Skripsi Pgsd Tugas Guru Dalam Proses Pembelajaran Ips Di Kelas Iv
(KODE : PENDPGSD-0042) : SKRIPSI PGSD PERAN GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN IPS DI KELAS IV
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang sangat penting bagi insan untuk meningkatkan kualitas hidup dan kemampuannya biar mempunyai kegunaan untuk diri maupun orang di sekitarnya. Pentingnya pendidikan tersebut tertuang dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 perihal Sistem Pendidikan Nasional,
"Pendidikan yaitu perjuangan sadar dan bersiklus untuk mewujudkan suasana berguru dan proses pembelajaran biar penerima didik secara aktif menyebarkan potensi diri untuk mempunyai kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, sopan santun mulia, serta keterampilan yang dibutuhkan diri, masyarakat, bangsa dan negara" (Depdiknas 2010 : 12).
Pendidikan merupakan suatu kebutuhan bagi setiap orang untuk mewujudkan harapan dan impian demi kelangsungan hidupnya.
Keberhasilan pendidikan tidak terlepas dari kiprah guru sebagai pendidik. Menurut UU Nomor 14 tahun 2005 perihal Guru dan Dosen, "Guru yaitu pendidik profesional dengan kiprah utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi penerima didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah". Di dalam proses pembelajaran, hal terpenting terletak pada interaksi guru dengan siswa. Guru mengharapkan siswa sanggup berperan aktif, untuk mendukung pembelajaran yang interaktif.
Partisipasi siswa dalam pembelajaran tidak terlepas juga dari kiprah guru yang merupakan penentu keberhasilan pembelajaran di kelas. Hal tersebut juga terdapat dalam tujuan Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 perihal Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3, yang menyatakan bahwa seorang guru dalam menjalankan peranannya harus mempunyai kemampuan untuk bisa menyebarkan setiap potensi yang ada pada penerima didik.
Proses pembelajaran di sekolah diharapkan sanggup mempersiapkan siswa menjadi warga negara yang berwawasan dan mempunyai sikap sosial yang tinggi. Pendidikan perihal sosial di sekolah bersinggungan dengan mata pelajaran yaitu IPS. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) yaitu mata pelajaran yang bangkit sendiri sebagai integrasi dari sejumlah konsep disiplin ilmu sosial, humaniora, sains bahkan banyak sekali info dan problem sosial kehidupan (Sapriya, 2009 : 20). Dalam Pasal 37 UU Sisdiknas dikemukakan bahwa mata pelajaran IPS merupakan muatan wajib yang harus ada dalam kurikulum pendidikan dasar dan menengah Depdiknas (dalam Mulyasa, 2008 : 45). Pembelajaran IPS perlu diberikan kepada siswa SD alasannya yaitu IPS merupakan mata pelajaran yang mengajarkan siswa dalam mengenal lingkungan sosial di masyarakat, mengajarkan siswa biar lebih peka terhadap permasalahan yang ada di masyarakat, dan mengajarkan siswa mengenal nilai-nilai sosial di masyarakat, serta untuk mengajarkan siswa dalam mengatasi problem yang terjadi di kehidupan sehari-hari.
Mengingat konteks mata pelajaran IPS sedemikian luasnya maka dalam pembelajaran IPS dibutuhkan peranan guru yang sangat baik sehingga siswa merasa tertarik untuk mengikuti pembelajaran. Untuk itu guru harus bisa mempunyai kompetensi dan kiprah yang sesuai dalam pembelajaran untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
Secara konseptual kiprah guru dalam proses pembelajaran mencakup banyak hal antara lain informatory, organisator, motivator, direktor, inisiator, transmitter, fasilitator, mediator, dan evaluator (Sardiman, 2014 : 144-146). Akan tetapi kini guru hanya dipahami sebagai tenaga pengajar semata. Fenomena kurang pemahaman guru terhadap kiprahnya perlu menerima perhatian sehingga guru lebih optimal dalam menjalankan perannya. Guru kini dituntut lebih maju, lebih pintar, memahami hal-hal gres sesuai dengan perkembangan zaman. Terlebih dalam pembelajaran IPS guru harus kreatif dan mempunyai penemuan dalam menyebarkan pembelajaran sehingga pembelajaran terlihat menyenangkan dan tidak membosankan.
Berdasarkan survey yang dilakukan oleh Balitbang (2003) bahwa dari 146.052 SD di Indonesia, ternyata hanya 8 sekolah yang menerima legalisasi dunia dalam kategori The Primary Years Program (PYP). Selain itu, terdapat survey dari Political and Economic Risk Consultant (PERC) kualitas pendidikan Indonesia berada pada urutan ke 12 dari 12 negara di ASIA. Melihat kondisi menyerupai itu, untuk memperbaiki mutu pendidikan di Indonesia maka dibutuhkan perjuangan dan kiprah guru sebagai pendidik dalam mewujudkan suasana pembelajaran yang kondusif. Dengan optimalnya kiprah guru diharapkan siswa akan lebih aktif, kreatif, dan bahagia dalam mengikuti pembelajaran, sehingga tujuan dari pembelajaran sanggup terwujud.
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan peneliti dalam pembelajaran IPS guru sering memberikan bahan dengan majemuk metode biar siswa lebih memahami setiap pesan yang disampaikan oleh guru, guru juga memperlihatkan motivasi kepada siswa dikala pembelajaran. Selain itu guru memakai media pembelajaran sebagai penunjang untuk memudahkan siswa dalam memahami bahan yang diajarkan, dan dikala pembelajaran guru juga sudah membimbing siswa dengan baik sehingga pembelajaran berlangsung secara kondusif. Hal ini memperlihatkan bahwa guru melaksanakan kiprahnya diantaranya yaitu perencana, motivator, fasilitator, dan pembimbing.
Penelitian yang mendukung penelitian ini yaitu penelitian yang dilakukan oleh Nurul Hikmah, Yohanes Bahari, Imran pada tahun 2015 dengan judul "PERANAN GURU DALAM MEMBINA PERILAKU SISWA BERMASALAH PADA PROSES BELAJAR MENGAJAR SOSIOLOGI KELAS XI Sekolah Menengah kejuruan NEGERI 01 PANGKALAN BUN" dengan hasil, adapun peranan guru dilihat dari tiga peranan penting yaitu, peranan guru sebagai teladan berupa menjadi teladan bagi siswa, memakai bahasa yang santun dan mendidik, mau bekerja keras, dan tiba ke sekolah sempurna waktu. Sebagai motivator berupa mendorong siswa untuk berguru sungguh-sungguh, memperlihatkan penguatan kepada siswa, dan menanamkan disiplin bagi siswa untuk mengikuti pelajaran di kelas. Peranan guru sebagai pengawas berupa memperlihatkan pesan yang tersirat dan peringatan kepada siswa yang melaksanakan pelanggaran dan memperlihatkan eksekusi yang mengandung pengaruh jera.
Penelitian lain yang mendukung penelitian ini yaitu penelitian yang dilakukan oleh Veny Widayanti pada tahun 2014 dengan judul "PENGARUH PERAN GURU TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X PADA MATA PELAJARAN ALAT UKUR" dengan hasil, kiprah guru diukur dengan memakai enam indikator yaitu, memperlihatkan tunjangan kepada siswa dengan menceritakan sesuatu yang baik, memperlihatkan tanggapan pribadi pada pertanyaan yang diminta oleh siswa, memperlihatkan kesempatan untuk berpendapat/memberikan evaluasi, member kesempatan menghubungkan dengan pengalamannya sendiri, penerapan prinsip-prinsip kerja praktek otomotif, dan penerapan sebagai motivator. Secara keseluruhan tanggapan responden mengenai kiprah guru memperlihatkan 38 siswa (48,7%) mempunyai tanggapan cukup, 37 siswa (47,4%) mempunyai tanggapan tinggi, 2 siswa (2,6%) mempunyai tanggapan sangat tinggi, dan 1 siswa (1,3%) mempunyai tanggapan rendah. Dapat disimpulkan sebagian besar siswa kelas X TKR Sekolah Menengah kejuruan Ganesa Demak, yaitu 48,7% mempunyai keyakinan bahwa selama ini guru mempunyai kiprah cukup tinggi dalam proses pembelajaran di kelas.
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka peneliti mengkaji permasalahan tersebut melalui judul "PERAN GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN IPS DI KELAS IV SD X".
0 Response to "Skripsi Pgsd Tugas Guru Dalam Proses Pembelajaran Ips Di Kelas Iv"
Posting Komentar