iklan banner

✔ Lomba Icad

Welcome back to my blog. Masih dimana saya yang harus menciptakan artikel perihal pribadi saya Ulwan, pernah masuk final icad waktu smp. Siapa yang peduli coba, gua tau ga ada yang peduli tapi saya akan tetap menulis artikel ini hahaha.


Jadi artikel kali ini saya akan menceritakan pengalaman saya yang sangat seru berdasarkan saya. Pengalaman dimana waktu saya dan tim saya menjadi finalis Icad. Icad yakni suatu festival perihal art and design.


Tolong baca semua ya ini seru kok.


Yang belum tau Icad itu apa coba baca ini dulu yaa



Icad adalah


 Masih dimana saya yang harus menciptakan artikel perihal pribadi saya Ulwan ✔ Lomba ICAD


Indonesian Contemporary Art and Design (ICAD) yakni sebuah perhelatan festival seni dan desain yang diselenggarakan di grandkemang Hotel Jakarta. Pameran yang sudah berlangsung selama tujuh tahun ini masih rutin diadakan setiap tahunnya.


Jadi icad yakni festival seni yang salalu ada setiap tahunnya, icad yang pertama diadakan yakni ketika saya masih smp. Saya lupa waktu itu saya kelas berapa, jadi icad yakni perlombaan yang di buka untuk umum seindonseia.


Icad diadakan untuk bagi anak indonesia yang memiliki pandangan gres menciptakan hal gres yang behubungan dengan life style. Mengikuti perubahan zaman kita harus menciptakan sesuatu hal yang gres atau paling tidak, mengupgrade dari benda yang sudah ada menjadi hal lebih simple untuk dipakai dan yang pastinya menjadi lebih mudah.


Dengan mengunakan technology yang ada dan di satukan dengan benda yang sudah ada. Membuat suatu hal menjadi lebih cepat dan mempermudah.


Dari ratusan pandangan gres yang berbeda-beda yang ada di indonesia ini, saya dan kelompok terpilih menjadi 20 besar. Dan pada kesudahannya saya masuk sebagai finalis. Sebelum itu saya akan menceritakan dari awal perjalanan saya dan kelompok.


Oke jadi ingin tau kan? Yuk baca terus artikel ini.


Awal mendapat ide


 Masih dimana saya yang harus menciptakan artikel perihal pribadi saya Ulwan ✔ Lomba ICAD


Saat itu kita di umumkan oleh guru kita untuk mengikuti lomba Icad ini. Kemdian kita semua di jelaskan mengenai Icad dan apa yang harus segera di lakukan. Setelah itu seleasi mendengarkan, kemudian kita semua pribadi memikirkan banyak ide.


Cukup resah awal-awal sih untuk mendapat pandangan gres yang bekerjasama dengan life style. Tapi sehabis itu kita mendapat pandangan gres yang berbeda-beda, kemudian kita kumpul dan memilah pandangan gres yang sudah ada untuk dijadikan konsep.


Kemudian saya menciptakan kelompok yang berisi 3 orang, Izaz, Fadhil, dan saya sendiri. Waktu itu kami sudah mendapat pandangan gres yang bekerjasama dengan life style, yaitu dari benda yang sudah untuk dipakai lebih mudah.


Ide tersebut ada dari pandangan gres saya sendiri, yaitu yakni sebuah dispenser yang kami modifikasi. Dia sanggup mengisi air sendiri pada gelas dan mati ketika sudah ingin penuh. Kaprikornus sebuah dipenser dengan mengunakan sensor jarak pada pancuran airnya.


Jadi kita hanya tinggal menaruh gelas dibawah pancuran dispensernya, kemudian air akan keluar, ketika gelas akan penuh air akan berhenti mengalir. Sensor jarak yang dipasang di ujung daerah air mengalir, akan mendeteksi isi gelas.


Ketika semakin akrab dengan lubang air mengalir akan automatis mematikan dispenser tersebut. Itu lah pandangan gres yang saya buat, kemudian kita satu tim harus menciptakan konsep dan memperesentasi kan kepada guru.


Setelah perentasi dan menjelaskan kepada guru perihal apa yang akan kita buat. Guru kami bilang “bagus kok simpel di buatnya” emang ya guru kita anak mesin ngerti cara kerja yang bekerjasama dengan sensor.


Setelah itu kita masih mendalami perihal cara kerja sensor-sensor yang akan kami pakai dan memperbaiki konsep. Ya biar lebih anggun aja sih sehabis benar-benar anggun kita sudah siap untuk melanjutkan project.


Kesokan harinya


Keesokan harinya kami gres disuruh menciptakan konsep dengan bentuk laporan tulisan, yang akan kami jelaskan kepada kepala sekolah kami. Kenapa kepala sekolah ikut melihat dan ingin tahu dengan pandangan gres dan konsep kami.


Kepala sekolah kami yakni orang andal ia banyak menciptakan software untuk berguru anak dari sd, smp, sma. Dia menciptakan software bersama timnya sendiri. Dan juga anak dari kepala sekolah ini pernah menjadi juara robot nomor 1 di indonseia.


Makanya untuk dilema programing niscaya ia mengerti betul, dan untuk mengonfirmasi bahwa sensor ini sanggup bekerja dengan baik pada mesin despenser nantinya.


Kami bertukar pandangan gres dengan guru


 Masih dimana saya yang harus menciptakan artikel perihal pribadi saya Ulwan ✔ Lomba ICAD


Tetapi ternyata guru kami memiliki pandangan gres juga yang sangat bagus, kemudian kami baiklah untuk bertukar pandangan gres dan konsep. Kenapa guru kami tidak membuatnya sendiri malah menunjukkan pandangan gres tersebut kepada kami. Karena lomba ini untuk mengatasnamakan sekolah kalo guru kami yang menciptakan takut ga adil.


Jadi idenya yakni sama-sama benda yang dimodifikasi menjadi lebih simple dan anggun untuk orang yang pelupa.


Jadi ini yakni sebuah tv yang sanggup mati sendiri, we name it yakni tv automatis sleep. Emang ga nyambung sih, adonan Inggris sama Indonesia hahaha….


Jadi tv ini akan mati ketika mata kita terututup. Kaprikornus tv ini dipasangkan mengunakan sensor jarak dan sensor facedetection, sensor jarak untuk mengetahui jarak penonton dari tvnya. Kalau sensor facedetection untuk mendeteksi wajah yang menonton.


Ya kurang lebih ibarat itu lah, kemudian kami jadi menciptakan konsep dari pandangan gres tersebut kami pastinya di bantu oleh guru untuk membuatnya. Karena waktu itu kami juga belum sepenuhnya mengerti. Memang bukan pandangan gres kita juga kan jadinya kita masih banyak bertanya.


Kemudian sehabis semua jadi konsep dalam bentuk laporan, kita siap untuk mengirim kepada pihak icad. Waktu itu kita sedikit deg-degan sih takut keterima atau tidak untuk pandangan gres yang kita buat. Guru kita bilang “dapet ya alhamdulillah, ga dapet yaudah”.


Ya jadi kita pasrah-pasrah aja deh.


Masuk ke dalam 20 besar


 Masih dimana saya yang harus menciptakan artikel perihal pribadi saya Ulwan ✔ Lomba ICAD
Olympic Medals

Setelah menunggu kira-kira 1 mingguan ya, ternyata kami masuk kedalam 20 besar. Bayangin dari seindonesia kita masuk ke 20 besar seneng banget sih waktu itu apalagi kita masih smp.


Kemudian pihak icad mengundang kita untuk menghadiri festival yang mereka buat yang berada di hotel Grandkemang. Disana kita juga membuka stand untuk tv automatis sleep, tetapi memang barang itu belum ada sama sekali kita hanya menciptakan gambarannya saja.


Banyak orang disana, dan akseptor Icad juga ada 20 tim dengan berbeda-beda ide, kebanyakan anak kuliahan. Saat ibarat ini menciptakan saya semakin gembira pada diri sendiri.


Kemudian tiba-tiba di selesai agenda ternyata yakni pengumuman untuk siapa saja yang sanggup masuk ke 10 besar. Dan kami semua tidak menyangka bahwa tim kami masuk ke 10 besar. Waktu di umumkan di panggung pribadi lari ke teman-teman saya yang lain dan berteriak.


Ini yakni pengalaman yang paling berkesan berdasarkan saya.


Segitu dulu ga sadar udah 1000 kata hehe.. kita lanjut di artikel selanjutnya, dimana saya sanggup masuk 10 besar dan menjadi finalis.


See you!.



Sumber https://wanipira.com

0 Response to "✔ Lomba Icad"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel