Filsafat Ketuhanan Teisme
Pengertian Filsafat Ketuhanan yaitu pikiran wacana yang kuasa dengan mengunakan pendekatan melalui kebijaksanaan dan budi, atau katakanlah pendekatan secara filsafat.Bagi pemeluk suatu agama baik Islam, Kristen dan lainnya filsafat ketuhanan merupakan penggunaan wahyu atau anutan agama dalam perjuangan usaha bagaimana memikirkan ke- ada-an Tuhan. Maksudnya bukan berupa cara mencari dimana Tuhan, Tuhan tersebut berbentuk apa dll. Tetapi lebih kepada penggunaan kebijaksanaan untuk mempertimbangkan bagaimana seorang insan menemukan kebenaran wacana adanya Tuhan.
Lebih ditekankan lagi, sebetulnya pembahasan dalam filsafat ketuhanan bukan tetapkan Tuhan sebagai objek. Melainkan Tuhan dalam eksistensi, bagaimana alam dan makhluk diciptakan.Pencapaian yang dituju yaitu untuk mendefenisikan apa yang dikatakan sebagai Tuhan tersebut. Bukan perjuangan untuk menggali wujud dan fisik Tuhan.
Dalam hal inilah ditempuh cara ilmiah dengan memakai filsafat. Untuk penganut agama tentu Tuhan mereka yaitu sebuah zat yang Maha Tinggi. Contohnya merujuk pada pernyataan Anselmus ‘ Tuhan yaitu Maha Kuasa, Maha Baik. Tuhan merupakan sesuatu yang lebih dari apa yang insan pikirkan.
Para andal filsafat Ketuhanan berkeinginan insan sanggup berpikir. Berpikir mengenai keberadaan alam, bukan sekedar mengikut dan mendapatkan begitu saja anutan agama melalui kitab suci. Doktrin harus percaya tanpa ada boleh bertanya, inilah yang menjadi tujuan penghancuran dari pemikiran filsafat ketuhanan.
Dari setiap pemikiran akan diperoleh beberapa kemungkinan jawaban.
Beberapa andal yang meyakini adanya Tuhan ini melalui pendekatan filsafat adalah.
Karena Tuhan juga yang membuat banjir besar pada Nuh. Dengan latar sebagai seorang Bapa di gereja Agustinus memberikan keyakinan ini berfokus pada sebuah ciptaan. Pasti sebuah ciptaan akan melibatkan sesuatu (yang menciptakan) dan makhluk (yang diciptakan).
Descartes menguatkan sebetulnya pada setiap insan telah ada keyakinan akan adanya tuhan. Namun sebagian menyangkal. Tuhan telah ada begitu saja dengan sendirinya, ini terlihat dari keberadaan Tuhan; terciptanya objek dan bahan yang ada di alam.
Sebelum ‘menemukan ‘ Tuhan, seseorangharus beriman (percaya) terlabih dahulu. Inilah yang menjadi modal bagaimana sanggup menemukan Tuhan dan eksistensinya. Tanpa sebuah rasa percaya, maka pasti akan menolak ke-ada-an Tuhan. Ada dua cara untuk mengambarkan adanya Tuhan berdasarkan Descartes.
Dalam pembuktian adanya Tuhan, Kant menjelaskan.
Hegel memaknai Tuhan dalam tiga langkah.
Sumber http://www.marthamatika.com/
Lebih ditekankan lagi, sebetulnya pembahasan dalam filsafat ketuhanan bukan tetapkan Tuhan sebagai objek. Melainkan Tuhan dalam eksistensi, bagaimana alam dan makhluk diciptakan.Pencapaian yang dituju yaitu untuk mendefenisikan apa yang dikatakan sebagai Tuhan tersebut. Bukan perjuangan untuk menggali wujud dan fisik Tuhan.
Dalam hal inilah ditempuh cara ilmiah dengan memakai filsafat. Untuk penganut agama tentu Tuhan mereka yaitu sebuah zat yang Maha Tinggi. Contohnya merujuk pada pernyataan Anselmus ‘ Tuhan yaitu Maha Kuasa, Maha Baik. Tuhan merupakan sesuatu yang lebih dari apa yang insan pikirkan.
Para andal filsafat Ketuhanan berkeinginan insan sanggup berpikir. Berpikir mengenai keberadaan alam, bukan sekedar mengikut dan mendapatkan begitu saja anutan agama melalui kitab suci. Doktrin harus percaya tanpa ada boleh bertanya, inilah yang menjadi tujuan penghancuran dari pemikiran filsafat ketuhanan.
Dari setiap pemikiran akan diperoleh beberapa kemungkinan jawaban.
- Tuhan ada dan sanggup dibuktikan dengan masuk kebijaksanaan dikenal dengan aliran Teisme.
- Tuhan ada tetapi tidak sanggup dibuktikan dikenal dengan paham deisme.
- Tidak tahu apakah yang kuasa tersebut ada atau tidak dikenal dengan paham agnostisisme
- Tuhan tidak ada dan sanggup dibuktikan dengan masuk akal. Dikenal dengan atheisme.
Paham Teisme
Te merupakan turunan bahasa Yunani yang artinya Tuhan dan isme yang berarti paham, aturan, hukum. Jika berada dalam satu kalimat tersebut sanggup diartikan teisme yaitu paham yang mengakui sebetulnya yang kuasa itu ada.Santo Agustinus dan Kant, Tokok Teisme |
1. Santo Agustinus
Santo Agustinus meyakini adanya Tuhan lantaran melihat dari penciptaan. Penciptaan manusia, penciptaan makhluk, penciptaan kawasan insan dan makhluk lainnya berada. Tuhan yang membuat Adam untuk mengingkari perintah Tuhan. Lalu Adam dan Hawa (Adam dan Eve) dikeluarkan dari Surga (Eden).Karena Tuhan juga yang membuat banjir besar pada Nuh. Dengan latar sebagai seorang Bapa di gereja Agustinus memberikan keyakinan ini berfokus pada sebuah ciptaan. Pasti sebuah ciptaan akan melibatkan sesuatu (yang menciptakan) dan makhluk (yang diciptakan).
2. Thomas Aquinas
Thomas Aquinas mengkombinasika paham Aristoteles dengan Ayat Suci Kristen. Kebenaran akan adanya Tuhan dan Pengalaman yaitu hal yang saling melengkapi. Dalam pembuktiannya, Aquinas menyebutkan 5 cara (quinque viae ad deum) untuk mengetahui sebetulnya Tuhan tersebut memang ada.- Melalui Gerak. Sesuatu yang bergerak pasti ada yang menggerakkan. Namun terkecuali dengan Tuhan, tak ada yang menggerakkannya.
- Hubungan Sebab-Akibat. Jika ada akhir maka pasti ada sebab, sebagai pola akhir : adanya alam, pasti ada sebabnya, itulah Tuhan. Namun Tuhan bukan sebuah akibat.
- Keniscayaan, ketidak kekal-an. Ada barang yang dulu ada dan kini tidak ada (karena hancur misalnya), dan juga sebaliknya. Namun Ada yang selalu ada dan tak pernah tak ada, yaitu Tuhan.
- Perbandingan. Selau sanggup dibandingkn, ada yang baik dan ada yang buruk. Pasti ada sesuatu yang paling baik, itulah Tuhan.
- Penyelenggaraan. Semua yang terjadi, termasuk kebijaksanaan dan pikiran memliki tujuan yang terarah. Contohnya pada dikala menemukan jalan Tuhan. Ini tentu ada yang mengatur dan menjalankan semua, itulah Tuhan.
3, Descartes
Descartes mempunyai prinsip pemikiran wacana Tuhan dengan menggabungkan Nasrani dan sains. Dikenal sebagai filsuf rasionalis, Descartes menyampaikan sebuah ‘Metode Keraguan’. Descartes mengungkapkan sebetulnya ‘ indra sanggup menipu, bayangan sanggup menipu, alasannya yaitu yang melihat yaitu kita, demikian juga bagaimana bayangan Tuhan di kita, pasti sanggup menipu’. Maksudnya adalah, dalam melihat kita sanggup tertipu oleh pandangan mata, bahkan bayangan yang kita lihat saja sanggup menipu mata, buktinya kita sanggup saja melihat bayangan lebih besar atau lebih kecil dari kita, Padahal bayangan tersebut ada. begitulah dengan melihat ‘bayangan’ Tuhan. Bisa saja anda tertipu.Descartes menguatkan sebetulnya pada setiap insan telah ada keyakinan akan adanya tuhan. Namun sebagian menyangkal. Tuhan telah ada begitu saja dengan sendirinya, ini terlihat dari keberadaan Tuhan; terciptanya objek dan bahan yang ada di alam.
Sebelum ‘menemukan ‘ Tuhan, seseorangharus beriman (percaya) terlabih dahulu. Inilah yang menjadi modal bagaimana sanggup menemukan Tuhan dan eksistensinya. Tanpa sebuah rasa percaya, maka pasti akan menolak ke-ada-an Tuhan. Ada dua cara untuk mengambarkan adanya Tuhan berdasarkan Descartes.
- Hubungan alasannya yaitu akibat. Manusia sebagai akibat, pasti ada penyebab. Yaitu Tuhan.
- Ontologis. Tuhan pasti ada dan bereksistensi. Karena sesuatu yang ada tak mungkin dengan sendirinya, maka alam yang ada tentu ada suatu keberadaan yang menjadikannya ada. Terkait : Biografi Rene Descartes.
4.Immanuel Kant.
Terkenal dengan sebuah kata bijak religiusLangit Berbintang di atasku dan aturan moral dibatinkuPaham Kant wacana adanya Tuhan dan bagaimana cara menemukan Tuhan pada diri masing-masing yaitu dengan : Tuhan yaitu Suara Hati – Tuhan yaitu tujuan moralitas – Tuhan yang memperlihatkan jaminan setiap yang berbuat baik akan mendapatkan kebahagiaan
Dalam pembuktian adanya Tuhan, Kant menjelaskan.
- Analisa pengalaman dan aturan alasannya yaitu akibat
- Akal Sehat manusia
- Pemikiran sedikit demi sedikit dari psikologi teologi , kosmologi dan ontologi.
4. Hegel
Seorang filsuf jerman yang berpaham idealisme. Salah satu pemahaman yang paling populer diseluruh dunia dari Hegel yaitu wacana dialektika. Dialektika menjelaskan, bila ada dua hal yang berbeda bersua mka akan terbentuk hal baru. Hal tersebut di contohkan dalam pikiran dan kecerdasan. Dengan kecerdasan dan pikiran ini maka terbentuk dialektika.Hegel memaknai Tuhan dalam tiga langkah.
- Semua yang terjadi dalam sejarah merupakan proses dari menemukan Tuhan.
- Dengan adanya kesadaran dalam diri insan maka roh akan menemukan dirinya. Contoh ketika Napoleon melaksanakan revolusi, ini pasti di awali dengan sebuah kesadaran akan dirinya.
- Keseimbangan antara arah gerak insan dan roh pada sebuah pergerakan kebebasan. Dengan inilah Roh menemuka akal-budi. Secara keseluruhan Hegel memberikan bahwa Tuhan terikat pada insan dan terbentuk dari proses sejarah. Terkait : Biografi Georg Wilhelm Friedrich Hegel dan Pemikirannya.
5. Schleiermacher
Dikenal sebagai pengikut Kant. Beliau menyatakan Tuhan lebih baik tidak dicari dengan metafisika saja, tetapi harus dihayati kehadiran Tuhan tersebut dengan cara kontemplasi. Beliau jua mengatakanbahwa Tuhan tak sanggup diketahui dengan indra dan pemikiran logis saja. Tuhan dinyatakan sebagai sosok Universum. Schleiermacher berkeyakinan bahwa yang baik akan mendapatkan tanggapan yang baik dan yang tidak baikakan mendapatkan hukuman. Bentuk dari pernyataan tersebut terbukti dengan tidak adanya insan yang abadi, lantaran insan tidak pantas diganjar dengan keabadian, menimbang bahwa insan bukan makhluk yang sempurna.
6. Alfred North Whitehead
Dikenal sebagai pelopor filsafat ketuhanan teologi proses. Pemikiran ini diperoleh dari bidang yang dikuasainya yaitu, matematika, fisika terapan dan ilmu empirik sejenisnya. Pada buku Whitehead mengungkapkan bahwa:‘Ajaran agama merupakan perjuangan untuk merumuskan kebenaran yang didalamnya melibatkan kepercayaan manusia. Dengan cara ibarat ini juga ilmu fisika dan empirik lainnya merumuskan kebenaran yang sanggup diserap indra manusia’Dalam teologi Proses, White Head melaksanakan 2 prinsip pendekatan.
- Pendekatan proses dimana proses sifat mikroskopis sebuah anutan membuat kemungkinan munculnya sesuatu yang baru, lantaran kepingan yang usang telah penuh. Dilanjutkan dengan proses secara makrokopis dumana kepingan yang telah benuh akan menjelma kepingan yang gres lagi.
- Pendekatan kreatifitas menjelaskan bagaimana kebijaksanaan dan analisis merupakan sebuah wujud dari pembentukan dan tampilan wujud dari ciptaan.
Sumber http://www.marthamatika.com/
0 Response to "Filsafat Ketuhanan Teisme"
Posting Komentar