Kisah Tragis Colleen Stan – Gadis Yang Diculik Dan Dijadikan Budak S3k
Pada tahun 1977, Cameron Hooker menculik Colleen Stan, seorang gadis berusia 20 tahun dan menjadikan tahanan di rumahnya di California Utara selama tujuh tahun. Cameron menyekap Colleen di dalam kotak kayu dan ditaruh di bawah tempat tidur yang yang digunakannya bersama istrinya yang berjulukan Janice Hooker.
Awalnya Cameron mengeluarkan Colleen dari kurungannya hanya untuk dipukul dan dipaksa terlibat dalam kekerabatan intim. Setelah pemaksaan psikologis yang berekpanjangan, Colleen dibentuk menjadi pengasuh anak dan sekaligus menjadi budak sec bagi pasangan suami istri teresbut. Colleen bisa bertahan dari cobaan yang mengerikan tersebut dan melarikan diri pada tahun 1984 dengan pertolongan istri Cameroon. Dia kembali ke keluarganya tetapi terlalu takut melaporkan tahun-tahun penganiayaan yang dialaminya ke polisi.
Colleen dikenal sebagai “the girl in the box” (gadis di dalam kotak) dengan masa kemudian suram yang mengejutkan orang-orang di seluruh dunia. Kisah kasatmata yang lebih detail mengenai penculikan dan menganiayaan Colleen Stan dan tindak kejahatan yang dilakukan penculiknya ibarat mirip dongeng yang ada pada film yang berjudul Urban Legend.
Colleen Diculik oleh Sepasang Suami Istri Pada Saat Menumpang Mobil
Pada pagi hari tepatnya tangga 19 Mei 1977, Colleen Stan memutuskan untuk menumpang kendaraan beroda empat dari rumahnya di Eugene, OR, yang hendak menuju California Utara untuk menghadiri sebuah pesta ulang tahun temannya. Hampir satu harian ia gonta-ganti tumpangan kendaraan beroda empat dari orang-orang yang tidak dikenalnya, dengan maksud perlahan menuju ke tujuannya. Dan karenanya menumpang kendaraan beroda empat seorang pasangan muda berjulukan Cameron, 23, dan istrinya Janice yang masih berusia 19 tahun. (1)
Colleen sempat menolak beberapa tumpangan sebelum masuk ke kendaraan beroda empat van berwarna biru milik pasangan muda tersebut. Dia mau menumpang kendaraan beroda empat tersebut alasannya ia merasa yakin atas pasangan yang sedang bepergian bersama putri mereka yang masih berusia 8 bulan. Dia beranggapan bahwa tumpangan tersebut lebih kondusif dibandingkan beberapa kendaraan beroda empat sebelumnya yang memperlihatkan tumpangan padanya.
Selang sekitar 30 menit perjalanan, kendaraan beroda empat van tersebut berhenti di kawasan terpencil dan Cameron menodong pisau ke tenggorokan Colleen. Cameron kemudian memasang alat di kepala Colleen yang dirancang untuk mengisolasinya dari dunia luar.
Dia Dipaksa Memakai Kotak Berengsel Seberat 10kg Di Kepalanya
Setelah menangkap Colleen, Cameron mengancamnya dengan pisau, mencekiknya, mengikatnya dan memaksakan kotak berengsel yang berat (2) untuk dipasang di kepala gadis berusia 20 tahun tersebut. Cameron yang merupakan seorang tukang kayu terampil, menciptakan kotak kayu seberat 10kg semoga pas di kepala pemakainya.
Cameron juga melapisi alat itu dengan materi kedap bunyi semoga Colleen sulit melihat dan sulit mendengar.
Dia Dipaksa Tidur Dalam Kotak yang Mirip Peti Mati
Malam pertama, Cameron menggendong Colleen untuk dipaksa tidur di dalam kotak kayu yang dibentuk untuk mencegah gadis tersebut melarikan diri. Kotak tersebut mempunyai dimensi yang tidak pas buat Colleen berbaring (3). Alhasil, Colleen tanpa sadar tertidur sambil duduk di dalam kotak tersebut dengan kondisi diikat dengan rantai.
Kemudian, pasangan suami istri tersebut pindah dari rumah mereka ke rumah mobil. Kaprikornus mereka tidak punya ruang bawah tanah untuk menyekat tahanan mereka. Cameron membangun kotak lain. Kira-kira seukuran dengan peti mati. Kotak gres tersebut memungkinkan Colleen tidur dengan posisi berbaring, dan pasangan tersebut meletakkan kotak tersebut di bawah kasur air mereka. Walaupun kotak tersebut diberi lubang udara, suhunya sering lebih dari 38 derajat celcius selama berbulan-bulan pada ketika ekspresi dominan panas di dalam kotak.
Dia Dikurung Dalam Kotak Selama 23 Jam Sehari
Dalam beberapa tahun penyanderaan Colleen, Cameron dan Janice hanya mengizinkan gadis tersebut satu atau dua jam keluar kotak setiap hari. Biasanya dikeluarkan hanya untuk membersihkan rumah atau mengasuh belum dewasa mereka. Pasangan tersebut mempunyai dua anak perempuan, dan tak satu pun diantara belum dewasa tersebut menyadari bahwa orang renta mereka menyandera Colleen di luar kehendaknya. Bahkan, anak perempuan dari pasangan tersebut tidak tahu bahwa Colleen Stan tinggal di rumah mereka yang dikurung di bawah tempat tidur orang renta mereka dalam sebuah kotak kayu. Karena Cameron dan Janice memberi tahu mereka bahwa Colleen pulang ke rumahnya sendiri setiap malam.
Pengurungan Stan yang diperpanjang dan ditambah dengan penderitaan fisik yang diakibatkan penculiknya menjadikan penyakit kronis, termasuk kerusakan punggung dan pundak yang parah.
Dia Diserang Berulang Kali
Ketika Colleen hingga di rumah Cameron dan Janice di Red Bluff, CA, mereka menahannya di ruang bawah tanah tempat mereka menyiksanya secara fisik dan memaksanya terlibat dalam kekerabatan intim. Pada ketika malam mereka menculiknya, Cameron menggantung Stan di langit-langit ruang bawah tanah dan memukulinya. Sementara istrinya, Janice, memperhatikan penyiksaan tersebut. Kemudian pasangan tersebut bekerjasama sec di atas meja sempurna di bawah Colleen yang masih tergantung di langit-langit dengan pergelangan tangannya.
Selama mereka menahan Colleen di rumah Red Bluff, pasangan tersebut secara teratur mencambuk, memukul, membakar, dan menyetrum Colleen. Mereka juga membaringkannya di atas rak. Selain membuatnya menderita secara fisik, pasangan tersebut melarang Colleen makan dan ia juga terlibat dalam pelecehan secual ritual.
Colleen Dipaksa Menandatangani Kontrak Budak
Setelah Cameron menahan Colleen selama beberapa bulan, ia memaksa gadis tersebut menandatangani kontrak budak, yang secara efektif memaksa untuk menyerahkan haknya dan membiarkan dirinya diperlakukan sebagai milik langsung pasangan tersebut.
Cameron juga memutuskan bahwa nama gres Colleen ialah “Kay”, dan memerintahkan ia memanggilnya sebagai “Master” (4) dan memanggil Janice sebagai “Ma’am,” sebuah tindakan yang membantu pasangan tersebut merendahkan tawanan mereka lebih jauh. “Kay” dibolehkan naik sehabis ia menandatangani kontrak.
Dia Diberitahu Bahwa Organisasi Rahasia Mengawasinya
Cameron meyakinkan Colleen bahwa tidak ada gunanya untuk mencoba melarikan diri alasannya bila ia berhasil melarikan diri dari penawanan, sebuah organisasi diam-diam berjulukan “The Company” akan mencari dan membunuhnya termasuk keluarganya juga. Cameron juga memberi tahu Colleen bahwa ia ialah anggota “The Company”, sebuah organisasi kriminal internasional yang memperbudak perempuan ibarat dirinya.
Colleen sangat takut pada organisasi fiktif tersebut sehingga pada ketika ia mempunyai kesempatan untuk melarikan diri dari rumah pasangan itu, ia terlalu takut untuk pergi.
Pada Maret 1981, sehabis lebih dari tiga tahun ditahan, Cameron membawa Colleen ke Oregon untuk mengunjungi orangtuanya. Ketakutannya terhadap “The Company” menciptakan dirinaya takut, sampai-sampai ia tidak memberi tahu ibu dan ayahnya bahwa ia sebetulnya ditahan dan dipaksa untuk menandatangani kontrak budak.
Sebaliknya, Colleen malah memperkenalkan Cameron sebagai tunangannya, tidak pernah memberitahu keluarganya bahwa ia memeluk Cameron di luar kehendaknya. Orangtuanya bahkan mengambil foto “pasangan bahagia” tersebut untuk didokumentasikan sebagai momen bersatu kembali dengan putri mereka dan bertemu dengan laki-laki yang mereka kira akan menikahi Colleen.
Orang renta Colleen sempat kawatir dengan putri mereka alasannya mereka kira ia telah bergabung dengan sekte anutan sesat, tetapi mereka tidak menyadari tahun-tahun penganiayaan yang diderita Colleen.
Colleen Berpikir Dia akan Mati
Gadis yang ketakutan ini menghabiskan 23 jam dalam sehari di dalam peti dan ketika keluar ia akan disiksa, diperkosa, atau dipukul. “Saya pikir saya akan mati,” katanya kepada media People.
Colleen menyampaikan bahwa ia menjaga kewarasannya ketika berada di dalam kotak dengan cara memusatkan perhatian pada semua kenangan indah yang pernah dialaminay bersama keluarga dan teman-temannya. Dia mencar ilmu bahwa ia bisa pergi ke mana saja dalam pikirannya menenangkan dirinya dari kenyataan yang terjadi. Dia menyampaikan bahwa ia bersyukur masih hidup.
“Hidupmu hanya ibarat orang buangan ketika kau berada di dalam penangkaran, dan begitu kau mendapat kebebasan kembali dan mempunyai pilihan lagi, momen itu ibarat gerbang terbuka,” katanya. “Dan kau lari saja untuk itu.”
Colleen Stan Melarikan Diri Dengan Bantuan Penculiknya
Di tahun 1983, penculik Cameron mulai memperkenalkan Colleeen ke belum dewasa dan masyarakat setempat. Cameron juga memperbolehkan Colleen meniti karir di sebuah hotel. Akan tetapi, pada ketika Cameron ingin menikahi Colleen utnuk menjadi istri edua, Janice, istri Cameron malah tidak senang.
Berdasarkan legalisasi Janice, awal dirinya menjalin kekerabatan dengan Cameron berkencan sebetulnya mendapat siksaan, disesatkan dan dijadikan budak sec oleh Cameron. Janice kemudian menyampaikan bahwa ia mempertahankan hubungannya dengan kompartementalisasi.
Pada bulan Agustus 1984, Janice malah membuka diam-diam kepada Colleen. Yang mana, sebetulnya Cameron sama sekali tidak ada kaitannya dengan “The Company” dan meyakinkan Colleen bahwa sebetulnya tidak ada organisasi tersebut. hal tersebutlah yang menciptakan Colleen berani melarikan diri.
Saat Cameron tau bahwa Collen melarikan diri, Cameron menangis. Selang beberapa bulan berlalu, ia masih sering menghubungi Cameron dengan maksud memberinya kesempatan bertobat menurut apa yang diinginkan Janice.
Setelah tiga bulan berlalu, malah Janice sendiri lah yang mengadukan Cameron atas tindakan penculikan, penyiksaan dan pembunuhan Marie Elizabeth Spannhake yang tidak diketahui keberadaannya pada tahun 1976. Akan tetapi pihak kepolisian belum mendapati sisa jasad korban terduga. Sebab itu Cameron belum bisa dinyatakan bersalah dan tidak dihukum.
Persidanganpun kembali diadakan pada tahun 1985 dan istrinya Janice menjadi saksi menentang Cameron supaya ia bisa memperoleh kebebasan. Alhasil, Cameron pun menjadi terdakwa atas tindakan penculikan, penyelewengan secual, dan penggunaan senjata tajam untuk mendukung tindak kejahatannya, dengan vonis eksekusi penjara 104 tahun.
Setelah menjalani eksekusi puluhan tahun Cameron menciptakan permohonan bebas bersyarat pada tanggal 16 April 2015. Tapi hakim menolaknya dan diperbolehkan menciptakan permohonan kembali tahun 2022 yang akan datang.
Setelah Collen menghirup udara bebas, ia pulang ke rumah asalnya dan kembali kuliah. Dia juga menikah dan dikarunai anak. Colleen juga masuk organisasi yang mempunyai tujuan untuk membela para perempuan atas tindakan kekerasan. Kisah tragis yang dialami Colleen Stan tersebut menjadi pandangan gres pembuatan sebuah film yang berjudul Girl in the Box.
Referensi:
- Closeronline.co.uk – “Kidnap victim: I was locked in a box for 7 years!”
- Independent.co.uk – “Woman who was raped and tortured every day for seven years…”
- People.com – “How I Survived Being Held Captive for 7 Years”
- Caselaw.findlaw.com – “The PEOPLE, Plaintiff and Respondent, v. Cameron…”
- Youtube.com – “Colleen Stan LA FILLE DANS LE CERCUEIL” @chaabani mohamed fakhreddine
Sumber https://www.wongunik.com
0 Response to "Kisah Tragis Colleen Stan – Gadis Yang Diculik Dan Dijadikan Budak S3k"
Posting Komentar