Mengungkap Sejarah Batik Salem Brebes Yang Melegenda
Membicarakan sejarah batik Salem Brebes tentu ialah suatu kasus yang sangat menarik, khusunya bagi para putra-putri Brebes. Sebab ketika ini, batik Salem sudah menjadi salah satu produk lokal yang sudah sanggup menggelobal.
Desa Bentar dan Bentarsari Kecamatan Salem Brebes, memang telah menghasilkan aneka macam batik berkualitas, dimana peminatnya bukan hanya dari Brebes, banyak yang dari luar tempat bahkan sampai ke luar negeri.
Lantas bagaimana kah sejarah batik Salem itu ?
Baca Juga : Nasi Nyamin, Nasi Liwet Menu Khas Salem
Sejarah
Dilansir dari majalah Mitra Kamtibmas Polres Brebes, edisi 07-2018. Sang Maestro budaya menceritakan sejarah batik salem ini. Berikut goresan pena lengkapnya :
Dari secarik kain terentang kisah batik Salem. Aku memperoleh kisah awal batik Salem dari kisah tutur.
Sejarah batik Salem Brebes, bermula dari kedatangan seorang ambtenaar pribumi dari karesidenan Pekalongan bersama putrinya bertandang di Salem. Sang putri jatuh hati pada cowok Salem dan mereka menetap di Bentar. Sang putri yang cerdik membatik, kemudian mengajari warga setempat. Konon itu terjadi pada tahun 1917. Tak ada bukti tertulis memang.
Engkau pun punya argumen soal kisah revolusi 1945 serta kaitannya dengan sejarah batik Salem. Kala itu Selem menjadi wilayah pengungsian. Para pengungsi yang umumnya tiba dari wilayah Tegal dan Pekalongan menetap di Bentar, Bentar Sari, dan Ciputih. Dari pengungsi Pekalongan itulah membentuk jaringan perdagangan batik Salem sekaligus produksi batik yang merupakan perpaduan antara Pekalongan dan Salem.
Jaringan pedagan batik dari Pekalongan dan Tegal dengan masyarakat Salem terbentuk. Dari merekalah kerajinan batik Salem tercipta. Mereka memperlihatkan pinjaman berupa kain, pewarna, canting dan malam untuk keperluan membatik.
Mbak Darwati salah seorang pengusaha dan pembatik muda dari Salem, menuturkan bagaimana batik-batik Salem diperjual belikan melalui perjalanan panjang. Dari gunung Lio, turun ke Banjar Harja dan bertemu di Tanjung sebagai pasar yang mempertemukan batik Salem, dengan peminat batik lainnya. Batik Salem mulai keluar dari wilayah Salem.
Sangat megesankan soal kisah geriliya Batik Salem mempromosikan dirinya. Dari sini kisah terhenti. Sembari saya membayangkan bagaimana rute bisnis batik Salem. "Diawali dengan keberanian ," tuturmu.
Sejarah batik Salem. Dalam peta, Salem merupakan kecamatan di Kabupaten Brebes yang berada di wilayah Selatan. Posisinya berdekatan dengan Kecamatan Bantarkawung dan Banjarharja. Ia merupakan salah satu dari 7 Kecamatan di Kabupaten Brebes yang dipengaruhi budaya Sunda. Bahkan bahasa ibu mereka, ialah bahasa Sunda. Sebuah ekologi kebudayaan yang menarik di wilayah Jawa penggalan barat ini.
Soal imbas Sunda yang kuat, sanggup dimaklumi kalau secara geografis wilayah ini berdekatan dengan Kabupaten Kuningan. "Salem dibangun dari ekologi budaya dan folklore Sunda," tuturmu ketika kita berada dalam perjalanan melalui kaki gunung Lio.
Engkau pun bercerita layaknya begawan sejarah seraya mengutip kisah gunung Segara / Sagala yang disebut dalam Babad Pasir Sindhula. Babad itu mengaitkan tradisi verbal masyarakat Sunda lainnya, ibarat masyarakat Banjar Patoman. Tak hanya kisah Babad Pasir Sindhula, engkau pun menyebutkan Situs Pojok Tilu yang ada disebut dalam Carita Parahiyangan.
Sejarah Batik Salem, Keelokan Salem gres terkuak ketika Bupati Brebes Raden Arya Tjandranegara melaksanakan tournee tahun 1882. Aku gres tahu dari penjelasanmu soal artikel Salem dari hasil perjalanan sang Bupati dimuat dalam majalah ilmiah berwibawa kala itu, Tijdschirvt voor Indische Taal Land en Volkenkundee edisi XXIX tahun 1884.
Dari perjalanan Bupati Arya Tjandranegara itu, sejarah batik Salem Brebes mulai terlahir ceritanya.
Dari sebuah wilayah yang berada di ketinggian kurang lebih 1000 meter, batik Brebes tercipta membentuk perpaduan antara tradisi Sunda dengan Tradisi Jawa. Legenda Batara Windu Buana yang begitu bersahabat di masyarakat Salem, membenruk keragaman budaya. Lamat-lamat kuingat sebarus kata-kata penuh magis :
"Pun sadupun arek ngimab keun titiwa luri ka nu bahela, titiwaluri ti bahari, taritas tilas........"
Batik Brebesan
Sejarah batik Salem, sejatinya keinginan itu telah usang membuncah. Aku berkeinginan mengajakmu menengok pusat industri batik di kampung kelahiranku, Kabupaten Brebes.
Selama ini orang hanya mengenal batik identik dengan Trusmi Cirebon, Pekalongan, Surakarta, Yogyakarta, dan Lasem. Padahal di kampung kelahiranku ada pusat kerajinan batik. Aku tahu mungkin kamu tidak tahu mengenai sepetak wilayah di ujung selatan Kabupaten Brebes ini.
Salem, demikian wilayah itu bernama. Di sinilah industri batik bergeliat di tengah dinamika zaman yang penuh pergolakan. Batik Salem membentuk narasi kesejarahan dan begitu menyentuh serta membentuk risalah menarik. Tak hanya risalah potensi ekonomi. Lebih dari itu, batik Salem telah menorehkan sisi kemanusiaan yang terjalin dari selembar kain sampai menjadi gaun, kemeja atau baju yang menawan.
Begitu yang menarik, menyentuh dalam melihat mozaik kehidupan batik di Kabupaten Brebes yang bermula di Salem.
Aku ingin mengajakmu menyusuri kampung-kampung batik yang tersebar di Kecamatan Salem. Dari Bentar dan Bentarsari, sembari menikmati desir angin yang menyisir gunung Lio dan gunung Segara. Dengan mengungkapkan apa yang kulihat serta mencecap temasa mimpi yang tergambar dalam hasil seluloid film, saya ingin mengembangkan kisah soal batik Salem. Hingga engkau menjadi tahu soal narasi batik yang menjadi ikon tanah kelahiranku.
Sejarah batik Salem, dari Salem inilah berkembang batik Brebesan. Cluster batik di Kabupaten Brebes berkembang tak hanya di Salem tapi sudah berkembang di wilayah Ketanggungan dan dukuh Pandansari Kaliwingi. Aku perlu menjelaskan padamu, bahwa batik Brebesan menjadi ciri khas berkelanjutan dari sebuah risalah batik di Salem.
Semoga kisah sejarah batik Salem ini tak menjenuhkan. Dari wilayah Salem inilah kata-kata, foto, impian, harapan dan sepenggal risalah kutuliskan dan kuwartakan sampai terkembang batik Brebesan.
Identitas dan Living Culture
Kau bertutur soal batik dengan identitas dan living culture yang dihayati oleh masyarakat. Adalah batik Brebesan mulai mengakomidir living culture masyarakat di Kabupaten Brebes.
Padahal engkau pernah bercerita soal ketaatan pembatik Brebes pada motif warisan leluhur yang didominasi nilai-niali konservatif. Sebutlah motif kopi pecah, manggar, atau gringsing.
Tentang identitas dan living culture pada batik Salem kuperoleh dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan dan Dekranasda Kabupaten Brebes yang bekerja sama dengan Balai Besar Batik Yogyakarta mencoba merumuskan identitas batik Salem denav living culture masyarakat Kabupaten Brebes. Minimal menjadi branding image wacana Brebesan.
Beberapa motif pun terlahir dengan pengayaan warna cerah dan memikat. Lahirlah motif-motif gres ibarat motif motif bebek, telor asin, dan gudang bawang.
Terakhir beberapa motif pun terlahir dengan pengayaan warna cerah dan memikat. Lahirlah motif-motif baru, ibarat motif bebek, telor asin, dan gudang bawang. Terakhir para perajin batik di Kabupaten Brebes mendesain motif wilayah pesisir Brebes yakni motif biota laut. Bila tak salah hitung ada 19 motif yang dikembangkan. Kesembilan belas motif tersebut mencirikan spirit dan aksara masyarakat Kabupaten Brebes.
Kesembilan motif batik tersebut pun telah mendaptkan hak paten, sehingga selain mempunyai pengukuhan proteksi merek dan kekayaan intelektual, tapi juga mempunyai status, aturan dan identitas yang kelas. Adapaun motif-motif tersebut antara lain motif belibis boyong, ceplok daun brambang, irisan brambang, ceplok gudang brambang, endog sigar ceplok brambang, irisan brambang sewu, sekar jagad brebes, belibis sajodo, ceplok manggaran, belibis sapangon, gudang brambang ukel, bendo brambang seling manggaran, dan brambang sabedheng.
Tambah motif tentu menambah kualitas pewarnaan dan kreativitas yang mengakibatkan rasa hayat terhadap lingkungan dan peluang ceruk ekonomi yang terbuka dengan pasar batik. Betapapun publik telah mengetahui soal batim yang makin trendi dan digemari.
Demikian sejarah batik Salem, supaya sanggup menambah wawasan dan rasa cinta kita pada tempat kelahiran, Brebes tercinta.
0 Response to "Mengungkap Sejarah Batik Salem Brebes Yang Melegenda"
Posting Komentar