iklan banner

Konferensi Inter Indonesia : Latar Belakang, Tujuan Dan Hasil

Apa itu Konferensi Inter Indonesia? Secara singkat merupakan konferensi yang dilakukan antara Negara Indonesia dan BFO (Negara bentukan Belanda) atau Negara boneka Belanda dikala Indonesia menjadi RIS (Republik Indonesia Serikat). Awalnya, pembentukan negara BFO bertujuan untuk menguasai kembali Indonesia sesudah merdeka. Negara kepingan yang terbentuk dikala itu berjumlah 16, dibagi menjadi tiga tempat kekuasaan.

Daerah kekuasaan pertama mencakup negara kepingan Pasundan, Indonesia, Jawa Timur, Negara Indonesia Timur, Madura, Sumatera Selatan, Sumatera Timur. Daerah kekuasaan kedua : Riau, Jawa Tengah, Dayak Besar, Bangka, Belitung, Kaltim, Kalbar, Kalteng, Banjarmasin. Daerah kekuasaan ketiga terdiri dari wilayah Indonesia yang tidak masuk kedalam negara bagian. Lalu, apa latar belakang, tujuan dan hasil konferensi inter Indonesia? berikut ulasan secara singkatnya.

Artikel menarik, baca juga :
 Secara singkat merupakan konferensi yang dilakukan antara Negara Indonesia dan BFO  Konferensi Inter Indonesia : Latar Belakang, Tujuan dan Hasil

Latar Belakang Konferensi Inter Indonesia

Latar belakang dilakukannya konferensi Inter Indonesia bermula ketika hasil Perjanjian Roem Royen yang menyatakan bahwa Indonesia ikut serta dalam KMB (Konferensi Meja Bundar). Oleh sebab itu, RI harus mempersiapkan diri dengan mengadakan konferensi antar Indonesia yang dilakukan antara pihak Indonesia dan Negara Boneka Bentukan Belanda.

Sebab lainnya yakni perubahan perilaku negara-negara kepingan BFO sesudah adanya serangan kedua Belanda yang kita kenal dengan nama Agresi Militer Belanda 2. Karena simpati, negara-negara BFO lalu membebaskan beberapa pemimpin-pemimpin Indonesia. BFO juga turut andil dalam pelaksanaan Konferensi Inter Indonesia yang berlangsung di Yogyakarta.

Baca: Dampak Agresi Militer Belanda 2

Tujuan Konferensi Inter Indonesia

Tujuan diadakannya konferensi inter Indonesia yakni untuk membentuk negara Federal atau sanggup disebut negara serikat, didalamnya terdiri dari pemerintah pusat, provinsi dan daerah. Dilaksanakannya konferensi inter Indonesia merupakan salah satu syarat yang harus dilakukan Republik Indonesia Serikat (RIS) supaya menerima legalisasi kedaulatan dari pemerintah Belanda. Konferensi ini dilakukan dua kali, pertama pada tanggal 19 hingga 22 Juli 1949 dan yang kedua berlangsung pada tanggal 30 Juni 1949 dengan tujuan memilih atribut Negara dan panitia dalam KMB (Konferensi Meja Bundar) di Den Haag, Belanda.

Hasil Konferensi Inter Indonesia Pertama

Konferensi Inter Indonesia pertama dipimpin oleh Bung Hatta (Drs. Mohammad Hatta, dilakukan pada 19-22 Juli 1949, berikut ini 5 risikonya : 
  1. Pertahanan negara yakni hak dari pemerintah RIS (Republik Indonesia Serikat).
  2. Angkatan perang RIS merupakan angkatan perang nasional.
  3. RIS akan mendapatkan kedaulatan dari pemerintah kerajaan Belanda dan Republik Indonesia.
  4. RIS dipimpin/diketuai oleh Presiden yang dipilih oleh negara kepingan Republik Indonesia dan Badan Permusyawaratan Federal (Bijeenkomst Voor Federaal Overlag).
  5. Nama negara federal yaitu Republik Indonesia Serikat (RIS).

Hasil Konferensi Inter Indonesia Kedua

Setelah penetapan negara federal Republik Indonesia Serikat (RIS), lalu diputuskan untuk mengadakan konferensi inter Indonesia kedua. Berlangsung pada tanggal 30 Juli 1949, bertujuan untuk membentuk atribut Negara dan panitia yang akan ikut dalam perjanjian KMB di Den Haag. Berikut ini hasil konferensi kedua, antara lain :
  1. Bendera Republik Indonesia Serikat yakni sang saka merah putih.
  2. Lagu kebangsaan RIS yakni Indonesia Raya.
  3. Bahasa resmi (Nasional) Republik Indonesia yakni bahasan Indonesia.
  4. Pemilihan Presiden ditentukan oleh negara kepingan Republik Indonesia dan BFO.
  5. Membentuk panitia yang bertugas dalam Konferensi Meja Bundar.
  6. Anggota MPRS (Majelis Permusyawaratan Sementara) ditentukan oleh negara kepingan yang berjumlah 16.
Setelah dilakukannya Konferensi Inter Indonesia, lalu pelaksanaan KMB di Den Haad dilakukan pada tanggal 23 Agustus 1949 hingga 2 November 1949. Berikut ini poin-poin isi perjanjian tersebut :
  1. Belanda menyerahkan kedaulatan atas Indonesia sepenuhnya terhadap pemerintahan Republik Indonesia Serikat (RIS), tanpa syarat dan sanggup dicabut.
  2. RIS mendapatkan kedaulatan atas kententuan pada konstitusinya, sementara rancangan konstitusi sudah diserahkan kepada kerajaan Belanda.
  3. Kedaulatan RIS akan diserahkan selambat-lambatnya pada tanggal 30 Desember 1949.
Rekomendasi bacaan terkait sejarah awal kemerdekaan :
  1. Makna Proklamasi Bagi Bangsa Indonesia
  2. Perbedaan Naskah Proklamasi Asli dan Autentik
Menarik sekali kan pembahasan wacana "Konferensi Inter Indonesia : Latar Belakang, Tujuan dan Hasil"?, semoga bermanfaat.

Sumber http://sumbersejarah1.blogspot.com

0 Response to "Konferensi Inter Indonesia : Latar Belakang, Tujuan Dan Hasil"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel