Sejarah Ekonomi Di Indonesia
Pada zaman dahulu kehidupan ekonomi nenek moyang kita masih tertutup.
Apa yang diharapkan masyarakat suatu desa, dihasilkan oleh desa itu
sendiri. Adat istiadat masih sangat mengikat dan kebutuhan desa selalu
dikerjakan secara gotong royong. Kehidupan yang serba gotong royong
dan bersifat kekeluargaan sudah dikenal semenjak nenek moyang kita.
Peradaban insan bertambah maju sehingga kebutuhan pun bertambah
banyak, sehingga tidak sanggup mencukupi kebutuhan sendiri. Adanya
kebutuhan yang tidak sanggup dicukupi sendiri maka timbullah tukar
menukar barang yang balasannya berubah menjadi jual beli. Pada saat
ini mulai dikenal uang sebagai alat pertukaran dan terjadilah pasar
yang merupakan daerah bertemunya pembeli dan penjual.
Pada periode ke-13 masuklah imbas gila yang dibawa oleh para pedagang
dari eropa antara lain, orang portugis, Spanyol, Inggris, dan Belanda.
Sifat gotong-royong dan kekeluargaan yang dimiliki bangsa kita
dipengaruhi oleh bangsa-bangsa Eropa yang serba Individualistis.
Sistem perekonomian yang mereka bawa dari Eropa, yaitu sistem
perekonomian Liberal mempengaruhi dan menghancurkan sistem
perekonomian kita yang serba gotong royong.
Tujuan utama orang-orang belanda untuk berdagang. Kemudian mendekati
dan mempengaruhi raja-raja untuk memperoleh monopoli dalam
perdagangan. Akhirnya Belanda sanggup menyingkirkan orang-orang asing
lainnya sehingga pada tahun 1602 Belanda mendirikan kongsi dagang
bernama VOC. Kenyataannya, VOC bukan hanya kongsi dagang, tetapi yang
lebih dari itu, yaitu dengan menguasai aneka macam kota dan pelabuhan
lebih penting untuk menaklukan raja-raja. Dengan demikian, VOC
mempunyai kekuasaan penuh dan membawa kekayaan kita ke Belanda. Pada
tahun 1799 VOC bubar, tetapi pemerintah Belanda menggantinya dengan
mendirikan pemerintahan di Indonesia dengan nama Pemerintah Hindia
Belanda. Sampai pada awal periode ke-19 Pemerintah Hindia Belanda diganti
oleh Inggris dengan Raffles sebagai pemegang pimpinan. Tahun 1817
Belanda kembali menguasai Indonesia dengan menerapkan sistem
perekonomian liberal, yaitu perdagangan bebas sebagai ciri utamanya.
Pada masa pendudukan Jepang tahun 1942 - 1945, bangsa kita mengalami
penindasan yang lebih kejam. Pada masa itu tidak ada sistem
perekonomian yang diterapkan, yang ada hanya sistem ekonomi perang.
Semua produksi ditujukan untuk kepentingan perang tentara Jepang.
Masyarakat Indonesia dari semua golongan dipaksa menjadi romusha.
Perekonomian negara kita rusak total alasannya ialah penindasan Jepang.
Tanggal 17 Agustus 1945 merupakan tanggal bersejarah bagi bangsa
Indonesia, yaitu diproklamirkannya kemerdekaan bangsa Indonesia oleh
wakil-wakil bangsa Indonesia Soekarno-Hatta. Setelah merdeka bangsa
kita bebas untuk menyusun kembali sistem perekonomian sendiri yang
berdasarkan Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945, yaitu sistem perekonomian yang
berasaskan kekeluargaan. Sumber http://mmustanger.blogspot.com
sendiri. Adat istiadat masih sangat mengikat dan kebutuhan desa selalu
dikerjakan secara gotong royong. Kehidupan yang serba gotong royong
dan bersifat kekeluargaan sudah dikenal semenjak nenek moyang kita.
Peradaban insan bertambah maju sehingga kebutuhan pun bertambah
banyak, sehingga tidak sanggup mencukupi kebutuhan sendiri. Adanya
kebutuhan yang tidak sanggup dicukupi sendiri maka timbullah tukar
menukar barang yang balasannya berubah menjadi jual beli. Pada saat
ini mulai dikenal uang sebagai alat pertukaran dan terjadilah pasar
yang merupakan daerah bertemunya pembeli dan penjual.
Pada periode ke-13 masuklah imbas gila yang dibawa oleh para pedagang
dari eropa antara lain, orang portugis, Spanyol, Inggris, dan Belanda.
Sifat gotong-royong dan kekeluargaan yang dimiliki bangsa kita
dipengaruhi oleh bangsa-bangsa Eropa yang serba Individualistis.
Sistem perekonomian yang mereka bawa dari Eropa, yaitu sistem
perekonomian Liberal mempengaruhi dan menghancurkan sistem
perekonomian kita yang serba gotong royong.
Tujuan utama orang-orang belanda untuk berdagang. Kemudian mendekati
dan mempengaruhi raja-raja untuk memperoleh monopoli dalam
perdagangan. Akhirnya Belanda sanggup menyingkirkan orang-orang asing
lainnya sehingga pada tahun 1602 Belanda mendirikan kongsi dagang
bernama VOC. Kenyataannya, VOC bukan hanya kongsi dagang, tetapi yang
lebih dari itu, yaitu dengan menguasai aneka macam kota dan pelabuhan
lebih penting untuk menaklukan raja-raja. Dengan demikian, VOC
mempunyai kekuasaan penuh dan membawa kekayaan kita ke Belanda. Pada
tahun 1799 VOC bubar, tetapi pemerintah Belanda menggantinya dengan
mendirikan pemerintahan di Indonesia dengan nama Pemerintah Hindia
Belanda. Sampai pada awal periode ke-19 Pemerintah Hindia Belanda diganti
oleh Inggris dengan Raffles sebagai pemegang pimpinan. Tahun 1817
Belanda kembali menguasai Indonesia dengan menerapkan sistem
perekonomian liberal, yaitu perdagangan bebas sebagai ciri utamanya.
Pada masa pendudukan Jepang tahun 1942 - 1945, bangsa kita mengalami
penindasan yang lebih kejam. Pada masa itu tidak ada sistem
perekonomian yang diterapkan, yang ada hanya sistem ekonomi perang.
Semua produksi ditujukan untuk kepentingan perang tentara Jepang.
Masyarakat Indonesia dari semua golongan dipaksa menjadi romusha.
Perekonomian negara kita rusak total alasannya ialah penindasan Jepang.
Tanggal 17 Agustus 1945 merupakan tanggal bersejarah bagi bangsa
Indonesia, yaitu diproklamirkannya kemerdekaan bangsa Indonesia oleh
wakil-wakil bangsa Indonesia Soekarno-Hatta. Setelah merdeka bangsa
kita bebas untuk menyusun kembali sistem perekonomian sendiri yang
berdasarkan Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945, yaitu sistem perekonomian yang
berasaskan kekeluargaan. Sumber http://mmustanger.blogspot.com
0 Response to "Sejarah Ekonomi Di Indonesia"
Posting Komentar