iklan banner

Biografi Rene Descartes Ii

Melanjutkan biografi Descartes pada bab 1. Sedikit mengingatkan bahwa pada masa muda dia sempat menuntut ilmu di College La Flache. Selanjutnya Rene Descartes memperoleh gelar sarjana Hukum dari Universitas Poitiers. Selama itu dia tidak pernah menyentuh dan memakai keahlian hukumnya alasannya masuk jurusan aturan tersebut atas dasar paksaan dari ayahnya. Karena berasal dari keluarga yang mapan perjalanan hidupnya di isi dengan perjalanan ke sana kemari tanpa harus memikirkan uang.
Rene Descartes  Hidup 1596-1650

Latar Belakang Kehidupan

Di ceritakan juga sebelumnya Descartes pernah mengisi waktunya dengan menjadi tentara perang. Pernah ketika itu Descartes memasuki dinas menjadi tentara berganti ganti kesatuan, mulai dari tentara Belanda, tentara Bavaria dan Hungary. Namun dari sejarah yang ditemukan Descartes tidak pernah sekalipun mengikuti pertempuran. Perjalanannya juga tercatat mengunjungi Italy, Poland, Denmark. Selama perjalanan tersebut Descartes ulet mengumpulkan segala sesuatu yang dianggapnya menarik untuk dijadikan sebuah kebenaran. Tujuannya yaitu untuk bisa mengambarkan dunia secara keseluruhan.

Selama 21 tahun lamanya, Descartes menetap di negeri Kincir Angin, Belanda. Descartes mencicipi kebebasan di sini alasannya cukup memperlihatkan daerah untuk menyendiri dan berpikir baginya. Di bandingkan keadaan Perancis yang mana pada ketika itu di kelabui perang.

Karya Rene Descartes  

Pada tahun 1629 Descartes menulis buku Rules for the Direction of Mind. Buku tersebut berisi perihal metoda dalam melaksanakan penelitian ilmiah. Isi buku ini tidak hanya menyentuh satu bidang galian ilmu. Ragam topik ibarat astronomi, matematika, optikal tertulis dalam buku ini. Secara garis besar buku ini hanya perihal filosofis dan anatomis dalam langkah melaksanakan observasi ketika mencari sampel dan acara pada masa penjajakan sebuah observasi. Buku ini berdasarkan dirinya kurng lengkap, balasannya dia tidak menerbitkan buku ini. Tapi uniknya buku ini diterbitkan sehabis kematiannya di tahun ke 50.

Empat tahun lalu Descartes menulis buku Le Monde ( World). Hanya saja buku ini juga batal diterbitkan mengingat buku ini sangat sensitif dengan topik ilmuwan yang dicampur tangani oleh kegerejaan katolik. Buku tersebut menceritakan citra dunia yang medukung pendapat Galileo dan Copernicus. Sementara itu Galileo dan Copernicus di kecam oleh gereja alasannya teori yang disampaikan bahu-membahu bumi bukan sentra tata surya, dan bentuk bumi ini sebenarnya bundar bukan datar. Hal ini menjadi kecaman alasannya sebelumnya para pengikut gereja katolik menyatakan hal yang sebaliknya.

Tak kehabisan akal, balasannya pada tahun 1637 Descartes menerbitkan buku Discourse Method ( judul lengkapnya (Discourse on the Method for Properly Guiding the Reason and Finding Truth in the Sciences). Buku ini ditulis dalam bahasa Prancis. Penulisan buku ini dalam bahasa Prancis dengan tujuan supaya semua orang bisa paham dan mengerti isi buku ini. Berbeda dengan buku yang sering di tulis dalam bahasa Latin, alasannya hanya sedikit dari rakyat kecil yang mengerti bahasa Latin.
Dalam bidang optik (fisika) Descartes balasannya menciptakan inovasi berupa klarifikasi terhadapa aturan pembiasan cahaya yang telah dikemukakan Snellius. Hal lain dalam optik juga dibahas berupa lensa, alat-alat optik, sistem kerja cahaya pada mata. Berbagai teori Descartes ini yang nantinya menjadi inovasi penemuan dari andal optical ibarat Christian Huygens.

Dalam keilmuan meteorologi, Descartes bisa memperlihatkan klarifikasi logis perihal hujan, angin dan awan. Penjelasan yang tepat perihal pelangi juga menjadi suatu pembaharuan kala itu. Descartes dalam prinsip kalor juga memperkenalkan bahu-membahu panas merupakan bentuk lain dari gerakan dalam. Sebelumnya orang orang klasik menyatakan bahu-membahu panas merupakan kumpulan cairan yang tidak terlihat oleh mata.

Hal yang terpenting yaitu inovasi Descartes dalam bidang matematika. Pengenalan akan geometri analitis merupakan sebuah titik terang bagi Newton dalam menemukan ilmu Kalkulus. Akhirnya pada tahun 1641 Descartes menjalani kehidupan yang dia inginkan di Belanda. Waktunya dihabiskan untuk melaksanakan surat menyurat denganpara ilmuwan lainnya di pecahan benua Eropa. Namun dalam waktu tersebut dia juga tetap berusaha mempelajari perihal paradoks Zeno yang dikenal dengan Parakdoks Achilles vs Kura Kura. Lebih lengkap perihal paradoks Zeno Baca: Biografi Zeno dan Paradoks Zeno.

Descartes pernah ditawarkan untuk tinggal di Istana kerajaan Swedia. Tawaran dari Madam Christine yaitu supaya Descartes tinggal di istana Swedia dan menjadi guru untuk putrinya yang berumur sembilan belas tahun. Putri ratu tersebut sangat menyukai filsafat filsafat dari Descartes. Awalnya Descartes mengabaikan permintaan tersebut. Namun balasannya dia menerimanya alasannya sang ratu mengutus Fleming untuk menjemput Descartes dengan hormat.

Akhirnya pada tahun 1650 tepat pada tanggal 11 Februari Descartes meninggal dunia alasannya penyakit paru-paru. Descartes dimakamkan di Swedia. Tapi 17 tahun sehabis kematiannya makamnya serta tulan belulangnya dipindahkan ke Prancis. Mengenang jasa dia dalam matematika tak akan terlepas dari kontribusinya dalam menghubungkan aljabar dan geometri. Dengan rintisan dia kini bisa matematika menghubungkan suatu bentuk geometri menjadi bentuk aljabar atau sebaliknya. Contohnya suatu bentuk bola, lingkaran, hiperbola, parabola, ellips bisa di buat menjadi sebuah persamaan aljabar. Sebaliknya dari sebuah persamaan bisa dibentuk bentuk geometris-nya persamaan tersebut. Baca :Biografi Rene Descartes.

Sumber http://www.marthamatika.com/

0 Response to "Biografi Rene Descartes Ii"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel