Tips Sukses Jualan Mie Lidi Dengan Cara Sederhana

Masih ingatkah kalian dengan jajanan di waktu SD dulu yang berjulukan Mie Lidi (mungkin milidi)? Jajanan gurih yang satu ini rasanya gak ada tandingannya dah pas SD, bumbunya yang tajam dapat bikin pengecap ketagihan buat terus makan dan perut yang gak kenyang-kenyang juga mendukung untuk menghabiskan seluruh uang saku demi mendapat cemilan yang satu ini.

Seingat saya dulu harganya hanya berkisar mulai dari Rp 100, 00 sampai Rp 500, 00 saja, namun ketika saya melihat daftar harganya kini agak kaget. Soalnya ternyata jajanan penuh kenangan ini harganya dapat mencapai kisaran 5-20 ribu per bungkus.

Kenapa dapat naik drastis ibarat itu? Apa pelanggannya gak kabur?

Ternyata kenaikan harga milidi ini hanya dengan perubahan sederhana yang sangat mempengaruhi nilai jualnya. Kalau dulu kan cuma dibungkus plastik alakadarnya atau bahkan dengan koran bekas, nah kalau kini sudah memakai kemasan yang rapi, bersih, keren dan dilengkapi dengan isyarat produksi, produsennya dan lain sebagainya yang menciptakan pembeli semakin yakin.

Satu bungkus mie lidi dijual di kisaran harga 10 ribu dengan jumlah yang gak seberapa, ah mungkin kalau dibandingkan dengan jumlah dulu pas SD dengan uang 1ribu saja sudah dapet sebanyak itu. Yah, namanya kemasan memang menjadi salah satu hal yang dapat merubah harga suatu barang.

Untuk kau yang mau jualan mie lidi, maka saya sarankan perhatikan kemasannya dulu supaya menarik perhatian pembeli. Kalau bisa, jikalau ada orang yang melihat bungkusnya saja ibarat ada godaan "ayo beli aku" gitu deh biar ia eksklusif bae ngerogoh duit buat membeli eh memborong yang banyak sekalian dah.

Bisnis mie lidi ternyata bukan hanya eksklusif kepada pembeli saja, beberapa kali saya melihat banyak penjual mie lidi setengah matang yang diperuntukkan bagi para penjual mie lidi. Harganya grosir alasannya ialah mengincar para pelanggan, namun omsetnya tidak mengecewakan banyak loh.

Sistem jualnya juga gak hanya keliling atau mangkal di depan SD saja, ketika ini para penjual semakin kreatif dan mulai menjual dengan cara konsinyasi bahkan dengan pemasaran di media online. Dengan cara ini, mereka semakin minim kerjanya namun semakin banyak omset penjualannya.

• Baca juga : Sistem Pemasaran Titip Jual (Konsinyasi)

Nah, buat kau yang pengin nyobain bisnis kuliner yang satu ini, silakan saja mencobanya. Kalau dapat masak malah pas banget tuh, udah hobi eh dapet duit juga. Atau bagi yang gak dapat masak seklaipun, kau masih dapat dapet untung dari bisnis ini, entah dengan cara dropship atau jadi reseller sekalipun.

Sumber http://wirausahakan.blogspot.com

Share this post