Sebelum Install Linux
Berikut ini beberapa tips untuk mengatasi duduk perkara hardware dan membuatnya bekerja dengan baik di Linux :
1. Jangan pergunakan hardware yang sudah sangat usang ataupun hardware yang paling baru
Hardware yang sudah berumur, selain cenderung untuk segera berakhir masa pakainya juga terkadang tidak lagi disupport oleh distro terkini. Hal ini tampaknya juga terjadi di Windows 7 yang ternyata gagal mengenali harddisk tipe usang sekalipun 3D OS masih mampu mengenalinya (lihat “Perbandingan Kompatibilitas Hardware dan Software di Windows 7 dan 3D OS“).
Hardware yang paling gres sebaiknya juga dihindari mengingat kemungkinan belum tersedia drivernya. Sekalipun hal ini sudah bukan menjadi duduk perkara besar – mengingat semakin banyak perusahaan hardware yang mulai mendukung Linux – namun ada baiknya untuk dipertimbangkan juga. Cobalah untuk menghindari hardware yang diluncurkan dalam kurun waktu enam bulan dari bulan terakhir peluncuran distro Linux yang dipergunakan.
2. Periksa pinjaman driver
Pernah melihat pinjaman driver untuk Linux di hardware yang Anda beli … ? Rasanya hal ini jarang ditemui … namun kalau diperhatikan, ternyata sudah ada beberapa hardware yang menuliskan pinjaman driver untuk Linux di kotak hardwarenya (terutama printer laser dari Lexmark, Samsung, Canon). Sebelum membeli, periksalah apakah hardware tersebut menyediakan driver untuk Linux atau Mac. Jika Mac disupport, kemungkinan besar hardware itu juga akan dapat dipergunakan di Linux. Hal ini terutama sekali berlaku pada sebagian besar produk printer mengingat driver CUPS yang dipergunakan di Linux dikembangkan oleh Apple.
3. Jika perlu pergunakan driver proprietary
Driver yang dikembangkan pribadi oleh vendor hardware … biasanya bekerja jauh lebih baik dibandingkan driver dari pengembang open source. Kartu grafis NVidia yakni salah satu contohnya. Betul, pengembang Linux sudah menyediakan driver untuk kartu grafis Nvidia, tetapi driver-driver ini tidak memaksimalkan kinerja hardware yang ada. Kaprikornus kalau memungkinkan, cek ketersediaan driver hardware di situs vendor hardwarenya dan pergunakanlah. Bagaimana jikta situs vendor hardware tidak menyediakan drivernya … mintalah dan (semoga) kau akan menerimanya … Ya. Jangan segan-segan untuk meminta driver pada vendor hardware, alasannya yakni merekahlah yang seharusnya bertanggung jawab atas ketersediaan driver hardware .. bukan para pengembang Linux.
4. Pelajari file log hardware
Ada banyak file log / catatan atas suatu hardware. File log yang perlu diketahui biasanya disimpam di folder /var/log, ibarat :
* Xorg.0.log — untuk duduk perkara tampilan
* cups/error_log — untuk duduk perkara printer
* messages — untuk duduk perkara hotplug
* syslog — catatan yang terjadi di sistem
5. Coba install kalau Live DVD gagal mendeteksi
Tes hardware dari Live DVD tidak menawarkan jaminan keberhasilan. Terkadang hardware tidak terdeteksi di Live DVD namun dapat dipergunakan dengan baik sehabis Live DVD diinstal ke harddisk. Dalam beberapa hal, instalasi penuh akan menawarkan lebih banyak pinjaman pada suatu hardware. Ini terutama sekali berlaku saat driver proprietary diperlukan.
6. Hapus file xorg.conf
Jika sesuatu terjadi pada tampilan desktop dan satu-satunya cara untuk dapat login yakni melalui terminal, buatlah backup dari file xorg.conf dan kemudian hapus file aslinya. Setelah melaksanakan ini, restart X (atau reboot PC), dan layar desktop seharusnya muncul kembali.
7. Coba hardware di komputer atau OS lain
Jika Anda sudah cukup putus asa dengan tidak bekerjanya suatu hardware, cobalah memakai OS lain. Anda dapat mengujinya baik di sistem Linux lainnya, di Windows ataupun di Macintosh. Dan kalau hal ini juga tidak membawa hasil yang memuaskan … sekali lagi, mintalah dan (semoga) kau akan menerimanya … Ya. Jangan pernah segan-segan untuk terus meminta driver pada vendor hardware, alasannya yakni merekalah yang 100% bertanggung jawab atas ketersediaan driver hardware .. jangan dibebankan pada para pengembang Linux Sumber http://www.arjunservice.net
1. Jangan pergunakan hardware yang sudah sangat usang ataupun hardware yang paling baru
Hardware yang sudah berumur, selain cenderung untuk segera berakhir masa pakainya juga terkadang tidak lagi disupport oleh distro terkini. Hal ini tampaknya juga terjadi di Windows 7 yang ternyata gagal mengenali harddisk tipe usang sekalipun 3D OS masih mampu mengenalinya (lihat “Perbandingan Kompatibilitas Hardware dan Software di Windows 7 dan 3D OS“).
Hardware yang paling gres sebaiknya juga dihindari mengingat kemungkinan belum tersedia drivernya. Sekalipun hal ini sudah bukan menjadi duduk perkara besar – mengingat semakin banyak perusahaan hardware yang mulai mendukung Linux – namun ada baiknya untuk dipertimbangkan juga. Cobalah untuk menghindari hardware yang diluncurkan dalam kurun waktu enam bulan dari bulan terakhir peluncuran distro Linux yang dipergunakan.
2. Periksa pinjaman driver
Pernah melihat pinjaman driver untuk Linux di hardware yang Anda beli … ? Rasanya hal ini jarang ditemui … namun kalau diperhatikan, ternyata sudah ada beberapa hardware yang menuliskan pinjaman driver untuk Linux di kotak hardwarenya (terutama printer laser dari Lexmark, Samsung, Canon). Sebelum membeli, periksalah apakah hardware tersebut menyediakan driver untuk Linux atau Mac. Jika Mac disupport, kemungkinan besar hardware itu juga akan dapat dipergunakan di Linux. Hal ini terutama sekali berlaku pada sebagian besar produk printer mengingat driver CUPS yang dipergunakan di Linux dikembangkan oleh Apple.
3. Jika perlu pergunakan driver proprietary
Driver yang dikembangkan pribadi oleh vendor hardware … biasanya bekerja jauh lebih baik dibandingkan driver dari pengembang open source. Kartu grafis NVidia yakni salah satu contohnya. Betul, pengembang Linux sudah menyediakan driver untuk kartu grafis Nvidia, tetapi driver-driver ini tidak memaksimalkan kinerja hardware yang ada. Kaprikornus kalau memungkinkan, cek ketersediaan driver hardware di situs vendor hardwarenya dan pergunakanlah. Bagaimana jikta situs vendor hardware tidak menyediakan drivernya … mintalah dan (semoga) kau akan menerimanya … Ya. Jangan segan-segan untuk meminta driver pada vendor hardware, alasannya yakni merekahlah yang seharusnya bertanggung jawab atas ketersediaan driver hardware .. bukan para pengembang Linux.
4. Pelajari file log hardware
Ada banyak file log / catatan atas suatu hardware. File log yang perlu diketahui biasanya disimpam di folder /var/log, ibarat :
* Xorg.0.log — untuk duduk perkara tampilan
* cups/error_log — untuk duduk perkara printer
* messages — untuk duduk perkara hotplug
* syslog — catatan yang terjadi di sistem
5. Coba install kalau Live DVD gagal mendeteksi
Tes hardware dari Live DVD tidak menawarkan jaminan keberhasilan. Terkadang hardware tidak terdeteksi di Live DVD namun dapat dipergunakan dengan baik sehabis Live DVD diinstal ke harddisk. Dalam beberapa hal, instalasi penuh akan menawarkan lebih banyak pinjaman pada suatu hardware. Ini terutama sekali berlaku saat driver proprietary diperlukan.
6. Hapus file xorg.conf
Jika sesuatu terjadi pada tampilan desktop dan satu-satunya cara untuk dapat login yakni melalui terminal, buatlah backup dari file xorg.conf dan kemudian hapus file aslinya. Setelah melaksanakan ini, restart X (atau reboot PC), dan layar desktop seharusnya muncul kembali.
7. Coba hardware di komputer atau OS lain
Jika Anda sudah cukup putus asa dengan tidak bekerjanya suatu hardware, cobalah memakai OS lain. Anda dapat mengujinya baik di sistem Linux lainnya, di Windows ataupun di Macintosh. Dan kalau hal ini juga tidak membawa hasil yang memuaskan … sekali lagi, mintalah dan (semoga) kau akan menerimanya … Ya. Jangan pernah segan-segan untuk terus meminta driver pada vendor hardware, alasannya yakni merekalah yang 100% bertanggung jawab atas ketersediaan driver hardware .. jangan dibebankan pada para pengembang Linux Sumber http://www.arjunservice.net
0 Response to "Sebelum Install Linux"
Posting Komentar