iklan banner

Ide Bisnis Kreatif Produk Penghemat

 hingga nilai tukar rupiah yang kian tegerus terhadap dollar membuat kondisi perekonomian  Ide Bisnis Kreatif Produk PenghematKenaikan harga materi bakar minyak (BBM), tarif dasar listrik (TDL), gas LPG, hingga nilai tukar rupiah yang kian tegerus terhadap dollar membuat kondisi perekonomian makin susah. Indonesia mengalami perlambatan ekonomi. Daya beli menurun, lantaran sebagian besar masyarakat mengencangkan ikat pinggang. Setiap orang melaksanakan penghematan. Salah satu solusi ialah mencari produk pengganti atau memakai alat penghemat, menyerupai penghemat BBM, penghemat listrik, penghemat air, dan penghemat LPG.


Dengan demikian hal itu bisa menjadi ide bisnis yang moncer di ketika krisis, yaitu bisnis alat penghemat. Hal terpenting dari bisnis penghemat ini ialah kreatifitas atau keahlian. Seperti yang dialami Urip Sudirman yang hobinya utak-atik peralatan elektronik, memberinya ide untuk membuat alat penghemat BBM yang sanggup diaplikasikan pada kendaraan roda empat. Lain lagi dongeng Joko Istiyanto dari Yogyakarta, berawal dari karyanya yang terpilih sebagai yang terbaik dalam Lomba Karya Tulis Ilmiah Hemat Energi Pertamina Tingkat Nasional 1997. Kemudian ia mendapat ide menciptakan alat penghemat BBM yang diberi nama “Femax”.


Modal terbesar dalam bisnis kreatif alat penghemat ini ialah kreatifitas. Meskipun demikian modal uang juga diharapkan untuk melaksanakan riset, uji coba produk hingga menghasilkan produk yang mumpuni, dan terbukti menghemat. Sehingga masyarakat sanggup mencicipi manfaat kasatmata dari alat penghemat tersebut. Dan membantu masyarakat dalam menghadapi masa-masa krisis. Rata-rata pelaku perjuangan alat penghemat memulai usaha dengan modal ratusan ribu rupiah saja.


Dari sekian banyak produk penghemat, alat penghemat BBM dan penghemat listrik merupakan produk penghemat yang paling banyak diincar masyarakat. Maklumlah BBM dan listrik sudah menyerupai kebutuhan primer bagi masyarakat modern, merupakan sumber energi yang paling banyak digunakan.


Kemampuan penghemat BBM, bisa menghemat antara 30% –  50% dari konsumsi BBM normal tanpa memakai alat. Sedangkan alat penghemat listrik sanggup menghemat biaya hingga 35% dari pemakaian normal.


Beberapa Ide Bisnis Kreatif Produk Penghemat


Ini dia beberapa ide yang saya harap sanggup menginspirasi Sahabat PoBis untuk menemukan peluang perjuangan yang tepat.



  • Penghemat BBM

  • Penghemat Listrik, bisa berupa alat penghemat, maupun lampu ekonomis energi, listrik tenaga surya atau energi alternatif lainnya, pada dasarnya sanggup menghemat pemakaian (pembayaran meteran) listrik.

  • Penghemat LPG

  • Popok basuh ulang, menghemat pembelian pampers

  • Pembersih curah (seperti deterjen, pewangi, pelembut pakaian), lebih ekonomis lantaran yang curah harganya lebih murah dari yang kemasan.

  • Depot isi ulang air mineral, dibanding membeli air mineral, akan lebih ekonomis dengan isi ulang.

  • Alat pemurni air, menyerupai Pure It, lebih ekonomis lantaran dengan memakai Pure It, kita bisa mengkonsumsi air minum yang sehat, tanpa memasak air, tidak memakai listrik dan atau gas LPG, juga tidak beli air mineral.

  • ………………………………………………………………………… (Silakan ditambahkan ide yang sanggup Anda gali dari lingkungan sekitar Anda)


Prospek Cerah Produk Penghemat


Produk penghemat bukan termasuk perjuangan musiman, lantaran akan selalu diharapkan hingga kapanpun. Bukan hanya laris ketika krisis, ketika keadaan normal pun produk ini tetap akan diburu masyarakat. Prospek produk penghemat ini sangat menjanjikan. Dengan pemasaran dan konsep produk yang memang bisa membantu masyarakat dalam menekan pengeluaran, maka produk penghemat akan banyak dicari setiap saat.


Dengan kebutuhan yang semakin marak terhadap banyak sekali produk penghemat, tidak heran bila pelaku perjuangan penghemat meraup omset yang besar setiap bulannya. Misalnya Antariksa S Puspanegara pemilik PT Green Energy Nusantara, dengan alat pembangkit listrik tenaga surya yang ditawarkan yang bisa menghemat listrik hingga 50%, dalam satu bulan bisa memperoleh omset hingga Rp 100 juta.


Tips Sukses Bisnis Produk Penghemat


Bisnis penghemat ini mempunyai aksara tersendiri, sehingga diharapkan tips khusus biar pelaksanaan ide bisnis menjadi bisnis riil sanggup meraih sukses. Berikut ini beberapa tips untuk mendongkrak bisnis penghemat:



  1. Edukasi Market

    Hal yang harus dilakukan oleh pelaku bisnis produk penghemat ialah meyakinkan masyarakat atas produk yang dijualnya. Maklum selama ini ada rasa kekhawatiran bahwa produk yang dipakai akan mengakibatkan kerusakan yang berakibat fatal. Alih-alih melaksanakan penghematan, kerusakan yang disebabkan justru menjadikan biaya yang jauh lebih besar. Karena itu masyarakat harus diberi edukasi ihwal kelebihan serta manfaat dari alat penghemat yang Anda tawarkan.

  2. Lakukan Demonstrasi

    Masyarakat cenderung sulit untuk percaya terhadap hal-hal baru, alat penghemat yang Anda tawarkan termasuk hal gres bagi mereka. Meskipun sudah menjelaskan kelebihan dan manfaatnya, kadang mereka belum bisa percaya seratus persen. Anda harus melaksanakan demonstrasi sederhana untuk menawarkan bahwa produk tersebut bisa melaksanakan penghematan yang nyata, dan aman.

  3. Sertifikasi Produk

    Salah satu cara untuk memenangkan persaingan ialah dengan melaksanakan sertifikasi ke tubuh riset yang kompeten, guna meyakinkan pelanggan bahwa produk penghemat yang Anda tawarkan sudah teruji kualitasnya. Meskipun biaya untuk mendapat sertifikasi ini tergolong tidak murah, dan waktu pengurusan yang cukup lama, namun hal tersebut merupakan investasi jangka panjang untuk meningkatkan kepercayaan pelanggan. Dan juga meningkatkan nilai brand.


Tunggu apalagi… Ayo segera action… Gali ide bisnis dari lingkungan sekitar Anda…. Kemudian realisasikan ide itu menjadi sebuah peluang perjuangan yang menguntungkan dan memberi manfaat kepada banyak orang.



Sumber https://www.pojokbisnis.com

0 Response to "Ide Bisnis Kreatif Produk Penghemat"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel