8 Pengaruh Konferensi Meja Bulat Bagi Indonesia (Positif & Negatif)
Dampak Konferensi Meja Bundar Bagi Indonesia - Apa saja imbas aktual dan negatif konferensi meja bulat (KMB) ? Pertanyaan yang akan kita bahas pada kesempatan kali ini, bila kalian mencari balasan atas pertanyaan tersebut maka sempurna sekali membaca artikel ini. Latar belakang negosiasi konferensi meja bulat disebabkan lantaran gagalnya Belanda dalam meredam kemerdekaan Indonesia melalui cara kekerasan, sehabis menerima kecaman keras dari dunia Internasional maka pihak Belanda karenanya menyetujui dilakukannya perjanjian tenang melalui diplomasi yang dilaksanakan di kota Den Haag pada tanggal 23 hingga 2 November 1949.
Fakta menarik perjanjian KMB (Konferensi Meja Bundar) yang perlu kalian ketahui yaitu negosiasi ini tidak sepenuhnya dilakukan pada "meja bundar" menyerupai namanya. Tidak percaya? sanggup lihat pada gambar dibawah ini. Meja yang dipakai memang tidak sepenuhnya "bundar", namun perjanjian ini dalam sejarah Indonesia lebih dikenal dengan nama "Konferensi Meja Bundar".
Baca Juga : Tujuan dan Hasil Konferensi Meja Bundar
Baca Juga : Tujuan dan Hasil Konferensi Meja Bundar
Sebelum kita bahas imbas konferensi meja bundar, perlu kalian ketahui sebelum adanya negosiasi ini, Belanda telah melaksanakan beberapa negosiasi dengan pemerintah Indonesia. Contohnya perjanjian Linggarjati, perjanjian Renville dan perjanjian Roem Royen. Tapi apa yang terjadi?? Belanda selalu melanggar isi perjanjian tersebut, salah satunya mengenai problem gencatan senjata. Akibatnya berbagai terjadi pertempuran-pertempuran besar yang sangat merugikan Indonesia, menyerupai Agresi Militer Belanda I, Agresi Militer Belanda II dan lain sebagainya telah kita bahas pada artikel-artikel sebelumnya. (baca artikel terkait melalui link-link tersebut)
Dampak Konferensi Meja Bundar Bagi Indonesia
Secara singkat, perwakilan (diplomat) dari pihak Indonesia diketuai oleh Drs. Mohammad Hatta (wakil presiden) dan beberapa anggota lain menyerupai Mr. Alisastroamidjojo, Mr. Mohammad Roem, Ir. Djuanda, Dr. Mr. Soepomo dll. Baca selengkapnya.... Sementara itu, delegasi Belanda dipimpin oleh Mr. Van Maarseveen. Hasil KMB antara lain :
- RI menjadi negara RIS (Republik Indonesia Serikat) yang terdiri dari negara-negara bagian.
- Semua hutang Hindia Belanda dibebankan kepada RIS.
- RIS merupakan penggalan dari UNI Kerajaan Belanda, dikepalai oleh Ratu Belanda.
- Status Iran Barat akan ditentukan selambat-lambatnya selama 1 tahun sehabis penyerahan kedaulatan.
- Tentara Nasional Indonesia berangsur-angsur bertugas menjaga seluruh wilayah RIS.
- Pengakuan kedaulatan Belanda kepada Indonesia akan dilakukan selambatnya simpulan tahun 1949.
Dampak Negatif Konferensi Meja Bundar
- Hutang pemerintah Belanda dari tahun 1942 sepenuhnya ditanggung RIS (Republik Indonesia Serikat).
- Dengan dibentuknya RIS, maka demokrasi yang di cita-citakan tidak terlaksana.
- Penyelesaian problem Irian Barat tertunda.
- Republik Indonesia menjadi terpecah-pecah menjadi negara penggalan yang terdiri dari Negara Indonesia Timur, Negara Jawa Timur, Negara Pasundan dan Jakarta, Negara Sumatera Timur, Negara Sumatera Selatan, Jawa Tengah, dan lain-lain.
Dampak Positif Konferensi Meja Bundar
- Penarikan seluruh tentara Belanda dari wilayah RIS (Indonesia)
- Dengan penarikan tersebut, maka perang antara Indonesia-Belanda berakhir.
- Belanda mengakui Indonesia (RIS) sebagai negara yang MERDEKA.
- Indonesia segera berbenah dengan memulai pembangunan.
Baca Juga:
Sumber Referensi : Drs. G. Moedjanto, M.A. 1988. Indonesia Abad ke-20 II : Dari Perang Kemerdekaan Pertama hingga Pelita III. Kanisus. Yogyakarta.
0 Response to "8 Pengaruh Konferensi Meja Bulat Bagi Indonesia (Positif & Negatif)"
Posting Komentar