iklan banner

Belajar Bisnis : Cara Menjual Produk Yang 90% Laris (Pengalaman)

Banyak pengunjung blog ini yang mampir sebab sedang mencari isu dan solusi dari persoalan bisnisnya yang sepi pembeli. Yah, saya pikir semua pebisnis juga mengalami hal menyerupai itu, namun toh mereka tetap sanggup bertahan dalam menghadapi ujian perjuangan itu. Kira-kira solusinya apa yah kok sanggup bertahan?


Sebenarnya aneka macam faktor yang mensugesti bangkrutnya bisnis, stagnan-nya bisnis, hinga berkembang dan suksesnya suatu bisnis. Namun, berdasarkan pendapat saya pribadi yang masih awam dalam bisnis ini, faktor penjualan memang nomor satu. Meskipun digarap oleh orang profesional dengan sistem bisnis terbaik, namun kalau tidak ada penjualan sama sekali maka mau muter darimana bisnisnya?

Penjualan yaitu hal yang sulit bagi sebagian orang, saya sendiri awalnya merasa aib dan minder ketika menjual produk. Apalagi kalau bertemu dengan pembeli yang cerewet, suka nawar hingga merendahkan produk kita, hmm rasanya males dah buat ngelayanin mereka.

Ternyata penjualan juga punya trik khusus semoga sanggup menjerat pembeli (ah bahasanya wkwk). Nah, untungnya saya mendapat pengalaman berharga yang dibagikan oleh rekan penjual lainnya dalam memasarkan produknya.

Simak dongeng di bawah ini dengan baik :

Teman saya yaitu pedagang keliling, anggap saja beliau jualan kursi. Saat itu sudah malam dan dagangannya tinggal 2 buah saja, mau pribadi pulang rasanya nanggung sebab sisa 2 biji, mau dijual lagi galau jual kemana. Sambil jalan menuju ke rumah, beliau sambil mikir untuk sanggup menjual sisa dagangan itu.

Di jalan ia bertemu dengan seorang wanita yang sedang mengayuh sepedanya sehabis menjual dagangannya ke tengkulak. Kalau tidak salah, ibu renta itu yaitu penjual sayur yang ia petik dari kebunnya sendiri. Iseng, sobat saya menghentikan sang wanita untuk bertanya,

TS = Teman Saya, Perempuan = P

TS : Permisi bu, ganggu sebentar
P : Iya mas ada apa yah?
TS : Mau nanya alamat bu (basa-basi)
P : Oh, ini kesini mas (menunjukkan alamat)
TS : Oh iya makasih ya bu. Ini darimana bu kok sudah malam gres pulang?
P : Habis jual sayur mas
TS : Oh begitu. Saya juga masih jualan nih
P : Jualan apa mas?
TS : Ini jualan dingklik bu, dari pagi hingga malam ini belum habis juga
P : Buat besok aja mas, udah malem kok
TS : nanggung bu

Perempuan itu hendak pamitan pulang dan momen itu dimanfaatkan dengan baik oleh sobat saya,

TS : Oh iya bu, ini kan saya dingklik tinggal 2 biji aja. Ibu borong aja yah, itung-itung abisin stok lah
P : Wah belum butuh dingklik mas, di rumah masih ada
TS : Tapi sayang banget bu, ini dingklik manis lho. Kualitasnya manis nih kursi, harganya saya kasih murah dah namanya abisin stok.
P : Emang harga berapa mas?
TS : harganya mahal bu kalau di toko, ini saya dapet pribadi dari pabriknya jadi dapet harga murah. Kalau ibunya mau, malah tek kasih harga lebih murah lagi, namanya abisin stok.
P : iya harga satunya berapa?
TS : Ini kan di toko sekitar 100 ribu, nah saya jualnya cuma 80 ribu aja. Berhubung mau abisin stok, nih saya kasih harga 60 ribu satunya, diborong aja semua jadi 100 ribu dah gak apa-apa buat ibunya, soalnya ibunya sudah baik tadi nolongin saya nunjukin alamat.
P : Wah gak punya uang mas
TS : Sayang banget lho bu, ini di toko mahal banget, jarang-jarang dapet produk berkualitas dengan harga murah kayak gini.
P : iya yah mas, barangnya juga bagus. Ya sudah saya beli 2 deh sekalian buat cucu di rumah.

Akhirnya si ibu membeli produk sobat saya, diborong semuanya. Awalnya tidak niat beli, cuma iseng tanya namun jadinya beliau mau membeli juga. Jika kita pelajari urutannya, ada beberapa hal yang ternyata sangat besar lengan berkuasa dalam sebuah penawaran produk dan penjualan.

Kesalahan yang sering dibentuk ketika menjual produk atau jasa yaitu :
  1. Terburu-buru menyampaikan produknya
  2. Terlalu memaksa sehingga menciptakan calon pembeli tidak nyaman
  3. Mudah mengalah ketika calon pembeli kurang tertarik

Padahal kalau melihat pengalaman di atas, nyatanya ada banyak peluang penjualan, bahkan untuk orang yang tidak kita duga sama sekali. Poin pentingnya yaitu :
  1. Siapa saja sanggup jadi calon pembeli, tak peduli punya uang atau tidak yang penting normal
  2. Jangan pribadi menyampaikan produk, tapi bersahabatlah dulu dengan mereka
  3. Lakukan perlahan namun niscaya semoga tidak menciptakan calon pembeli kabur
  4. Berikan hal yang Istimewa untuk mereka, contohnya diskon, kebanggaan atau bahkan hal sepele lain yang membuatnya merasa senang.

Trik penjualan tersebut sudah sering dipakai oleh sobat saya, mereka menyampaikan bahwa hampir 90% calon pembeli yang mereka tawari produk niscaya akan membelinya sesudah dialog yang terbilang sangat panjang, namun itulah rahasianya.

Sumber http://wirausahakan.blogspot.com

0 Response to "Belajar Bisnis : Cara Menjual Produk Yang 90% Laris (Pengalaman)"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel