridmu semata
Lebih dari itu
Kau berjasa besar tuk bangsa
Guru…
Jasamu mulia
Jasamu tiada tara
Jasamu tak kan terkenang semata
Namun, senantiasa berguna
PUISI GURU 3 BAIT 1
Puisi Guru
Puisi Guru
Bapak, ibu guru…
Kau yaitu panutanku
Kau pembimbingku
Kau pengajarkan
Kau pula pendidikku
Guru, demikianlah panggilanmu
Kata orang “digugu dan ditiru”
Perkataanmu juga perbuatanmu
Untuk anak didikmu
Guru…
Tanpa kau, bangsa tak punya aset berharga
Aset generasi yang berpengtahuan nan berilmu
Yang bisa membawa perubahan bangsa
PUISI GURU 3 BAIT 2
Puisi Guru
Puisi Guru
Wahai guru…
Engkau pembimbing setiaku
Engkau yang mengajarku
Merangkai kata, menggores pena
Wahai guru…
Engkau yang mentransfer ilmu
Suksesku pun alasannya yaitu campur tanganmu
Jasamu kan mengalir sepanjang waktu
Engkau selalu dikenang
Pasti itu sebagai pahlawan
Pahlawan pendidikan
Pula satria tanpa tanda jasa
PUISI GURU 2 BAIT 1
Puisi Guru
Puisi Guru
“Guruku A+”
Ciptaan: Chairil Anwar
Mataku terperosok ke depan
Kala engkau memasuki kelas
Engkau seorang guru yang lucu
Engkau seorang guru yang keren
Engkau pintar, imut, dan ramah
Engkau yang menolong kami
Dan bila saya menilaimu
Bagiku, engkau A+!
PUISI GURU 2 BAIT 2
Puisi Guru
Puisi Guru
Kata orang guru itu penat
Tak ada upah besar
Kerja berlambak
Namun, tidak baginya
Katanya itu yaitu rehat
Mengajar bukan apa-apa dan membawa berkah
Ilmu yang dikerahkan tak sanggup disekat
Makin dikerah, tak makin menjauh
Puisi ini menceritakan orang yang sedang bernostalgia ketika mengunjungi lagi sekolahnya dulu. Orang tersebut teringat suasana di kelas yang awalnya ia benci. Sampai akhirnya, berkat seorang guru yang membimbing dengan tabah ia bisa menikmati masa sekolahnya.
Bila kau yaitu anak yang nakal, mungkin puisi ini bisa direnungkan. Bayangkan betapa repotnya ia harus menghadapi tingkahmu. Karena itu mintalah maaf, kemudian ucapkan terima kasih pada guru yang tabah dengan tingkah polahmu sebelum kalian berpisah.
5. Pengorbanan Tak Terhingga
Guruku,
Datang di kegelapan
Kau dengan kesabaran
Sirami perilaku perjuangan
Oh guruku,
Jasa tak terkira
Pengorbanan tak terhingga
Ku kenang masa
Guruku,
Begitu jasamu
Bagi nusa bangsa
Namamu akan selalu
Dalam sanubariku
(Anonim)
Dalam teladan puisi di atas, penulis menceritakan perihal guru yang tabah mendidiknya ketika masih sekolah. Ia berterimakasih atas kesabaran ia dan berjanji tidak akan melupakan ajarannya.
Menjadi guru tidaklah mudah, banyak hal yang harus dikorbankan, mulai dari waktu, energi, hingga ilmu. Oleh alasannya yaitu itu, jangan hingga kau melupakan jasa-jasa beliau. Amalkan ilmu yang kau sanggup dari mereka di jalan yang benar.
Contoh Puisi untuk Hari Guru
contoh puisi perihal guru – mengajar
1. Pahlawan Zaman Ini
Oh Guruku
Betapa besar jasamu
Walaupun semua orang bilang, kau satria tanpa tanda jasa
Tanpa mengenal lelah mengajarkanku
Membuat bawah umur menjadi pintar
Oh guruku
Kau memang pahlawan
Walaupun tanpa tanda jasa
Kau tetap mengajarkan kami
Demi masa depan kami untuk bangsa negara kami
Oh terima kasih guruku
(Anonim)
Tiap tahun, 25 November ditetapkan menjadi hari guru nasional. Hari tersebut memang tidak menjadi hari libur, tapi biasanya sekolah akan membuat upacara atau program perayaan sebagai rasa terima kasih pada guru.
Pada hari tersebut, cobalah berikan puisi ini kepada guru yang kau anggap paling berjasa. Tunjukkan rasa terima kasihmu pada beliau, contohnya dengan membaca puisi ini di kelas atau dengan kartu ucapan. Mungkin saja, puisimu bisa menjadi penyemangat ia ketika bekerja
2. Tajam Seperti Pisau
Seorang guru mengenalkan kita pada hal gres dalam kehidupan,
mengasah kita setajam pisau
Seseorang yang memberi pandangan baru
Membuat kita mencapai puncak
Memberi kita penerbangan yang hebat
Guru
membuat manusia
menjadi makhluk terpandai dan terhormat
(Mridulika Ganguly, A Teacher)
Jika otak diibaratkan mirip pisau, maka guru yaitu kerikil asahannya. Guru mendidik anak muridnya dengan ilmu pengetahuan dan pelajaran moral. Sehingga, kelak bawah umur didiknya bisa sukses dan menjadi orang yang berguna.
Seperti pada teladan puisi perihal guru tadi yang menceritakan bagaimana penulis sangat menghormati guru. Kamu bisa ikut mengapresiasi jasa gurumu, contohnya dengan menulis caption Instagram memakai puisi tadi.
3. Orang Kata
Orang kata guru itu penat
Gaji tak seberapa kerja berlambak
Aku kata guru itu rehat
Mengajar tak seberapa tapi penuh berkat
Kerja sekerat-sekerat pahala penuh sendat
Ilmu yang dicurah tak sanggup disekat
Makin dicurah makin mendekat
Orang kata guru itu sungguh bosan
Setiap tahun muka sama setiap bulan
Aku kata guru itu sungguh riang
Sekali berkata murid ketawa girang
Bila berjaya murid terus menjulang
Jasa bakti tak pernah hilang
(Muhammad Ali Rohmad, Puisi untuk Guru)
Menjadi guru tidak hanya membutuhkan ilmu tapi juga kesiapan mental. Kerja yang berat dan menguras emosi ditambah dengan kelelahan fisik. Bahkan di beberapa sekolah, banyak guru yang tidak dibayar dengan layak.
Tapi, menjadi guru memang bukan duduk kasus uang dan pangkat saja. Menjadi guru merupakan bentuk dedikasi dan amal, terutama untuk memberantas kebodohan. Karena itulah, jangan lupakan jasa gurumu.
4. Padamu Aku Meniru
Bagaikan cahaya di gelap malam
Bagaikan tetes embun di padang gersang
Kehadiranmu..
Leburkan ilmu dalam benakku
Kini saya hampir tahu segalanya
Guruku
Padamu saya berguru
Padamu saya meniru
(Anonim)
Contoh puisi perihal guru di atas menggambarkan rasa terima kasih sedalam-dalamnya dari penulis untuk gurunya. Ia menyadari bagaimana kiprah guru yang mencerdaskannya dengan tulus. Tidak hanya itu, ia juga berterimakasih atas kasih sayang yang ditunjukkan gurunya tersebut.
Apabila kau sudah usang lulus dan mempunyai guru yang tabah ketika mengajarimu dulu, ekspresikanlah terima kasih itu. Berikanlah ucapan pada beliau, contohnya ketika perayaan hari guru. Dijamin, ia akan sangat senang dengan perhatian yang kau tunjukkan.
5. Jika Kau Bisa Melihat
Jika saja kau bisa melihat seberapa banyak senyum yang kau bawa padaku
Jika saja kau bisa melihat seberapa besar bantuanmu padaku
Jika saja kau bisa melihat seberapa sering kau membantuku
Maka kau bisa melihat bagaimana diriku memilikimu sebagai guru
Kau bantu saya dengan masalahku
Kau bantu saya dengan semua pekerjaanku
Kau membantuku menjadi orang terhormat
Kau membuatku menyadari betapa beruntungnya hidupku
Aku kan selalu besar hati mengakuimu sebagai guruku
(Ivory, Guru Sepertimu)
Terima Kasih Guru
kumpulan puisi guru karya: Rayhandi
Terima kasih guru
Berkatmu saya tau aksara
Berkatmu saya paham logika
Berkatmu saya mengerti bahasa.
Terima kasih guru
Jasamu sudah mencerdaskanku
Jasamu sudah membuatku paham khazanah
Jasamu sudah membuatku menjadi orang yang bukan bodoh.
Terima kasih guru
Karena keringatmu
Karena suaramu yang habis
Aku menjadi manusia.
Terima kasih guru
Kami tahu rasa lelahmu mendidik kami
Kami tahu betapa nakalnya kami
Karena itulah maafkanlah kami guru.
Terima kasih guru
Guru terima kasih untuk jasamu
Terima kasih untuk semua yang telah kau beri
Semoga dewa membalas semua jasamu.
Doakan kami wahai guru
kumpulan puisi guru karya: Rayhandi
Guru doakan kami
Doakan semoga kami sukses
Menjadi orang yang berguna
Menjadi orang yang membanggakan.
Doamu kami butuhkan guru
Untuk menggapai bintang di langit
Untuk mewujudkan sepotong harapan
Untuk mendapat hidup yang lebih baik.
Guru doakan kami
Masa depan kami masih di ujung asa
Buram tiada warna hitam putih
Doakan kami guru.
Kami ingin menjadi orang sukses
Kami ingin membanggakan orang renta kami dan guru kami
Kami ingin berhasil
Kami ingin menjadi kisah yang selalu di kenang.
Karena itu doakan kami wahai guru
Sebutkanlah nama kami di setiap kisah malammu
Mohonlah pada dewa semoga kami menjadi bintang terang di ufuk hitam.
Andai kata matahari tiada
Majulah Terus Siswa Indonesia
Dengar, dengar, Dengarlah isi goresan pena ini
Hanya kepadamu harapanku sandarkan
Hanya kepadamu Cita-cita di pertaruhkan
Tak ada Sesuatu yang tak mungkin bagimu
Bangkitlah melawan harus yang terus mendera
Kuasailah dirimu dengan perilaku optimis
Paculah laju kudamu Sekencangg-kencangnya
Lawanlah bebuatan terjal yang mengusik di jalanan
Ingat, engkau yaitu harapan, Engkau yaitu masa depan
Masa depan ada di tangan mu
Harapan terpendam ada di bahu mu
Nasib bangsa mu yang menentukan
Pahlawan Tanpa Jasa
Pahlawan tanpa tanda jasa
Adalah guru
Yang mendidik ku
Yang membekali ku ilmu
Dengan tulus dan sabar
Denyumanmu memperlihatkan semangat untuk kami
Menyonsong masa depan yang lebih baik
Setitik peluh mu
Menandakan sebuah usaha yang sangat besar
Untuk Murut-muritnya
Terimakasih Guru
Perjuangan mu sangat berarti bagiku
Tampamu ku takkan tahu perihal dunia ini
Akan selalu ku panjatkan Do’a untuk mu
Terimakasih Guru ku.
Terimakasih guru
Kaulah pembimbingku
Kaulah pengajarku
Kaulah pendidikku
Guru..
Itulah julukan mu
Yang tak pernah bosan dalam
Mengajar dan membimbing ku
Guru..
Tampa dirimu saya akan hancur
Tampa dirimu saya akan sengsara
Tampa dirimu saya akan sesat
Guru ku..
Terimakasih
Atas Segala Jasa-jasa mu.
Pahlawan Pendidikan
Jika dunia kami yang dulu kosong
Tak pernah kau isi
Mungkin hanya ada warna hampa, gelap
Tak bisa Apa-apa, Dan tak bisa Kemana-mana
Tapi kini dunia kami penuh warna
Dengan ukiran Garis-garis dan kata
Yang dahulu hanya mimpi
Kini mulai terlihat bukan lagi mimpi
Itu lantaran yang kau mengajarkan
Tentang mana warna yang indah
Tentang garis yang harus di lukis
Juga perihal kata yang harus di baca
Terimakasih guru ku dari hati ku
Untuk semua p0juang pendidikan
Karena pendidikanlah kita bisa memperbaiki bangsa
Dengan pendidikanlah nasip kita bisa berubah
Apa yang tak mungkin kau jadikan mungkin
Hanya ucapan terakhir dari verbal ku
Di hari pendidikan Nasional ini
Gempitakanlah selalu jiwa mu
Wahai p0juang pendidikan indonesia.
Dunia akan beku dan bisu
pelangi tiada akan pernah terpancar
kehidupan tiada akan pernah terlaksana
Disaat titik kegalauan menghampiri
Terlihat setitik cahaya yang kami cari
Yang nampak dari sudut-sudut bibirmu
Dan gerak-gerik tubuhmu
Engkau sinari jalan-jalan kami yang buntu
Yang hampir menjerumuskan masa sepan kami
Engkau terangi kami dengan lentera ilmu mu
Yang tiada akan pernah sirna di terpa angin usia
Guru…
Engkau satria yang tak pernah mengharapkan balasan
Disaat kami tak mendengarkan mu
Engkau tak pernah mengeluh dan menyerah
Untuk mendidik kami
Darimu kami mengenal banyak hal
Tentang mana warna yang indah
Tentang garis yang harus di lukis
Juga perihal kata yang harus dibaca
Engkau membuat hidup kami berarti
Guru…
Tiada kata yang pantas kami ucapkan
Selain terimakasih atas semua jasa-jasa mu
Maafkan kami bila telah membuatmu kecewa
Jasa-jasa mu akan kami semat abadi sepanjang hidup kami
Terimakasih guruku, engkau satria ku
Puisi Untuk Guru
Guru, tak pernah terpikirkan sebelumnya olehku
Bahwa engkau tiba dengan tekad untuk mencerdaskan anak bangsa
Setiap kali engkau masuk kelas, engkau selalu membawa hal-hal gres di dalam hidupku
Penuh kesungguhan namun tak hilangkan canda
Baru kusadari, bahwa kesalahanku sangatlah tidak terpuji
Terkadang diriku yang membangkang, menghiraukan apa yang diajarkan olehmu
Betapa bodohnya diriku, yang tidak menghargai seluruh perjuanganmu
Engkau selalu menyemangatiku, dan mendorongku disaat saya tidak sanggup melangkah maju
Kini, hidupku sudah sedikit berubah, saya slalu ingin mencoba tanpa keluh dan kesah
Aku harap saya sanggup terus bermetamorfosis apa yang telah guru ajarkan di dalam hidupku
Engkau akan ada selalu tertanam dalam dihatiku
Mungkin saya bukan murid terbaik untukmu tetapi saya akan berusaha menjadi yang terbaik bagimu sayangmu
Sebagai ganti balas jasamu yang tak akan terganti
Seperti XL kau yang selalu ada untukku
Puisi untuk guru dengan kenangan terindah
Kenangan Indah
Setiap masuk kelas Ia bawa hal baru
Hingga murid slalu menunggu-nunggu
Tak pernah tiba terlambat
Aturan waktunya sungguh akurat
Pelajaranpun penuh dengan variasi
Dengan bermacam-macam macam aksi
Teriakan, tepuk tangan dan tawa
Yel-yel dan nyanyian bergema
Memberi semangat pada semua
Memberi dorongan untuk mencoba
Dengannya kelas jadi bernyawa
Penuh kesungguhan namun tak hilangkan canda
Puisi Untuk Guru
Orang kata guru itu penat
Gaji tak seberapa kerja berlambak
Aku kata guru itu rehat
Mengajar tak seberapa tapi penuh berkat
Kerja sekerat-sekerat pahala penuh sendat
Ilmu yang dicurah tak sanggup disekat
Makin dicurah makin mendekat
Orang kata guru itu sungguh bosan
Setiap tahun muka sama setiap bulan
Aku kata guru itu singguh riang
Sekali berkata murid ketawa girang
Bila berjaya murid terus menjulang
Jasa bakti tak pernah hilang
PUISI UNTUK GURU
Engkau bagaikan cahaya
Yang menerangi jiwa
Dari segala gelap dunia
Engkau yaitu setetes embun
Yang menyejukan hati
Hati yang ditikam kebodohan
Sungguh mulia tugasmu Guru
Tugas yang sangat besar
Guru engkau yaitu pahlawanku
Yang tidak mengharapkan balasan
Segala yang engkau lakukan
Engkau lakukan dengan ikhlas
Guru jasamu takkan kulupa
Guru ingin ingin kuucapkan
Terimakasih atas semua jasamu
GURU
Oh guru…
Engkau pahlawanku…
Engkau bungaku…
Engkau penyejuk hatiku…
Oh guru…
Engkau kolam hujan..
Yang kadang kala turun…
Karena kepintaranmu…
Oh guru….
Aku bisa pintar..
Karena ilmu yang kau berikan…
Oh guru…
Aku tidak bisa membalas kebaikanmu…
Karena kau pantas disebut..
Dengan satria tanpa tanda jasa…
PAHLAWAN TANPA LENCANA
Pagi yang indah deruan angin menerpa wajah
Dingin menyelimuti langkah penuh keikhlasan
Renungan hanya untuk sebuah kejayaan
Berfikir hanya untuk sebuah keberhasilan
Tiada lafaz seindah tutur katamu
Tiada penawar seindah senyuman mu
Tiada hari tanpa sebuah bakti
Menabur benih kasih tanpa rasa lelah
Hari demi hari begitu cepat berlalu
Tiada rasa jenuh terpancar di wajah mu
Semangat mu terus berkobar
Memberikan kasih sayang tiada rasa jemu
Jika engkau akan melangkah pergi
Ku tau.. langkahmu penuh pengorbanan
Jika dirimu telah tiada dirimu kan selalu di kenang
Kau yaitu satria tanpa lencana.
GURU
Oleh Zaneta.N.A.J
Guru…
engkau membimbing ku setiap hari
setiap waktu dan setiap saat
hatimu sunguh mulia
enkau yaitu orang renta ku yang ke2 dalam hidup ku
Setiap hari
kau curahkan ilmu
untuk bekalku nanti
engkau yaitu patriot satria bangsa
Terima kasih guruku
karna engkau lah saya menjadi pintar
engkau ku sebut
pahlawan tanpa tanda jasa
GURUKU
Suci dan iklas pemberian mu
Dari kami buta menjadi tau
Suci dan lapang dada pengorbanan mu
tiada ternilai jasa baik mu
Engkau laksana lampu dalam kegelapan
Yang menerangi alam kalbuku
Engkau bagaikan angin
Yang selalu berbisik perihal kebaikan
Namamu selalu bergelora
Dalam hatiku
Jasa dan benih yang engkau tanam
Kini telah tumbuh bersemi
Terpujilah engkau wahai guruku satria hidupku
GURUKU PAHLAWANKU
Oleh Upee
Andai kata matahari tiada
Dunia akan beku dan bisu
pelangi tiada akan pernah terpancar
kehidupan tiada akan pernah terlaksana
Disaat titik kegalauan menghampiri
Terlihat setitik cahaya yang kami cari
Yang nampak dari sudut-sudut bibirmu
Dan gerak-gerik tubuhmu
Engkau sinari jalan-jalan kami yang buntu
Yang hampir menjerumuskan masa sepan kami
Engkau terangi kami dengan lentera ilmu mu
Yang tiada akan pernah sirna di terpa angin usia
Guru……..
Engkau satria yang tak pernah mengharapkan balasan
Disaat kami tak mendengarkan mu
Engkau tak pernah mengeluh dan menyerah
Untuk mendidik kami
Darimu kami mengenal banyak hal
Tentang mana warna yang indah
Tentang garis yang harus di lukis
Juga perihal kata yang harus dibaca
Engkau membuat hidup kami berarti
Guru……
Tiada kata yang pantas kami ucapkan
Selain terimakasih atas semua jasa-jasa mu
Maafkan kami bila telah membuatmu kecewa
Jasa-jasa mu akan kami semat abadi sepanjang hidup kami
Terimakasih guruku, engkau pahlawan
SEKUNTUM BUNGA UNTUK GURU-GURU TERCINTA
Allah ciptakan matahari ,
yang tak pernah bosan bersinar,
seperti halnya semangat dan kasih sayangmu dalam mendidik kami,
wahai guruku……
Allah ciptakan bulan untuk menerangi malam,
seperti halnya engkau bu guru,
yang selalu membimbing dan menerangi kami dengan banyak sekali ilmu
Allah ciptakan bintang dimalam hari sebagai penghias,
seperti halnya engkau bu guru,
yang selalu menghiasi hari-hari kami dengan begitu indahnya.
Allah ciptakan bunga yang begitu harum ,
seperti halnya engkau bu guru
yang telah memperlihatkan keharuman pada hari-hari kami,
selama kami bermain dan berguru disekolah.
GURUKU
Bagaikan cahaya di gelap malam
Bagaikan tetes embun di padang gersang
Kehadiranmu..
Leburkan ilmu dalam benakku
Guruku..
Kasih sayang,
ketulusan Kelembutanmu..
tanpa pamrih
Kau memimbingku
Dari tak tahu apa-apa
Kini saya hampir tahu segalanya
Guruku
Padamu saya berguru
Padamu saya meniru
PELANGI UNTUK GURU
Dia..
Dia yang mengajariku selama ini
Dia yang menjadikanku mirip ini
Dia yang rela dititipkan seorang aku..
Benda kosong melompong yang ketika itu hanya penuh nafsu..
Lalu..
Ia anggap diriku layaknya selembar kertas putih
Dilukisnya warna-warna tenang nan berarti
Putih, semoga diriku berpikiran jernih
Emas, semoga diriku bersinar cerah
Dan merah, semoga hatiku penuh dengan semangat yang membara
Dan kini saya pun mengerti..
Dirinya yang telah membuat diriku penuh isi
Yang membuatku mengerti, bahwa hidup itu untuk dijalani
Dan yang membuatku senang mempunyai warna-warna pelangi
Suatu ketika nanti, saya akan kembali padanya..
Membalas budinya..
Melukiskan beribu pelangi yang pantas ia banggakan
Jasaya untukku takkan pernah tergantikan
Ku ucapkan terimakasih untukmu, pelita hatiku
Ku ucapkan terimakasih untukmu..
Demikianlah rangkaian teladan Puisi Guru singkat yang sanggup kami kumpulkan dari banyak sekali sumber, semoga bermanfaat dan bisa menjadi pandangan gres untuk semua orang yang membacanya. Jangan lupa SHARE puisi perihal guru ini.
Sumber http://syahrulanam.com
0 Response to "✔ Kumpulan Rujukan Puisi Untuk Guru Menyentuh Hati Lengkap"
Posting Komentar