Pengalaman Beriklan Di Facebook Tahun 2019! Apakah Masih Potensial?

Berawal dari rasa ingin tau aku ketika teman menceritakan kesuksesan bisnisnya dengan proteksi iklan di facebook. Saya yang semenjak 2013 silam memakai facebook secara gratis untuk mempromosikan dagangan, hasilnya ingin mencobanya juga. Terbilang cukup terlambat alasannya yaitu semenjak dulu aku gak kepikiran sama sekali untuk mencobanya. Ah gak tau juga, namanya coba-coba.

Saya benar-benar hanya mencoba dan belum kepikiran untuk menyiapkan budget besar untuk serius beriklan di medsos itu. Karena aku langsung kurang begitu yakin, entah kenapa aku agaknya lebih suka main di platform punya Google dan bila medsos lebih nguber Instagram di akhir-akhir ini.

Modal yang aku keluarkan hanya 30 ribu ditambah uang embel-embel transfer, hitunglah jadi 35 ribu. Iklan yang aku buat 3 sekaligus, jadi masing-masing iklan 10 ribu untuk satu hari saja. Kecil banget, bukan?! Saya memang niatnya mencoba dan ingin tahu bagaimana respon pengguna FB ketika aku beriklan.

Target iklan aku standar saja, wilayah lokal di akrab lapak aku dengan jangkauan kecil di kisaran ribuan saja. Hasilnya di 2 iklan pertama aku hanya mendapat like saja, ternyata aku salah memasang unit iklan. Di iklan ketiga aku memasang nomor WA untuk tautan dan hanya 1 orang saja yang menghubungi aku dimana dalam datanya ada sekitar 15 orang yang mengklik tautan itu, entahlah.

Memasang iklan untuk promosi ternyata tidak semudah yang aku bayangkan dan ada trik khususnya. Setelah 3 kali percobaan, dapat dibilang belum ada hasil yang dibutuhkan sama sekali. Namun hal itu tak menciptakan aku mengalah dan mungkin ke depannya akan mencoba lagi dengan budget yang lebih besar dan persiapan yang lebih matang.

Saya gres sadar kenapa banyak jasa pemasangan iklan Facebook, alasannya yaitu nyatanya mengiklankan produk dan jasa di FB gak semudah yang dibayangkan dan ada banyak belakang layar yang tidak diketahui oleh orang awam menyerupai saya.

Oh iya, disamping memasang iklan di FB Ads, aku juga mencoba promosi lewat marketplace FB dan grup yang aku ikuti. Percaya gak? Dengan tayangan hanya 500 saja, ada sekitar 50 orang lebih yang tertarik dan menghubungi saya. Wah, benar-benar bikin geleng-geleng kepala keadaannya. Yang bayar kalah sama yang gratisan nih.

Pengguna FB masih banyak, tapi potensi jualan dikala ini masih manis di Instagram alasannya yaitu banyaknya anak muda dan pengguna produktif di medsos tersebut. Namun tampaknya aku akan mencobanya lagi, tentunya sehabis demam isu pemilu selesai alasannya yaitu dikala ini orang masih sibuk dan gontok-gontokan ihwal pemilu sehingga menciptakan bisnis agak lesu.

Sumber http://wirausahakan.blogspot.com

Share this post